Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

“Hadist Tanda-tanda Orang Munfik”


Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Hadist Tarbawi I
Dosen Pengampu:
Dr. Nur Habibullah, M. Pd. I

Disusun oleh:
Siti Nuraini (19.11.2536)
Pendidikan Agama Islam (PAI)
Semester V B

YAYASAN PENDIDIKAN DAN AMAL SOSIAL AN-NADWAH


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) AN-NADWAH
KUALA TUNGKAL
2021

i
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya,yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah mata kuliah Hadist Tarbawi I.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai Hadist Tanda-tanda Orang Munfik.
Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa didalam makalah ini terdapat
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Kami ucapkan terimakasih kepada
semua pihak yang terlibat dalam makalah ini yang tidak bisa Kami sebutkan satu
persatu.
Oleh sebab itu, Kami berharap kritik, saran dan usulan demi perbaikan
makalah yang telah saya buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada
sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.

Kuala Tungkal,November 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.............................................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................................2
C. Tujuan ..........................................................................................................2
D. Manfaat ........................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Munafik....................................................................................2
B. Tanda-tanda Munafik.................................................................................6
C. Jenis-Jenis Munafik....................................................................................8

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan...............................................................................................10
B. Saran..........................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam sebuah hadis Rasulullah saw bersabda bahwa pada hakekatnya takwa
itu berada di dalam hati. Meskipun demikian takwa itu harus diimplementasikan
atau diwujudkan dalam perbuatan lahiriyah. Orang yang dalam hatinya ada
keimanan dan ketakwaan dan telah bersaksi akan kebenaran ajaran Islam tetapi
tidak mengamalkannya disebut Fasiq. Sebaliknya orang yang secara lahiriyah
memperlihatkan ketaatan dengan mengaku beriman secara lisan dan
mengamalkan ibadah, tetapi dalam hati dia mengingkari semua itu.
Karena itu dalam surat Ali Imran ayat 102 Allah swt mengingatkan orang-
orang yang beriman agar bertakwa kepada Allah dengan sebenar-benarnya takwa
(‫ ﺗُﻘَﺎﺗِﮫ‬E‫ ) ﱠﺣﻖ‬Ayat itu menunjukkan bahwa selain ada orang-orang yang benar-benar
bertakwa, ada pula orang yang berpura-pura bertakwa kepada Allah. Orang yang
berpura-pura takwa kepada Allah, seperti mengaku sebagai seorang beriman
padahal hatinya ingkar, atau berpura-pura menjadi pengikut Rasulullah padahal
sesungguhnya dia memusuhi, berpura pura menjalankan shalat padahal
sebenarnya sangat malas mengerjakannya, orang bersikap demikian adalah orang
yang disebut Munafik.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian munafik ?
2. Bagaimana tanda-tanda orang munafik ?
3. Apa saja jenis jenis Munafik ?
C. Tujuan Pembahasan
1. Mahasiswa dapat mengetahui pengertian munafik
2. Mahasiswa dapat mengetahui tanda-tanda orang munafik
3. Mahasiswa dapat mengetahui jenis-jenis munafik
D. Manfaat

1
Manfaat penulisan makalah ini adalah untuk memberikan pemahaman
serta menambah wawasan kepada kami khususnya , dan umumnya kepada kita
semua pembaca, tentang Hadist Tanda-tanda Orang Munfik.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Munafik
Penulisan catatan kaki
Istilah catatan kaki diambil dari terjemahan bahasa Inggris, yaitu footnote.
Pengertian catatan kaki menurut KBBI keterangan yang dicantumkan di
margin bawah halaman buku untuk menambah rujukan uraian dari naskah
pokok. Keterangan ini umumnya ditulis dalam huruf yang lebih kecil
dibanding huruf pada naskah utama atau pokok. Perlu dipahami bahwa
catatan kaki tidak harus selalu dalam bentuk buku rujukan, tapi juga
berbentuk keterangan tambahan.
Tujuan Catatan penulisan kaki (footnote)
a. Menunjukan dasar alasan dan dalil pembuktian darimana argumen dala
karya ilmiah tersebut di susun.
Membantu pembaca menelusuri sumber-sumber yang dijadikan rujukan
dengan lebih cepat dan mudah.
Menghindari plagiasi dalam bentuk apapun.
Menyatakan utang Budi dan memberikan apresiasi kepada pengarang yang
pendapatnya dikutip dalam karya ilmiah.
Menyampaikan keterangan tambahan dan memperkuat penjelasan.
Fungsi catatn kaki
Dari tujuan-tujuan catatan kaki diatas kita dapat menarik kesimpulan
tentang fungsi catatan kaki, yaitu sebagai:
Bukti otentik keilmiahan sebuah karya tulis.
Daftar rujukan yang dapat ditelusuri dengan mudah dan cepat
Salah satu alat mencegah atau menghindari plagiasi dalam dunia keilmuan.

