Atlas Jejak Agung Muhammad
Atlas Jejak Agung Muhammad
st
ak
a-
in
do
.b
lo
gs
pot
.c
om
om
t.c
po
gs
lo
.b
do
in
a-
ak
st
pu
ATLAS
JEJAK AGUNG om
MUHAMMAD
t.c
po
gs
lo
.b
SAW.
do
in
a-
Nabi Saw.
st
pu
Dr. Syauqi Abu Khalil
ATLAS JEJAK AGUNG MUHAMMAD SAW.
Merasakan Situasi Kehidupan Nabi Saw.
ISBN: 978-602-0989-30-3
Mukadimah
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha ketenangan kepadanya (Muhammad)
Pengasih, Maha Penyayang dan membantu dengan bala tentara
(malaikat) yang tidak terlihat olehmu,
(14 November 2001), saya berdiri di depan Ketika orang kafir menanamkan ke-
gs
Raudhah yang agung di Madinah Al- sombongan dalam hati mereka (yaitu)
lo
.b
Munawwarah.1 Seketika jiwa saya diliputi kesombongan jahiliah maka Allah me-
do
ketenangan dan kedamaian luar biasa. Lalu, nurunkan ketenangan kepada rasul-Nya,
in
a-
satu ayat suci mengalun lembut dalam hati: dan kepada orang mukmin dan Allah
ak
Jika kamu tidak menolongnya (Muham- mewajibkan kepada mereka tetap taat
st
mad), sesungguhnya Allah telah me- menjalankan kalimat takwa dan mereka
pu
nolongnya (yaitu) ketika orang kafir lebih berhak dengan kalimat takwa itu
mengusirnya (dari Makkah), sedangkan dan patut memilikinya. Dan, Allah Maha
dia salah seorang dari dua orang ketika Mengetahui segala sesuatu.4
mereka berada dalam gua. Ketika itu
dia berkata kepada sahabatnya,2 “Jangan Saya juga teringat dua bait syair yang
kau bersedih, sesungguhnya Allah ber- menggambarkan ketenangan yang turun
sama kita.” Maka, Allah menurunkan kepada Rasulullah Saw.:
Jiwa bergejolak dilanda ribuan gelisah
1 Kesempatan berkunjung ini kembali saya peroleh Lalu, seketika tenang setibanya kami di
pada Selasa, 22 Zulqadah 1422 H., bertepatan dengan Madinah
5 Februari 2002, setelah menghadiri Mahrajan Al-
Janadiriyah li Al-Tsaqafah wa Al-Turats (Festival Bagaimana jiwa tak tenang diliputi damai
Kebudayaan dan Warisan Sejarah) di Riyadh, Arab dan puas
Saudi.
2 Abu Bakar r.a., sahabat utama yang menemani
Nabi Saw. dalam perjalanan hijrah dari Makkah ke 3 QS Al-Taubah (9): 40.
Madinah—Peny. 4 QS Al-Fath (48): 26.
Ada di sisinya yang dianugerahi ketena- Ketika memanjatkan doa itu, saya berniat
ngan mahaluas? melakukan penelitian tentang perjalanan
hidup Nabi Saw. dan menuliskannya dalam
Jiwa ini diliputi ketenangan, kedamaian, sebuah buku.
dan kekhusyukan tak terhingga. Di tengah Setelah berziarah ke tanah suci, meng-
kerinduan yang membuncah kepada sang hadap makam Rasulullah Saw. yang mulia,
kekasih yang mulia, Rasulullah Saw., tak saya pun pulang ke Damaskus. Selama
terasa air mata mengucur deras. Saat ini, saya berhari-hari sejak kepulangan dari Madinah,
berdiri tepat di Taman Suci (Raudhah) di setiap kali teringat Nabi Saw., air mata
hadapan makam Nabi Saw. yang mulia. mengalir deras. Kerinduan kepada junjungan
Dalam hening kedamaian yang luar yang mulia tak pernah terpuaskan. Kepiluan
biasa, seakan-akan saya mendapatkan in- makin menyesakkan dada ketika saya
spirasi dari Allah Swt. untuk memanjatkan menyampaikan materi kuliah pertama dalam
selaksa doa dan permintaan. Ada satu doa perkuliahan Pascasarjana (Dirasat Al-‘Ulyâ)
yang saya panjatkan saat itu, yang hingga kini dengan judul: “Perjalanan Hidup Nabi Saw.:
tak pernah bisa saya lupakan: Siapakah yang Sedang Kita Perbincangkan?”
“Ya Allah, kekasih-Mu yang agung Pada perkuliahan yang pertama itu saya
tidak memiliki sejarah. Kami pun tidak katakan kepada para mahasiswa:
menulis sejarah tentang beliau karena Hari ini kita akan berbicara tentang
sejarah adalah peristiwa masa lampau. Al-Mushthafâ Al-Mukhtâr (manusia ter-
Kami hanya menulis riwayat perjalanan pilih) Muhammad Rasulullah Saw. Para
hidupnya (sîrah). Kami menulisnya se- ulama mengatakan, “Banyaknya nama yang
mata-mata untuk meneladani kemuliaan- dilekatkan kepada seorang manusia me-
nya. Beliau adalah teladan yang kekal nandakan keagungan dan kemuliaannya.”
hingga Hari Kiamat. Maka, jadikanlah Ungkapan para ulama ini menggambarkan
aku, ya Allah, salah seorang di antara betapa luhur dan mulia kedudukan Rasu-
para penyaji riwayat perjalanan hidup lullah Saw., yang dilekati dan disebut
Nabi Muhammad Saw. yang harum dengan banyak nama. Dalam tradisi Arab,
mewangi, agar hidupku bermanfaat bagi ketika sesuatu atau seseorang dilekati
kaum Muslimin.” banyak nama maka dia memiliki banyak
viii keistimewaan. Itu menunjukkan bahwa
orang-orang menghormati dan memberikan
Hâdi (Ahmad Pemberi Petunjuk), Sayyid
Walad Adam (Pemimpin Anak Adam), Nabi
perhatian lebih kepadanya. Ketika orang Al-Rahmah (Nabi Pengasih), Khatam Al-
Dr. Syauqi Abu Khalil
Arab menganggap sesuatu atau seseorang itu Nabiyyîn (Penutup Para Nabi), Mushthafâ Al-
istimewa, mereka memberinya banyak nama. Mukhtâr (Sang Pilihan Utama), Al-Mukhtabâ
Sebagai contoh, orang Arab menyukai (Yang Disembunyikan), Al-Hâdi Al-Syâfî‘
kuda sehingga ada beberapa nama yang Shâhib Al-Hawdh Al-Mawrûd (Sang Pemberi
mereka pergunakan untuk menyebut hewan Petunjuk dan Syafaat, Pemilik Telaga yang
itu, seperti kuda (al-fars), al-muthahham Akan Didatangi Umatnya), Shâhib Al-
(yang elok), al-thamuh (yang gagah), al- Maqâm Al-Mahmûd (Pemilik Kedudukan
syaizham (perkasa), al-salhab (yang panjang), yang Terpuji), Al-Sirâj Al-Munîr (Pelita yang
dan al-thimirr (kencang larinya/penjelajah). Menerangi), Al-Nadzîr Al-Basyîr (Pemberi
Dan juga ada beberapa nama untuk Peringatan dan Kabar Gembira), dan
menyebut unta (al-ibil), seperti al-fahl sebagainya.
(perkasa/jantan), al-mush‘ab (sukar diatur), Kita akan membincangkan sosok manu-
al-zha‘un (yang mengenakan sekedup), al- sia yang rupanya paling sempurna, lengkap
rahul (dinaiki untuk mengembara), al-nadhih dengan pemikirannya yang cerdik, akalnya
(yang berkeringat), dan al-daris (banyak yang cerdas, perasaannya yang tajam, lidahnya
berjalan/yang berekor). yang fasih, tingkah polahnya yang tertata apik,
Mereka pun menyebut panah (al-sahm) kepribadiannya yang menarik, kesabarannya
dengan beberapa sebutan lain, seperti al- menahan amarah dan menahan derita; kita
shadir (yang melesat), al-zalij (yang me- akan membahas seorang manusia yang selalu
luncur), al-tha’isy (yang bergerak menuju memaafkan meski mampu membalas, sabar,
sasaran), al-sha’ib (yang membidik target), dermawan, murah hati, pemalu, berani,
al-syazhif (yang memecahkan), dan al-mariq toleran, dan pejuang yang tangguh. Kita akan
(yang menembus). bercerita seputar sosok yang dikenal dengan
Awan (al-sahab) juga dianggap istimewa ketulusan cintanya, nasihatnya, pergaulannya
sehingga dilekati nama-nama sebutan lain, yang baik, kasih sayangnya kepada semua
seperti al-ghamam (mendung), al-‘aridh manusia, semangatnya untuk menyeru ma-
(yang menghalangi/yang muncul kadang- nusia kepada keimanan, kesetiaannya dan
kadang), al-‘anan (awan), al-haidab (yang ketepatan janjinya, dan kerendahan hati-
bergelantung), al-mukfahir (yang berlapis- nya meski kedudukannya teramat mulia.
lapis/bergulung-gulung), dan al-shayyib Manusia mengenal sosok yang mulia ini
(yang berair). sebagai pemimpin yang selalu bersikap adil
Hari ini, dalam perkuliahan pertama sepanjang hidupnya, selalu menunaikan
ini, kita berbicara tentang sosok manusia amanah, menjaga kehormatan, mengucapkan
yang sempurna, pribadi yang mulia, yang kebenaran. Beliau juga dikenal sebagai
terpilih untuk menyampaikan risalah Allah pribadi yang tenang, ksatria, senantiasa me-
yang mulia. Hari ini kita akan berbicara ngarahkan pada kebaikan, bersikap zuhud,
tentang Rasulullah Saw., Muhammad Al- dan sangat takut kepada Tuhannya. Rasu-
Amîn (Muhammad yang jujur), Ahmad Al- lullah Saw. menjadi teladan utama dalam
ketaatan kepada Allah, ibadahnya yang
amat tekun, serta syukur dan tobatnya
Allah, Dialah Yang Maha Pengampun,
Maha Penyayang.7
ix
yang terus dilakukan tanpa bosan. Sebagai
Mu. Ya Tuhanku, agar Engkau ridha (ke- Dan, mengenai Nabi Muhammad Saw.
in
Allah berfirman:
a-
padaku).”5
ak
nuansa rahasia dan simbol-simbol. Syariat Tidak ada penyakit gila sedikit pun pada
gs
dan risalah Islam tidak akan membuat akal kawanmu itu (Muhammad). Dia tidak
lo
.b
berlaku sewenang-wenang dan tidak akan lain hanyalah pemberi peringatan bagi
do
membekukan pikiran. Sebab, risalah yang kamu sebelum (menghadapi) azab yang
in
nutrisi bagi akal adalah ilmu. Allah berfirman: 5. Risalah kemanusiaan yang bersifat
pu
Dengan demikian, setiap akidah yang haramkan) rezeki yang baik?” Katakanlah,
gs
dibangun atas dasar kedengkian, niscaya “Semuanya itu (disediakan) bagi orang
lo
.b
akidah yang dibangun berlandaskan cinta, (untuk mereka saja) di Hari Kiamat.”
in
sosok yang akan kita perbincangkan dalam dulu menulis karya seperti ini, semoga Allah
perkuliahan kita ini? Apakah kalian dapat memberkahi amalnya. Namun, saya merasa
merasakan keagungannya? Dan, apakah belum ada yang menyajikan sejarah Nabi
kalian telah memahami karakter risalah yang Saw. dalam bentuk gambar-gambar secara
diturunkan kepada beliau?” kronologis, seperti yang saya sajikan dalam
Hanya selang beberapa hari setelah buku ini, lengkap dengan keterangan penjelas
perkuliahan pertama itu tebersit dalam dan kutipan-kutipan yang dibutuhkan.
benak saya pikiran yang sangat berharga, Atlas ini adalah seri keempat dari serial
yaitu keinginan untuk membuat tulisan Atlas Islam yang telah lebih dahulu terbit,
teperinci mengenai perjalanan hidup Nabi yaitu Atlas Sejarah Arab-Islam, Atlas Negara-
Muhammad; catatan yang dilengkapi kete- Negara Islam, dan Atlas Al-Quran.
rangan bergambar mengenai tempat, kota, Segala puji bagi Allah di awal dan akhir.
lokasi peperangan, dan rute perjalanan beliau Dia sebaik-baik pelindung. Saya memohon
dari satu tempat ke tempat lainnya. Saya juga kepada-Nya agar menjadikan amal ini ber-
ingin melengkapi tulisan itu dengan catatan manfaat, karena inilah maksud dari penulisan
tentang leluhur beliau, dimulai dari kakeknya, buku ini.
Nabi Ibrahim, bapak para nabi, kelahirannya,
peristiwa-peristiwa yang terjadi sebelum
beliau diutus dan setelahnya, peristiwa hijrah, Damaskus, 1 Muharram 1423 H
sampai kemudian beliau wafat. 14 Maret 2002 M
Buku atlas ini bukan sekadar buku Dr. Syauqi Abu Khalil
tentang perjalanan hidup Nabi Saw. Buku shawki@fikr.com, www.fikr.com
Semenanjung Arab 5
Ibrahim a.s.
Leluhur Nabi Muhammad Saw.
Bapak Para Nabi
Khalîlurrahmân
7 (Kekasih Allah yang Maha Pengasih) 8
Tahun Gajah
(30 Agustus 570 atau 571 M)
Tahun Kelahiran
Nabi Muhammad Saw. 20
Al-Hums 36
Hijrah 51
36
Pengembaraan Salman Al-Farisi
(Dari Isfahan Hingga Madinah) 60
Pembunuhan
Ka‘b ibn Al-Asyraf 89
Pembunuhan
Salam ibn Abu Al-Huqaiq 111
54
Keislaman Badzan, Raja Yaman 130
61
2 Dr. Syauqi Abu Khalil
Tahun Para Delegasi
(Tahun 9 H) 177
Para Sahabat
Penghimpun Zakat 185
93
Para Perawi Hadis
(Kitab-Kitab Shahih) 188
LAMPIRAN 202
INDEKS 214
126
181
Atlas Jejak Agung Muhammad Saw.
3
4 Dr. Syauqi Abu Khalil
Semenanjung
Arab
S
emenanjung Arab adalah tempat
kelahiran Islam sekaligus tempat
penyebarannya ke seluruh penjuru
bumi. Tempat ini juga menjadi tanah
air bangsa Arab. Semenanjung ini terletak
di barat daya benua Asia yang dikelilingi
tiga lautan, yaitu Laut Merah di sisi barat,
Samudra Hindia (meliputi Laut Arab dan
Teluk Aden) di sisi selatan, Teluk Arab (Teluk
Persia) serta Teluk Oman di sisi timur, dan
Pedalaman Syam di sisi utaranya. Sebagian
besar Semenanjung Arab berupa padang
pasir. Para pakar geografi membaginya
menjadi lima kawasan:
1. Tihamah
Tihamah adalah kawasan dataran rendah
di sepanjang pesisir pantai Laut Merah,
terbentang dari Yanbu‘ di utara hingga Najran
di selatan. Kawasan ini disebut Tihamah
karena suhu udaranya yang luar biasa panas
dan tidak berangin. Kata tihamah berasal
dari al-taham yang berarti sangat panas dan
tidak berangin.
2. Pegunungan Sarat
Kawasan ini adalah dataran tinggi di sisi
barat yang sejajar dengan pesisir pantai
Laut Merah, terletak di sebelah timur
dataran rendah Tihamah. Di kawasan ini
ada beberapa lembah yang terletak antara
beberapa pegunungan yang terbentang
dari Teluk Aqaba sampai kawasan Yaman.
Gunung-gunung yang berada di sisi utara
dinamakan Pegunungan Madyan, di selatan
m
Siprus
ya
iS
r
Kreta
ge
Ne
Laut Tengah
Pedalaman Irak
Syam
Aqaba
Gurun Nafud Besar
Sinai Persia Sijistan
Ma
Gu
dy
an
ru
Karman
nN
Teluk Persia
Ba
Madinah
af
Mesir
hr
ud
ain l
Ke
Yanbu‘
H
ci
i ja
Al-Bahr Nejd
z
Teluk Oman
Yamamah Arudh
Oman
Makkah
Tih
Gurun Nubian
am
ah
Da
i
La
hal
tar
l-K
ut
A
ub’
an
Sudan R
Me
Mahrah
Re
rah
nd
Najran
aut
ah
ram
Had
As
ir
Semenanjung Arab
Ketinggian dalam meter: Pegunungan Asir, dan kawasan yang berada
di tengah disebut Hijaz, tempat Tanah Suci
4.000 3.000 2.000 1.000 500 200 Makkah dan Madinah berada. Kawasan
itu disebut Hijaz karena ia menghalangi
Gurun Nafud Besar (yahjuzu) antara Tihamah dan Nejd.
4. Yaman
Yaman merupakan kawasan pegunungan
di ujung barat daya yang terhubung dengan
Hadramaut, Mahrah, dan Oman di sisi
5. Arudh
Kawasan ini mencakup Yamamah, Oman,
dan Bahrain. Dinamakan Arudh karena
luasnya terbentang (i‘taradha) antara Yaman
dan Nejd.
