Anda di halaman 1dari 9

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.

KY DENGAN MASALAH
KEPERAWATAN DEFISIT PERAWATAN DIRI

Disusun oleh :
Tri Aprilyaningrum Rahmawaty
202013007

PROGRAM SARJANA KEPERAWATAN


INTITUT KESEHATAN DAN TEKNOLOGI JAYAKARTA
2021 - 2022
KASUS PEMICU
Tn. KY (48 tahun), dibawa keluarga ke RSJ karena mendengarkan orang yang menyuruhnya
pergi dari rumah, tetapi setelah berobat suara-suara tersebut hilang. Pada saat dilakukan
pengkajian klien terlihat jarang berinteraksi dengan teman-temannya, klien lebih suka
menyendiri, klien berpenampilan tidak rapi, badan bau, gigi tampak kuning dan terlihat ada
sisa makanan di mulut dan menempel di baju klien. Jika makan klien selalu berantakan,
rambut tidak rapi (acak-acakan), memakai pakaian tidak sesuai (celana dalam dipakai diluar
celana luarnya) , klien terlihat sering garuk-garuk kepala dan tubuh. Klien mengatakan bahwa
ia malas untuk mandi karena tidak ada manfaat, jika mandi cukup menguyur dengan 49 air
saja. Klien kadang BAB dan BAK sembrangan (tidak pada tempatnya). Pada saat interaksi
dengan perawat klien mengatakan pengalaman yang paling tidak menyenangkan adalah
ketika dikeluarkan dari sekolah karena sering bolos. Saat ini klien pengangguran dan tidak
bisa menghidupi keluarga sehingga merasa sbagai pria yang tidak berguna bagi keluarga.
Terlihat ekspresi wajah sedih, kontak mata kurang.

1. Analisa Data

No. Analisa data Masalah


1. DS : Defisit perawatan
 Klien mengatakan bahwa ia malas untuk mandi karena tidak diri
ada manfaat, jika mandi cukup menguyur dengan 49 air saja
 Klien kadang BAB dan BAK sembrangan (tidak pada
tempatnya)
DO :
 klien berpenampilan tidak rapi, badan bau, gigi tampak
kuning dan terlihat ada sisa makanan di mulut dan
menempel di baju klien.
 rambut tidak rapi (acak-acakan),
 memakai pakaian tidak sesuai (celana dalam dipakai diluar
celana luarnya)
 klien terlihat sering garuk-garuk kepala dan tubuh
2. DS : Isolasi sosial
DO :
 Terlihat ekspresi wajah sedih, kontak mata kurang.
 klien terlihat jarang berinteraksi dengan teman-temannya,
klien lebih suka menyendiri,
3. DS : Harga diri rendah
 klien mengatakan pengalaman yang paling tidak
menyenangkan adalah ketika dikeluarkan dari sekolah
karena sering bolos
 klien merasa sebagai pria, dia tidak berguna bagi
keluarganya. Karna pengangguran sehingga tidak bisa
menghidupi keluarganya.
DO :
 Terlihat ekspresi wajah sedih, kontak mata kurang
 klien terlihat jarang berinteraksi dengan teman-temannya,
klien lebih suka menyendiri,