2
Bentuk apresiasi dan penghargaan kepada para pengarang yang menjadi
rujukan
Daftar keterangan tambahan atau penjelas agar pembaca lebih memahami
sebuah gagasan, tapi tidak keluar dari bahasan utama teks tersebut.
Cara menulis catatan kaki (footnote)
Penulisan catatan kaki mencantumkan unsur nama pengarang, judul buku,
identitas penerbitan (kota, penerbit dan tahun terbit), dan halaman rujukan.
Nama pengarang ditulis sesuai nama aslinya tanpa di balik dan tanpa
menggunakan gelar akademik ataupun non-akademik
Pengarang dengan jumlah 1-3 orang, ditulis semua nama mereka dengan
lengkap. Sedangkan pengarang dengan jumlah lebih cukup ditulis nama
pertama dan di tambahkan dengan tulisan et al “Et all”. Singkatan dari et
all yang artinya dengan orang lain, atau dkk (dan kawan-kawan).
Judul buku ditulis denagn huruf italic atau cetak miring.
Identitas penerbit ditulis dalam tanda kurung " (...)" antara kota terbit dan
penerbit dipisahkan oleh tanda titik dua (:). Sedangkan antara penerbit dan
tahun dipisahkan oleh tanda (,).
Penulisan halaman diawali dengan akronim "hlm" atau "h" diikuti dengan
nomor halaman. Jika halaman rujukan memiliki interval, maka diikuti
dengan tanda pisah atau garis sambung (-).
Setiap unsur catatan kaki dipisahkan oleh tanda koma (,) lalu di
penulisannya diakhiri dengan tanda titik (.).
Format penulisan footnote untuk buku atau e-book :
Nama, Judul buku, (kota penerbit: penerbit, tahun terbit), hlm.
Contoh :
Andi Ahmad, Ahmad Suhandi, Media Pembelajaran Interaktif, (Jakarta:
Kompas Media, 2012), hlm 7.
Di era informasi yang berkembang cepat sekarang ini, sumber rujukan atau
kutipan dapat berasal dari mana saja, baik media cetak atau digital.
Termasuk sumber digital yang berasal dari jurnal online, e-book,dan
website.

3
Format penulisan footnote dari jurnal.
Nama, "Judul Makalah/Artikel", Nama Jurnal, Edisi, Volume, Tahun terbit,
halaman.
Contoh :
Gunawan Wicaksana, "Peran Keluarga dalam Pendidikan Anak", Studia
Islamika, Edisi 44, Juni 2019, hlm. 15-16.
Refrinaldi, "Penggemukan Sapi Lokal dengan Silase", Tropical Animal
Science Journal, Volume 112, Januari 2018, hlm.30. (Diunduh dari laman
http://journal.ipb.ac id/index.php/tasj pada 14 Januari 2018)
Format penulisan catatan kaki dari web (internet)
Nama penulis, "Judul tulisan", diakses dari URL/alamat web,pada tanggal ...
pukul ..
Contoh:
Muhammad Ilham, Daftar Pustaka, Catatan Kaki dan Cara Penulisnya yang
Benar, https://moondoggiesmusic.com/contoh-contoh-catatan-kaki, diakses
pada tanggal 30 Maret 2020 jam 11.00 Wib.
Format penulisan catatn kaki dari seminar dan lokakarya
Nama penyusun, judul " makalah/artikel" , (lokasi dan waktu
seminar/lokakarya),halaman.
Contoh:
Mulyadi, " Menggagas Pendidikan Islam dalam Perspektif Sirah Nabi"
(dipresentasikan dalam seminar: Pendidikan Seks untuk Remaja
Indramayu, 10 Oktober 2014), hlm. 18.
Format penulisan catatan kaki dari karya Ilmiah akademis (skripsi,
disertasi, dan tesis)
Nama penyusun, jenis karya ilmiah: "judul karya ilmiah", (kota terbit:
perguruan tinggi tempat terbit, tahun terbit), halaman.
Contoh:
Mohammad Thoriq, Skripsi: " Penerapan Sistem Informasi untuk UMKM
Bidang Fpod and Beverages di Karawang dan Sekitarnya", (Karawang:
Perguruan Tinggi Singa Perbangsa,2014), hlm. 4-5.

4
Format catatan kaki dari koran, surat kabar, majalah dan tabloid (online-
offline)
Nama penulis, "Judul tulisan",(Nama koran/harian, tanggal terbit),halaman.
Setyo Waluyo, "Bank Syariah dan Konvensional, Apa Bedanya?", (Media
Islam Indonesia, 1 April 2019),hlm. 12.