I
brahim a.s. dilahirkan di Irak Selatan Laut Mati, yang juga dikenal dengan nama
dan tinggal di Kota Ur1 yang terletak Buhairah (danau) Luth.
di kawasan Khaldea. Ayahnya bernama Ibrahim a.s. kemudian pergi bersama istri
Azar ibn Nahur. Sebagian berpendapat keduanya (Siti Hajar) ke Tanah Suci Makkah,
bahwa Azar adalah pamannya, karena dalam sambil membawa putra mereka, Isma‘il a.s.,
tradisi Arab paman biasa disebut ayah. Azar yang masih bayi. Ibrahim a.s. meninggalkan
adalah penduduk asli Desa Kutsi—terletak mereka berdua di “lembah yang tidak ada
di tengah wilayah Kufah. Azar dilahirkan di tanamannya”. Namun, kemudian di lembah
Kutsi atau Babilonia atau Al-Wuraka’. Di Desa itu menyembur mata air Zamzam yang kelak
Kutsi inilah Nabi Ibrahim a.s. dibakar hidup- menjadi sumber kehidupan lembah itu. Tidak
hidup. Setelah selamat dari pembakaran itu, lama setelah Ibrahim meninggalkan mereka,
Ibrahim a.s. hijrah ke Carrhae (Harran) yang rombongan Bani Jurhum tiba di lembah itu.
terletak di utara, lalu ke Palestina bersama Mereka datang setelah menempuh perjalanan
istrinya, Sarah, dan keponakan laki-lakinya, panjang melalui jalur Kuda’. Akhirnya, Bani
Luth a.s., yang juga mengajak istrinya. Ketika Jurhum menetap di sana bersama Hajar
daerah itu dilanda paceklik, Ibrahim dan dan Isma‘il a.s. Bersama-sama mereka
keluarganya pindah ke Mesir pada masa memakmurkan kawasan itu.
pemerintahan Raja Heksos. Beberapa tahun kemudian, Nabi Ibrahim
Hanya beberapa tahun Ibrahim dan ke- a.s. meninggal dunia dan dikebumikan di
luarganya menetap di Mesir untuk kemudian Kota Al-Khalil (Hebron), Palestina.
bersama Luth a.s. kembali ke Palestina, Beberapa sejarawan mengatakan
tepatnya di sebuah kota bagian selatan bahwa anak-cucu Isma‘il adalah bangsa
Palestina. Lalu keduanya memutuskan untuk Arab Musta‘rabah2 yang juga dikenal
berpisah dan tinggal di daerah yang berbeda sebagai keturunan Adnan. Pasalnya, dulu
seraya tetap berhubungan. Masing-masing Isma‘il berbahasa Suryani atau Ibrani, dan
mencari tempat tinggal dan sumber air kemudian datang Bani Jurhum—keturunan
sendiri untuk menghidupi keluarga. Ibrahim Arab Qahthani—ke lembah itu lalu menetap
a.s. menetap di Beersheba, sedangkan bersama Isma‘il dan ibunya. Setelah beranjak
Luth a.s. tinggal di kawasan sebelah selatan
2 Bangsa Arab Musta‘rabah, yaitu bangsa Arab
pendatang atau orang yang dijadikan dan ditetapkan
1 Dalam Bahasa Sumeria, “Ur” berarti kota (Peny.) sebagai bangsa Arab (Peny.)
Niniwe Tapuristan
Gurun
Al-Jazirah
Su
Siprus
ng
ai T
Su
ng
igr
ai
Eu
is
Damaskus fra
Laut Tengah
t Irak Su
ng
Kirkuk ai
Ka
ru
n
Pedalaman Syam Pa
da
n-
Ar
am
Persia
Elat
Al-Faiyum
Sinai
Te
M
l
ad
uk
ya
Pe
n
Mesir Se r sia
m
en
an
ju
Luxor ng
Ar
ab
Lau
Yatsrib
tM
El Fara’in
era
Hijaz
h
Nil
ai
ng Gurun Nubian km 1.000 800 600 400 200 0
Su
Jeddah
dewasa, Isma‘il menikahi seorang putri Bani Periode itu dikenal sebagai era indepen-
Jurhum dan belajar bahasa Arab dari mereka densi bangsa Arab. Mereka tidak memiliki
sehingga dia dan semua anaknya berba- keterkaitan apa pun dengan kaum Suryani
hasa Arab. Karena itulah mereka disebut maupun Yahudi. Dewasa ini, secara ilmiah
Musta‘rabah. dapat dibedakan antara kaum Ibrahim, kaum
Merekalah yang kelak menjadi orang Ya‘qub (Israil), kaum Musa, kaum Yahudi,
Arab mayoritas; terdiri atas orang pedalaman dan kaum Ibrani.3
(Badui) dan orang kota. Mereka menetap Ketika kaum Yahudi mengodifikasi
di tengah-tengah Semenanjung Arab dan Taurat, setelah diperbudak Nebukadnezar
beberapa kawasan Hijaz hingga Pedalaman di Babilonia pada 586 SM., mereka memiliki
Syam. Pada akhirnya, setelah keruntuhan dua tujuan utama yang terus diperjuangkan.
Bendungan Ma’rib, bangsa Arab Yaman ikut Pertama, mempercantik sejarah mereka
berbaur dengan mereka di kawasan-kawasan dan menjadikan mereka sebagai bangsa
itu. paling mulia (bangsa pilihan) yang dipilih
Ada banyak cerita sejarawan tentang
3 Mufashshal Al-‘Arab wa Al-Yahûd fi Al-Târikh,
orang Arab Musta’rabah, terutama dari masa hlm. 86 dan setelahnya. Dan Atlas Al-Qur’ân, hlm. 41
Nabi Ibrahim a.s. dan putranya, Isma‘il a.s. dan setelahnya.
Rabi’ah Mudhar
Anzah Judailah
Thabikhah
Ghathafan
Mudrikah
Hawazin
Qum’ah
Bahilah
Adwan
Hakim
Abdul Qais Wa’il
Bakr Taghlub
Muzayyanah
Khuzaimah
Al-Rabab
Dhabbah
Bani Sa‘d
Dzibyan
Hudzail
Tamim
Asyja’
Tsaqif
‘Abas
Amir
Jism
Syaiban Hanifah
Baharits
Mudlij
Ghifar
Malik
Dhamrah
Al-Da’il
Bani Al-Laits
Fihr
(Quraisy, menurut pendapat lain)
Malik Bakr
Yakhlud Al-Shalt
Fihr (Quraisy) Laits Al-Du’il Dhamrah
Galib Al-Harits Muharib
Dhabah Amir
Abdu Manaf Abdu Dar Abdul Uzza Abdu Qushay Barrah Tahmur
Asad
Aminah
Khuwailid
Khadijah Ummul Mukminin Al-Arqam
Abdullah Ummul Hakim Abu Thalib Al-Zubair Atikah Barrah Umaimah Arwa
(Al-Baidha’)
Ali
Muhammad Saw.
Al-’Arij
Mabdzul Ma’an Qamar Jadzimah Mudlij Syanzhir
Janda’ Sa‘d
Asad
Yaqzhah
Makhzum
Abdu Manaf
Wahab Wuhaib
Al-Aswad
Al-Harits Al-Hamzah Al-Muqwim Hajl Shafiyyah Al-Abbas Dhirar Qutsm Abu Lahab
(Al-Ghaidaq)
Taim Lu’ay
Qushay
Wahab
Umayyah Abdul Muthalib
Aminah
Abdul Kabah Dhirar Qutsm Al-Zubair Al-Muqwim Al-Harits Abdullah Abu Lahab Al-Ghaidaq Hamzah Al-Abbas Abu Thalib
Sin
6 Daumatul Jandal Bushehr
ai
El Fayoum
Tabuk
Te
lu
kP
Ma
Dhahran er
d
Ah sia Dubai
ya
sa
n
12 Se Shuhar
Madinah Ne m
Mesir jd en
1 Hi an Muscat
jaz ju
ng
Rabigh Ar
ab Oman
13 4
Makkah
Jeddah
2 9 Masira
Gurun Nubian 14 Thaif
Lau
3
tM
7 D 10
at i
hal
era
ar
a nA ’ Al-K Dhofar
h
b
11
sir Ru
5
Najran
Jizan 8
Shan’a aut
Massawa ram
Had
Hudaidah Laut Arab
Yaman Al Mukalla
Mocha
Et
(Ha hiopi Assab Aden n
bas a k Ade
yah
) Telu
0 200 400 600 800 1.000
Samudra Hindia
km
Tanduk Afrika
Aneka Berhala dan Patung Sesembahan Patung dan berhala yang tidak disebutkan
1. Suwa‘ dalam Al-Quran:
2. Uzza 9. Isaf
3. Lata 10. Dzul Khalishah
4. Manat 11. Dzu Syara
5. Nasar 12. Dzul Kaffain
6. Wudda 13. Na’ilah
7. Ya‘uq 14. Hubal
8. Yaghuts
S
ejak era Jahiliah hingga sekarang, Pada separuh bulan lainnya digelar pasar
pasar memiliki posisi penting di budak. Setelah itu, para pedagang dan pembeli
tengah masyarakat Arab. Selain membubarkan diri untuk kemudian datang
menjadi pusat pertukaran aneka lagi ke sana pada waktu yang sama di tahun
barang dagangan yang dibutuhkan masya- berikutnya. Suku Thayy, Jadilah, dan Kalb
rakat Arab, pasar menjadi tempat pertemuan bertempat tinggal di sekitar lokasi pasar ini.
berbagai bangsa dan budaya. Ada banyak
pasar yang terkenal di era Jahiliah. Pasar- 2. Pasar Al-Musyaqqar
pasar itu tidak buka setiap hari, tetapi pada Pasar ini berlokasi di Bahrain, dekat Hajar,
momen-momen tertentu. Karena itu, pasar dan dibuka setiap tanggal 1 hingga akhir
juga menjadi tempat festival dan pertukaran bulan Jumada Al-Tsaniyah. Para pedagang
budaya. Berikut ini nama-nama pasar yang dari Persia tidak pernah ketinggalan mengais
terkenal di era Jahiliah. rezeki di pasar ini. Untuk mencapai pasar
ini mereka harus menyeberangi laut (Teluk
1. Pasar Daumatul Jandal Persia). Suku Abdu Qais dan Bani Tamim
Pasar ini dibuka setiap tanggal 1 sampai bertempat tinggal di sekitar lokasi pasar ini.
pertengahan di bulan-bulan musim semi.
3. Pasar Shuhar
Pasar ini terdapat di Oman dan digelar setiap
1 Rajab dan berlangsung selama 5 malam
saja.
4. Pasar Daba
Pasar ini digelar setiap hari di penghujung
bulan Rajab. Para pedagang dari Sind,
Tayma
ng
Bandar Abbas
Te
ai N
BAHRAIN u l
Madain Shalih Dilmun k P
il
Qeshm
Al-Nathah Dhahran er
Khaibar sia Dubai
Ne Al-Hijr OMAN
rah
jd
Makkah
Jeddah
Majinna Thaif
Dzul Mijaz
Ukkaz
Gurun Nubian Masira
li
Da h
Tih
ha
l-K
tar
a
ma
’A
ub
an
R
Asi
Al-Syahr
r
Mahrah
Al-Rabiyah
Shan’a Ma’rib Hadramaut
Laut Arab
Lembah Kahf
Mocha
Ta’izz
AFRIKA Aden
5. Pasar Al-Syahr
Pasar ini juga dikenal dengan nama Syahr
Mahrah, dibuka di kaki gunung tempat Hud
a.s. dimakamkan. Bani Muharib bertempat
tinggal di sekitar lokasi pasar ini.
6. Pasar Aden
Pasar ini diadakan setiap tanggal 1 hingga
tanggal 10 bulan Ramadhan.
7. Pasar Shan’a
Pasar ini dibuka setiap tanggal 15 hingga
akhir bulan Ramadhan.
Gambar Rekaan tentang Pasar-Pasar
Arab di Era Jahiliah
Ke
Laut Tengah
ka
Hims
(disebut pula Laut Syam,
isa
Beirut Damaskus
Laut Besar,atau Laut Romawi)
ra
n
Pe
Bushra Bani Syaiban
r
Iskandaria Taglub
sia
Al-Quds
n
sa
Sa
as
m Gh
sa
u
nti ku
ni
Libya Heliopolis Suez
iza SuKaum Qudha’ah
d
B
wi Ma’an Al-Ubullah
ma Elat Istakhir
Ro Bani Kalb
an
Sin
Daumatul Jandal
sar
ai
ai JidSuk Tabuk
k
Ke za u
m
Asad Thayy Persia
Tamim
Mesir in Tayma
Fazarah adalih Ghathafan Tsa’labah
Ba
M ha
Tel
kr
S
u
ib
Juhainah Hilal kP Karman
n
Asyja’ Judailah
ers
W
a’i
ia
Sungai Nil
l
uqa’ Khaibar
Qa
ain Sulaim Dubai
Bani Q
is
Nad
hir Aus Ne Teluk Oman
Bani jd
Ba ni Ha ma
Ba ma
h Khazraj
izh a
Ki
Ya
Qura Shuhar
hr nif h
Bani Madinah nd
ai ah
ah Muscat
n
Khuza‘ah Aslam Hijr Oman
Jurhum Ba
Kinanah ni
Sa‘d al-
Ju
Jeddah Makkah Hawazin lan
di
Quraisy Thaif Hudzail
Lau
)
Tsaqif
h ali Azd
K
Al-
t Me
Da (Desa)
b
ta
ra
Faw
(Ru
er
rah
n
art
As
ir
Qu
pty
Kh Negeri Ad
au
la
n
Harat
Em Dhofar
Farasan Najran
Murad
Mahrah
Massawa Kahlan
Ab Delacta Ma’rib
Hadramaut Laut Arab
isini Shan’a
a
an
Se
Aksum n
lat
a
m ad
Ba
Ya
m
Ha
be
Aka
lM
Kerajaan Aksum
an
Mocha
de
0 100 200 300 400 500 600 700 800 900 1.000
b
Aden
Kerajaan Kindah
Potret Peradaban Bangsa Arab Sebelum Islam
ISTILAH-ISTILAH
Ibu kota kerajaan Kindah adalah Al-Faw—sekarang sebuah desa—
berlokasi di perlintasan rute dagang utama yang menghubungkan Kekaisaran Persia Sasanid
antara bagian selatan Semenanjung Arab dan bagian utara serta Yaman dan Bahrain
timur lautnya. Kafilah-kafilah dagang kuno dari Saba, Ma’in, Qutban, (jajahan Persia Sasania)
Hadramaut, dan Himyar pasti melewatinya untuk menuju Yamamah, Kekaisaran Romawi
Bizantium
Teluk Persia, Rafid, dan Syam. Bisa dikatakan, Al-Faw merupakan
Oman (Jaifar dan Abdun,
pusat perdagangan dan ekonomi yang sangat penting di jantung kedua putra Al-Julandi)
Semenanjung Arab. Nilai penting Kota Al-Faw, selain sebagai ibukota Yamamah
Kerajaan Kindah, juga memainkan peran penting dalam sejarah (Haudzah ibn Ali)
Semenanjung Arab selama lebih dari 5 abad. Sosok Al-Qais Sang Suku Ghassan
(jajahan Romawi Bizantium)
penyair sangat berpengaruh di Kerajaan Kindah.
Al-Munadzarah
Universitas Riyadh, sejak 1972, telah meneliti dan menjelaskan (jajahan Persia Sasania)
sejarah dan peran penting Kota Al-Faw ini, terutama situs yang
SEMENANJUNG ARAB MENJELANG
menandai keberadaan kota ini. Para peneliti menemukan adanya pasar, KEMUNCULAN ISLAM
istana, kuil, dan kawasan perumahan yang cukup luas. Padahal, secara Lokasi Kerajaan, Pemerintahan, Suku, dan Agama
geografis, lokasi kota ini sangat jauh dari sumber-sumber peradaban. Penyembah Berhala Yahudi
Hanya saja, peran perdagangan dan politik yang dimainkan Kerajaan Majusi Kristen
Kindah mampu menjalin hubungan dengan berbagai peradaban
itu. Melalui hubungan dan kerja sama dengan berbagai bangsa,
Kindah melahirkan peradaban tersendiri yang unik dan berbeda dari
peradaban-peradaban lain di sekitarnya.
9. Pasar Ukazh
Pasar ini berlokasi di dekat Bukit Arafah,
dikenal sebagai salah satu pasar bangsa Arab
yang terbesar. Kaum Quraisy, Ghathafan,
Hawazin, Aslam, dan Ahabisy tinggal di
sekitar lokasi pasar. Pasar ini diadakan setiap
Al-Faw
tanggal 15 Dzulqa‘dah sampai akhir bulan itu. Ditemukan pusat perdagangan terpadu di bawah
rekahan-rekahan bukit.
10. Pasar Dzul Mijaz
Pasar ini berlokasi di dekat Pasar Ukazh,
digelar setiap tanggal 1 Dzulhijah sampai
Hari Tarwiyah, kemudian para pedagang
memindahkan barang dagangan ke kawasan
Mina dan sebelah selatan Dzul Mijaz untuk
berniaga di Pasar Majinnah.
K
erajaan Kristen Ethiopia (Haba- Maka, berangkatlah Abrahah dan
syah) menguasai Yaman setelah pasukannya dari Shan’a, melewati Khats‘am,
berakhirnya era kekuasaan kaum melaju ke Thaif. Setibanya di Thaif, dia
Himyar (Yahudi). Tatkala ke- mengutus sekelompok prajuritnya menuju
kuasaan Ethiopia (Habasyah) di Yaman Makkah untuk menyita harta penduduknya,
berada di tangan Abrahah Al-Asyram, ia termasuk 200 ekor unta milik Abdul Muthalib
membangun sebuah gereja yang sangat ibn Hasyim (kakek Nabi Muhammad Saw.).
megah bernama Al-Qullais di Shan’a, tepatnya Harta jarahan itu kemudian diserahkan
di samping Ghumdan. Pada masanya, tidak kepada Abrahah.
ada bangunan yang lebih megah dari gereja Lalu, Abrahah mengutus orang lain
itu. Abrahah membangunnya dengan bahan ke Makkah untuk menanyakan kepada
material terbaik, termasuk marmer, dan penduduknya tentang siapa pemimpin
menghiasi kayu-kayunya dengan emas. kota itu dan tokoh masyarakatnya. Mereka
Abrahah membangun gereja itu untuk kembali dan melaporkan bahwa pemimpin
mengalihkan para jamaah haji bangsa Arab kota itu adalah Abdul Muthalib. Abrahah
ke Al-Qullais dan meninggalkan Ka‘bah yang kembali memerintahkan utusannya pergi ke
ada di Makkah. Ketika dia mengumumkan Makkah untuk menemui Abdul Muthalib
maksudnya itu ke khalayak bangsa Arab, dan menyampaikan pesannya: “Aku datang
seorang pria dari Suku Kinanah naik pitam, bukan untuk memerangi kalian, melainkan
lalu pergi ke Al-Qullais dan buang air besar untuk menghancurkan Ka‘bah.”
di dalamnya pada malam hari serta melumuri Mendengar ucapan si utusan, Abdul
lantainya dengan kotoran. Muthalib menjawab, “Demi Allah, kami pun
Tatkala mendengar laporan tentang tidak akan memeranginya. Kami tidak akan
peristiwa memalukan itu, Abrahah murka mampu melawannya. Ka‘bah adalah rumah
dan bersumpah akan mengerahkan pasukan Allah yang suci dan rumah kekasih-Nya,
gajahnya ke Ka‘bah serta menghancurkan Ibrahim a.s. Jika Allah tidak menghalangi
bangunan suci itu. Itulah sebabnya tahun Abrahah maka itu adalah rumah suci-Nya.
terjadinya peristiwa ini dinamakan Tahun Dan, jika Dia menghalangi antara Abrahah
Gajah.5
5 Al-Sîrah Al-Nabawiyyah (1/40), Al-Rawdh Al- (1/96), karya Dr. Akram Dhiya’ Al-Umri, Muhammad
Unf (1/63), Al-Sîrah Al-Nabawiyyah Al-Shahîhah Rasûlullâh (18), karya Muhammad Ridha.
dan Ka‘bah maka—demi Allah—kami tidak Abdul Muthalib mengatakan bahwa dia
mampu melakukan itu.” ingin Abrahah mengembalikan unta-unta
Lantas Abdul Muthalib pergi bersama miliknya yang dirampas pasukannya.
utusan itu untuk menemui Abrahah. Be- Abrahah menjawab, “Ketika baru
gitu Abdul Muthalib tiba di depan tenda melihatmu, aku langsung menyukaimu.
