Anda di halaman 1dari 2

Limbah Industri Semen

[128]
Limbah terbesar dari industri semen adalah limbah gas dan limbah pertikel. Limbah
yang diproduksi pabrik keluar dan bercampur dengan udara. Secara alamiah udara
mengandung unsur kimia seperti O2, N2, CO2, H2, NO2 dan lainnya. Zat pencemar melalui
udara diklasifikasikan menjadi dua bagian yaitu gas dan partikel.
a. Limbah Gas
Limbah gas akan mengganggu kandungan alami udara dan akan menurunkan
kualitas udara. Pencemaran berbentuk gas dapat dirasakan melalui penciuman (gas
tertentu) maupun akibat langsung. Gas-gas tersebut antara lain CO, CO 2, SO3,
hidrokarbon dan lainnya. Gas tertentu yang lepas ke udara dalam konsentrasi [129]
tertentu akan membunuh manusia. Dalam kadar rendah, tidak berbau dan bila kadar
bertambah menyebabkan bau yang tidak sedap[130] dan gejalanya cepat menimbulkan
pusing, mabuk dan batuk. Uap yaitu bentuk gas dari zat tertentu tak terlihat dan dalam
ruangan berdifusi mengisi seluruh ruang. Yang perlu diketahui adalah jenis uap yang
terdapat dalam ruangan karena untuk setiap zat berbeda daya reaksinya. Zat-zat yang
mudah meguap adalah chlor, amoniak [131], nitrat, nitrit dan lainnya. Bahan-bahan yang
bersifat gas dan uap akan mengakibatkan:
1) Terganggunya pernafasan
2) Merusak susunan saraf
3) Merusak susunan darah
4) Merusak alat-alat dalam tubuh
b. Limbah Partikel
Partikel merupakan butiran halus dan masih sedikit terlihat langsung oleh mata
seperti uap air, asap, kabut dan debu. Debu adalah partikel zat padat yang timbul pada
proses industri seperti penghancuran, peledakan dan pengolahan, baik yang berasal
dari dari bahan organik[132] maupun anorganik[133]. Karena sifat debu yang ringan,
menyebabkannya melayang di udara dan turun karena daya tarik bumi (gravitasi).
Akibat lingkungan[134] yang mengandung debu, penimbunan debu dalam paru-paru
pada manusia dilingkungan bekerja atau tempat tinggal. Kerusakan kesehatan akibat
debu tergantung pada lamanya kontak yang terjadi, konsentrasi[135] debu di udara, jenis
debu dan lainnya.
Asap adalah partikel[136] dari zat karbon yang keluar dari cerobong asap industri
karena pembakaran yang tidak sempurna dari bahan-bahan yang mengandung[137]
karbon. Asap bercampur dengan kabut atau uap air di malam hari akan turun ke bumi
menempel pada dedaunan ataupun diatas atap rumah.
Menurut sifatnya bahan yang yang bersifat partikel akan menimbulkan:
1) Rangsangan saluran pernafasan
2) Alergi
3) Fibrosis
4) Penyakit demam
5) Kematian karena bersifat racun[138]
Untuk menghindari dampak yang diakibatkan limbah melalui udara, maka dari itu
dilakukan pengendalian dengan penetapan nilai ambang batas[139]. Nilai ambang batas
adalah kadar tertinggi suatu zat dalam udara yang diperkenankan, sehingga
manusia[140] dan makhluk hidup lainnya tidak mengalami gangguan penyakit [141] atau
menderita karena zat tersebut. Selain penetapan nilai ambang batas juga dilakukan
teknologi pengolahan emisi pencemaran udara. Teknologi pengolahan[142] emisi
pencemaran udara[143] industri telah berkembang lama, yang digunakan untuk
mengurangi, menurunkan dan menghilangkan kadar pencemaran unsur-unsur limbah
proses yang dihasilkan. Teknologi yang diterapkan yaitu peralatan untuk partikel dan
aerosol seperti dengan cara scrubber[144], filter[145], electrostatic precipitator[146] dan
pengendapan.
Dampak Industri Semen terhadap Lingkungan
Industri semen menyebabkan dampak kerusakan lingkungan sebagai berikut:
a. Lahan
Perubahan tata guna tanah akibat kegiatan penambangan dan penyerapan lahan serta
pembangunan fasilitas lainnya, menyebabkan penurunan kapasitas air tanah yang
pada akhirnya akan berpengaruh pada kuantitas air sungai di sekitarnya.
b. Air
Kualitas air menurun karena limbah cair[147] dari pabrik dalam bentuk minyak dan sisa
air dari kegiatan penambangan. Kemudian menimbulkan lahan kritis yang mudah
terkena erosi dan pendangkalan dasar sungai[148], yang akhirnya akan menimbulkan
banjir pada musim hujan. Kuantitas air atau debit air menjadi berkurang karena
hilangnya vegetasi pada suatu lahan akan mengakibatkan penyerapan air tanah
menipis. Sungai menjadi kering pada musim kemarau dan banjir pada musim hujan
karena tanah tidak lagi mampu menyerap air.
c. Udara
Debu yang terlihat dikawasan pabrik dalam bentuk kabut dan kepulan debu [149]
menimbulkan pencemaran udara. Suhu udara disekitar pabrik meningkat [150]. Gas yang
dihasilkan oleh pembakaran bahan bakar minyak bumi dan batu bara berupa gas CO,
CO2, SO3 dan gas lainnya yang mengandung hidrokarbon serta belerang.

Anda mungkin juga menyukai