Dalam Al-Qur’an Allah SWT mengelompokkan manusia kedalam tiga


golongan, yakni Mukmin, Kafir, dan Munafik. Orang yang beriman (Mukmin)
dijelaskan di dalam Al-Qur’an Surah Al- Baqarah 2-5:

5
َ‫اخ َر ِة هُ ْم يُوقِنُون‬ َ ِ‫نز َل ِمن قَ ْبل‬
ِ ‫ك َوبِٱلْ َء‬ ُ َ ‫نز َل إِلَ ْي‬ُ Eَ ُ‫َوٱلَّ ِذينَ ي ُْؤ ِمن‬
ِ ‫ك َو َمٓا أ‬ ِ ‫ون بِ َمٓا أ‬
Artinya : “Dan mereka yang beriman kepada Al-Qur’an yang diturunkan
kepadamu (Muhammad) dan (kitab-kitab) yang telah diturunkan sebelum engkau,
dan mereka yakin akan adanya akhirat.” (QS. Al-Baqarah : 4)
Tentang orang kafir di jelaskan pada surah Al-Baqarah ayat 6-7
َ‫إِ َّن الَّ ِذينَ َكفَرُوا َس َوا ٌء َعلَ ْي ِه ْم أَأَن َذرْ تَهُ ْم أَ ْم لَ ْم تُن ِذرْ هُ ْم اَل ي ُْؤ ِمنُون‬
Artinya : “Sesungguhnya orang-orang kafir, sama saja bagi mereka, engkau
(Muhammad) beri peringatan atau tidak engkau beri peringatan, mereka tidak juga
akan beriman.” (QS. Al-Baqarah :6)
Dan tentang orang munafik dijelaskan pada surah Al- Baqarah ayat 8-20
َ‫م اآْل َ ِخ ِر َو َما هُ ْم بِ ُم ْؤ ِمنِين‬Eِ ْ‫اس َم ْن يَقُو ُل آَ َمنَّا بِاهَّلل ِ َوبِ ْاليَو‬
ِ َّ‫َو ِمنَ الن‬
Artinya : Di antara manusia ada yang mengatakan: "Kami beriman kepada Allah
dan Hari kemudian," padahal mereka itu sesungguhnya bukan orang-orang yang
beriman. (QS. Al-Baqarah : 8). Golongan munafik dibahas dengan sangat panjang
karena mereka adalah golongan yang paling berbahaya .
Secara harfiah, kata munafiq berasal dari kata Nifaq (‫اق‬EEEEE‫)النف‬
merupakan mashdar dari kata ‫نافق‬, dikatakan ‫ا ومنافقة‬EE‫ نفاق‬- ‫افق‬EE‫ ين‬- ‫افق‬EE‫ن‬ yang diambil
dari kata ‫النافقاء‬ (naafiqaa') berarti salah satu tempat keluarnya yarbu' (hewan
sejenis tikus) dari sarangnya, dimana jika di dicari dari lubang yang satu, maka ia
akan keluar dari lubang yang lain.
Dikatakan pula, ia berasal dari kata ‫نفق‬ (nafaq) yaitu lubang tempat
persembunyian lubang tikus di dalam tanah, yang memilki dua pintu, pintu
pertama terlihat, sedang pintu kedua tidak terlihat. Tikus itu bisa masuk dari pintu
yang terlihat lalu keluar dari pintu yang tidak terlihat. Begitu pula seorang
munafik seolah-olah masuk ke dalam Islam, tetapi dia keluar dari Islam melalui
pintu yang tersembunyi.
Munafik (‫ )المنافق‬artinya adalah orang yang nifaq (‫)النفاق‬. Nifaq secara bahasa
berarti ketidaksamaan antara lahir dan batin (bertolak belakang). Jika
ketidaksamaan itu dalam hal keyakinan, hatinya kafir tetapi mulutnya mengatakan
beriman, maka ia termasuk nifaq i'tiqadi.

6
Secara etimologi atau istilah, munafik adalah orang yang menyembunyikan
akidah kekafirannya dan menampakkan keimanannya secara lahiriyah dengan
kata-kata. Nifaq menurut syara' (terminologi) berarti menampakkan keislaman
dan kebaikan tetapi menyembunyikan kekufuran dan kejahatan.
Allah telah menjadikan orang-orang munafiq lebih jelek daripada orang-
orang kafir, sebagaimana firmannya:

ِ َ‫ار َولَن تَ ِج َد لَهُمۡ ن‬


‫صيرًا‬ ِ ‫إِ َّن ۡٱل ُمنَ ٰـفِقِينَ فِى ٱل َّد ۡر‬
ِ َّ‫ك ٱأۡل َ ۡسفَ ِل ِمنَ ٱلن‬
Artinya : “Sesungguhnya orang-orang munafik itu (ditempatkan) pada tingkatan
yang paling bawah dari neraka. Dan kamu sekali-kali tidak akan mendapat
seorang penolongpun bagi mereka.” (Q.S. An-Nisa : 145).