Abrahah, para pengawal melaporkan, “Inilah Namun, setelah mendengar maksud ke-
pemimpin Quraisy.” Abrahah mengizinkan datanganmu, pandanganku berubah. Engkau
Abdul Muthalib masuk. Abrahah memulia- hanya memintaku untuk mengembalikan
kan dan memperlakukannya dengan hormat. 200 ekor untamu, tetapi membiarkanku
Dia tidak membiarkannya duduk di bawah menghancurkan Ka‘bah yang merupakan
singgasananya. Namun, dia juga tidak mau bagian dari agamamu dan leluhurmu.
orang Ethiopia (Habasyah) dan pasukannya Engkau sama sekali tidak memintaku agar
melihatnya duduk bersama Abdul Muthalib tidak mengusik Ka‘bah?!”
di singgasananya. Maka, dia turun dari “Aku hanyalah pemilik unta. Jadi, aku
singgasananya dan duduk berdampingan datang untuk mengambil milikku. Sementara,
dengan Abdul Muthalib di atas permadani. Ka‘bah ada yang memilikinya. Aku serahkan
Setelah keduanya berhadapan, Abrahah urusan Ka‘bah kepada pemilik-Nya. Biarkan
bertanya, “Hai orang tua, apa maksud Dia yang menjaganya,” jelas Abdul Muthalib.
kedatanganmu?”
Khaibar
W
ila
ya
h
Ja
zi
Yanbu‘ Al-Bahr ra
h
Yatsrib Ar
ab
Hi
ja
z
Yaman
Rabigh
Makkah
Jeddah
Thaif Turabah
Al-Mughammis
Al-Syu’aibah
Khats‘am
Da
tar
La
an
ut
Al-Qunfudhah
As
Me
ir
rah
Abha
Najran
Farasan
Jizan
Ma’rib Syabwah
Massawa
Delacta
Kamaran Shan’a
Aksum an
Zabid Yam
Syaqra`
Hi
Se
Ethi
lat
(Hab opia
ya
Ba
asya Ta’izz
be
h)
lM
Assab Mocha
an
km
b
Tahun Gajah
(30 April–Agustus 571 M (atau 570 M)
Abrahah membawa pasukan bergajah dari Shan’a ke Al-Mughammis
22 Dr. Syauqi Abu Khalil
Abrahah tertegun mendengar jawa- Ya Allah, seorang hamba saja membela
ban Abdul Muthalib. Kemudian dia me- untanya maka belalah rumah-Mu
merintahkan pasukannya untuk mengem- Salib mereka takkan berjaya, tipu daya
balikan unta milik Abdul Muthalib. Setelah mereka pasti sirna oleh tipu daya-Mu
mendapatkan unta-untanya, Abdul Muthalib Berkaitan dengan urusan mereka dan
pulang menemui kaumnya, Quraisy, kiblat kami, Kami berserah kepada-Mu
dan memberi tahu mereka tentang apa
yang terjadi. Dia pun menyuruh mereka Sebelum memasuki Makkah, Abrahah
pergi meninggalkan Makkah, mengungsi menyiapkan gajahnya yang paling besar
ke pegunungan dan perbukitan untuk untuk dia kendarai, lalu mengatur formasi
menyelamatkan diri. Mereka diperintahkan penyerbuan. Anehnya, setiap kali dihadapkan
mengungsi karena tidak mungkin meng- ke arah Makkah, gajah itu langsung me-
hadapi tentara Abrahah yang jumlahnya runduk dan tidak mau bangkit. Namun,
sangat besar. ketika dihadapkan ke arah yang lain, gajah itu
Setelah itu, Abdul Muthalib berjalan langsung bangkit, bahkan berlari-lari kecil.
menuju Ka‘bah bersama beberapa orang Ketika mereka sibuk mengatur
Quraisy lainnya untuk berdoa kepada gajah-gajah yang bertingkah aneh, Allah
Allah memohon pertolongan-Nya agar mengirimkan burung-burung Ababil dari
dimenangkan dari Abrahah dan bala arah laut, kelompok demi kelompok. Masing-
tentaranya. Sambil memegangi gagang pintu masing burung itu membawa tiga butir batu;
Ka‘bah, Abdul Muthalib6 bersyair: satu di paruh, dan dua butir lain di kakinya.
Pasukan burung itu menjatuhkan batu-batu
6 Abdul Muthalib memiliki ibu bernama Salma binti
tersebut ke arah tentara bergajah. Meskipun
Zaid Al-Najjariyyah. Abdul Muthalib adalah orang ukuran batunya hanya sekecil kacang, setiap
yang ditaati kaumnya. Dia kerap mengantarkan sisa- orang yang terkena batu itu langsung tewas.
sisa makanan yang terhidang di rumahnya untuk
burung dan binatang liar di puncak gunung. Karena itu Tidak semua pasukan binasa oleh lemparan
dia dijuluki “si pemberi makan burung” (Muth‘im Al- batu itu. Sebagian lainnya tewas akibat
Thayr) dan “si dermawan“ (Al-Fayyâdh). Dia menjadi
tempat berlindung kaum Quraisy setiap kali mereka banjir bandang yang dikirimkan Allah untuk
dilanda rasa takut, dan tempat mereka berkonsultasi menyapu mereka ke laut. Orang yang selamat
setiap kali menemui masalah. Dialah pemuka utama
di antara mereka melarikan diri bersama
dalam hal kesempurnaan dan kedermawanan.
Usianya mencapai 120 tahun. Dia memerintahkan Abrahah, pulang ke Yaman. Belum lagi tiba
anak-anaknya untuk tidak berbuat zalim dan di Yaman, satu demi satu anggota tubuh
melampaui batas. Di penghujung usianya, dia
mengesakan Allah dan tidak mau menyembah Abrahah terputus akibat penyakit. Akhirnya,
berhala. Dialah yang menemukan lokasi sumur di Kota Shan’a, Abrahah tewas, dengan
Zamzam dan menggalinya kembali setelah sekian
lama ditimbun Suku Jurhum. Lantas, dia menjadi
jantung keluar dari tubuhnya. Tahta Abrahah
pengurus distribusi air minum bagi jamaah haji. Dia kemudian diwarisi putranya, Yaksum pada
sangat memuliakan Nabi Muhammad Saw. (cucunya) 571 M.
dan memperlakukannya dengan hormat, padahal
beliau masih bocah. “Cucuku ini pasti menyimpan Mengingat pentingnya peristiwa ini,
keistimewaan luar biasa,” katanya suatu ketika. Dia bangsa Arab mencatatnya dalam sejarah
dapatkan kesimpulan itu setelah mendengar kabar
dari para peramal dan pendeta, baik sebelum maupun mereka. Allah Swt. pun mengabadikannya
sesudah kelahirannya. Abdul Muthalib wafat 8 tahun dalam Al-Quran:
setelah Tahun Gajah. (Al-Thabari, 2/277).
Al-Mahshab
ke Mina dan Arafat
dinah
Al-Mu’allah
ke Ma
Sumur-
sumur
Gunung Al-Ahmar
Kuda’ Pekuburan
ke Lembah Fatimah Sumur-sumur
is
ba
Lahan kosong
Qu
milik Bani Amir
u
’an
Ab
’aiqa
ng
nu
Gu
g Qa
n
Gunu
Gua Hira
al
Masjidil
M asjid
idiil
Haram
Ha
H aram
am
h
ma
nda
ah ha
m am K
Rul-Arq Al-
A ung
n
Gu
Ajiad
Gu
nu
ng
Um
ar
h
ait
n
-l L Benteng Kuno
a
A
am
ke Y
Makkah Al-Mukarramah
Pada Zaman Rasulullah Saw.
Diambil dari Al-Takwîn Al-Ma‘âmirî wa Al-Hadharî li Mudun Al-Hajj karya Syaikh Muhammad Sa‘id Faris
Atlas Jejak Agung Muhammad Saw.
25
Muhammad ibn Abdullah Saw.
Kemuliaan Silsilah Demikianlah paparan Muhammad ibn Ishaq
Keturunannya dalam Al-Sîrah.”
Ibunda Nabi Muhammad Saw. adalah
Aminah binti Wahab ibn Abdu Manaf ibn
B eliau adalah Muhammad ibn Abdullah
ibn Abdul Muthalib ibn Hasyim ibn Abdu
Manaf ibn Qushay ibn Kilab ibn Murrah ibn
Zuhrah ibn Kilab ibn Murrah ibn Ka‘b ibn
Lu’ay, dan seterusnya. Dengan demikian,
Ka‘ab ibn Lu’ay ibn Ghalib ibn Fihr ibn Malik8 Nabi Muhammad Saw. adalah anak Adam
ibn Al-Nadhar ibn Kinanah ibn Khuzaimah yang paling mulia silsilah keturunannya, baik
ibn Mudrikah ibn Ilyas ibn Mudhar ibn Nizar dari pihak ayah maupun ibunya.
ibn Ma’ad ibn Adnan. Watsilah ibn Al-Asqa’ menuturkan
Para pakar silsilah bersilang pendapat bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Allah telah
tentang rantai keturunan dari Adnan hingga memilih Kinanah di antara keturunan Isma‘il;
Nabiyullah Isma‘il a.s., tetapi mereka sepakat Dia memilih Quraisy di antara keturunan
bahwa Adnan adalah keturunan Isma‘il. Kinanah; memilih Hasyim di antara keturunan
Istri Nabi Saw., Ummu Salamah (Hindun Quraisy, dan memilihku di antara keturunan
binti Abu Umayyah) menuturkan bahwa Hasyim.” (HR Muslim).
Rasulullah Saw. bersabda, “Ma‘ad putra Allah Swt. berfirman, Allah lebih
Adnan putra Udad putra Zand putra Yara mengetahui di mana Dia menempatkan tugas
putra A’raq Al-Tsara.” kerasulan.11
Ummu Salamah melanjutkan bahwa Bisa dikatakan bahwa Rasulullah adalah
“Zand adalah Al-Hamaisa’, Yara adalah pemimpin anak-anak Adam sekaligus
Nabat, sedangkan A’raq Al-Tsara adalah kebanggaan mereka, di dunia maupun di
Isma‘il putra Ibrahim.”9 akhirat. Ada beberapa nama dan julukan
Sementara dalam Al-Sîrah Al-Naba- yang dilekatkan pada diri Rasulullah Saw.,
wiyyah10 disebutkan, “Adnan putra Udad di antaranya: Abu Al-Qasim, Abu Ibrahim,
putra Muqawwim putra Nahur putra Tabrah Muhammad, Ahmad, Sang Penghapus
putra Ya’rub putra Yasyjub putra Nabit (Al-Mahi) kekafiran, sang pengganti (Al-
putra Isma‘il putra Ibrahim Al-Khalil a.s. ‘Aqib) yang tidak ada nabi setelahnya, Sang
Penghimpun (Al-Hasyir) semua manusia,
8 Fihr ibn Malik adalah seorang Quraisy. Maka, Al-Muqaffa (yang dimuliakan), Nabi Al-
semua keturunannya disebut orang Quraisy (Ibn Rahmah (Nabi pembawa kasih sayang),
Katsir, Al-Sîrah Al-Nabawiyyah, 1/84).
9 Al-Thabari 2/271.
10 Ibn Katsir, Al-Sîrah Al-Nabawiyyah, 1/76. 11 QS Al-An‘âm (6): 124.
Dahban
Usfan
Al-Sail al-Kubra
Tan’im
Ba
Jeddah
ni
Makkah
Sa
Hudaibiyah
‘d
Mina
Thaif
Lau
tM
e ra
Al-Syu‘aibah
h
km 150 100 50 25 0
Halimah Al-Sa‘diyyah
Ibu Susuan Nabi Saw.
Banu Sa‘d
Di Pedalaman Hudaibiyah
Le
awa
d
m
m
ba
ba
h
h
Al
Al
-S
-S
Ma’an Daumatul Jandal Ma’an Daumatul Jandal
irh
i rh
an
an
Elat Elat
Sin
a
ai
i
Tabuk Tabuk
Tayma Tayma
Al-Ula Al-Ula
Al-Wajh Khaibar Al-Wajh Khaibar
Yatsrib Yatsrib
(Madinah) (Madinah)
La
La
Nejd Nejd
Al-A
ut
ut
Al-Abwa’
Me
Me
bw
rah
rah
a’
Gurun Nubian Gurun Nubian
Jeddah Makkah Makkah
Jeddah
Thaif Thaif
Tempat Wafat Abdullah ibn Abdul Muthalib Dari Makkah Al-Mukarramah ke Bushra
dan Aminah binti Wahab
(Orangtua Rasulullah Saw.) Rasulullah Saw. bersama pamannya, Abu
Thalib
Rute perjalanan pulang Abdullah dari Syam Rute perjalanan kafilah di musim kemarau
menuju Yatsrib menuju Gaza dan Hirah (Irak)
Rute Kafilah dagang antara Makkah
Al-Mukarramah ke Yatsrib
Desa Abwa’ (tempat wafat Aminah binti Wahab)
Zainab
Fatimah Muhammad
Saw.
Ali
Ja’far Hamzah
Hasyim
Abdu Syams
Al-Muthalib
Abdu Manaf
Qushay
Ismail a.s.
Ibrahim a.s.
Abdul Muthalib yang wafat pada 578 M., ke- membela orang yang dizalimi sehingga hak
tika Muhammad Saw. berusia delapan tahun. mereka dikembalikan. Nabi Saw. bersabda,
Sejak kematian Abdul Muthalib, Muhammad “Rasa sukaku ketika menghadiri perjanjian
Saw. diasuh pamannya, Abu Thalib. di rumah Ibn Jud’an sama seperti rasa
Pada 582 M., ketika Muhammad Saw. sukaku jika diberi unta merah. Mereka saling
berusia 12 tahun, dia berangkat bersama Abu berjanji untuk membela orang yang dizalimi.
Thalib menuju Syam dan singgah di Bushra. Seandainya aku diajak untuk bergabung di
Di daerah itu ada sebuah kuil yang ditinggali dalamnya lagi, niscaya kupenuhi ajakan itu.”
seorang rahib bernama Buhaira. Pada 595 M., ketika menginjak usia
Pada usia 15 tahun, Muhammad Saw. 25 tahun, Muhammad Saw. membawa
terlibat dalam Perang Al-Fijar antara Quraisy barang-barang dagangan milik Khadijah
dan Bani Kinanah serta Hawazin. Mengenai binti Khuwailid untuk diperdagangkan di
peperangan ini, Nabi Saw. bercerita, “Aku Syam, ditemani budak laki-laki Khadijah
ikut serta dalam perang itu bersama paman- bernama Maisarah. Sepulangnya dari
pamanku. Aku ditugasi menyediakan anak Syam, Maisarah bercerita kepada Khadijah
panah bagi mereka.” tentang keistimewaan Muhammad yang dia
Usai Perang Al-Fijar, Muhammad Saw. saksikan dengan mata kepalanya sendiri.
turut serta dalam Hilf Al-Fudhul (Sumpah Di antaranya dia menuturkan bahwa di
Kehormatan), perjanjian yang dicetuskan tengah terik matahari dia melihat seakan-
beberapa pemuka Quraisy di kediaman akan Muhammad Saw. selalu dinaungi
Abdullah ibn Jud’an, sebagai upaya Quraisy malaikat yang meneduhinya dari paparan
untuk mencegah terjadinya kembali pe- sinar matahari. Dia juga melaporkan hasil
perangan seperti Perang Al-Fijar. Mereka perniagaan dengan keuntungan yang berkali-
saling bersumpah atas nama Allah untuk
K
ata Al-Fijar memiliki akar kata yang sama dengan kata Al-Mufâjarah yang berarti
pecah atau meletus. Perang ini disebut Al-Fijar karena terjadi atau meletus pada
bulan haram (bulan dilarangnya peperangan). Maka, pelaku peperangan itu
dianggap telah menodai dan melanggar hukum bangsa Arab. Dalam kamus Lisân
Al-‘Arab, pada entri kata fa-ja-ra, terdapat keterangan bahwa Ayyâm Al-Fijar berarti masa-masa
terjadinya perang antarbangsa Arab di Ukazh yang dikategorikan sebagai pelanggaran karena
perang itu meletus pada bulan haram.
Khulaish
1
Kin
Dahban
ana
r
Usfan N adhi
Bani
h
H a i s ‘A
(Q
a
wa ila
Al-Sail Al-Kubir
zin n)
3 4
Tan’im
Jeddah
2 Q Makkah
ur
Hudaibiyah ai
sy Mina Thaif
q if
Ts a
Lau
tM
Al-Syu‘aibah
e ra
h
km 150 100 50 20 0
Perang Fijar
Antara:
1 Kinanah dan Hawazin
2 Quraisy dan Kinanah
3 Kinanah dan Bani Nadhir
4 Quraisy, Kinanah, dan Hawazin (Qais 'Ailan)
Ayyâm Al-Fijar terbagi dalam empat menyampaikan kabar itu. Mendengar berita
periode: tersebut, mereka bergegas menyelamatkan
P erang Al-Fijar pertama berlangsung diri dan berlindung ke Baitullah.
antara Kinanah dan Hawazin (Qais Kabar terbunuhnya Urwah tersebar
'Ailan). cepat hingga akhirnya didengar Suku Qais
P erang Al-Fijar kedua berlangsung 'Ailan15 pada hari itu juga. Lantas, Abu Barra’,
antara Quraisy dan Kinanah. kepala Suku Hawazin, berkata geram, “Kaum
Perang Al-Fijar ketiga berlangsung Quraisy telah mengkhianati kita!” Orang
antara Kinanah dan Bani Nadhar ibn Hawazin segera berkumpul dan mengejar
Muawiyah. orang-orang Quraisy yang telah memasuki
P erang Al-Fijar keempat berlangsung Baitul Haram. Maka, seorang pria dari Bani
antara Quraisy dan seluruh Kinanah Amir bernama Al-Adram ibn Syu’aib berseru
serta Hawazin (Qais 'Ailan). lantang, “Sesungguhnya perjanjian kami
dan kalian hari ini batal. Dan kami tak akan
Pada usia 15 tahun, Nabi Muhammad bersumpah untuk bersatu.”
Saw. terlibat dalam Perang Al-Fijar keempat. Akibatnya, pada tahun itu Pasar Ukazh
batal digelar. Kemudian selama setahun
penuh, kaum Quraisy, Kinanah, dan Asad ibn
Penyebab Perang Khuzaimah, serta orang Ethiopia (Habasyah)
Al-Fijar Keempat yang hidup bersama mereka menyiapkan
pasukan bersenjata untuk menghadapi
peperangan. Suku Qais 'Ailan pun menggelar
D iriwayatkan bahwa Al-Nu’man ibn Al-
Mundzir, Penguasa Hirat, mengirim
unta-unta penuh muatan ke Pasar Ukazh.
persiapan serupa.
