LITURGI KELOMPOK SEL PEMURIDAN (KSP)

GKI ELIZABETH AIBEKOBFUAR BIAK

(Selasa, 22 Agustus 2023)
Busana: Hijau

 Pujian Pembukaan:

 Doa:

 Mazmur Pujian:

 Pujian:

 Pemberitaan Firman
 Doa:
 Pembacaan Alkitab : 1 Samuel 17:45
 Renungan: “Mengandalkan Tuhan”

 Persembahan:

 Doa Syafaat:

 Pujian penutup :

 Berkat:
 RENUNGAN
1 Samuel 17:45 “Mengandalkan Tuhan”
Latar Belakang: Kitab 1 Samuel merupakan kitab
penting dalam sejarah Israel. Dinamai berdasarkan
nama Samuel, pengarang dan tokoh utama kitab ini.
Dalam sisa sejarah mereka selama masa Perjanjian
lama, umat Allah akan diperintah oleh seorang raja.
Oleh sebab itu, Saul diurapi menjadi raja pertama Israel
oleh Nabi Samuel karena sikap kerendahan hati,
kesabaran, serta kepemimpinan yang berani. Namun
seiring dengan berjalannya waktu, ia berubah menjadi
murung, tidak sabar, memberontak serta menolak untuk
mengikuti perintah Tuhan. Sehingga akhirnya Samuel
di perintahkan oleh Tuhan untuk mengurapi gembala
yang masih muda, yaitu Daud.
Penerapan:
Dalam menjalani kehidupan, seringkali terdapat
masalah dan menjumpai sikap pesimis. Masing-masing
orang akan merepon sikap pesimis dengan caranya
(mana mungkin, tidak mungkin, dll). Mungkin ini
tergolong dengan sikap meragukan bahwa ada kuasa
Allah yang menolong kita dalam menghadapi situasi
sulit atau masalah. Hari ini, kita belajar dari pembacaan
firman Tuhan disaat ini. Dalam pertarungan Daud dan
Goliat, ungkapan “Tidak mungkin” muncul dari setiap
mulut para tentara Filistin ketika melihat Daud yang
muda. Orang Filistin meyakini bahwa kemenangan
pasti ada dipihak mereka karena mempunyai prajurit
tinggi dan besar, membawa lembing dan tombak serta
berperisai dan membawa baju perang. Sedangkan
dipihak Israel mereka hanya di wakili seorang anak
muda dan belum berpengalaman dalam berperang serta
hanya bersenjata tongkat dan batu. Sebab itulah Goliat
menghina Daud.
Terlihat jelas perbandingan yang tidak seimbang.
Namun, Daud meletakkan kekuatannya bukan pada
keahliannya, tetapi kepada Allah sang pencipta dan
pemelihara. Pengalaman bersama Tuhan inilah yang
membuat Daud selalu berpikiran positif dan yakin dapat
melawan Goliat sekalipun. Untuk itu, mari kita belajar
dari sikap Daud dalam menghadapi Goliat. Jika secara
manusia, Daud akan kalah, tetapi ketika Ia menaruh
harapan serta kepercayaan kepada Tuhan, ia mendapat
topangan yang begitu luar biasa.
Hari ini, kita semua mau diingatkan untuk
mengandalkan Tuhan dalam setiap keadaan, bukan
mengandalkan kekuatan sendiri. Terutama dalam
menghadapi sesuatu yang membuat optimis. Sebab
ketika kita mampu untuk mempercayakan seluruh hidup
dan kehidupan kita kepada Tuhan, yakinlah bahwa
Tuhan akan menyertai dan menolong kita. amin