Anda di halaman 1dari 8

Dasar- dasar Pembentukan

Karakter Peserta Didik dalam


Konsep Pendidikan Islam

ILMU PENDIDIKAN ISLAM II


DOSEN PENGAMPU:DR. MUSLIMAH, M.PD.I

OLEH KELOMPOK 13:


SITI NURAINI (19.11.2536)

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)


SEMESTER III B
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM AN-NADWAH
KUALA TUNGKAL
2020
Pendidikan Karakter

 Pendidikan karakter merupakan pendidikan yang mendukung


perkembangan sosial, emosional, dan etis siswa).” pendidikan karakter
pada prinsipnya adalah upaya untuk menumbuhkan kepekaan dan
tanggung jawab sosial, membangun kecerdasan emosional, dan
mewujudkan siswa yang memiliki etika tinggi. Sedari kecil, orangtua
kita telah melaksanakan pendidikan karakter (yang waktu itu belum
dilabelisasi sebagai penanaman karakter) yang menyangkut pendidikan
sosial, emosional, dan etika.
 Pendidikan karakter dapat dimaknai sebagai pendidikan nilai,
pendidikan budi pekerti, pendidikan moral, pendidikan watak, yang
bertujuan mengembangkan kemampuan peserta didik untuk
memberikan keputusan baik-buruk, memelihara apa yang baik,
mewujudkan, dan menebar kebaikan itu dalam kehidupan sehari-hari
dengan sepentih hati.”Barnawi dan M. Arifin, Strategi Dan Kebijakan
Pendidikan Karakter, (Jogjakarta: Ar-Ruzz, 2013), hlm. 12-24.
Pandangan Islam Terhadap Manusia

Dalam pandangan Islam, manusia didefinisikan sebagai makhluk, mukalaf,


mukaram, mukhaiyar, dan mujizat. Manusia adalah makhluk yang memiliki nilai-
nilai fitri dan sifat-sifat insaniah, seperti dha’if ‘lemah’ (an-Nisaa’: 28), jahula
‘bodoh’ (al-Ahzab: 72), faqir ‘ketergantungan atau memerlukan’ (Faathir: 15),
kafuuro ‘sangat mengingkari nikmat’ (al-Israa’: 67), syukur (al-Insaan:3), serta
fujur dan taqwa (asy-Syams: 8). Selain itu, manusia juga diciptakan untuk
mengaplikasikan beban-beban ilahiah yang mengandung maslahat dalam
kehidupannya. Ia membawa amanah ilahiah yang harus diimplementasikan dalam
kehidupan nyata “Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya
mereka mengabdi kepada-Ku” (Qs. Surat Az-Zariyat: 56)
Manusia adalah makhluk pilihan dan makkhluk yang dimuliakan oleh Allah SWT
dari makhluk-makhluk yang lainnya, yaitu dengan keistimewaan yang
dimilikinya,seperti akal yang mampu menangkap sinyal-sinyal kebenaran,
merenungkannya, dan kemudian memilihnya. Allah SWT telah menciptakan
manusia dengan ahsanu taqwim, dan telah menundukkan seluruh alam baginya
agar ia mampu memelihara dan memakmurkan serta melestarikan kelangsungan
hidup yang ada di alam ini
Iman di Dalam Qalbu Sebagai Pengendali Karakter
Manusia

“Ketahuilah bahwa sesungguhnya didalam tubuh manusia terdapat segumpal daging,


apabila ia baik, maka akan baiklah seluruh tubuh, tetapi apabila ia rusak, maka akan
rusaklah seluruh tubuh. Ketahuilah bahwa ia adalah al-qalb”. (HR. Al-Bukhari) Dari hadits
Rasulullah tersebut dapat diambil kesimpulan setidaknya qalbu mempunyai dua pengertian.
1. secara fisik qalbu merupakan suatu organ tubuh yang seringkali kita sebut dengan istilah
jantung.
2. dimensi ruhani manusia yang mempunyai fungsi kognisi, emosi, spiritual dan merupakan
sentral dari aktivitas perbuatan manusia.
Fungsi-fungsi yang ada pada qalbu ini dapat berubah setiap saat, sesuai dengan potensinya
untuk tidak konsisten walaupun secara fitrahnya qalbu lebih condong pada kebaikan
Manajemen Qalbu adalah memahami diri, dan kemudian mau dan mampu mengendalikan
diri setelah memahami siapa diri ini sebenarnya. Dan tempat untuk memahami benar siapa
diri ini ada di hati, hatilah yang menunjukkan watak dan diri ini sebenarnya. Hati semupama
cermin. Selama cermin itu bersih dari kotoran dan noda, maka segala sesuatu dapat terlihat
padanya. Tetapi jika cermin itu dipenuhi noda, sementara tidak ada yang dapat
menghilangkan noda darinya dan mengilapkannya, maka rusaklah cermin itu. Cermin itu
tidak dapat lagi dibersihkan dan dikilapkan. Hati adalah cermin, tempat pahala dan dosa
berlabuh.
Pembentukan Karakter Peserta Didik Dalam Pendidikan
Islam