Pada saat yang telah ditentukan, mereka
Dia mempekerjakan Urwah, yang berasal semua berkumpul di Ukazh untuk berperang,
dari Bani Hawazin untuk mengawal kafilah sementara Abdullah ibn Jud’an, Hisyam
dagangnya menuju Ukazh. Ketika tiba di ibn Al-Mughirah, Harb ibn Umayyah, Abu
sebuah mata air yang bernama Awarah, Uhaihah Sa’id ibn Al-‘Ash, Utbah ibn Rabi’ah,
tiba-tiba Al-Barradh dari Bani Kinanah Al-‘Ash ibn Wa’il, Ma’mar ibn Habib Al-
menyergap Urwah dan membunuhnya. Jumhi, dan Ikrimah ibn ‘Amir ibn Hasyim ibn
Selanjutnya, Al-Barradh melarikan diri ke ‘Abdu Manaf ibn ‘Abduddar juga berangkat
Khaibar dan bersembunyi di sana. Dia pun ke medan perang dalam satu kelompok
bertemu dengan Bisyr ibn Abu Khazim tersendiri. Mereka bergerak bersama, tetapi
Al-Asadi, si penyair, dan memberi tahu tidak ada yang memimpin mereka. Namun,
semua yang telah dilakukannya serta ada yang berpendapat bahwa mereka
memintanya menyampaikan kabar itu dipimpin Abdullah ibn Jud’an.
kepada Abdullah ibn Jud’an, Hisyam ibn Al- Di pihak Qais 'Ailan terdapat Abu
Mughirah, Harb ibn Umayyah, Naufal ibn Barra’ Amir ibn Malik ibn Ja’far, juga Sabi’
Muawiyah Al-Dailami, dan Bal’a ibn Qais dan Rabi’ah (keduanya putra Muawiyah Al-
yang sedang berada di Pasar Ukazh. Maka, Nadhir), Duraid ibn Al-Shimmah, Mas’ud
Bisyr segera pergi menuju Pasar Ukazh dan 15 Cikal bakal suku Hawazin, suku Sulaim, dan suku
Ghathafan. (peny.)
Dzatu Irq
Usfan
Qarn al-Manazil
Tan’im
Jeddah
Hudaibiyah Makkah
Arafat
Mina
Thaif
Lau
Adhatu Libn
tM
Al-Syu‘aibah
e ra
h
km 150 100 50 20 0
Al-Hums
(Pengetatan aturan dalam urusan agama)
Kaum Quraisy mengagungkan Tanah Haram secara berlebihan sehingga
kemudian mereka menetapkan aturan untuk tidak keluar dari Tanah
Haram di malam Arafah. Mereka mengatakan, “Kita adalah anak-anak
Tanah Haram dan penjaga Baitullah.”
Khulaish
Jeddah Hudaibiyah
Makkah
Mina
s y
rai
h
Qu Jalan Baru
Thaif
if
Jalan Baru
q
Tsa
Al-Syu‘aibah
Adhatu Libn
berbunyi:
Khaibar
Biarkanlah Aku bertindak
Se
atas orang yang Aku telah men-
m
en
ciptakannya sendirian. Dan
an
Yanbu‘ Al-Bahr Madinah
om
ju
(Yatsrib)
ng
Aku menjadikan baginya harta
Ar
t.c
ab
benda yang banyak, dan anak- Hi
po
ja
z
anak yang selalu bersama dia,
gs
Jeddah
a-
Turabah
dia ingin sekali supaya Aku me- Thaif
ak
Al-Qunfudhah
(QS Al-Muddatstsir [74]: 11–
La
sir
ut
16.)
Me
rah
Abha
Najran
Hijrah ke Farasan
Jizan
Ethiopia Ma’rib Syabwah
(Habasyah)
Massawa
Delacta
Kamaran Shan’a
Abis
in
lat
Ta’izz
be
Aseb Mocha
an
T
hufail ibn Amr, yang dikenal se- firman-Nya kepadaku. Tanpa sengaja,
bagai seorang bangsawan, pu- aku mendengar seuntai kalimat elok yang
jangga, dan cendekia, menuturkan diucapkannya dalam shalat.
bahwa dia tiba di Makkah ke- Dalam hati, aku berkata, ‘Duhai! Demi
tika Rasulullah Saw. berada di sana. Saat Allah, aku ini penyair yang cukup hebat. Aku
baru tiba di kota itu, sekelompok Quraisy sangat bisa membedakan mana kata-kata
menghampirinya dan berkata, “Hai Thufail, yang bagus dan mana yang jelek. Kalimat yang
kau tiba di negeri kami sementara saat ini ada tadi kudengar sungguh menawan. Aku ingin
seorang laki-laki yang berbahaya di antara mendengar perkataannya yang lain. Tidak
kami. Dia telah memecah-belah persatuan ada seorang pun yang dapat mencegahku
kami. Kata-katanya bagaikan sihir, bisa mendengarkan perkataan laki-laki ini! Jika
mencerai-beraikan antara anak dan ayahnya; perkataannya baik, maka akan kuterima, dan
antara saudara dan saudaranya; serta antara jika buruk, maka akan kutinggalkan.’
suami dan istrinya. Kami mengkhawatirkan Aku tetap bertahan di tempat itu
keselamatan dirimu dan kaummu. Karena sampai Rasulullah Saw. beranjak pulang
itu, jangan menemui dan mendengarkan ke rumahnya. Aku berjalan mengikutinya.
kata-katanya.” Ketika beliau memasuki rumah, aku ikut
Thufail menceritakan pengalamannya, masuk, lalu berkata, ‘Hai Muhammad,
“Demi Allah, mereka terus mengatakan hal kaummu mengatakan kepadaku begini dan
itu kepadaku sampai aku mengikuti bujukan begitu. Namun, Allah berkehendak aku
mereka untuk tidak menemui, berbicara, mendengar perkataanmu. Tanpa sengaja, tadi
dan memperhatikan sedikit pun kata-kata aku mendengar seuntai kalimat yang sangat
Muhammad. Bahkan, aku menyumbat kedua elok. Tunjukkanlah kepadaku perkataan-
telingaku dengan kapas karena khawatir perkataan yang lain.’
terpengaruh kata-katanya. Aku tidak ingin Maka, beliau mengajarkan Islam ke-
mendengarnya sedikit pun. padaku dan membacakan Al-Quran untukku.
Keesokan harinya, aku berangkat pagi- Demi Allah, aku belum pernah mendengar
pagi sekali ke Masjidil Haram. Di sana, aku satu perkataan pun yang lebih elok darinya;
melihat Rasulullah Saw. sedang mendirikan aku juga belum pernah mendengar satu
shalat di dekat Ka‘bah. Karena dia sedang ajaran pun yang lebih adil darinya. Aku pun
shalat, aku tidak merasa takut untuk memutuskan untuk memeluk Islam.
mendekatinya dan berdiri di sisinya. Ternyata Setelah menyatakan keislaman, aku ber-
Allah Swt. berkehendak memperdengarkan kata, ‘Wahai Rasulullah, aku adalah orang
W
ila
ya
Yanbu‘ Al-Bahr h Ja
Madinah
zira
hA
ra
b
Hi
ja
z
Yaman
Rabigh
Makkah
Jeddah
Thaif Tarubah
Al-Mughammis
Al-Syu’aibah
Khats‘am
Da
Da
tar
us
La
an
ut
Al-Qunfudhah Azd
As
Al-S
Me
yara
ir
h
rah
Abha
Najran
Farasan
Jizan
Ma’rib Syabwah
Massawa
Delacta
Kamaran Shan’a
Aksum an
Zabid Yam
Syaqra`
Hi
Se
Abis
m
in
lat
ia
ya
Ba
Ta’izz
b
el
Aseb Mocha
Ma
nd
km
Daus
Rute perjalanan Al-Thufail ibn Amr Al-Dausi
Dzu Al-Sayara
Dzul Kaffain
h
Al-Sail Al-Kabir
ira
m
Na
Muzdalifah
jid
Syadad
at
as
af
Kamra
M
Ar
Huddah
Masjid Addas
Laut Kaspia
Anatolia Danau Urmia
Nusaybin
Haran Niniwe
Sungai Balikh
Tapuristan
Mosul
ur
abo
Aleppo
Kh
gai
Sun
Laut Siprus
Teng Su
ng
ah ai
Eu
fra Sun
Damaskus t Sun
gai T gai
Kar
igris un
Pe
d ala Al
Al-Quds -Sa
m Babilon wa
an d
Sy
am
Ur
Memphis Pe
r sia
Elat
Sin
El Faiyum
ai
Te
Gu
luk
ru
M
Gu
Pe
n
ad
rs
ya
Ba
run
ia
n
M
rat
es
Tim
ir
Ah
sa
ur
La
ut
Yatsrib
(Madinah)
Me
jd
Ne
rah
Hi
ja
z
Gurun Nubian km 1.000 800 600 400 200 0
Jeddah Makkah
Jin Nusaybin
(Al-Jazirah)
Katakanlah (hai Muhammad), “Telah diwahyukan kepadaku bahwa sekumpulan jin telah
mendengarkan (Al-Quran), lalu mereka berkata, ‘Sesungguhnya kami telah mendengarkan
Al-Quran yang menakjubkan, (yang) memberi petunjuk kepada jalan yang benar, lalu kami
beriman kepadanya. Dan, kami sekali-kali tidak akan mempersekutukan seorang pun dengan
Tuhan kami.” (QS Al-Jin [72]: 1–2).
Daumatul Jandal
Sakaka
Elat
Mesir
ad
Ha’il
ya
n
Yatsrib
(Madinah)
l
Ni
ai
ng
Hi
jaz
Su
Makkah
Gurun Nubian
La
ut
Me
rah
Da
ta
ra
n
As
ir
Sudan Shan’a
Ta’izz
Aden
Isra
Dari Masjidil Haram di Makkah
Ke Masjidil Aqsa di Al-Quds
Atlas Jejak Agung Muhammad Saw.
47
Makkah Al-Mukarramah
Kubah Batu
(Kubah Sakhrah)
K
etika pemboikotan usai, Bani Arab dalam setiap perhelatan, khususnya di
Hasyim keluar dari lahan kosong saat musim haji. Di daerah Aqabah—terletak
milik Abu Thalib. Pada tahun antara Makkah dan Mina—Rasulullah Saw.
itu juga Allah Swt. berkehendak menjumpai 12 orang laki-laki asal Yatsrib.
mewafatkan istri Nabi Saw., Khadijah, Beliau memperkenalkan dirinya kepada
dan pamannya, Abu Thalib. Karena itu, mereka, kemudian mereka menerima dan
Rasulullah Saw. menamai tahun itu sebagai bersumpah setia untuk mengikuti beliau.
‘Âm Al-Huzni (tahun kesedihan), tepatnya Sumpah kaum Anshar itu kemudian dikenal
pada tahun 10 sejak kenabian atau tiga tahun sebagai Baiat Aqabah pertama.
sebelum hijrah. Ubadah ibn Al-Shamit Al-Khazraji,
Sepeninggal Abu Thalib, kaum Quraisy orang Anshar, menceritakan pengalamannya:
semakin leluasa melancarkan serangan “Dulu aku termasuk di antara orang
kepada Rasulullah Saw. dan kaum Muslimin. yang ikut serta dalam Baiat Aqabah. Ketika
Ketika tekanan dan penindasan kaum itu kami berjumlah 12 orang laki-laki.
Quraisy makin berat, Rasulullah Saw. Rasulullah Saw. membaiat kami dengan ‘Baiat
memutuskan untuk berangkat menuju Wanita’.21 Ini terjadi sebelum diwajibkannya
Thaif bersama Zaid ibn Haritsah untuk perang. Kami hanya berbaiat untuk tidak
meminta pertolongan kepada Bani Tsaqif menyekutukan Allah dengan apa pun, tidak
yang belum pernah diseru ke jalan Islam. Di mencuri, tidak berzina, tidak membunuh
tengah perjalanan, seorang budak bernama anak-anak kami, tidak berbuat dusta yang
Addas milik Utbah dan Syaibah—keduanya kami ada-adakan dari tangan dan kaki kami,
putra Rabi’ah—menyatakan masuk Islam. dan tidak akan mendurhakai beliau dalam
Akhirnya, Rasulullah tiba di perkampungan urusan yang baik. Rasulullah bersabda, ‘Jika
Bani Tsaqif. Namun, alih-alih membantu kalian memenuhinya maka kalian masuk
dan memberikan pertolongan, Bani Tsaqif surga dan jika melanggar sesuatu di antaranya
menolak, mengusir, bahkan melempari Nabi maka urusan kalian diserahkan kepada Allah
Saw. dengan batu-batu kecil.
Berbagai penolakan dan pengusiran 21 Dinamakan “Baiat Wanita” karena ada wanita yang
tidak membuat Rasulullah Saw. berputus ikut serta, yaitu Afra binti Ubaid ibn Tsa’labah. Dialah
wanita pertama yang berbaiat. Tentang Baiat Al-‘Aqa-
asa. Setelah Bani Tsaqif menolaknya, bah pertama dan kedua, silakan lihat: Ibn Hisyam
beliau kembali ke Makkah dan mulai (2/54), Al-Thabari (2/355), Al-Kâmil fî Al-Târikh
(2/67); Al-Bidâyah wa Al-Nihâyah (2/67); dan ‘Uyûn
memperkenalkan diri kepada suku-suku Al-Atsar (2/155).
Swt. Jika Dia berkehendak, Dia mengampuni memerangi siapa yang memerangi kalian,
kalian, dan jika Dia berkehendak, Dia aku pun akan berdamai dengan siapa saja
menurunkan siksa atas kalian.’” yang berdamai dengan kalian.”
Orang yang menyatakan sumpah setia Dari 72 orang utusan itu, yang pertama
pada Baiat Aqabah pertama itu kemudian berbaiat kepada Rasulullah Saw. adalah As’ad
pulang ke Yatsrib (Madinah) ditemani seorang ibn Zurarah, kemudian disusul Abu Al-
sahabat utama, Mush‘ab ibn Umair yang Haitsam ibn Al-Tihan, Al-Barra’ ibn Ma’ruf,
ditugaskan ke sana untuk membacakan Al- kemudian menyusul orang-orang lainnya.
Quran dan mengajarkan Islam. Pada musim Nabi Saw. juga bersabda, “Hendaklah
haji berikutnya, Mush‘ab kembali ke Makkah dua belas orang di antara kalian menemuiku
membawa 73 laki-laki dan 2 perempuan. untuk mewakili kaumnya berbaiat padaku.”
Kedua perempuan itu adalah Nusaibah binti Maka, berangkatlah sembilan orang dari
Ka‘b (Ummu Imarah) dan Asma’ binti Amr Suku Khazraj dan tiga orang dari Suku Aus.
ibn Adi (Ummu Mani’). Baiat Aqabah Kedua Kemudian orang Aus dan Khazraj
ini disebut juga “Baiat Perang”, isinya: itu kembali pulang ke Madinah dan
“Darah adalah darah dan penghancuran mendakwahkan Islam di sana sehingga
adalah penghancuran. Keamananku adalah masyarakatnya siap menyambut kedatangan
keamanan kalian, perlindunganku adalah para sahabat dan Rasulullah Saw. dari
perlindungan kalian. Aku adalah bagian dari Makkah.
kalian dan kalian bagian dariku. Aku akan
P
ara pemuka Quraisy
mulai menyadari makin
gentingnya situasi yang
mereka hadapi. Kendali
situasi bisa saja lepas dari tangan
mereka. Penyebabnya, Muhammad
Saw. yang selama ini mereka
musuhi telah memiliki banyak
pengikut dan sahabat dari luar
Quraisy, di luar negeri mereka,
yaitu Yatsrib (Madinah). Mereka
pun menyaksikan rombongan
demi rombongan kaum Muslim
Makkah hijrah ke Madinah setelah
Muhammad Saw. mendapatkan
jaminan perlindungan dari kaum
Anshar. Mereka tahu, kaum
Muslimin sedang mengumpulkan
kekuatan untuk melawan Quraisy.
Masjid Quba
Gua Tsur
Rabigh Al-Ramal
Al-Juhfah
Rabigh Al-Bahr
Kulayyah
Tenda
Ummu Ma’bad
Al-Musyallal Quddaid
Khulaish
Amj
Laut Merah
Kudaid
Ghadirul Asythath
Al-‘Arashah
a‘
Lem
Al
b ah Q
-A
anah
sy
al
Dataasan
Rendran
ah
Al-Nubait
Kaw
Celah Wada’
m
Tim qi
)
Bani Zhafar
ur
ar a
ah t W
(L arra
Celah Nur
H
Bani Salamah Al-Bada`i’ Bani Al-Harits (Khazraj)
Al-Sanuh
Ra`su Tsaniyah Masjid Nabawi
Gu Bani Najjar
nu
ng
ra h
Ba ra
Sa
Le
ar ab
t)
la’
m
ah W
ba
(L rrat
h
Ha
Bu
th
Bani Zuraiq
ha
n
Bani Waqif
Bani Saidah
ruz
Bani Bayadhah a h Mah
Yat Lemb
sr ib
Gu
Gunung Humadat
Bani Quraizhah
nu
gi
Lembah Al-Aqiq
Ba
ing
nT Lembah Mudzainib
ni
a ra
Dat
Ub
n
aid
asa
Kaw
Bani Nadhir
Al-Ashabah
hR
an
Masjid Quba
Jangan berdiri (menunaikan shalat) di dalamnya untuk selamanya. Sesungguhnya masjid yang didirikan di atas
takwa dari hari pertama lebih hak untuk berdiri (menunaikan shalat) di dalamnya. Di dalamnya orang-orang
yang sangat cinta menyucikan diri dan Allah mencintai orang yang menyucikan diri. (QS Al-Taubah [9]: 108)
Masjid Quba
Kamis, lalu mendirikan masjid pertama
dalam sejarah Islam.23
Akhirnya, Nabi Saw. dan rombongannya
tiba di kota hijrah, Madinah Al-Munawwarah.
Saat tiba di Madinah, Rasulullah Saw.
singgah di rumah Abu Ayyub Al-Anshari
(Khalid ibn Zaid Al-Khazraji) dan menginap
di sana sampai pembangunan bilik-bilik
dan masjidnya (Masjid Nabawi) rampung.
Barulah kemudian beliau menetap di rumah
yang dibangun di samping Masjid Madinah.24
Satu hikmah penting yang didapatkan
setelah peristiwa hijrah adalah berhimpunnya
kaum Muslimin di satu wilayah yang
memungkinkan mereka membela diri dari
serangan musuh dan mendakwahkan Islam
secara bebas dan terang-terangan. Hikmah
lainnya adalah berdirinya negara Islam
yang membuat rute perdagangan kaum
Quraisy menuju negeri Syam menjadi sedikit
terganggu.
23
Ibn Hisyam (2/89), Al-Thabari (2/369), Al-Bidâyah
wa Al-Nihâyah (3/170), Al-Thabaqât Al-Kubrâ
(1/227), Al-Kâmil fi Al-Târikh (2/71), Murûj Al-Dz-
ahab (2/285); ‘Uyûn Al-Atsar (2/81), dan Al-Wafa bi
Ahwâl Al-Mushthafâ (1/235).