Hadist Rasulullah terkait dengan ciri-ciri atau tanda tanda orang munafik.
،‫ث‬ ِ ِ‫ أَيَةُ ْال ُمنَاف‬: ‫م‬Eَ َّ‫صلَى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسل‬
ٌ َ‫ق ثَال‬ َ ُ‫ قَا َل َرسُوْ ُل هللا‬، ‫ي هللاُ َع ْنهُ قَا َل‬ ِ ‫ع َْن أَبِى هُ َر ْي َرةَ َر‬
Eَ ‫ض‬
E‫رواه البخارى ومسلم‬.َ‫اؤتُ ِمنَ َخان‬ ْ ‫ب َوإِ َذا َو َع َد أَ ْخلَفَ َوإِ َذا‬
َ ‫ث َك َذ‬
َ ‫إِ َذا َح َّد‬
(‫)رواه ﻣﺴﻠﻢ‬
Terjemah : “Dari Abu Hurairah, bahwasanya Rasulullah saw bersabda: Tanda-
tanda orang munafik ada tiga: jika berbicara dia dusta, jika berjanji dia ingkar, dan
jika dipercaya dia berkhianat” (HR. Muslim)
Dalam riwayat Imam Muslim yang lain, Nabi bersabda:
‫ اَرْ بَ ُع َم ْن‬: ‫م‬Eَ َّ‫صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسل‬ َ َ‫ ق‬: ُ‫ض َي هللاُ َع ْنه‬
َ ‫ال النَّبِ ُّي‬ ِ ‫ع َْن َع ْب ُدهللاِ ب ِْن َع َمرْ َر‬
ُ ‫صة‬ َ ‫َت فِ ْي ِه خَ ْل‬
ْ ‫صةُ ِم ْنه َُّن َكان‬
َ ِ‫َت فِ ْي ِه خَ ل‬ ْ ‫ َو َم ْن َكان‬.‫ُك َّن فِ ْي ِه َكانَ ُمنَافِقًا خَالِصًا‬

َ ‫ب َواِ َذا عَاهَ َذا خَ د ََر َواِ َذا خَا‬


‫ص َم فَ َج َر‬ َ ‫ اِ َذا ْئتُ ِمنَ َخانَ َواِ َذا َح َّد‬.‫اق َحتَّىيَ َد َعهَا‬
َ ‫ث َك َذ‬ ِ َ‫ِمنَ النِّف‬
(‫)رواه ﻣﺴﻠﻢ‬
Terjemahnya: “ Abdullah bin Umar berkata, Rasulullah saw bersabda: Ada 4 sifat
barang siapa yang memilikinya maka sungguh ia seorang munafik sejati, dan
barang siapa yang memiliki 1 sifat diantara semua sifat-sifat itu, sungguh ia
sedang berjalan menuju kearah munafik sampai ia meninggalkannya, Apabila

7
dipercaya ia khianat, apabila berbicara ia berdusta, apabila berjanji ia ingkar,
apabila bekerjasama ia curang.” (HR. Muslim)1

Penjelasan Hadis
Sebagian ulama menganggap bahwa hadis ini musykil, sulit untuk dijelaskan,
karena sifat-sifat dusta, ingkar janji, atau khiyanat mungkin saja ada pada diri
seorang Muslim. Namun demikian para ulama bersepakat bahwa orang yang
membenarkan ajaran Islam dengan hati dan lisannya, tetapi melakukan perbuatan-
perbuatan tersebut tidak dinyatakan sebagai kafir ataupun munafik yang akan
dihukum kekal di neraka.
Meskipun demikian para ulama berbeda pendapat megenai makna hadis
ini. Sebagian besar berpendapat bahwa sifat-sifat tersebut adalah sifat-sifat orang
munafik, siapapun yang memiliki sifat demikian, dia menyerupai seorang munafik
dan berakhlak dengan akhlak seorang munafik, karena sesungguhnya
kemunafikan adalah menampakan apa yang berbeda dari apa yang
disembunyikan. Dan hal itu ada pada orang yang memiliki sifat-sifat tersebut.
Maka kemunafikannya dirasakan oleh orang yang mengajaknya berbicara, diberi
janji olehnya, dan yang memberinya amanat. Kemunafikan seperti ini adalah
munafik perbuatan bukan munafik dalam hal akidah. Kemunafikan seperti ini
tidak diancam dengan kekal berada di dasar api neraka.
Mengenai jumlah sifat-sifat munafik yang berbeda pada dua hadis di atas,
hal itutidak menjadi persoalan, karena suatu sifat bisa melahirkan sifat-sifat
lainnya. Sepertisifat ingkar janji, dapat terbentuk darinya sifat menghindar dari
kesepakatan yang telah dibuat.
Sebagian ulama berpendapat bahwa orang yang dari segi perbuatan-
perbuatannya disebut munafik adalah orang yang sebagian besar perbuatannya
berupa dusta, ingkar janji, dan khiyanat. Adapun orang yang hanya sesekali
melakukan perbuatan tersebut tidak termasuk munafik.
Menurut al-Turmudzi, orang-orang munafik pada zaman Rasulullah
menyatakan keimanan mereka tetapi mereka berdusta, mereka diberi amanat