2. Diagnosa Keperawatan

a. Deficit perawatan diri


b. Isolasi sosial
c. Harga diri rendah

3. Pohon Masalah

Isolasi sosial effect

Deficit perawatan diri Core problem

Harga diri rendah Causa


4. Intervensi Masalah

Tindakan keprawatan yang diberikan berdasarkan Keliat and Akemat, (2010) sebagai
berikut :
a. Tujuan keperawatan :
1) Pasien mampu melakukan kebersihan diri secara mandiri
2) Pasien mampu melakukan berhias secara baik
3) Pasien mampu melakukan makan dengan baik
4) Pasien mampu melakukan eliminasi mandiri
b. Intervensi :
a. Latih pasien cara perawtan kebersihan diri dengan cara menjelaskan pentingnya
menjaga kebersihan diri, menjelaskan alat-alat untuk menjaga kebersihan diri,
menjelaskan cara-cara melakukan kebersihan diri, melatih klien mempraktikan
cara menjaga kebersihan diri.
b. Bantu klien dalam Latihan berhias dengan cara ; pada pria dengan melatih cara
berpakain, menyisir rambut dan bercukur, sedangkan pada klien perempuan
melliputi cara berpakaian, menyisir rambut dan berhias/ berdandan.
c. Latih klien cara makan secara mandiri dengan cara mempersiapkan makan,
menjelaskan cara makan yang tertib, menjelaskan cara merapikan peralatan makan
setelah makan, mempraktikan cara makan sesuai dengan tahapan makan yang baik.
d. Ajarkan klien melakukan BAK / BAB secara mandiri dengan cara menjelaskan
tempat untuk BAK/BAB yang sesuai, menjelaskan cara membersihkan diri setelah
BAK/BAB, dan menjelaskan cara membersihkan tempat setelah BAB dan BAK.

5. Implementasi

a. Melatih pasien cara merawat diri :


1) Menjelaskan pentingnya menjaga kebersihan diri
2) Menjelaskan alat-alat untuk menjaga kebersihan diri
3) Menjelaskan cara-cara melakukan kebersihan diri
4) Melatih klien mempraktikan cara menjaga kebersihan diri

b. Membantu klien dalam Latihan berhias dengan cara; melatih cara berpakain, menyisir
rambut dan bercukur
c. Melatih klien cara makan secara mandiri dengan cara menjelaskan cara
mempersiapkan makan, menjelaskan cara makan yang tertib, menjelaskan cara
merapikan peralatan makan setelah makan, mempraktikan cara makan sesuai dengan
tahapan makan yang baik.

d. Mengajarkan klien melakukan BAK / BAB secara mandiri dengan menjelaskan tempat
untuk BAK/BAB yang sesuai, menjelaskan cara membersihkan diri setelah
BAK/BAB, dan menjelaskan cara membersihkan tempat setelah BAB dan BAK.

6. Evaluasi

Evaluasi SP 1 :
S:
 Klien mengatakan malas untuk mandi
 klien mengatakan senang dapat mengetahui cara merawat diri

O:
 klien dapat membina hubungan saling percaya
 klien tampak menggaruk badan nya
 rambut tampak kusut

A:
 klien dapat melakukan kegiatan tetapi dengan bantuan
P:
 optimalkan SP 1, lanjutkan SP 2
STRATEGI PELAKSANAAN (SP) 1 PASIEN

DENGAN DEFISIT PERAWATAN DIRI : KEBERSIHAN DIRI

(Pengkajian dan melatih cara menjaga kebersihan diri : Mandi, gosok gigi, cuci rambut)

A. Proses Keperawatan

1. Kondisi Klien

Data Subjektif :
Pasien merasa lemah,malas untuk beraktivitas,dan merasa tidak berdaya
Data Objektif :
Rambut kotor dan acak-acakan, badan dan pakaian kotor serta bau, mulut dan gigi
bau,kulit kusam dan kotor,
2. Diagnosa Keperawatan

Defisit Keperawatan Diri : Mandi, Gosok gigi, cuci rambut

3. Tujuan Tindakan keperawatan

a. Klien dapat membina hubungan saling percaya.

b. Klien dapat menjelaskan, pentingnya kebersihan diri.

c. Klien dapat menjelaskan cara menjaga kebersihan diri.

d. Klien dapat melaksanakan perawatan diri dengan bantuan perawat.

e. Klien dapat melaksanakan perawatan diri secara mandiri.

4. Tindakan Keperawatan

a. Bina hubungan saling percaya.

b. Jelaskan pentingnya perawatan diri yang baik..

c. Ajarkan klien mempraktekan cara perawatan diri : mandi, gosok gigi dan cuci
rambut

d. Bantu klien mempraktekan cara perawatan diri.


e. Anjurkan klien memasukan kegiatan perawatan diri secara mandiri di dalan
jadwal kegiatan harian.