24
Usud Al-Ghâbah (2/94).
Masjid Al-Jum‘ah
Majma‘ Al-Asyal
Harrat Waqim
Zaghabah Ba Gunung Uhud
sat
in
Mata air Syuhada
Lembah Qanah
ah
Wada’ end
Sumur Rumah Celah ranR
Par ata
r it h ud it asan D Pemukiman
Pa Pintu Gerbang Syam
keU Kaw Bani Haritsah
an
Masjid Al-Qiblatain
Masjid Al-Fath Jal
Masjid
Serambi Bani Saidah
Balai Penerimaan Tamu
h
Gu
Sumur
uh
nu
an
Bani Muawiyah
ng
rat W
-S
Sa
Al
la’
Pintu Gerbang
Pa
Har
Al-Jum‘ah
sa
Masjid
rA
l-M
Al-Ghamamah
Lembah Al-Aqiq
ak
Pekuburan
ha
Baqi’
h
r
‘A l-Bah
il
u
ke Yanb Pintu kh
Masjid
Jalan Sumur Gerbang
Na
Al-Suqya Pintu
Al-Awali Bani Zhafar
Gerbang Al-Haram
Kubah Hijau Pemukiman
(Makam Nabi Saw.) Quba (Masjid Nabawi)
Bani Qainuqa’ Pemukiman
Bani Zhafar
ba
Lembah Mahzur
Qu
Lembah Buthhan
ke
na
Jal
nu
Ra
Masjid Al-Jum‘ah
i
gg
ah
in
mb
Sumur Aris
Sumur Urwah anT
Le
r
ta
Masjid Quba
n Da Pemukiman Bani Nadhir
a
Rumah Said ibn Khaitsumah
was Lem
bah
Rumah Kultsum ibn Al-Hadm Ka M udz
ain
ib
Benteng Ka‘b ibn Al-Asyraf
Ka
wa
san
be
Dzul Hulaifah ba
Gunung Eir tua
n
Madinah Al-Munawwarah
Gambar perkiraan
S
alman Al-Farisi, seorang sahabat anak yang sangat disayangi ayahku. Saking
utama Rasulullah Saw., menuturkan sayangnya, aku tidak diperbolehkan keluar
kisah perjalanan hidupnya dan pen- rumah. Aku diminta senantiasa berada di
carian spiritualnya hingga akhirnya dalam atau di sekitar rumah. Keadaanku
bertemu dengan Nabi Muhammad Saw.. laiknya seorang budak yang harus selalu ada
Aku seorang lelaki Persia dari Isfahan, di rumah. Di masa muda, aku sangat patuh
dari sebuah desa yang bernama Jayy. Ayahku menjalankan keyakinan Majusi sampai-
adalah pemuka masyarakat yang ahli per- sampai aku dipercaya menjadi qâthinnâr
tanian. Aku sendiri tumbuh besar sebagai (penjaga dan pelayan api yang dituhankan
Tempat pemujaan
api di dekat Baku
agama ini hingga dia wafat. Sebelum wafat, dia berkata, “Tinggallah bersamaku.”
aku bertanya kepadanya, “Si Fulan telah Aku pun tinggal bersamanya dan aku
berpesan kepadaku agar aku menemuimu. melihatnya sebagai uskup yang baik seperti
Sekarang, ajal yang Allah tentukan sedang dua orang yang kutemui sebelumnya.
menjemputmu. Kepada siapakah aku hendak Kuputuskan untuk mengikuti uskup itu
engkau wasiatkan? Apa yang kauperintahkan karena meyakininya sebagai orang terbaik.
kepadaku?” Demi Allah, aku menetap bersamanya sampai
“Nak, demi Allah, aku hanya mengetahui maut menjemputnya.
satu orang saja yang beragama sepertiku, Menjelang wafatnya, aku bertanya kepada-
yakni seorang pria di Nisibis. Temuilah dia,” nya, “Kepada siapakah aku ini hendak engkau
jawabnya. wasiatkan? Apa perintahmu kepadaku?”
Dia menjawab, “Wahai anakku, demi
Allah, tidak ada seorang pun yang aku kenal
Salman Menjumpai yang bisa kusarankan untuk kautemui kecuali
Uskup Nusaybin seorang uskup yang tinggal di Amuria (kota
di Romawi). Orang itu menganut keyakinan
m
Siprus az
ya
Damaskus ira
h
iS
Laut Ten Madain
r
gah Isfahan
ge
Gurun Luth
Ne
Irak
Iskandaria Pers
i a
a
Gaza
n
ra Te
ta Zahedan
Ba
at l Shiraz
Oase Al-Jaghbub Q uk
Sin
ah El Faiyum Pe
nd
ai
re Gurun Nafud Besar rsia
n Mesir
ra
ta
Da Dilmun
Asyut Dhahran
Gurun Sahara Lembah al-Qura Dubai
Ne
Sungai Nil
jd Shuhar
Yatsrib
Ya
(Madinah) Hijr
ma
Muscat
ma
an
h
Gu
Makkah
Om
ru
Jeddah
nN
li
-K ha
’ Al
ub
ub
ian
R
La
ut
aut
Me
ram
Had
rah
Shan’a rab
a n tA
Yam Lau
1.000 800 600 400 200 0 200 Aden
km Abisinia Aden
Teluk Socotra
memerdekakan dirinya dari perbudakan (pelaku kebaikan), karena dia adalah salah
seraya berjanji akan membantunya. Maka, satu sahabat yang paling baik, zuhud, dan
Salman mengadakan perjanjian dengan utama. Suatu kali, dia ditanya tentang silsilah
tuannya agar dimerdekakan dengan bayaran keturunannya, lantas dia menjawab, “Aku
sejumlah uang. Rasulullah Saw. bersabda adalah Salman ibn Islam (putra Islam).”
kepada para sahabat, “Bantulah saudara Rasulullah Saw. mempersaudarakan Salman
kalian.” Para sahabat mengumpulkan uang dengan Abu Darda’. Atas gagasannya yang
untuk membantu membebaskan Salman cemerlang untuk menghadapi Perang
dari perbudakan. Akhirnya, Salman Khandaq, kaum Muhajirin dan Anshar
sepenuhnya menjadi orang merdeka dan memperebutkan Salman dan mengklaim
bergabung dengan kaum Muslimin lain bahwa dia berasal dari golongannya.
berkhidmat kepada Rasulullah Saw. dia ikut Kaum Muhajirin berkata, “Salman adalah
bersama Rasulullah Saw. dalam Perang Parit bagian kami,” sementara kaum Anshar juga
(Khandaq) sebagai Muslim merdeka. Sejak mengatakan, “Salman adalah bagian kami.”
peperangan itu, dia tidak pernah absen dalam Namun, Rasulullah Saw. menengahi mereka
satu peperangan pun bersama beliau.25 dan bersabda, “Salman adalah bagian kami,
Dialah Salman Al-Farisi, Abu Abdullah, anggota keluargaku (Ahlul Bait).” Salman
yang juga dikenal sebagai Salman Al-Khair dikarunia usia yang panjang, dia wafat pada
tahun ke-35 H.
25 Ibn Hisyam (1/198), dan Usud Al-Ghâbah (2/417).
Khaibar
Yanbu‘ Al-Bahr
Yatsrib (Madinah)
Hi
ja
z
Rabigh
Makkah
Jeddah
Thaif
Al-Mughammis
Al-Syu’aibah
Khats‘am
Da
tar
La
an
ut
Al-Qunfudhah
As
Me
ir
rah
Abha
Najran
Farasan
Jizan
Ma’rib Syabwah
Massawa
Delacta
Kamaran Shan’a
Aksum an
Zabid Yam
Syaqra`
Hi
Ethi
Se
(Hab opia
lat
ya
asya
Ba
h) Ta’izz
be
lM
Assab Mocha
an
km
b
Nasrani Najran
28
Ghazwah dan Sariyyah
R
asulullah Saw.1 merasa prihatin dan harta benda yang ditinggalkan kaum
melihat keadaan para Ashhâb Al- Muslimin di Makkah.
Shuffah (para sahabat yang tinggal Pada suatu hari di Makkah, ketika
di Masjid Nabawi) yang miskin melihat Sa‘d ibn Muadz (pemimpin suku di
dan hidup susah. Rasulullah mencoba meng- Madinah) melakukan tawaf di Ka‘bah, Abu
hibur dan menyenangkan mereka. Di antara Jahal berkata kepadanya, “Aku melihatmu
mereka ada yang masuk dalam sariyyah tawaf dengan nyaman di Makkah, sementara
pertama, yakni kaum Muhajirin yang diusir kalian memberi tempat tinggal bagi orang-
Quraisy dari rumah mereka di Makkah. orang murtad. Kalian juga bersumpah
Pada tahun pertama hijrah, kaum Mu- akan melindungi dan menolong mereka.
hajirin hidup dalam kesulitan dan kekurangan, Ketahuilah, hai Sa‘d, demi Allah, seandainya
terutama para sahabat yang tinggal di kau tidak punya hubungan baik dengan Abu
serambi masjid (Ashhâb Al-Shuffah). Karena Sufyan—atau Umayyah ibn Khalaf—niscaya
itu, Rasulullah Saw. menerapkan berbagai kau tidak akan pulang ke keluargamu dengan
strategi ekonomi untuk meningkatkan selamat!”
taraf hidup mereka. Di antaranya, beliau Mendengar ancaman itu, Sa‘d balik
mempersaudarakan setiap orang Muhajirin menggertak, “Demi Allah, ingatlah ucapanku
dengan orang Anshar sehingga orang Anshar ini! Jika kau menghalangiku beribadah haji,
itu dapat membantu kehidupan saudaranya aku benar-benar akan menghalangimu
Muhajirin. Pada tahapan berikutnya, Rasu- melakukan sesuatu yang jauh lebih berarti
lullah Saw. mengobarkan “perang ekonomi” bagimu. Aku akan merintangi jalur per-
melawan Quraisy. Peperangan itu sebenarnya daganganmu yang melewati Madinah!”
telah dimulai lebih dulu oleh Suku Quraisy Kontak senjata antara kaum Muslimin
ketika mereka memboikot Bani Hasyim di dan kaum musyrik pun tidak dapat dihindari.
lahan kosong milik Abu Thalib. Nabi Saw. Konflik bersenjata itu wajar terjadi akibat
mengincar Quraisy secara khusus dalam perselisihan di antara kedua kelompok
perang ekonomi ini karena merekalah yang masyarakat itu. Ketika kontak senjata terjadi,
pertama menjalankan peperangan itu untuk pihak Quraisy tidak bisa menyalahkan kaum
menghentikan gerakan Nabi Saw. dan kaum Muslimin (yang memulainya), karena itu
Muslimin. Mereka juga merampas rumah tindakan yang wajar mereka lakukan. Baik
Quraisy maupun semua Suku Arab tidak
28 Ghazwah (serangan/perang) adalah istilah bagi
dapat menyalahkan kaum Muslimin karena
operasi militer atau peperangan yang dipimpin mereka mengetahui segala penindasan,
langsung oleh Rasulullah Saw. Adapun Sariyyah (sa- siksaan, perampasan, dan pengusiran yang
tuan militer) adalah istilah bagi operasi militer atau
peperangan yang tidak diikuti Rasulullah Saw. Beliau
telah dilakukan Quraisy terhadap kaum
menyerahkan komandonya kepada seorang sahabat. Muslimin.
Al-Quds
Mu’tah
h
Laut Mati
ha
n
El Batra b rah
Suez Daumatul Jandal Wa
Elat ibn
lb
Ka
Udzrah
Dzatu Athla’
Sin
ai
Asad Thayy
Tabuk
Hisma
Tayma uq
Muwailih Dz arz Tamim
at rM
u m
Duba Sa G ha
las
il Fayd (Qathan)
Al-Maifa’ah
Lem
Al-Wajh bah
Al-Q Fadak Khadirah
jd
ura
Al-Tharaf
Ne
Celah Marrah
tu I
Rabigh Al-Kharar rq
Kadid
t Me
Usfan Adhal
Urainah
rah
Bisyah
Da
tar
an
As
ir
Najran
Sha‘dah
Hamadan
Sariyyah Hamzah r.a.
Ya Menuju Saif Al-Bahr
m an
Shan’a di perbatasan Al-Aish
km 1.000 800 600 400 200 0 (Awal Ramadhan
setelah hijrah)
Al-Quds
Mu’tah
h
Laut Mati
ha
n
El Batra brah
Suez Daumatul Jandal Wa
Elat ibn
lb
Ka
Udzrah
Dzatu Athla’
Sin
ai
Asad Thayy
Tabuk
Hisma
Tayma uq
Muwailih Dz arz Tamim
at rM
u m
Duba Sa Gha
las
il Fayd (Qathan)
Al-Maifa’ah
Lem
Al-Wajh bah
Al-Q Fadak Khadirah
jd
ura
Al-Tharaf
Ne
Celah Marrah
tu I
Rabigh Al-Kharar rq
Kadid
t Me
Usfan Adhal
Urainah
rah
Bisyah
Da
Sariyyah Ubaidah
tar
an
ibn Al-harits
As
ibn Abdul
ir
Najran
Sha‘dah
Muthalib
menuju Celah
Hamadan
Marrah (Turunan
Ya Rabigh)
m an
Shan’a Bulan Syawwal,
1.000 800 600 400 200 0 kira-kira 8 bulan
setelah hijrah
ia
Yordan
El Batra rah
Suez ab
Daumatul Jandal
ibnW
Elat lb
Ka
Udzrah
Dzatu Athla’
Sin
ai
Asad Thayy
Tabuk
Hisma
Tayma uq
Muwailih rz Tamim
Dz
at r Ma
u m
Duba Sa Gha
las
il Fayd (Qathan)
Al-Maifa’ah
Lem
Al-Wajh bah
Al-Q Fadak Khadirah
jd
ura
Al-Tharaf
Ne
Celah Marrah
tu I
Rabigh Al-Kharar rq
Kadid
t Me
Usfan Adhal
Urainah
rah
Bisyah
Da
tar
an
As
ir
Najran
Sha‘dah
Sariyyah Sa‘d
Hamadan
ibn Abi
Ya Waqqash
m an ke Al-Kharar
Shan’a
1.000 800 600 400 200 0
Adzruh
Jal
an
Ma’an
ke
Mu
Aqaba (Elat)
Daumatul Jandal
’tah
Tabuk
Ma
dy
an
Tayma
Muwailih
Duba
i
Fadak Dz
Ne
Khaibar
Hi
d
jaz
ara
Lau
uQ
Lembah Al-Qura
Me
Dz
tM
sir
era
Uhud
h
Bani Lihyan
Buwath Radhwa
Madinah
Al-Usyairah
Yanbu‘ Al-Bahr
Ba
n Badar
ni
Qu
ad Sa Asa
u
Gur
r
q
aiz
-
Al
ha
hra
ra
h
-
m
n
A l
i Ba
Ha
ris
Mu
Rabigh
Al-
Ghazwah Waddan
yah
(Perang Abwa’)
ibi
da
Adzruh
Jal
an
Ma’an
k eM
Aqaba (Elat)
Daumatul Jandal
u’t
ah
Tabuk
Ma
dy
an
Tayma
Muwailih
Duba
Fadak
Ne
Khaibar D
Hi
d
jaz
ara
Lau
uQ
Lembah Al-Qura
Me
Dz
tM
sir
era
Uhud
h
Bani Lihyan
Buwath Radhwa
Madinah
Al-Usyairah
Yanbu‘ Al-Bahr
Ba
n Badar
n
bia
iQ
Bani Sulaim
n Nu
d
ad l-Sa Asa
ur
u
Gur
n iq
aiz
-
Al
w
h
hra
ra
ah
m
A
da
i Ba
Ha
ris
Mu
Rabigh
Al-
yah
Ghazwah
ibi
Buwath
da
di Perbatasan
Hu
Jeddah Radhwa
Makkah Rabi‘ Al-Awwal,
400 300 200 100 0
km Hunain sekitar 13 bulan
Thaif setelah hijrah
Adzruh
Jal
an
Ma’an
k eM
Aqaba (Elat)
Daumatul Jandal
u’t
ah
Tabuk
Ma
dy
an
Tayma
Muwailih
Duba
i
Fadak Dz
Ne
Khaibar
Hi
d
jaz
ara
Lau
uQ
Lembah Al-Qura
Me
Dz
tM
sir
era
Uhud
h
Bani Lihyan
Buwath Radhwa
Madinah
Al-Usyairah
Yanbu‘ Al-Bahr
Ba
ian Badar
ni
Qu
ad Sa sa
un
Gur
ra
W Al- l-A
q
izh
A
n
hra
ra
ah
m
n
i Ba
Ha
ris
Mu
Rabigh
Al-
Ghazwah
yah
Safawan
ibi
(Perang Badar
da
Pertama)
Hu
Adzruh
Jal
an
Ma’an
ke
Mu
Aqaba (Elat)
Daumatul Jandal
’tah
Tabuk
Ma
dy
an
Tayma
Muwailih
Duba
i
Fadak Dz
Ne
Khaibar
Hi
d
jaz
ara
Lau
uQ
Lembah Al-Qura
Me
Dz
tM
sir
era
Uhud
h
Bani Lihyan
Buwath Radhwa
Madinah
Al-Usyairah
Yanbu‘ Al-Bahr
Ba
n Badar
ni
Qu
N
ad Sa sa
Gu run
ra
W Al- l-A
q
izh
A
n
hra
ra
ah
m
n
i Ba
Ha
ris
Mu
Rabigh
Al-
Ghazwah
h
iya
Al-Usyairah
ib
Sekitar 16
da
Hu
bulan setelah
Jeddah hijrah
Makkah
400 300 200 100 0 (Jumada
km Hunain Al-Tsaniyah,
Thaif 2 H)
Al-Quds
Mu’tah
h
Laut Mati
h
an
El Batra rah
Suez ab
Daumatul Jandal
ibnW
Elat lb
Ka
Udzrah
Dzatu Athla’
Sin
ai
Asad Thayy
Tabuk
Hisma
Tayma q
Muwailih Dz a rzu Tamim
at rM
u m
Duba Sa G ha
las
il Fayd (Qathan)
Al-Maifa’ah
Lem
Al-Wajh bah
Fadak Al-Q Khadirah
jd
ura
Al-Tharaf
Ne
Celah Marrah
tu I
Rabigh Al-Kharar rq
Kadid
t Me
Usfan Adhal
Urainah
rah
Bisyah
Da
tar
an
As
ir
Najran
Sha‘dah
Hamadan
Sariyyah
Abdullah
Ya ibn Jahsy
m an
Shan’a (Turunan
km 1.000 800 600 400 200 0 Nikhlah)
Rajab, 2 H.