1
Lathief Rais , Terjemahan Hadis Shahih Muslim,(Jakarta : Pustaka Al-Husna,1991), hlm 1501

8
untuk menjalankan agama tetapi mereka mengkhiyanatinya, dan mereka berjanji
untuk menolong agama tetapi mereka mengingkarinya. Karena itu al-Khattaby
mengatakan bahwa hadis ini merupakan peringatan atas kaum Muslimin agar
tidak terbiasa mengamalkan sifat-sifat tersebut yang dikhawatirkan akan
menyeretnya kepada kemunafikan yang sebenarnya.2
Dalam al-Qur’an terdapat satu surat yang dinamai al-Munafiqun. Dinamai
demikian karena surat yang hanya terdiri dari 11 ayat itu, 8 ayat diantaranya
membicarakan sikap dan perilaku orang-orang munafik. Pada ayat pertama Allah
SWT mengungkap kebohongan orang-orang munafik berpura-pura mengakui
kerasulan Muhammad saw. Dalam ayat itu dikatakan: Apabila orang-orang
munafik dating kepadamu, mereka berkata: "Kami mengakui, bahwa
sesungguhnya kamu benar-benar Rasul Allah". Dan Allah mengetahui bahwa
sesungguhnya kamu benar-benar Rasul-Nya; dan Allah mengetahui bahwa
sesungguhnya orang-orang munafik itu benar-benar orang pendusta. Ayat ini
menunjukan bahwa orang-orang munafik hanya berolok-olok tentang Islam,
karena apa yang mereka katakana melalui lidah mereka berkebalikan dengan
keyakinan mereka yang tersembunyi di dalam hati mereka3
Dalam kehidupan sehari-hari terkadang kita dengar kata munafik. Kata
munafik mungkin kita anggap tidak begitu kasar di telinga kita, karena kata itu
jarang dipublikasikan di media massa. Namun sebenarnya munafik adalah suatu
sifat seseorang yang sangat buruk yang bisa menyebabkan orang itu dikucilkan
dalam masyarakat.

Hadits Nabi Muhammad saw diatas menegaskan bahwa tanda-tanda munafik


adalah:
1. Apabila berkata maka dia akan berkata bohong/ dusta;
2. Jika membuat suatu janji atau kesepakatan dia akan mengingkari janjinya;
3. Bila diberi kepercayaan/ amanat maka dia akan mengkhianatinya;
4. Bila bermusuhan melampaui batas.

2
Modul Hadist Pendidikan profesi Guru (PPG) Kementrian Agama Republik Indonesia
3
Ibn Katsir, Tafsir al-Qur’an al-Adzim Jilid 4, (Beirut: Dar al-Fikr, 1992), hlm.442

9
Seseorang dapat dikatakan sebagai orang munafik tulen/sejati apabila
memenuhi semua sifat di atas yaitu pembohong, penghianat dan pengingkar janji
ada pada dirinya, dan selalu nampak dalam kebanyakan perbuatannya. Kalau
hanya satu atau dua sifat itu ada padanya, atau hanya sesekali saja melakukan
perbuatan-perbuatan itu tidak dapat dikatakan munafik.
Diatas telah disebutkan bahwa Hadis ini merupakan peringatan dari
Rasulullah agar umat Islam tidak membiasakan sifat-sifat tersebut yang dapat
menyeretnya menjadi seorang munafik sesungguhnya, yaitu orang kafir yang
mengingkari Islam tetapi berpura pura menjadi Muslim. Ketiga sifat itu harus
dihindari mengingat bahaya yang dapat timbul darinya.

B. Tanda-tanda orang munafik

Karena kemunafikan itu masalah hati yang tersembunyi, maka tidak


seorangpun yang bisa memastikan seseorang itu munafik atau bukan. Bahkan
sahabat sekaliber Umar bin Khatab pun tidak mengetahuinya. Hanya seorang
sahabat yang tahu satu per satu orang-orang munafik di Madinah waktu itu.
Dialah Hudzaifah Ibnul Yaman. Hudzaifah mengetahui siapa orang-orang
munafik karena Rasulullah SAW memberitahukan kepadanya. Itu merupakan
salah satu keutamaan Hudzaifah sehingga ia dijuluki pemegang rahasia
Rasulullah.
Meskipun tidak dapat diketahui secara pasti, kemunafikan bisa diwaspadai
dari tanda-tandanya. Dalam hadist Rasulullah SAW menjelaskan bahwa tanda-
tanda munafik itu ada tiga yaitu :
Abu Hurairah r.a. berkata :
،‫ث‬ ِ ِ‫ أَيَةُ ْال ُمنَاف‬: ‫م‬Eَ َّ‫صلَى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسل‬
ٌ َ‫ق ثَال‬ َ ُ‫ قَا َل َرسُوْ ُل هللا‬، ‫ي هللاُ َع ْنهُ قَا َل‬ ِ ‫ع َْن أَبِى هُ َر ْي َرةَ َر‬
Eَ ‫ض‬
E‫رواه البخارى ومسلم‬.َ‫اؤتُ ِمنَ َخان‬ ْ ‫ب َوإِ َذا َو َع َد أَ ْخلَفَ َوإِ َذا‬
َ ‫ث َك َذ‬
َ ‫إِ َذا َح َّد‬
Artinya :
“Tanda-tanda orang munafik itu ada tiga, yaitu jika berbicara ia berbohong, jika
berjanji ia ingkar dan jika dipercaya ia berkhianat”. (HR. Bukhori dan Muslim).
1. َ ‫ث َك َذ‬
Dusta ‫ب‬ َ ‫إِ َذا َح َّد‬