B. Strategi Komunikasi.

1. Fase Orientasi

a. Salam Teurapeutik

“Assalamualaikum..!! Selamat Pagi Pak, Perkenalkan nama saya Suster Tri, Saya
Mahasiswa Praktik dari Stikes Jayakarta, saya akan dinas diruangan Ini selama 3
minggu. Hari ini saya dinas pagi, dari jam 07 pagi sampai jam 2 siang. Saya akan
merawat bapak selama di RS ini, nama bapak siapa? Senang nya dipanggil apa?.”

b. Evaluasi / Validasi

“Bagaimana perasaan bapak hari ini..? Apakah bapak sudah mandi & gosok
gigi..? ”

c. Kontrak

 Topik :

“Baiklah, Bagaimana kalau kita diskusi tentang kebersihan diri..?”

 Waktu:

“Berapa lama bapak mau mengobrolnya? Bagaimana kalau 15 menit?”

 Tempat :

“Bapak maunya kita ngobrol dimana? Bagaimana kalau di ruang tamu..?”

2. Fase Kerja

“Berapa kali bapak mandi dalam sehari..?,

“Menurut bapak, apa sih kegunaan mandi?”

“Apa alasan bapak sehingga tidak mau mandi? “

“Menurut Bapak, apa manfaatnya kalau kita menjaga kebersihan dir kita,,?”
“Kira – kira tanda tanda orang yang merawat diri dengan baik, seperti apa yaa..?
“Kalau kita tidak teratur menjaga kebersihan diri, masalah apa menurut bapak
yang bias timbul..?”

“Sekarang coba Bapak sebutkan alat apa saja yang digunakan untuk menjaga
kebersihan diri, seperti kalau kita mandi, cuci rambut, gosok gigi… apa saja yang
disiapkan..?”

“Benar sekali..!! Bapak perlu menyiapkan pakaian ganti, handuk, sabun, sikat gigi,
sampo dan odol serta sisir. Wahhhh… Bagus sekali…. Bapak bisa menyebutkan
dengan benar..”.

3. Fase Terminasi

a. Evaluasi Subjektif dan Objektif :

“Bagaimana perasaan bapak setelah, kita membicarakan tentang cara merawat


kebersihan diri? Baguss sekali, Nah, sekarang, coba bapak sebutkan, cara
perawatan diri yang telah kita pelajari dan latih tadi..? Bagus sekali…”

b. Rencana Tindak Lanjut

“Baiklah, tadi Bapak sudah menyebutkan manfaat bagi kita jika kita menjaga
kebersihan diri, dan kita juga sudah melakukan latihan, cara Merawat diri,
masukan kedalam jadwal yaa..! Selanjutnya jangan lupa untuk melakukan
sesuai jadwal ya pak… mandi 2 X Sehari, gosok gigi 2 X sehari juga, keramas
2 X Seminggu. Bagaiman? Bisa dilakukan..? Baguss sekali, Bapak mau
mencoba melakukannya..”

c. Kontrak yang akan datang

 Topik :

“Baiklah, cukup untuk hari ini, besok kita akan bertemu lagi, dan
membicarakan tentang kebutuhan dan latihan cara makan dan minum yang
baik dan benar, apakah Bapak bersedia..?..”

 Waktu :
“Bapak mau jam berapa dan berapa lama..? bagaimana kalau jam 11,,?
Baik pak kita akan berbincang selama 15 menit”

 Tempat :

“Bapak maunya kita berbincang dimana..? bagaimana kalau di ruang


makan..? baiklah, besok saya akan kesini jam 11 ya..! Sampai Jumpa
besok pak, Saya permisi. Assalamualaikum..Wr. Wb..”.

Anda mungkin juga menyukai