Jal
an
Ma’an
ke
Mu
Aqaba (Elat)
Daumatul Jandal
’tah
Gurun Nafud Besar
Sin
ai
Tabuk
Ma
dy
an
Tayma
Muwailih
Duba
jd
Fadak Dz
Ne
Khaibar
Hi
d
jaz
ara
Lau
uQ
Lembah Al-Qura
Me
Dz
tM
sir
era
Uhud
h
Bani Lihyan
Buwath Radhwa
Madinah
Al-Usyairah
Yanbu‘ Al-Bahr
Ba
n
ni
Qu
N
sa
un
Gur
ra
-A
i q
izh
Al
w
n
a
hra
ra
ah
- S
m
n
A l
da
i Ba
Ha
ad
W
ris
Mu
Rabigh
Al-
h
iya
ib
da
Hu
Jeddah
Makkah
400 300 200 100 0
km Hunain
Thaif
ah
ah t
in
Kebun-kebun kurma b
r lem
ad
Bibi
M
ke
n
la
Ja
an
si b aris
Pusat komando pasukan Muslimin
eda
ng
Forma
u k an p
Pas pan
ah
Sumur Badar u kan
P a s bak
tom
Pasukan kavaleri pimpinan x s u kan
Pa
Al-Zubair ibn Al-Awwam
Ubaidah x Pasukan kavaleri pimpinan
Al-Miqdad ibn Amr
Ali x x Hamzah
ik
yr
x x
ka
Kaum Muslimm
Syaibah Utbah
su
Al-Walid
pa
pasukan usyr
jar
n ge
me
in
Madinah
in mengejar
slim
Mu
ik
um
Ka
50
h jaz
au
erj
a ht
mb
100
r le
Al-Abwa`
i
Bib Badar
ah
akk
km 150
eM
Al-Juhfah
Lau
Jala
qim
t Wa ur)
rra tim
Ha ahar
(l
Bani Zhafar
uh
San
Bani Al-Harits ibn Al-Khazraj Al-
Masjid Nabawi
qi’
Gu n Ba
nu b ura
ng ku
Sa
la’ Pe
Bani Waqif
Le
m
ba
h
Bu
th
ha
Lembah Mahruz
n
Bani Al-Harits
Pemukiman Bani Qainuqa’
Lem
Bani Quraizhah
b
ah A
l-Aq
iq
Lem
bah M
udza
inib
Masjid Quba
qim
t Wa ur)
rra tim
Ha ahar
(l
Bani Zhafar
uh
San
Bani Al-Harits ibn Al-Khazraj Al-
Masjid Nabawi
qi’
Gu n Ba
nu b ura
ng ku
Sa
la’ Pe
Bani Waqif
Le
m
ba
h
Bu
th
ha
Lembah Mahruz
n
Bani Al-Harits
Pemukiman Bani Qainuqa’
Lem
Bani Quraizhah
b
ah A
l-Aq
iq
Lem
bah M
udza
inib
Masjid Quba
qim
wa
Wa ur)
san
Khaibar
t
rra tim
be
Ha ahar
ba
50
(l
tua
nK
ha
iba
rf
Al-Nubait
-Ju
Al
Bani Zhafar
u‘
nb ah
Ya ikhl
N Abyar Ali Madinah
uh
San
Bani Al-Harits ibn Al-Khazraj Al-
Masjid Nabawi
qi’
Gu n Ba
nu b ura
ng ku
Sa
la’ Pe
Bani Waqif
Le
m
ba
h
Bu
th
ha
Lembah Mahruz
n
Bani Al-Harits
Pemukiman Bani Qainuqa’
Lem
Bani Quraizhah
b
ah A
l-Aq
iq
Lem
bah M
udza
inib
Bani Qainuqa’
Pemukiman Bani Nadhir 2H
Bani Auf ibn Al-Khazraj
Katakanlah kepada
orang-orang kafir
bahwa mereka akan
dikalahkan dan
digiring ke dalam
Jahannam, dan itulah
Bani Auf ibn Malik ibn Al-Aus
seburuk-buruk
Masjid Quba tempat kembali (QS
Ali ‘Imrân [3]: 12)
Adzruh
Jal
an
Ma’an
ke
Mu
Aqaba (Elat)
Daumatul Jandal
’tah
Tabuk
Ma
dy
an
Tayma
Muwailih
Duba
Fadak
Ne
Khaibar D
Hi
d
jaz
ara
Lau
uQ
Lembah Al-Qura
Me
Dz
tM
sir
era
Uhud
h
Bani Lihyan
Buwath Radhwa
Madinah
Al-Usyairah
Yanbu‘ Al-Bahr
Ba
n Badar
ni
Qu
ad Sa Asa
u
Gur
r
an iq
aiz
-
Al
w
ha
hra
ra
h
-
m
A l
i Ba
Ha
d
W
ris
Mu
Rabigh
Al-
yah
ibi
da
Hu
Jeddah
Makkah
400 300 200 100 0
km Hunain Ghazwah Al-Sawiq
Thaif
Dzulhijjah, 2 H.
Adzruh
Jal
an
Ma’an
ke
Aqaba (Elat) Mu’t Daumatul Jandal
ah
Tabuk
Ma
dy
an
Tayma
Muwailih
Duba
jd
i
Fadak Dz
Ne
Khaibar
Hi
d
jaz
ara
Lau
uQ
Lembah Al-Qura
Me
Dz
tM
sir
era
Uhud
h
Bani Lihyan
Buwath Radhwa
Madinah
Al-Usyairah
Yanbu‘ Al-Bahr
Ba
n Badar
ni
Qu
N
ad Sa sa
Gu run
ra
W Al- l-A
q
izh
A
n
hra
ra
ah
m
n
i Ba
Ha
ris
Mu
Rabigh
Al-
yah
ibi
da
Hu
Jeddah
Makkah
400 300 200 100 0
km Hunain
Thaif
S
etelah kaum musyrik mengalami Sepulangnya dari Makkah dan tiba di
kekalahan telak di Perang Badar Madinah, Ka‘b membuat kaum Muslim
Al-Kabir (tahun 2 H), Zaid ibn makin murka karena melantunkan syair-
Haritsah ditugaskan oleh Nabi syair yang menyanjung kecantikan kaum
Saw. untuk mendatangi penduduk kawasan Muslimah dengan kata-kata yang cabul dan
dataran rendah, sementara Abdullah ibn tidak senonoh. Akhirnya, Rasulullah Saw.
Ruwahah diutus menuju kawasan dataran bertanya kepada para sahabat, “Siapakah yang
tinggi. Keduanya mendapat tugas untuk mau membereskan putra Al-Asyraf untukku?”
menyampaikan kabar gembira tersebut “Aku mau membereskannya untukmu,
kepada seluruh kaum Muslimin Madinah. wahai Rasulullah,” sahut Muhammad ibn
“Allah Swt. telah membukakan Madinah Maslamah Al-Anshari yang berasal dari Bani
bagi kaum Muslimin dan sejumlah besar Abdul Asyhal.
kaum musyrik telah terbunuh di Badar.” Maka, berangkatlah Muhammad ibn
Mendengar kabar kemenangan kaum Maslamah bersama Salakan ibn Salamah ibn
Muslim atas kaum Quraisy, Ka‘b ibn Al-Asyraf Waqsy (Abu Na’ilah), dan Abbad ibn Bisyr ibn
bertanya, “Benarkah itu? Apakah kalian Waqsy. Rasulullah Saw. pun mengantarkan
melihat Muhammad membunuh Zaid dan mereka sampai Baqi’ Al-Gharqad. Seorang
Abdullah? Mereka semua adalah tokoh Arab sahabat yang lain, yaitu Al-Harits ibn Aus
yang terhormat dan pemuka masyarakat. menyusul dan bergabung dengan mereka.
Demi Allah, seandainya Muhammad benar- Setibanya di perkampungan Ka‘b ibn
benar membunuh mereka, niscaya perut bumi Al-Asyraf, Abu Na’ilah beramah-tamah
lebih baik bagi kita daripada permukaannya.” dengannya sehingga mereka bertiga bisa
Setelah Ka‘b mencari tahu kebenaran singgah di rumahnya. Singkat cerita, mereka
berita itu, dia segera berangkat menuju bertiga berhasil membunuhnya, lalu pulang
Makkah dan memprovokasi Quraisy untuk melewati perkampungan Bani Quraizhah
membalas dendam atas kekalahan mereka dan kawasan bebatuan Al-‘Aridh.
di Badar. dia mengobarkan permusuhan Dalam misi tersebut, Al-Harits ibn
terhadap Rasulullah Saw. sambil bersyair. Dia Aus mendapat luka di kepala atau kakinya
juga menangisi kaum musyrik yang terbunuh sehingga dia kesulitan berjalan pulang. Para
dalam Perang Badar Al-Kabir. Tentu saja sahabat yang lain memapahnya pulang.
tindakan itu merupakan pelanggaran serius Mereka menemui Rasulullah Saw. pada akhir
atas perjanjian antara kaum Muslimin dan malam ketika beliau mendirikan shalat.
Yahudi Madinah.
qim
t Wa ur)
rra tim
Ha ahar
(l
Bani Zhafar
uh
San
Bani Al-Harits ibn Al-Khazraj Al-
Masjid Nabawi
qi’
Gu n Ba
nu b ura
ng ku
Sa
la’ Pe
Bani Waqif
Le
m
ba
h
Bu
th
ha
Lembah Mahruz
n
Bani Al-Harits
Pemukiman Bani Qainuqa’
Lem
Bani Quraizhah
b
ah A
l-Aq
iq
Lem
bah M
udza
inib
Sariyyah Muhammad
ibn Maslamah
Ke benteng Ka‘b ibn
Bani Auf ibn Malik ibn Al-Aus
Al-Asyraf
dari Bani Nadhir Masjid Quba
Rabi‘ Al-Awwal, 3 H.
Ma’an
ke
Mu
Aqaba (Elat)
Daumatul Jandal
’tah
Tabuk
Ma
dy
an
Tayma
Muwailih
Duba
i
Fadak Dz
Ne
Khaibar
Hi
d
jaz
ara
Lau
uQ
Lembah Al-Qura
Me
Dz
tM
sir
era
Uhud
h
Bani Lihyan
Buwath
Madinah
Al-Usyairah
Yanbu‘ Al-Bahr
Ba
ian Badar
ni
Qu
ad Sa sa
un
Gur
ra
W Al- l-A
q
izh
A
n
hra
ra
ah
m
n
i Ba
Ha
ris
Mu
Rabigh
Al-
h
iya
aib
d
Hu
Jal
an
Ma’an
ke
Mu
Aqaba (Elat)
Daumatul Jandal
’tah
Gurun Nafud Besar
Sin
i a
Tabuk
Ma
dya
n
Tayma
Muwailih
Duba
jd
Fadak Dz
Ne
Khaibar
Hi
d
jaz
ara
Lau
Lembah Al-Qura uQ
Me
Dz
tM
sir
era
Uhud
h
Bani Lihyan
Buwath
Madinah
Al-Usyairah
Yanbu‘ Al-Bahr
Ba
n Badar
n
ubia
iQ
Bani Sulaim
da wi d
N
ad Sa sa
run
ur
Gu
W Al- l-A
q
aiz
A
h
hra
ra
ah
m
n
i Ba
Ha
ris
Mu
Rabigh
Al-
hya
ibi
da
Hu
Jeddah
Makkah
400 300 200 100 0
km Hunain
Thaif
Ghazwah Buhran
Ujung Al-Fura‘
Jumada Al-Ula, 3 H.
Al-Quds
Mu’tah
h
Laut Mati
ha
n
El Batra b rah
Suez Daumatul Jandal Wa
Elat ibn
lb
Ka
Udzrah
Dzatu Athla’
Sin
ai
Asad Thayy
Tabuk
Hisma
Tayma uq
Muwailih Dz arz Tamim
at rM
u m
Duba Sa Gha
las
il Fayd (Qathan)
Al-Maifa’ah
Lem
Al-Wajh bah
Al-Q Fadak Khadirah
jd
ura
Al-Tharaf
Ne
Celah Marrah
tu I
Rabigh Al-Kharar rq
Kadid
t Me
Usfan Adhal
Urainah
rah
Bisyah
Da
tar
an
As
ir
Najran
Sha‘dah
Hamadan
Sariyyah Zaid ibn
Ya Haritsah
m an
Shan’a Ke Qaradah (di Nejd)
1.000 800 600 400 200 0 Jumada Al-Tsaniyah,
3 H.
im
lik
ar i
ba
ah imp avale
ut ar
ten
rp git
ibn in 1 ri
be n
h
n me
ba
ber
da lid
Ab 0 0
ha
Ten lah
Pas yap
ud Wa
do
jum
-G
Ali
uJ
Al
Uh Al-
sa an
an
kan
Gunung Uhud
tar 3.00
uk a
ah
om
ng n
nu d ib
k
am 0o
sat
al
n Pa nti
Gu hali
Ham
Pu
usy ran
K
Pas an infa leh ah
suk
Pasukan pemanah
zah
Sha au Am
iq
rik g
i
Majma‘ Al-Asyal pimpinan
at
Aq
a
uka
d
Abdullah
suk in o ayy
fwa r ib
Al-M
n Pa ap
ibn Al-Zubair
Al-
Ten
n in tri)
n
say i
suk
iqd
i b
da
k
in ah)
fan
ad
an
i
ina
r
par
it A man
n
n
b
Buk ra pe
tr i
A
erju
aw
Ten lah3.0
t pa
uki
ani
m
tara 00
(b
ta
Kh memtara
mu oran
ali im ka
d i p va
te
syri
Sumur Rumah
b
n
n A in 1 leri
k g
l-W 00
ali
Al-Jurf
d
Bani Haritsah
Lembah Al-Aqiq
Lem
Bani Abdul Asyhal bah
Al-Nubait Qan
Al-Muzad dan Za’rawa ah
Ratij
Tsaniyatul Wada’ Bani Zhafar
j
Khazra
tsah ibn Al-
Bani Salamah
Bani Al-Hari Al-Sanuh
Madinah
im im
r t aq
)
ur
ha W
Al-Bada`i’
aqi’
(la rrat
an B
Ha
Bani Najjar u bur
Masjid Nabawi Pek
Perang Uhud
Perang Uhud terjadi pada 15 Syawwal tahun ketiga hijrah. Mengenai peristiwa ini, Allah berfirman:
Dan sesungguhnya Allah telah memenuhi janji-Nya kepadamu, ketika kamu membunuh mereka dengan izin-
Nya sampai saat kamu lemah dan berselisih dalam urusan itu dan mendurhakai perintah (Rasul) sesudah Allah
memperlihatkan kepadamu apa yang kamu sukai (QS Âli ‘Imrân [3]: 152).
Jal
an
Ma’an
eMk
Aqaba (Elat)
Daumatul Jandal
u’t
ah
Gurun Nafud Besar
Sin
ai
Tabuk
Ma
dy
an
Tayma
Muwailih
Duba
jd
Fadak Dz
Ne
Khaibar
Hi
d
jaz
ara
Lau
Lembah Al-Qura uQ
Me
Dz
tM
sir
era
Uhud
h
Bani Lihyan
Buwath
Madinah
Al-Usyairah
Yanbu‘ Al-Bahr
Ba
n Badar
ni
Qu
N
ad Sa sa
Gu run
ra
W Al- l-A
q
izh
A
n
hra
ra
ha
m
n
i Ba
Ha
ris
Mu
Rabigh
Al-
ah
y
ibi
da
Hu
Jeddah
Makkah
400 300 200 100 0
km Hunain
Thaif
ia
Yordan
Laut Tengah Balqa’
Le
m
ba
Al-Quds
Mu’tah
h
Gurun Nafud Besar
Sir
Laut Mati
ha
n
El Batra rah
Suez ab
Daumatul Jandal
ibnW
Elat lb
Ka
Udzrah
Dzatu Athla’
Sin
ai
Asad Thayy
Tabuk
Hisma
Tayma uq
Muwailih rz Tamim
Dz
at r Ma
u m
Duba Sa G ha
las
il Fayd (Qathan)
Al-Maifa’ah
Lem
Al-Wajh bah
Fadak Al-Q Khadirah
jd
ura
Al-Tharaf
Ne
Al-Khabath Dzu Khasyab
Khaibar
Me
Celah Marrah
tu I
Rabigh Al-Kharar rq
Kadid
t Me
Usfan Adhal
Urainah
rah
Bisyah
Da
tar
a
nA
sir
Najran
Sha‘dah
Hamadan
Ya
m an
Shan’a
km 1.000 800 600 400 200 0
ia
Laut Tengah Yordan Balqa’
Le
m
ba
Al-Quds
Mu’tah
h
Gurun Nafud Besar
Sir
Laut Mati
h
an
El Batra rah
Suez ab
Daumatul Jandal
ib nW
Elat lb
Ka
Udzrah
Dzatu Athla’
Sin
ai
Asad Thayy
Tabuk
Hisma
Tayma uq
Muwailih Dz arz Tamim
at rM
u m
Duba Sa Gha
las
il Fayd (Qathan)
Al-Maifa’ah
Lem
Al-Wajh bah
Al-Q Fadak Khadirah
jd
ura
Al-Tharaf
Ne
Al-Khabath Dzu Khasyab
Khaibar
Me
Celah Marrah
tu I
Rabigh Al-Kharar rq
Kadid
t Me
Usfan Adhal
Urainah
rah
Bisyah
Da
tar
an
As
ir
Najran
Sha‘dah
Sariyyah Hamadan
Abdullah
ibn Unais Ya
m an
Urainah Shan’a
Muharram, 1.000 800 600 400 200 0
3 H.
Al-Quds
Mu’tah
h
Laut Mati
ha
n
El Batra rah
Suez ab
Daumatul Jandal
ibnW
Elat lb
Ka
Udzrah
Dzatu Athla’
Sin
ai
Asad Thayy
Tabuk
Hisma
Tayma uq
Muwailih Dz arz Tamim
at rM
Duba u am
Sa Gh
las
il Fayd (Qathan)
Al-Maifa’ah
Lem
Al-Wajh bah
Fadak Al-Q Khadirah
jd
ura
Al-Tharaf
Ne
Celah Marrah
tu I
Rabigh Al-Kharar rq
Kadid
t Me
Usfan Adhal
Urainah
rah
Bisyah
Da
tar
an
As
ir
Najran
Sariyyah
Sha‘dah
Al-Mundzir
Hamadan
ibn Amr
Ya Al-Sa‘idi
m an Sumur
Shan’a
1.000 800 600 400 200 0 Ma’unah
Shafar, 3 H.
