Anda di halaman 1dari 13

Adab Murid Kepada Guru

Materi Tastqif Akhwat SMP IT Darul


Hikmah
• Kenapa kita diminta beradab kepada guru?
Manusia tidak bergantung pada diri sendiri
• Jauhilah Kesombongan
Menghalangi mu dari rahmad Allah (al ‘araf 146
Tidak masuk surga
Allah memiliki hamba2 mulia yg jauh dari sombong

Allah tidak mengazab kita karna maksit kita

Fir’aun

Cara mebiasakan adab


Berdzikir dan bersyukur dengan setiap nikmat yang Allah berikan
Siapa itu Guru?
• Dari Ali bin Abi Thalib : “ Aku adalah budak bagi
siapa saja yang mengajariku, walaupun hanya
satu huruf.
• Imam syafi’i pernah mencium tangan
seseorang yang dianggap biasa saja oleh orang-
orang di sekitarnya, lalu mereka bertanya,
kenapa beliau menciumnya dan imam Syafi’i
menjawab : “dia adalah Guruku”
• Malik bin dinar
Memuliakan ilmu dengan menghormati Guru

• Sahabat Abu Sa’id Al-Khudri Radhiallahu ‘anhu berkata,


•  
‫• كنا جلوسا ً في المسجد إذ خرج رسول هللا فجلس إلينا فكأن على رؤوسنا الطير ال يتكلم أحد‬
‫منا‬
• Ibnu Abbas seorang sahabat yang ‘alim, mufasir Quran umat ini,
seorang dari Ahli Bait Nabi pernah menuntun tali kendaraan Zaid
bin Tsabit al-Anshari radhiallahu anhu dan berkata,
‫• هكذا أمرنا أن نفعل بعلمائنا‬
• Al Imam As Syafi’i berkata,
‫• كنت أصفح الورقة بين يدي مالك صفحًا رفيقًا هيبة له لئال يسمع وقعها‬
• “Dulu aku membolak balikkan kertas di depan Malik dengan sangat
lembut karena segan padanya dan supaya dia tak mendengarnya”.
Hak Guru
• ‫ليس منا من لم يجل كبيرنا و يرحم صغيرنا و يعرف لعالمنا حقه‬
• “Tidak termasuk golongan kami orang yang tidak
menghormati yang lebih tua dan menyayangi yang lebih
muda serta yang tidak mengerti hak ulama” (HR. Ahmad
dan dishahihkan Al Albani dalam Shahih Al Jami).
DR. Umar As-Sufyani Hafidzohullah mengatakan, “Jika
seorang murid berakhlak buruk kepada gurunya maka akan
menimbulkan dampak yang buruk pula, hilangnya berkah dari
ilmu yang didapat, tidak dapat mengamalkan ilmunya, atau
tidak dapat menyebarkan ilmunya. Itu semua contoh dari
dampak buruk.”
Adab-adab kepada Guru
Adab Duduk
• Syaikh Bakr Abu Zaid Rahimahullah di dalam kitabnya Hilyah Tolibil
Ilm mengatakan, “Pakailah adab yang terbaik pada saat kau duduk
bersama syaikhmu, pakailah cara yang baik dalam bertanya dan
mendengarkannya.”
• Syaikh Utsaimin mengomentari perkataan ini, “Duduklah dengan
duduk yang beradab, tidak membentangkan kaki, juga tidak
bersandar, apalagi saat berada di dalam majelis.”
• Ibnul Jamaah mengatakan, “Seorang penuntut ilmu harus duduk
rapi, tenang, tawadhu’, mata tertuju kepada guru, tidak
membetangkan kaki, tidak bersandar, tidak pula bersandar dengan
tangannya, tidak tertawa dengan keras, tidak duduk di tempat
yang lebih tinggi juga tidak membelakangi gurunya”.
Adab Berbicara
• Berbicara dengan seseorang yang telah mengajarkan kebaikan haruslah
lebih baik dibandingkan jika berbicara kepada orang lain. Imam Abu
Hanifah pun jika berada depan Imam Malik ia layaknya seorang anak di
hadapan ayahnya.
• Para Sahabat Nabi shallahu ‘alaihi wa sallam, muridnya Rasulullah, tidak
pernah kita dapati mereka beradab buruk kepada gurunya tersebut,
mereka tidak pernah memotog ucapannya atau mengeraskan suara di
hadapannya, bahkan Umar bin khattab yang terkenal keras wataknya tak
pernah menarik suaranya di depan Rasulullah, bahkan di beberapa riwayat,
Rasulullah sampai kesulitan mendengar suara Umar jika berbicara. Di
hadist Abi Said al Khudry radhiallahu ‘anhu juga menjelaskan,
‫• كنا جلوسا ً في المسجد إذ خرج رسول هللا فجلس إلينا فكأن على رؤوسنا الطير ال يتكلم أحد منا‬
• “Saat kami sedang duduk-duduk di masjid, maka keluarlah Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam kemudian duduk di hadapan kami. Maka
seakan-akan di atas kepala kami terdapat burung. Tak satu pun dari kami
yang berbicara” (HR. Bukhari).
• Sungguh adab tersebut tak terdapatkan di umat manapun.
• Adab bertanya;
Kisah Nabi Musa dan Khidir
• Adab dalam Mendengarkan Pelajaran
Di riwayatkan Yahya bin Yahya Al Laitsi tak
beranjak dari tempat duduknya saat para
kawannya keluar melihat rombongan gajah yang
lewat di tengah pelajaran, yahya mengetahui
tujuannya duduk di sebuah majelis adalah
mendengarkan apa yang dibicarakan gurunya
bukan yang lain.
Mendoakan guru
• Banyak dari kalangan salaf berkata,
ً ‫• ما صليت إال ودعيت لوالدي ولمشايخي جميعا‬
• “Tidaklah aku mengerjakan sholat kecuali aku
pasti mendoakan kedua orang tuaku dan guru
guruku semuanya.”
Bagaimana jika menemukan kesalahan
seorang Guru?
‫كل ابن آدم خطاء و خير الخطائين التوابون‬ •
• “Setiap anak Adam pasti berbuat kesalahan, dan yang terbaik dari
mereka adalah yang suka bertaubat” (HR. Ahmad)
• Sungguh baik para Salaf dalam doanya,
‫ني‬J‫ه م‬J‫ب بركة علم‬J‫ب شيخي عني وال تذه‬J‫اللهم استر عي‬ •
• “Ya Allah tutupilah aib guruku dariku, dan janganlah kau hilangkan
keberkahan ilmuya dari ku.”
• Para salaf berkata,
‫ومة‬J‫لحوم العلماء مسم‬ •
• “Daging para ulama itu mengandung racun

• Perhatian mulai dewasa


• Sabar dalam membersamainya
“Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-
orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari
dengan mengharap keridhaan-Nya; dan janganlah
kedua matamu berpaling dari mereka (karena)
mengharapkan perhiasan dunia ini; dan janganlah
kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami
lalaikan dari mengingati Kami, serta menuruti hawa
nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati
batas” (QS.Al Kahfi:28).

Anda mungkin juga menyukai