Akhlak atau karakter dalam Islam adalah sasaran utama dalam pendidikan. Hal ini dapat
dilihat dari beberapa hadits nabi yang menjelaskan tentang keutamaan pendidikan akhlak
salah satunya hadits berikut ini: “ajarilah anak-anakmu kebaikan, dan didiklah mereka”
Konsep pendidikan didalam Islam memandang bahwa manusia dilahirkan dengan
membawa potensi lahiriah yaitu:
•Potensi berbuat baik terhadap alam
•Potensi berbuat kerusakan terhadap alam
•Potensi ketuhanan yang memiliki fungsi-fungsi non fisik.
Ketiga potensi tersebut kemudian diserahkan kembali perkembangannya kepada
manusia. Hal ini yang kemudian memunculkan konsep pendekatan yang menyeluruh
dalam pendidikan Islam yaitu meliputi unsur pengetahuan, akhlak dan akidah.
Ibnu Faris menjelaskan bahwa konsep pendidikan dalam Islam adalah
membimbing seseorang dengan memperhatikan segala potensi paedagogik yang
dimilikinya, melalui tahapan-tahapan yang sesuai, untuk didik jiwanya,
akhlaknya, akalnya, fisiknya, agamanya, rasa sosial politiknya, ekonominya,
keindahannya, dan semangat jihadnya.
Pembentukan Karakter Peserta Didik

 Islam selalu memposisikan pembentukan akhlak atau karakter anak pada pilar utama
tujuan pendidikan. Untuk mewujudkan pembentukan akhlak pada anak al Ghazali
menawarkan sebuah konsep pendidikan yang bertujuan mendekatkan diri kepada Allah.
Menurutnya mendekatkan diri kepada Allah merupakan tolak ukur kesempurnaan
manusia, dan untuk menuju kesana ada jembatan yang disebut ilmu pengetahuan.
 Pendapat diatas menggambarkan bahwa akhlak merupakan pilar utama dari tujuan
pendidikan didalam Islam, hal ini senada dengan latar belakang perlunya diterapkan
pendidikan karakter disekolah
 Pembangunan karakter atau akhlak tersebut dapat dilakukan salah satunya melalui
proses pendidikan disekolah dengan mengimplementasikan penanaman nilai nilai
akhlak dalam setiap materi pelajaran.
 Oleh karena itu pembelajaran pendidikan agama Islam (PAI) di sekolah sebagai salah
satu upaya pembentukan karakter siswa sangatlah penting.
Karakter seseorang muncul dari sebuah kebiasaan yang berulang-ulang dalam waktu
yang lama serta adanya teladan dari lingkungan sekitar. Pembiasaan itu dapat dilakukan
salah satunya dari kebiasaan prilaku keberagamaan anak dengan dukungan lingkungan
sekolah, masyarakat dan keluarga
Pembentukan Karakter Peserta Didik

Sedangkan upaya yang dapat dilakukan sekolah dalam memaksimalkan


pembelajaran PAI di sekolah di antaranya:
1. Dibutuhkan guru yang profesional dalam arti mempuni dalam
keilmuannya, berakhlak dan mampu menjadi teladan bagi siswanya.
2. Pembelajaran tidak hanya dilakukan di dalam kelas tetapi ditambah
dengan kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler keagamaan yang dilaksanakan
dengan serius sebagai bagian pembelajaran.
3. Mewajibkan siswa melaksanakan ibadah-ibadah tertentu di sekolah
dengan bimbingan guru (misalnya rutin melaksanakan salat zduhur
berjamaah).
4. Menyediakan tempat ibadah yang layak bagi kegiatan keagamaan,
5. Membiasakan akhlak yang baik di lingkungan sekolah dan dilakukan
oleh seluruh komunitas sekolah (misal program salam, sapa, dan senyum).
6. Hendaknya semua guru dapat mengimplementasikan pendidikan agama
dalam keseluruhan materi yang diajarkan sebagai wujud pendidikan karakter
secara menyeluruh.
SEKIAN
TERIMA KASIH
Gomawo

Anda mungkin juga menyukai