Anda di halaman 1dari 5

4.

TEORI CINA / TIONGKOK

Dalam sejarah nasional,kependudukan masyarakat Cina yang


pertama di indonesia sebenarnya tidak jelas. Keterangan yang bersifat
tertulis dengan bentuk tulisan macam apapun juga tidak ditemukan,
Berbagai ilmu pengetahuan yang dikemukakan pada saat ini tidak lain
hanya sebatas spekulasi atau hipotesis dengan didasari atas benda-benda
kuno yang ditemukan oleh beberapa ahli sejarah (historian). Namun
demikian, benda-benda tersebut dengan coraknya sendiri (seperti kampak,
genderang-genderang, perunggu sampai anyaman) telah mampu
memberikan informasi kepada kita tentang adanya kependudukan
masyarakat Cina sebelum Tarikh Masehi.
Menurut teori Cina, Proses kedatangan Islam ke Indonesia
(khususnya Jawa) berasal dari para pedagang Cina. Sebagai mana yang
sebelumnya sudah kita tuliskan, Mereka (Cina) telah berhubungan dagang
dengan penduduk Indonesia jauh sebelum Islam dikenal di Indonesia,
yakni sejak masa Hindu-Buddha.1
Bahkan lebih dari itu, Pramoedya Ananta Toer pernah mengatakan
jika masyarakat Cina adalah bagian dari keturunan Nenek Moyang bangsa
Indonesia. Orang-orang Cina bukan mendarat dari luar negeri. Mereka
sudah ada sejak nenek moyang kita dan telah memberikan sumbangan
yang sangat besar terhadap perkembangan kebudayaan rakyat Indonesia.2
Kemudian Ajaran Islam sendiri telah sampai di Tiongkok pada
Abad ke-7 M. Pada Dinasti Tang (618-960 M) di daerah Quanzhou,
Kanton, Zhang-zhao dan pesisir Tiongkok selatan, telah terdapat sejumlah
pemukiman Islam. Sebagai pembuktian teori Tiongkok yaitu raja Islam
pertama di Jawa yakni Raden Patah dari Bintiro Demak, merupakan
keturunan Tiongkok. Ibunya disebutkan berasal dari Campa, Tiongkok
1
Muhammad Junus, Cina Dan Islam Dalam Pergolakan Indonesia, Mozaic Islam
Nusantara, Vol. 2, No. 2, (April, 2016) 15
2
Lihat. Pramoedya Ananta Toer, 1998, Hokiau di Indonesia, Jakarta: Garba Budaya, hal. 2
bagian selatan (sekarang termasuk Vietnam). Bukti lainnya adalah adanya
masjid-mesjid tua yang bernilai arsiktektur Tiongkok di berbagai tempat
di pulau Jawa dan pelabuhan penting seperti di Gresik, menurut catatan-
catatan Tiongkok, Islam pertama kali dibawa oleh para pelaut dari
pedagang Tiongkok.3
Dalam teori ini menjelaskan bahwa etnis Cina Muslim sangat
berperan dalam proses penyebaran agama Islam di Nusantara. Seperti yang
telah dijelaskan sebelumnya pada teori Arab, hubungan Arab Muslim dan
Cina sudah terjadi pada Abad pertama Hijriah. Islam datang dari arah
barat ke Nusantara dan ke Cina berbarengan dalam satu jalur
perdagangan. Islam datang ke Cina di Canton (Guangzhou) pada masa
pemerintahan Tai Tsung (627-650) dari Dinasti Tang, dan datang ke
Nusantara di Sumatera pada masa kekuasaan Sriwijaya. Dan datang ke
pulau Jawa tahun 674 M berdasarkan kedatangan utusan bernama Ta
cheh/Ta shi ke kerajaan Kalingga yang diperintah oleh Ratu Sima.4
Dari uraian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa Islam datang
ke Nusantara berbarengan dengan datangnya islam ke Cina. Akan tetapi
teori diatas tidak menjelaskan tentang awal masuknya Islam pertama
sekali di Indonesia, melainkan peranan Cina dalam penyebaran islam
sehingga dapat ditemukan bukti-bukti bahwa Islam datang ke Nusantara
pada awal abad Hijriah terutama di tanah Jawa.