10
Berdusta (berbohong) adalah mengatakan sesuatu yang tidak benar kepada
orang lain. Berdasarkan hadis di atas, apabila kita tidak jujur kepada orang lain
maka kita telah memiliki satu ciri orang yang munafik. Contoh berdusta dalam
kehidupan keseharian kita yaitu seperti saat menerima telepon lalu kita katakan
kepada si penelpon bahwa orang yang dicarinya tidak ada, padahal sesungguhnya
orang itu ada. Kebiasaan dusta seperti ini meskipun tampak ringan akibatnya,
tetapi kalau dibiasakan akan merembet kepada dusta-dusta atas perkara penting
dan berakibat pada bahaya besar. Pepatah mengatakan ‫ رأس اﻟﺬﻧﻮب اﻟﻜﺬب‬pangkal dari
dosa-dosa adalah dusta. Karena itu Rasulullah saw memperingatkan umatnya
untuk menjauhi dusta, karena dusta akan membawa pelakunya kepada perbuatan-
perbuatan fujur (dosa), dan perbuatan-perbuatan fujur itu akan membawa ke
neraka (Hadis Riwayat Muslim).
2. Ingkar janji َ‫َوإِ َذا َو َع َد أَ ْخلَف‬
Tanda munafik yang kedua ini tidak lebih mudah dihindari daripada tanda
munafik pertama. Sering kali seorang muslim sudah mampu menjaga agar
perkataannya benar, menghindari berbohong, tetapi ia masih mudah berjanji
padahal ia tahu dirinya sulit memenuhi janji itu. Apalagi jika seseorang menjadi
pemimpin; dorongan untuk berjanji biasanya lebih besar. Maka intensitas
memberikan janji semakin besar. Lihatlah praktik kampanye di zaman sekarang.
Bukankah dalam satu pertemuan saja bisa dicatat sekian banyak janji
Perjanjian atau kesepakatan dengan orang lain terkadang harus kita
lakukan. Apabila janji yang telah disepakati tidak kita penuhi tanpa alasan yang
dapat dibenarkan, maka kita telah ingkat janji.
3. Khianat َ‫َوإِ َذا ْاؤتُ ِمنَ َخان‬
Di antara ketiga sifat munafik yang tersebut dalam hadis di atas, khianat
dapat dikatakan paling berat akibat buruknya dibandingkan dengan sifat dusta dan
tukang ingkar janji. Mengkhianati amanah emakin sering dilakukan, semakin
dekat dengan kemunafikan. Semakin besar amanah yang dikhianati, semakin jelas
tanda kemunafikan.
Amanah bentuknya bisa bermacam-macam. Bisa jadi ia adalah pekerjaan
atau profesi yang di dalamnya ada kewajiban yang seharusnya kita penuhi. Bisa

11
jadi ia adalah kepemimpinan yang dipercayakan kepada kita. Bahkan titipan
barang dari orang lain agar kita menjaganya, atau rahasia dari orang lain agar kita
menyimpannya, semua itu termasuk amanah.4
4. Melampawi batas
Di antara ke empat sifat munafik diatas disebutkan pula dalam hadist salah
satu tanda-tanda orang munafik yaitu melampaui batas dalam berdebat dan tidak
berpihak pada kebenaran adalah termasuk dosa besar, dimana akhirnya akan
membawa kerusakan-kerusakan yang besar. Sebab orang yang melampaui batas
dalam berdebat, mengingkari hak orang lain, dia akan memanfaatkan untuk
merusak sesorang termasuk berusaha untuk merusak usaha orang lain,
menghabiskan harta orang banyak, bahkan dapat melalaikan kewajiban-
kewajibannya. Ketahuilah apa yang terjadi diantara orang-orang yang mempunyai
masalah dalam suatu negeri, konflik partai-partai dan sebagainya, itu merupakan
akibat daari perdebatan-perdebatan yang melampaui batas sehingga tidak
menemukan titik terangnya. Hal-hal seperti inilah yang menjadi benih-benih
permusuhan yang berujung pada pembunuhan.5
Jika tanda-tanda munafik ini ada pada seseorang, hendaklah orang itu
diwaspadai supaya tidak dijadikan pemimpin bagi umat Islam. Namun yang lebih
penting, dengan memperhatikan tiga tanda-tanda munafik ini kita mewaspadai diri
kita agar jangan sampai kemunafikan hinggap dalam jiwa.

