Anda di halaman 1dari 3

Gambar 2.

Tingkat output yang memaksimumkanlaba biasa di peroleh dengan menghitung nilai dari fungsi tersebut
pada tingkat output tertentu,kemudian menggambarkannya seperti gambar 2.7 laba maksimum
tersebut bisa juga di peroleh dengan mendapatkan turunan (marginal) dari fungsi laba tersebut,kemudin
menentukan nilai Q yang membuat turunan (marginal) tersebut sama dengan nol.


Laba Marginal (m π ) = =400-40
dQ

Dengan menyamakan turunan tersebut sama dengan nol maka :

400-4Q = 0

4Q = 400

Q = 100 unit

Oleh karena itu, jika Q = 100 maka laba marginal sama dengan nol dan laba total adalah maksimum.

- Pembedaan Nilai maksimum dan Nilai Minimum


Masalah akan muncul jika turunan di gunakan untuk menentukan nilai maksimum dan
minimum.Turunan pertama sebuah fungsi total menunjukan suatu ukuran apakah fungsi
tersebut sedang menaik atau menurun pada titik tertentu. Agar suatu fungsi menjadi
maksimumatau minimum,maka fungsi tersebut harus tidak dalam kedadaan menaik atau
menurun,Oleh karena itu slopenya harus sama dengan nol.Namun demikian,karena nilai
marginal akan menjadi nol baik untuk nilai maksimum maupun minimum dari suatu fungsi,maka
analisis selanjutnya perlu untuk menetukan apakah nilai maksimum atau minimum tersebut
telah ditemukan.
Keadaan tersebut di gambarkan dalam gambar 2.8 dimana tampak bahwa slopedari kurva laba
total adalah nol,baik pada titik A maupun titik B.Namun demikian,titik A menunjukan tingkat
output yang meminimumkan laba,sedangkan titik B menunjukan tingkat output yang
memaksimumkan laba.
Konsep turunan kedua (second –order derivative) di gunakan untuk membedakan nilai
maksimum dan minimum dari suatu fungsi.Turunan kedua ini merupakan turunan dari turunan
pertama.jika laba total ditunjukan oleh persamaan
π=a−bQ+ cQ2-dQ3,, seperti di tunjukan gambar 2.8 ,Maka turunan pertamanya yang
merupakan fungsi laba marginal adalah :


= M π = -b + 2cQ-3dQ2
dQ
Turunan kedua dari fungsi laba total adalah turunan dari fungsi laba marginal (turunan
persamaan 2.7 yaitu :

d2 π
dQ 2
= dMπ
dQ
= 2c-6dQ

Gambar 2.8
Penetuan Nilai Maksimum dan Minimum suatu fungsi

Jika turunan pertama menunjukkan slope fungsi laba total,maka turunan kedua tersebut menunjukkan
slope dari turunan pertama tersebut yakni slope kurva laba marginal.kita bisa menggunakan turunan
kedua tersebut untuk membedakan titik maksimum dan minimum. Jika turunan kedua dari sebuah
fungsi negatif maka titik yang ditentukan adalah maksimum, demikian sebaliknya.

Alasan dari hubungan yang terbalik tersebut bisa dilihat dalam gambar 2.8. perhatikan bahwa laba
mencapai minimum pada titik a karena laba Marginal, yang tadinya negatif dan karena itu menyebabkan
laba total turun, tiba-tiba menjadi. Oleh karena itu slopenya positif. Keadaan yang berlawanan terjadi
pada titik maksimum; nilai laba Marginal tersebut adalah positif tetapi menurun hingga suatu titik
dimana fungsi laba total mencapai maksimum, dan negatif setelah titik tersebut. Oleh karena itu, fungsi
Marginal tersebut berslope negatif pada titik maksimum fungsi total.

Sebuah contoh dengan bilangan akan memeprjelas konsep ini.misalkan fungsi laba total dalam gambar
2.8 di tunjukan oleh fungsi berikut.

Laba Total ( π ) = -3.000-2.400Q+350Q2-8,333Q (2.8)

Laba marginal di tunjukan oleh turunan pertama dari laba total tersebut :


Laba Marginal (M π ) = =-2.400Q+700Q-25Q2 (2.9)
dQ

Laba total akan maksimum atau minimum pada titik-titik dimana turunan pertama tersebut (laba
marginal) sama dengan Nol,Maka :


= - 2.400 + 700Q-25Q2 = 0 (2.10)
dQ
Dengan Menggunakan rumus abc,kita akan menemukan nilai-nilai output yang memenuhi persamaan
2.10 yaitu 4 dan 24. Oleh karena itu nilai-nilai tersebut merupakan titik –titik laba maksimum atau
minimum.

Pengujian terhadap turunan kedua dari fungsi laba total pada masing-masing tingkat output tersebut
akan menunjukan apakah nilai-nilai tersebut maksimum atau minimum .Turunan kedua dari fungsi laba
totl tersebut di dapatkan dengan mencari turunan dari fungsi laba marginal (persamaan 2.9):

Anda mungkin juga menyukai