1. Strategi Penyebaran Islam di Indonesi


Islam masuk ke Indonesia dilakukan secara damai melalui para
bangsawan hingga penduduk biasa, pedagang muslim yang sering

3
Hasyimy, A. Sejarah masuk dan berkembangnya islama di Indonesia. Bandung: Al
Ma’arif
4
Hasbullah, 2012. Sejarah Sosial Intelektual Islam di Indonesia, 4. Bandung: Cv. Pustaka
setia
menetap di daerah Indonesia bagian barat membuat mereka
mempunyai hubungan perekonomian yang saling menguntungkan,
maka mulai dari sini terjadilah ikatan yang erat antara pedagang
muslim dan penduduk tempat mereka singgahi. Berikut langkah
penyebaran Islam di Indonesia:
a. Jalur Perdagangan.
Pada taraf permulaan, jalur islamisasi adalah melalui perdagangan.
Kesibukan lalu lintas perdagangan pada abad ke-7 hingga ke-16 M.
membuat pedagang-pedagang muslim (Arab,Persia dan India) turut
ambil bagian dalam perdagangan dari negri-negri bagian barat,
tenggara dan Timur Benua Asia. Islam masuk dengan damai bukan
saja karena krisis politik tapi juga faktor hubungan ekonomi
dengan pedagang-pedagang muslim.5
Melalui perdagangan ini sangat menguntungkan bagi penyebaran
Islam, karena para raja dan kaum bangsawan ikut serta dalam
perdagangan ini. Para pedagang muslim banyak yang bermukim di
pesisir Sumatra terutama bagian Aceh.
b. Jalur Perkawinan
Dari sudut ekonomi para pedagang muslim memiliki status sosial
yang lebih baik daripada penduduk pribumi. Sehingga penduduk
pribumi, yang terdiri dari putri-putri bangsawan tertarik menjadi
istri-istri saudagar muslim dan sebagian kawin dengan anak
bangsawan atau anak raja, Namun sebelum dinikahkan, terlebih
dahulu diislamkan. Dari perkawinan inilah kemudian saudagar
muslim memperoleh keturunan Islam yang bangsawan dan menjadi
keluuarga kerajaan, sehingga mempercepat pproses islamisasi.6
c. Jalur Dakwah/Tasawuf

5
Dr. Badri Yatim, 1993. Sejarah Peradaban Islam. Jakarta, PT. Raja Grafindo. h.201
6
Ibid, h.202
Pengajaran tasauf atau para sufi mengajarkan teosofi yang
bercampur dengan ajaran yang sudah dikenal oleh msyarakat luas
Indonesia. Melalui tasauf bentuk Islam yang diajarkan kepada
penduduk-penduduk pribumi mempunyai persamaan dengan alam
pikiran mereka yang sebelumnya menganut agama Hindu,
sehingga agama Islam yang baru itu mudah dimengerti dan
diterima. Diantara tokoh tasauf itu ialah Hamzah Fansuri di Aceh.7
d. Jalur Pendidikan
Islamisasi juga dilakukan melalui pendidikan, baik pendidikan
formal Pesantren maupun dalam bentuk halaqah-halaqah. Seperti
pesantren yang didirikan oleh Sunan Ampel di Surabaya Sunan
Giri di Giri. Tamatan pesantren ini mereka pulang dan
menyebarkan pengetahuan yang sudah ia dapatkan.8
e. Jalur Kesenian
Penduduk Indonesia adalah penduduk yang sangat menyukai dunia
seni, misalnya daerah Jawa, kesenian yang sering digelar adalah
pertunjukan wayang. Diceritakan bahwa Sunan Kalijaga adalah
tokoh yang mahir dalam mementaskan wayang. Dalam
pertunjukannya Dia tidak pernah meminta upah, tapi dia hanya
meminta para penonton untuk mengikutinya mengucap Syahadat.
f. Jalur Politik
Karna perkawinan dengan orang bangsawan dan anak raja sangat
mempengaruhi islamisasi terhadap rakyatnya, sehingga pada
saatnya anak mereka menjadi sinopari dan raja-raja, demi
kepentingan politik, kerajaan Islam memerangi kerajaan-kerajaan
non-islam. Kemenangan kerajaan Islam secara politis banyak
menarik penduduk kerajaan bukan Islam itu masuk Islam.9

7
Ibid.
8
Ibid. h. 203
9
Ibid

Anda mungkin juga menyukai