C. Jenis-jenis Sifat Munafik

Jenis Nifaq (Kemunafikan), Nifaq menurut bahasa ialah tipu dan daya,
melahirkan kebajikan dan membatinkan kejahatan.
Menurt syara’ nifaq terbagi mejadi dua :
1. Nifaq I'tiqadi (Keyakinan), yaitu nifaq besar, di mana pelakunya
menampakkan keislaman, tetapi menyembunyikan kekufuran. Jenis nifaq
ini menjadikan pelakunya keluar dari agama dan dia berada di dalam kerak
4
Ibid, Modul Hadist Pendidikan profesi Guru (PPG)
5
Zini Abdul Ghofur, Hadist tentang ciri-ciri orang munafik, Dikutip dari
http://gilmuku.blogspot.com/2012/03/hadits-tentang-ciri-ciri-orang-munafik.html pada Jum’at 12
november 2021

12
Neraka. Allah menyifati para pelaku nifaq jenis ini dengan berbagai
kejahatan, seperti kekufuran, ketiadaan iman, mengolok-olok dan mencaci
maki agama dan pemeluknya serta kecenderungan kepada musuh-
musuh untuk bergabung dengan mereka dalam memusuhi Islam. Nifaq
jenis ini ada 4 macam, yaitu: 
a. Mendustakan Rasulullah saw. atau mendustakan sebagian dari apa
yang beliau bawa.
b. Membenci Rasulullah atau membenci sebagian apa yang beliau
bawa. 
c. Merasa gembira dengan kemunduran Islam.
d. Tidak senang dengan kemenangan Islam.
2. Nifaq 'Amali (Perbuatan), yaitu melakukan sesuatu yang merupakan
perbuatan orang-orang munafiq, tetapi masih tetap ada iman di dalam hati.
Nifaq jenis ini tidak mengeluarkannya dari agama, tetapi
merupakan washilah (perantara) kepada yang demikian. Pelakunya ada
dalam dirinya iman dan nifaq. Lalu jika perbuatan nifaqnya banyak, maka
akan bisa menjadi sebab terjerumusnya dia ke dalam nifaq sesungguhnya,
berdasarkan sabda Nabi SAW yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Umar
berkata, Rasulullah saw bersabda: Ada 4 sifat barang siapa yang
memilikinya maka sungguh ia seorang munafik sejati, dan barang siapa
yang memiliki 1 sifat diantara semua sifat-sifat itu, sungguh ia sedang
berjalan menuju kearah munafik sampai ia meninggalkannya, Apabila
dipercaya ia khianat, apabila berbicara ia berdusta, apabila berjanji ia
ingkar, apabila bekerjasama ia curang.” (HR. Muslim)6
a. Menceritakan salah satu cerita ,atau menyebut salah satu
pembicaraan dengan jala berdusta dalam menyusun ceritera itu itu.
“besar sekali khianat, engkau menceritakan kepada saudara
engkau sesuatu ciretera, dia membenarkan apa yang engkau
ceriterakan padahal engkau berduasta”. (H.R. Ahmad).
6
Mushaf Grup, Definisi Munafik dan Jenis-jenis Munafik, dikutip dari
http://www.jadipintar.com/2015/01/definisi-munafik-dan-jenis-jenisnya.html pada Jum’at 12
November 2021.

13
b. Mengingkari janji yang dijanjikan . Ingkar apabila telah membuat
suatu perjanjian dan tidak memenuhi janji . Hal ini termasuk janji-
janji yang harus dipenuhi dan haram dirusak, perjanjian dalam
segala akad yang berlaku antara umat Islam atas dasar ridha
meridhai, baik mengenai mubaya’ah, munakahah dan lain-lainnya.
Demikian pula wajib dipenuhi Nadzar, asal saja nadzar tha’at .
Ada 2 macam janji
1) Janji, sedang dalam niat tidak akan  menyempurnakan janji itu,
inilah manusia yang paling buruk. Apabila manusia sedang
berkata : saya akan melakukan sesuatu, InsyaAllah sedang
dalam niatnya tidak akan dilakukan.Sikapini dusta dan dan
menyalahi janji, demikian menurut Al-Auza’i.
2) Berjanji, sedang dalam niat akn memenuhi janji, kemudian
timbul kemauan menyalahi tanpa ada keudzuran. Para ulama’
berselisih tentang hukum wajib menunaikan janji, Segolongan
mewajibkan kita menunaikan janji, apabila janji ini
menguntungkan  orang yang dijanjikan sesuatu untuknya.
Demikianlah pendapat Malik. tetapi kebanyakan fuqaha tidak
mewajibkannya.
c. Berkhianat dalam amanah, apabila seseorang dipercayakan suatu
amanah kepadanya, wajiblah dia mengemblikan amanah itu
sebagaimana mestinya. Rigkasannya khianat terhadap amanah,
adalah suatu pekerti nifaq(suatu perangai orang munafiq). Khianat
Ialah memperlakukan amanah berlawanan dengan ketetapan
syara’. Walhasil, nifaq asghar kembali kepada berlainanlahir dan
bathin.
d. Berlaku curang apabila bertengakar atau apabila berperkara
dengan seseorang. yaitu melampaui batas dalam berdebat dan
tidak berpihak pada kebenaran adalah termasuk dosa besar,
dimana akhirnya akan membawa kerusakan-kerusakan yang besar.
Sebab orang yang melampaui batas dalam berdebat, mengingkari