Al-Quds
Mu’tah
h
Laut Mati
ha
n
El Batra rah
Suez ab
Daumatul Jandal
ibnW
Elat lb
Ka
Udzrah
Dzatu Athla’
Sin
ai
Asad Thayy
Tabuk
Hisma
Tayma q
Muwailih Dz a rzu Tamim
at rM
u m
Duba Sa Gha
las
il Fayd (Qathan)
Al-Maifa’ah
Lem
Al-Wajh bah
Al-Q Fadak Khadirah
jd
ura
Al-Tharaf
Ne
Celah Marrah
tu I
Rabigh Al-Kharar rq
Kadid
t Me
Usfan Adhal
Urainah
rah
Bisyah
Da
tar
an
As
ir
Najran
Sha‘dah Sariyyah
Hamadan Al-Raji‘
Sariyyah
Ya Martsad ibn
m an
Shan’a Abi Martsad
1.000 800 600 400 200 0 Al-Ghanawi
Shafar, 3 H.
im
wa
Khaibar
t W ur
rra tim
be
50
(l
tua
nK
rf
Al-Nubait
-Ju
Al mereka hengkang
Bani Zhafar
u‘
nb ah
dari Madinah dan
Ya ikhl
N Abyar Ali Madinah kemudian tinggal
uh di Khaibar; di an-
San
Bani Al-Harits ibn Al-Khazraj Al-
Masjid Nabawi
aq
i’ tara mereka ada
Gu a nB
nu
ng ku
bu
r pula yang pergi ke
Sa
la’ Pe
Adzruh (wilayah
Syam).
Bani Waqif
Le
m
ba
h
Bu
th
ha
Lembah Mahruz
n
Bani Al-Harits
Pemukiman Bani Qainuqa’
Lem
Bani Quraizhah
ba h Al-
Bani Nadhir
Aqiq
Lem
bah M
udza
inib Apa saja yang
kamu tebang dari
pohon kurma (milik
Pemukiman Bani Nadhir
Bani Auf ibn Al-Khazraj orang kafir) atau
yang kamu biarkan
(tumbuh) berdiri di
atas pokoknya maka
(semua itu) adalah
dengan izin Allah;
dan karena Dia
Bani Auf ibn Malik ibn Al-Aus hendak memberikan
kehinaan kepada
Masjid Quba
orang fasik (QS Al-
Hasyr [59]: 5).
Adzruh
Jal
an
Ma’an
ke
Mu
Aqaba (Elat)
Daumatul Jandal
’tah
Tabuk
Ma
dy
an
Tayma
Muwailih
Duba
Fadak
Ne
Khaibar D
Hi
d
jaz
ara
Lau
uQ
Lembah Al-Qura
Me
Dz
tM
sir
era
Uhud
h
Bani Lihyan
Buwath
Madinah
Al-Usyairah
Yanbu‘ Al-Bahr
Ba
n Badar
ni
Qu
ad Sa Asa
u
Gur
r
an iq
aiz
-
Al
w
ha
hra
ra
h
-
m
A l
i Ba
Ha
d
W
ris
Mu
Rabigh
Al-
yah
ibi
da
Hu
Adzruh
Jal
an
Ma’an
ke
Mu
Aqaba (Elat)
Daumatul Jandal
’tah
Tabuk
Ma
dy
an
Tayma
Muwailih
Duba
Fadak
Ne
Khaibar D
Hi
d
jaz
ara
Lau
uQ
Lembah Al-Qura
Me
Dz
tM
sir
era
Uhud
h
Bani Lihyan
Buwath
Madinah
Al-Usyairah
Yanbu‘ Al-Bahr
Ba
n Badar
ni
Qu
ad Sa Asa
u
Gur
r
q
aiz
-
Al
ha
hra
ra
h
-
m
n
A l
i Ba
Ha
ris
Mu
Rabigh
Al-
yah
ibi
da
Hu
Jeddah
Makkah
400 300 200 100 0 Ghazwah Dzatur
km Hunain Riqa’
Thaif
Muharram, 4 H.
Adzruh
Jal
an
Ma’an
ke
M
Aqaba (Elat)
Daumatul Jandal
u’t
ah
Tabuk
Ma
dy
an
Tayma
Muwailih
Duba
i
Fadak Dz
Ne
Khaibar
Hi
d
jaz
ara
Lau
uQ
Lembah Al-Qura
Me
Dz
tM
sir
era
Uhud
h
Bani Lihyan
Buwath
Madinah
Al-Usyairah
Yanbu‘ Al-Bahr
Ba
ian Badar
n
iQ
n
ur
uru
W Al- l-A
q
G
aiz
A
ha
hra
ra
h
m
n
i Ba
Ha
ris
Mu
Rabigh
Al-
yah
ibi
Ghazwah
da
Daumatul
Hu
Jeddah Jandal
Makkah
400 300 200 100 0 Rabi‘
km Hunain Al-Awwal,
Thaif 5 H.
Adzruh
Jal
an
Ma’an
ke
Mu
Aqaba (Elat)
Daumatul Jandal
’tah
Tabuk
Ma
dy
an
Tayma
Muwailih
Duba
Fadak
Ne
Khaibar D
Hi
d
jaz
ara
Lau
uQ
Lembah Al-Qura
Me
Dz
tM
sir
era
Uhud
h
Bani Lihyan
Buwath
Madinah
Al-Usyairah
Yanbu‘ Al-Bahr
Ba
n Badar
ni
Qu
ad Sa sa
u
Gur
ra
W Al- l-A
q
izh
A
n
hra
ra
ah
m
n
Ba
Ha
isi
Rabigh ur
Al-M
h
iya
daib
Hu
Pasukan sekutu
Gu
nu
ng
Sulaim Asyja’ Uh
ud
Gh
at
l
sya Bani Murrah
ha
l-A Kinanah
fan
A
Qu
‘
jma
ra
Ma
isy
Bani Asad
Fazarah
im
aq
tW
rra
ik
ik
Ha
ksasvolkan
asa kan
be ri ba r tim inah/
beru s batu arat); h
Parit
aks ul
ri at (lahar Wabra
a.
u
d
Bani Haritsah
(la n Ma
n ra
b
ra t
ruk tu
da ha
tua
Har
Al-Mudzad
ba
a
iri
san
Al-Nubait
d
ter
wa
Gunung
Ka
Bani Zhafar
Sala’
Celah Wada’
Bani Al-Harits ibn Al-Khazraj Al-Sanuh
Panglima
Masjid Nabawi
pasukan Muslim
Masjid
Al-Fath Pekuburan Baqi’
Bani Al-Najjar
Parit
Perang Ahzab
Syawwal, 5 H
Dan ketika penglihatan(mu) terpana dan hatimu menyesak sampai ke tenggorokan
dan kamu berprasangka yang bukan-bukan terhadap Allah (QS Al-Ahzâb [33]: 10)
Ghazwah Bani Quraizhah, (5 H), Abu Lubabah, Rifa‘ah ibn Abd Al-Mundzir
Dan (ada pula) orang lain yang mengakui dosa-dosa mereka. Mereka
mencampuradukkan pekerjaan yang baik dan pekerjaan lain yang buruk.
Mudah-mudahan Allah menerima tobat mereka. Sesungguhnya Allah
Maha Pengampun, Maha Pengasih (QS Al-Taubah [9]: 102).
Lokasi parit im
aq )
Bani Haritsah t W mur
a ti
rr ar
Ha (lah
Bani Abdul Asyhal dan Zu‘ara
Al-Nubait
Celah Wada’
Bani Zhafar
Bani Waqif
Bani Zuraiq
Le
m
ba
hB
ut
hh
Bani Al-Harits
an
Lembah Mudzainib
ia
Yordan
Laut Tengah Balqa’
Le
m
ba
Al-Quds
Mu’tah
h
Gurun Nafud Besar
Sir
Laut Mati
ha
n
El Batra brah
Suez Daumatul Jandal Wa
Elat ibn
lb
Ka
Udzrah
Dzatu Athla’
Sin
ai
Asad Thayy
Tabuk
Hisma
Tayma q
Muwailih Dz a rzu Tamim
at rM
u m
Duba Sa G ha
las
il Fayd (Qathan)
Al-Maifa’ah
Lem
Al-Wajh bah
Fadak al-Q Khadirah
jd
ura
Al-Tharaf
Ne
Al-Khabath Dzu Khasyab
Khaibar
Me
Celah Marrah
tu I
Rabigh Al-Kharar rq
Kadid
t Me
Usfan Adhal
Urainah
rah
Bisyah
Da
tar
Maslamah Al-Anshari
A sir
(Al-Qurtha) Najran
Bagian wilayah Bakr ibn Sha‘dah
Kilab di Bakarat, pinggiran Hamadan
Dhariyyah, Nejd
10 Muharram, 6 H. Ya
m an
Shan’a
km 1.000 800 600 400 200 0
B
eberapa orang pemuka Yahudi, Para pemimpin Yahudi itu menjawab,
termasuk di antaranya Abu “Agama kalian lebih baik daripada agamanya,
Rafi‘ Salam ibn Abu Al-Huqaiq, kalian lebih pantas disebut pihak yang benar
berangkat dari Khaibar menuju daripada dia, jalan kalian pun lebih benar.”
Makkah untuk menemui para pemimpin Lebih jauh mereka bilang, “Kalian lebih
Quraisy. Mereka memprovokasi kaum baik karena kalian mengagungkan Ka‘bah
Quraisy untuk memerangi Rasulullah Saw. ini dan melayani distribusi air minum bagi
dan kaum Muslimin di Madinah. para jamaah haji. Kalian juga mengorbankan
“Kami akan berada di pihak kalian untuk unta-unta yang kalian gemukkan untuk
memerangi Muhammad sampai kita berhasil menyambut hari raya kurban. Kalian pun
menumpas kaum Muslimin sampai ke akar- menyembah apa yang disembah leluhur
akarnya,” kata mereka. kalian. Memang kalian lebih pantas disebut
Kaum Quraisy menyahut gembira, “Tentu pihak yang benar daripada dia.”31
saja kami sangat senang. Orang yang paling Allah Swt. menurunkan firman-Nya
kami sukai adalah mereka yang menolong tentang mereka:
kami memusuhi Muhammad. Namun, Apakah kamu tidak memperhatikan orang
kami tidak merasa aman dari kejahatan yang diberi bagian dari Alkitab? Mereka
kalian sebelum kalian mau bersujud kepada percaya kepada jibt dan thaghut, dan
tuhan-tuhan kami. Dengan cara itu, kami mengatakan kepada orang kafir (musyrik
akan merasa yakin dan tenang.” Mendengar Makkah), bahwa mereka itu lebih benar
syarat yang diminta kaum Quraisy, para jalannya daripada orang yang beriman.
pemuka Yahudi itu menyanggupinya dan Mereka itulah orang yang dikutuki Allah.
mengikuti ucapan mereka. Melihat itu, kaum Barang siapa dikutuki Allah, niscaya
Quraisy bertanya, “Hai orang Yahudi, kalian kamu sekali-kali tidak akan memperoleh
adalah Ahli Kitab yang pertama sekaligus penolong baginya.32
orang yang berilmu. Bagaimana pandangan
kalian tentang perselisihan kami melawan
31 Ibn Hisyam (3/128), Al-Thabari (2/564); ‘Uyûn
Muhammad, apakah agama kami lebih baik Al-Atsar (2/55), Ibn Khaldun (2/29), Al-Bidâyah wa
daripada agamanya ataukah sebaliknya? Al-Nihâyah (4/92), Al-Rawdh Al-‘Unf (3/276), Al-Ik-
tifâ’ (1/113), dan Al-Sîrah Al-Nabawiyyah karya Ibn
Dan, apakah jalan kami lebih benar daripada Katsir (3/181).
jalannya ataukah sebaliknya?” 32 QS Al-Nisâ’ (4): 51–52. Jibt dan thagut: setan dan
apa pun yang disembah selain Allah.
Adzruh
Jal
an
Ma’an
ke
M
Aqaba (Elat)
Daumatul Jandal
u’t
ah
Tabuk
Ma
dy
an
Tayma
Muwailih
Duba
d
jaz
ara
Lau
uQ
Lembah Al-Qura
Me
Dz
tM
sir
era
Uhud
h
Bani Lihyan
Buwath
Madinah
Al-Usyairah
Yanbu‘ Al-Bahr
Ba
n Badar
ni
Qu
ad Sa sa
u
Gur
ra
W Al- l-A
q
izh
A
n
hra
ra
ah
m
n
si Ba
Ha
rai
Mu
Rabigh
Al-
yah
ibi
da
Ghazwah
Hu
Adzruh
Jal
an
Ma’an
ke
M
Aqaba (Elat)
Daumatul Jandal
u’t
ah
Tabuk
Ma
dy
an
Tayma
Muwailih
Duba
i
Fadak Dz
Ne
Khaibar
Hi
d
jaz
ara
Lau
uQ
Lembah Al-Qura
Me
Dz
tM
sir
era
Uhud
h
Bani Lihyan
Buwath
Madinah
Al-Usyairah
Yanbu‘ Al-Bahr
Ba
n Badar
ni
Qu
ad Sa sa
u
Gur
ra
W Al- l-A
q
izh
A
n
hra
ra
ah
m
n
si Ba
Ha
rai
Mu
Rabigh
Al-
h
iya
ib
da
Ghazwah
Hu
ia
Yordan
Asad Thayy
Tabuk
Hisma
Tayma q
Muwailih Dz a rzu Tamim
at rM
u m
Duba Sa G ha
las
il Fayd (Qathan)
Al-Maifa’ah
Lem
Al-Wajh bah
Al-Q Fadak Khadirah jd
ura
Al-Tharaf
Ne
Celah Marrah
tu I
Rabigh Al-Kharar rq
Kadid
t Me
Usfan Adhal
Urainah
rah
Bisyah
Da
tar
an
As
Sariyyah
ir
Najran
Ukasyah ibn
Sha‘dah Mihshan Al-
Hamadan Asadi
(Al-Ghamar)
Ya Mata air milik
m an
Shan’a Bani Asad
km 1.000 800 600 400 200 0 Rabi‘ Al-
Awwal, 6 H.
Asad Thayy
Tabuk
Hisma
Tayma q
Muwailih Dz a rzu Tamim
at rM
u m
Duba Sa G ha
las
il Fayd (Qathan)
Al-Maifa’ah
Lem
Al-Wajh bah
Al-Q Fadak Khadirah jd
ura
Al-Tharaf
Ne
Celah Marrah
tu I
Rabigh Al-Kharar rq
Kadid
t Me
Usfan Adhal
Urainah
rah
Bisyah
Da
tar
an
As
ir
Najran
Sariyyah
Sha‘dah
Muhammad
Hamadan
ibn Maslamah
ke Dzul
Ya
m an Qushshah
Shan’a
km 1.000 800 600 400 200 0
Rabi‘ Al-Akhir,
6 H.
ia
Yordan
Le
m
ba
Al-Quds
Mu’tah
h
Gurun Nafud Besar
Sir
Laut Mati
ha
n
El Batra rah
Suez ab
Daumatul Jandal
ibnW
Elat lb
Ka
Udzrah
Dzatu Athla’
Sin
ai
Asad Thayy
Tabuk
Hisma
Tayma q
Muwailih Dz a rzu Tamim
at rM
u m
Duba Sa Gha
las
il Fayd (Qathan)
Al-Maifa’ah
Lem
Al-Wajh bah
Al-Q Fadak Khadirah
jd
ura
Al-Tharaf
Al-Khabath
Khaibar
Dzu Khasyab Ne
Me
Celah Marrah
tu I
Rabigh Al-Kharar rq
Kadid
t Me
Usfan Adhal
Urainah
rah
Bisyah
Da
tar
an
As
ir
Najran
Sariyyah
Sha‘dah
Abu Ubaidah
Hamadan
ibn Al-Jarrah
ke Dzul
Ya
Qushshah m an
Shan’a
Rabi‘ Al- km 1.000 800 600 400 200 0
Akhir, 6 H.
ia
Yordan
Laut Tengah Balqa’
Le
m
ba
Al-Quds
Mu’tah
h
Gurun Nafud Besar
Sir
Laut Mati
ha
n
El Batra rah
Suez ab
Daumatul Jandal
ibnW
Elat lb
Ka
Udzrah
Dzatu Athla’
Sin
ai
Asad Thayy
Tabuk
Hisma
Tayma uq
Muwailih Dz arz Tamim
at rM
Duba u am
Sa Gh
las
il Fayd (Qathan)
Al-Maifa’ah
Lem
Al-Wajh bah
Al-Q Fadak Khadirah
jd
ura
Al-Tharaf
Ne
Al-Khabath Dzu Khasyab
Khaibar
Me
Celah Marrah
tu I
Rabigh Al-Kharar rq
Kadid
t Me
Usfan Adhal
Urainah
rah
Bisyah
Haritsah
tar
- Ke Bani Sulaim di
an
Awwal, 6 H.
ir
Najran
- Ke Al-Aish, Jumada Sha‘dah
Al-Ula, 6 H. Hamadan
- Ke Al-Tharaf, Jumada
Al-Tsaniyah, 6 H. Ya
m an
- Ke Hisma, Jumada Shan’a
Al-Tsaniyah, 6 H. km 1.000 800 600 400 200 0
Al-Quds
Mu’tah
h
Laut Mati
ha
n
El Batra rah
Suez ab
Daumatul Jandal
ibnW
Elat lb
Ka
Udzrah
Dzatu Athla’
Sin
ai
Asad Thayy
Tabuk
Hisma
Tayma uq
Muwailih Dz arz Tamim
at rM
Duba u am
Sa Gh
las
il Fayd (Qathan)
Al-Maifa’ah
Lem
Al-Wajh bah
Al-Q Fadak Khadirah
jd
ura
Al-Tharaf
Ne
Celah Marrah
tu I
Rabigh Al-Kharar rq
Kadid
t Me
Usfan Adhal
Urainah
rah
Bisyah
Da
tar
anA
sir
Najran
Sha‘dah
Hamadan
Al-Quds
Mu’tah
h
Laut Mati
ha
n
El Batra brah
Suez Daumatul Jandal Wa
Elat ibn
lb
Ka
Udzrah
Dzatu Athla’
Sin
ai
Asad Thayy
Tabuk
Hisma
Tayma q
Muwailih Dz a rzu Tamim
at rM
u m
Duba Sa G ha
las
il Fayd (Qathan)
Al-Maifa’ah
Lem
Al-Wajh bah
Al-Q Fadak Khadirah
jd
ura
Al-Tharaf
Ne
Celah Marrah
tu I
Rabigh Al-Kharar rq
Kadid
t Me
Usfan Adhal
Urainah
rah
Bisyah
Da
tar
an
A sir
Najran
Sha‘dah
Hamadan
Ya Sariyyah
m an
Shan’a Abdurrahman ibn Auf
km 1.000 800 600 400 200 0 ke Daumatul Jandal
Sya‘ban, 6 H.