14
hak orang lain, dia akan memanfaatkan untuk merusak sesorang
termasuk berusaha untuk merusak usaha orang lain, menghabiskan
harta orang banyak, bahkan dapat melalaikan kewajiban-
kewajibannya. 7

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
7
Prof. DR. T.M. Hasbi Ash –Shidieqy , Mutira Hadits, (Jakarta: Bulan Bintang 2002), hlm. 193-
196.

15
1. Munafiq berasal dari kata Nifaq (‫ )النفاق‬merupakan mashdar dari kata ‫نافق‬,
dikatakan ‫ا ومنافقة‬EE‫ نفاق‬- ‫افق‬EE‫ ين‬- ‫افق‬EE‫ن‬ yang diambil dari kata ‫النافقاء‬ (naafiqaa')
berarti salah satu tempat keluarnya yarbu' (hewan sejenis tikus) dari
sarangnya, dimana jika di dicari dari lubang yang satu, maka ia akan
keluar dari lubang yang lain. Nifaq secara bahasa berarti ketidaksamaan
antara lahir dan batin (bertolak belakang) antara ucapan dan perbuatan.
2. Hadist tanda-tanda orang munafik, Dalam riwayat Imam Muslim, Nabi
bersabda:
‫ اَرْ بَ ُع َم ْن‬: ‫م‬Eَ َّ‫صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسل‬ َ َ‫ ق‬: ُ‫ض َي هللاُ َع ْنه‬
َ ‫ال النَّبِ ُّي‬ ِ ‫ع َْن َع ْب ُدهللاِ ب ِْن َع َمرْ َر‬
ُ ‫صة‬ َ ‫َت فِ ْي ِه خَ ْل‬
ْ ‫صةُ ِم ْنه َُّن َكان‬
َ ِ‫َت فِ ْي ِه خَ ل‬ ْ ‫ َو َم ْن َكان‬.‫ُك َّن فِ ْي ِه َكانَ ُمنَافِقًا خَالِصًا‬

َ ‫ب َواِ َذا عَاهَ َذا خَ د ََر َواِ َذا خَا‬


‫ص َم فَ َج َر‬ َ ‫ اِ َذا ْئتُ ِمنَ َخانَ َواِ َذا َح َّد‬.‫اق َحتَّىيَ َد َعهَا‬
َ ‫ث َك َذ‬ ِ َ‫ِمنَ النِّف‬
(‫)رواه ﻣﺴﻠﻢ‬
Terjemahnya: “ Abdullah bin Umar berkata, Rasulullah saw bersabda: Ada
4 sifat barang siapa yang memilikinya maka sungguh ia seorang munafik
sejati, dan barang siapa yang memiliki 1 sifat diantara semua sifat-sifat itu,
sungguh ia sedang berjalan menuju kearah munafik sampai ia
meninggalkannya, Apabila dipercaya ia khianat, apabila berbicara ia
berdusta, apabila berjanji ia ingkar, apabila bekerjasama ia curang.” (HR.
Bukhori dan Muslim ).
3. Menurt syara’ nifaq terbagi mejadi dua :
a. Nifaq I'tiqadi (Keyakinan), yaitu nifaq besar, di mana pelakunya
menampakkan keislaman, tetapi menyembunyikan kekufuran.
b. Nifaq 'Amali (Perbuatan), yaitu melakukan sesuatu yang merupakan
perbuatan orang-orang munafiq, tetapi masih tetap ada iman di dalam
hati.

16
DAFTAR PUSTAKA

Ibn Katsir, 1992, Tafsir al-Qur’an al-Adzim Jilid 4, Beirut: Dar al-Fikr.
Lathief Rais, 1991 , Terjemahan Hadis Shahih Muslim,Jakarta : Pustaka
Al-Husna.
Modul Hadist Pendidikan profesi Guru (PPG) Kementrian Agama
Republik Indonesia
Prof. DR. T.M. Hasbi Ash –Shidieqy , 2002, Mutira Hadits, Jakarta:
Bulan Bintang

17
Mushaf Grup, Definisi Munafik dan Jenis-jenis Munafik, dikutip dari
http://www.jadipintar.com/2015/01/definisi-munafik-dan-jenis-jenisnya.html pada
Jum’at 12 November 2021.

Zini Abdul Ghofur, Hadist tentang ciri-ciri orang munafik, Dikutip dari
http://gilmuku.blogspot.com/2012/03/hadits-tentang-ciri-ciri-orang-munafik.html
pada Jum’at 12 november 2021.

18

Anda mungkin juga menyukai