Al-Quds
Mu’tah
h
Laut Mati
ha
n
El Batra rah
Suez ab
Daumatul Jandal
ibnW
Elat lb
Ka
Udzrah
Dzatu Athla’
Sin
ai
Asad Thayy
Tabuk
Hisma
Tayma q
Muwailih Dz a rzu Tamim
at rM
u m
Duba Sa G ha
las
il Fayd (Qathan)
Al-Maifa’ah
Lem
Al-Wajh bah
Al-Q Fadak Khadirah
jd
ura
Al-Tharaf
Ne
Celah Marrah
tu I
Rabigh Al-Kharar rq
Kadid
t Me
Usfan Adhal
Urainah
rah
Bisyah
Da
tar
an
A sir
Najran
Sha‘dah
Sariyyah Ali ibn Abi
Hamadan
Thalib
Ya (Fadak)
m an Memerangi Bani Sa‘d
Shan’a
km 1.000 800 600 400 200 0 ibn Bakr
Sya‘ban, 6 H.
ia
Yordan
Laut Tengah Balqa’
Le
m
ba
Al-Quds
Mu’tah
h
Gurun Nafud Besar
Sir
Laut Mati
han
El Batra rah
Suez ab
Daumatul Jandal
ibnW
Elat lb
Ka
Udzrah
Dzatu Athla’
Sin
ai
Asad Thayy
Tabuk
Hisma
Tayma q
Muwailih Dz a rzu Tamim
at rM
u m
Duba Sa G ha
las
il Fayd (Qathan)
Al-Maifa’ah
Lem
Al-Wajh bah
Al-Q Fadak Khadirah
jd
ura
Al-Tharaf
Ne
Al-Khabath Dzu Khasyab
Khaibar
Me
Celah Marrah
tu I
Rabigh Al-Kharar rq
Kadid
t Me
Usfan Adhal
Urainah
rah
Bisyah
Da
tar
a
nA
sir
Sariyyah Najran
Abdullah Sha‘dah
ibn Atik
Hamadan
ke Khaibar
Ramadhan, Ya
6 H. m an
Shan’a
km 1.000 800 600 400 200 0
Al-Quds
Mu’tah
h
Laut Mati
ha
n
El Batra brah
Suez Daumatul Jandal Wa
Elat ibn
lb
Ka
Udzrah
Dzatu Athla’
Sin
ai
Asad Thayy
Tabuk
Hisma
Tayma q
Muwailih Dz a rzu Tamim
at rM
u m
Duba Sa G ha
las
il Fayd (Qathan)
Al-Maifa’ah
Lem
Al-Wajh bah
Al-Q Fadak Khadirah
jd
ura
Al-Tharaf
Ne
Celah Marrah
tu I
Rabigh Al-Kharar rq
Kadid
t Me
Usfan Adhal
Urainah
rah
Bisyah
Da
tar
an
Sariyyah
As
Abdullah
ir
Najran
ibn
Sha‘dah
Ruwahah
Hamadan ke Khaibar
Syawwal,
Ya
m an 6 H.
Shan’a
km 1.000 800 600 400 200 0
El Batra brah
Suez Daumatul Jandal Wa
Elat ibn
lb
Ka
Udzrah
Dzatu Athla’
Sin
ai
Asad Thayy
Tabuk
Hisma
Tayma q
Muwailih Dz a rzu Tamim
at rM
u m
Duba Sa G ha
las
il Fayd (Qathan)
Al-Maifa’ah
Lem
Al-Wajh bah
Al-Q Fadak Khadirah
jd
ura
Al-Tharaf
Ne
Celah Marrah
tu I
Rabigh Al-Kharar rq
Kadid
t Me
Usfan Adhal
Urainah
rah
Bisyah
Da
tar
an
A sir
Najran
Sha‘dah Sariyyah
Hamadan Kurz ibn
Jabir Al-
Ya Fahri
m an
Shan’a ke Urainah
km 1.000 800 600 400 200 0 Syawwal,
6 H.
Al-Quds
Mu’tah
h
Laut Mati
ha
n
El Batra rah
Suez ab
Daumatul Jandal
ib nW
Elat lb
Ka
Udzrah
Dzatu Athla’
Sin
ai
Asad Thayy
Tabuk
Hisma
Tayma uq
Muwailih Dz arz Tamim
at rM
u m
Duba Sa Gha
las
il Fayd (Qathan)
Al-Maifa’ah
Lem
Al-Wajh bah
Al-Q Fadak Khadirah
jd
ura
Al-Tharaf
Ne
Celah Marrah
tu I
Rabigh Al-Kharar rq
Kadid
t Me
Usfan Adhal
Urainah
rah
Bisyah
Da
tar
Sariyyah Amr
an
ibn Umayyah
As
Al-Dhamri
ir
Najran
Sha‘dah dan
Hamadan
bersamanya
Salamah ibn
Ya Aslam ibn
m an
Shan’a Haris
km 1.000 800 600 400 200 0 ke Makkah Al-
Mukarramah
Adzruh
Jal
a
Ma’an
nk
eM
Aqaba (Elat)
Daumatul Jandal
u’t
ah
Tabuk
Ma
dy
an
Tayma
Muwailih
Duba
Fadak
Ne
Khaibar D
Hi
d
jaz
ara
Lau
uQ
Lembah Al-Qura
Me
Dz
tM
sir
era
Uhud
h
Bani Lihyan
Buwath
Madinah
Al-Usyairah
Yanbu‘ Al-Bahr
Ba
ian Badar
ni
Qu
ad Sa Asa
un
Gur
ra
q
-
izh
Al
n
hra
ra
ah
-
m
n
A l
si Ba
Ha
rai
Mu
Rabigh
Al-
hya
ibi
da
Hu
Jeddah
Makkah
400 300 200 100 0 Hudaibiyah
km Hunain Baiat Al-Ridwan
Thaif
Dzulqa‘dah, 6 H.
Adzruh
Jal
a
Ma’an
nk
eM
Aqaba (Elat)
Daumatul Jandal
u’t
ah
Tabuk
Ma
dy
an
Tayma
Muwailih
Duba
Fadak
Ne
Khaibar D
Hi
d
jaz
ara
Lau
uQ
Lembah Al-Qura
Me
Dz
tM
sir
era
Uhud
h
Bani Lihyan
Buwath
Madinah
Al-Usyairah
Yanbu‘ Al-Bahr
Ba
ian Badar
ni
Qu
ad Sa sa
un
Gur
ra
W Al- l-A
q
izh
A
n
hra
ra
ah
m
n
si Ba
Ha
rai
Mu
Rabigh
Al-
hya
ibi
da
Hu
Su
ur
ng
Ke Su
k ng
ai T
ai
Gu
sa ai
Eu Khurasan
i
Rhodes ra
gri
ru
Siprus n fra
n
Ro
s
t
Al
Kreta m
-Ja
aw Ke
zir
Damaskus iB ka isa
ah
Laut Tengah iza Madain ran
nt Per
iu s ia S
Iskandaria Gaza
Al-Quds 8 m Al-
Sa
wa
d
asa
nia
Peda
lama
n Sy
am
3
Suez 5 Pe
rs ia
Elat
r
4 Te
lu
esi kP
M
2 er
sia
Dubai
Ba
hr
ain
Shuhar Teluk Oman
Madinah
7 Yamamah
l
Ni
Om
ai
an
ng
6
Su
200
Makkah
Jeddah
ub ian Thaif
eri N Rub’ Al-K
hali
400
-n eg
Ne geri Dhofar
du
Jala utu
La
ur sa
600
ut
1
pe n B
rja ad
Me
lan za
800
ab
rah
an n
mau
t Mahrah
Ar
At
ra t
ba
Had u
La
ra
1000
Shan’a
Sungai Nil Putih
Se
lat
Sun
Yaman
Ba
an
km 1200
Aksum
gai
d Socotra
be
Su de
n
lM
Nil B
Abisinia Aden
kA
an
Te
b
3 Abdullah ibn Hudzaifah Al-Sahmi Madain Kisra Eparwiz Putra Hormuz (Chosroes II)
6 Amr ibn Al-Ash Oman Jaifar dan Abdun, kedua putra Al-Julandi
8 Syuja’ ibn Wahab Al-Asadi Dataran rendah Damaskus Al-Harits ibn Abu Syamir Al-Ghassani
lebih berat dan lebih membuat kami murka. pengakuannya. Dan sepertinya, apa yang
Haruskah kami menulis ucapanmu itu dan dia katakan memang terjadi. Apabila itu
kami sampaikan kepada Raja Badzan?” benar terjadi, berarti dia betul-betul nabi
“Ya. Tulis dan sampaikanlah kepadanya yang diutus. Jika tidak benar, kita akan
apa yang tadi kukatakan,” ujar Nabi Saw. memberinya pelajaran!”
tegas. Tidak lama kemudian, Badzan menerima
Beliau melanjutkan, “Juga katakan sepucuk surat dari Syairawaih yang isinya:
kepadanya, ‘Jika kau memeluk Islam, aku akan “Aku telah membunuh Kisra. Dan aku
memberimu apa yang sekarang kaukuasai membunuhnya semata-mata demi kepen-
dan aku jadikan engkau raja bagi kaummu di tingan Persia. Pasalnya, dia telah membunuh
antara anak-anak Persia.”41 orang-orang mulia Persia dan para pemimpin
Kedua lelaki itu pun kembali menemui di kota-kota mereka. Apabila surat ini sudah
Badzan dan menyampaikan semua per- kau terima, ketahuilah bahwa kau tetap
nyataan Nabi Saw. kepadanya. Mendengarnya, memegang hak untuk ditaati orang-orang
Badzan berkata, “Demi Allah, ini bukan di tempatmu berada. Berangkatlah temui
ucapan seorang raja. Aku benar-benar laki-laki yang telah disebut-sebut oleh Kisra
merasa dia memang seorang nabi seperti dalam suratnya dan jangan sulut amarahnya
sebelum datang perintahku selanjutnya.”42
41 Anak-anak Persia maksudnya adalah keturunan
orang Persia yang diutus Kisra bersama Saif ibn Dzu
Yazan, setelah Saif meminta bantuan pihak Persia un-
tuk mengakhiri hegemoni kerajaan Habasyah di Ya- 42 Cerita tentang Badzan dapat dilihat dalam Al-Thab-
man. Maka, Persia menolongnya tetapi justru kemu- aqât Al-Kubrâ (1/260), Al-Bidâyah wa Al-Nihâyah
dian menguasai Yaman. Mereka pun menikahi wanita (4/269), ‘Uyûn Al-Atsar (2/263), Al-Thabari (2/655),
Arab sehingga keturunan mereka disebut anak-anak Al-Kâmil fi Al-Târikh (2/145), Ibn Khaldun (2/38), Al-
Persia. Sebutan ini begitu melekat pada diri mereka Sîrah Al-Nabawiyyah, karangan Ibn Katsir (3/509), Al-
karena ibu mereka tidak sebangsa dengan ayah mer- Sîrah Al-Halabiyyah (3/278), dan Al-Sîrah Al-Nabawi-
eka (Lisân Al-‘Arab). yyah wa Al-Atsar Al-Muhammadiyyah (2/65).
Al-Ula
Khaibar
Se
m
en
an
Yanbu‘ Al-Bahr ju
ng
Yatsrib Ar
ab
Hi
ja
z
Yaman
Rabigh
Makkah
Jeddah
Thaif Turabah
Al-Mughammis
Al-Syu’aibah
Khats‘am
Da
tar
La
an
ut
Al-Qunfudhah
As
Me
ir
rah
Abha
Najran
Farasan
Jizan
Ma’rib Syabwah
Massawa
Delacta
Kamaran Shan’a
Aksum an
Zabid Yam
Syaqra`
Hi
Se
Abis
m
in
lat
ia
ya
Ba
Ta’izz
be
l
Aseb Mocha
Ma
nd
km
Kemudian Hathib berkata kepada Al- ajakan kami kepada kalian untuk menerima
Muqauqis: Al-Quran pun sama persis dengan ajakan
“Kami memiliki suatu agama yang kalian kepada Ahli Taurat untuk menerima
tidak akan kami tinggalkan kecuali jika ada Injil.
yang lebih baik darinya. Itulah Islam yang Setiap nabi yang menemui suatu kaum,
dengannya Allah menyempurnakan agama- kaum itu adalah umatnya dan berkewajiban
agama sebelumnya. untuk menaatinya, kalian termasuk orang
Nabi ini, Muhammad Saw., mengajak yang ditemui nabi ini.
manusia untuk mengikutinya. Kalangan yang Kami tidak melarangmu untuk mengikuti
paling keras menentangnya adalah kaum agama Almasih, justru kami menyuruh
Quraisy, dan yang paling keras memusuhinya kalian untuk itu.”45
adalah orang Yahudi, sedangkan golongan Al-Muqauqis bertanya, “Bukankah sahabat-
yang paling dekat dengannya adalah orang mu itu (Rasulullah Saw.) adalah seorang
Kristen. nabi?”
Demi umurku, kabar yang disampaikan
Musa tentang Isa sama persis dengan kabar
yang disampaikan Isa tentang Muhammad, 45 Al-Thabaqât Al-Kubrâ (1/260).
Le
m
Laut Mati
ba
Banha
h
Al
h
nda Benteng Pelusium
-S
n Rera Ma’an
irh
a r a
Dat Qatta
an
Elat
Al-Fa’yum
Oase Siwah
Sin
Anshina
ai
Gurun Sahara Barat Al-Ashmunin Tabuk
Hafn
Oase Farafra
Asyut Muwailih
Gur
Duba Ha’il
Da
un
tar Al-Ula
an
S ah
Tin Luxor
gg Al-Wajh Khaibar
Oase Dakhla i
ara
Ne
Oase Kharga
Tim
jd
Nil
u
Madinah
r
Sungai
Guru Yanbu‘ Al-Bahr
La
n Sah Mahd Al-Dzahab
ara
ut
Hi
Me
ja
Rabigh
z
rah
Lembah Halifa
Mariah Al-Qibthiyyah
Dari Hafn di Kurah, Anshina
Bagian utara Asyuth sebelum Al-Asymunin
“Anshina adalah negeri kuno yang menyisakan
Di dataran tinggi Mesir peninggalan luar biasa, antara lain: alat
pengukur kecil untuk mengukur kedalaman
Nabi Muhammad seorang tabib. Akan air Sungai Nil. Sebagiannya masih ada sampai
tetapi, Rasulullah Saw. bersabda kepadanya, sekarang. Daerah itu terletak di jalur timur
“Pulanglah kepada keluargamu. Kami adalah Sungai Nil, di depan Al-Asymunin.”
kaum yang tidak makan sebelum lapar, dan jika Kampung Al-Asymunin terletak di provinsi
kami makan, tidak sampai kenyang.”49 Asyut, pedalaman Mesir. Sedangkan “Benha”
Tempat-tempat penting yang disinggahi adalah salah satu kampung di Mesir. Saat ini,
Hathib adalah negeri Mesir dan Kota penduduk Mesir menyebutnya “Banha”, yang
Iskandaria, keduanya sangat terkenal sehingga terletak di atas salah satu cabang Sungai Nil.
tidak perlu dijelaskan lebih lanjut. Sebagian besar madu Mesir terbaik dihasilkan
Mariah Al-Qibthiyyah berasal dari Hafn,50 dari daerah ini dan sekitarnya.
termasuk wilayah Anshina.51 Dalam buku Al- Dalam buku Al-Bidâyah wa Al-Nihâyah,
Intishâr, karangan Ibn Daqmaq52 diterangkan: pada bagian yang membahas Mariah Al-
Qibthiyyah, ada keterangan yang menyatakan:
49 Al-Thabaqât Al-Kubrâ (1/260). “Dia berasal dari salah satu kampung di negeri
50 Terdapat di Mu‘jam Al-Buldân (1/276).
Mesir yang disebut Hafn, termasuk wilayah
51 Terdapat di Mu‘jam Al-Buldân (1/265).
Anshina. Pada masa kepemimpinan Muawiyah
52 Ibrahim ibn Muhammad ibn Ayadmur ibn Daq-
maq Al-Qahiri (750–809 H./1349–1407 M.) adalah ibn Abi Sufyan, daerah ini dibebaskan dari
ahli sejarah tentang negeri-negeri di Mesir pada ma- pungutan pajak sebagai bentuk penghormatan
sanya. Dia menulis sekitar 200 buku sejarah. Dia ter- bagi Mariah yang telah mengandung dan
kenal sebagai sejarawan yang objektif. Karya-karya
tulisnya antara lain: Nazham Al-Juman, Nuzhah Al- melahirkan Ibrahim, putra Rasulullah Saw.”
Anam fi Târikh Al-Islâm, Al-Intishâr li Wasithah ‘Aqdi
Al-Amshâr, dan sebagainya (Al-A‘lâm, 1/64).
B
eberapa waktu setelah Perjanjian hadapanku. Aku ingin bertanya kepadanya
Hudaibiyah antara Rasulullah Saw. tentang dirinya.”
dan kaum Quraisy, Abu Sufyan Abu Sufyan menceritakan pengalaman-
menempuh perjalanan niaga ke nya bertemu dengan Heraklius di Palestina:
Gaza untuk memperdagangkan komoditas Demi Allah, aku dan kawan-kawanku
Quraisy. Kedatangannya di Gaza bertepatan sedang berada di Gaza ketika dia (kepala
dengan waktu kunjungan Heraklius, penguasa keamanan Heraklius) menghadang dan
Romawi, ke Palestina. Dia berjalan dari Hims menanyai kami, “Siapakah kalian dan dari
menuju Baitul Maqdis (Elia) untuk berdoa bangsa apakah kalian ini?”
memohon kemenangan atas Persia. Suatu Kami menjawab dan menjelaskan asal-
pagi, Heraklius dilanda kegalauan, berulang- usul kami. Mendengar penjelasan kami,
ulang dia tengadahkan kepala ke langit pasukan Romawi menggiring kami ke
sehingga para pembesar istana keheranan. hadapan Heraklius. Penguasa Romawi itu
“Wahai Kaisar, Paduka tampak benar- bertanya, “Siapa di antara kalian yang paling
benar galau. Apa yang tengah Paduka dekat kekerabatannya dengan laki-laki itu
pikirkan?!” (Nabi Saw.)?”
Heraklius menjawab, “Benar. Aku gelisah “Aku,” jawabku.
memikirkan sesuatu.” “Bawa dia mendekat kepadaku,” titah
Mereka bertanya lagi, “Apakah gerangan Heraklius kepada pengawalnya.
yang Paduka pikirkan?” Aku pun disuruh duduk di hadapannya,
“Malam tadi aku bermimpi dan mendapat sementara kawan-kawanku disuruh duduk
keyakinan bahwa akan muncul seorang raja di belakangku. Heraklius berkata kepada
dari umat yang berkhitan.” mereka, “Jika dia bohong, bantahlah
Kemudian, Heraklius memanggil kepala ucapannya.”
keamanannya dan berkata, “Telusurilah ne- Aku tahu benar, meskipun aku ber-
geri Syam ini. Carilah informasi mengenai bohong, mereka tidak akan berani mem-
laki-laki ini yang akan menjadi raja umat bantahku. Namun, aku ini orang terhormat
ini. Jika kau menemukannya, bawalah dia ke yang dimuliakan kaumku. Aku merasa malu
Laut Tengah
Damaskus
Ma’an
Elat
El Faiyum Gurun Nafud Besar
Sin
ai
Mesir Tabuk
Al Kharibah
Hafn
200
Asyut Duba Al-Ula
i
gg
100
Tin Al-Wajh
an
tar
Da Khaibar
La
0
ut
Me
rah
Madinah
200
Aswan
400
Jeddah Makkah
Thaif
600
km
a’
Yorda
Balq
&
.- ' !
!
Al-Quds