suhu dalam 0C
Pengaruh Suhu
Pada suhu ruangan normal 27 0C pemeriksaan suhu tubuh menunjukkan angka 36,8 0C.
Pada suhu ruangan 16 0C, suhu tubuh menunjukkan angka 36,7 0C. Ini berarti telah terjadi
homeostasis tubuh terhadap kondisi suhu lingkungan. Secara teori, suhu lingkungan dingin
membuat pembuluh darah melakukan vasokonstriksi sehingga suhu dapat dipertahankan.
Sebaliknya, dalam kondisi lingkungan yang panas, pembuluh darah bervasodilatasi dan terjadi
penguapan keringat, sehingga suhu tubuh dapat dijaga tidak terlalu panas.
Suhu lingkungan pada pemeriksaan vital sign ini tidak terlalu mempengaruhi tekanan darah
probandus karena suhu 16 0C merupakan suhu yang tidak ekstrim. Suhu ini masih sering
digunakan oleh orang pada umumnya. Suhu yang sangat dingin seperti di kutub akan
mengakibatkan tekanan darah naik karena pembuluh darah mengalami konstriksi. Pembuluh
darah yang menyempit ini membuat resistensi pembuluh darah naik, pada akhirnya memaksa
jantung untuk memompa lebih kuat untuk memenuhi kebutuhan jaringan, yang berarti tekanan
arterinya juga akan meningkat. Akan tetapi bila yang terjadi adalah vasokonstriksi berlebih,
maka akan mengakibatkan kematian karena jaringan kekurangan suplai darah dan oksigen.
Berkebalikan dengan kondisi panas. Pembuluh darah akan mengalami dilatasi supaya panas
tubuh dapat dikeluarkan ke lingkungan eksternal melalui keringat. Keringat yang berasal dari
plasma darah ini dibawa ke kulit sebagai jaringan ekskresi. Jika plasma darah yang dikonversikan
dalam bentuk keringat terus menerus dikeluarkan, maka dapat menyebabkan darah menjadi
kental. Saat dehidrasi seperti ini jumlah hematokrit darah meningkat. Keadaan ini menyebabkan
darah mengalir lebih lambat. Peningkatan kekentalan darah karena kurangnya cairan plasma
meningkatkan resistensi perifer total, setelah tubuh tidak mampu melakukan toleransi lagi.
Pengaruh aktivitas tubuh
Setelah melakukan aktivitas berupa olahraga naik turun tangga tiga lantai, ternyata terjadi
peningkatan tekanan darah karena meningkatnya frekuensi detak jantung. Hal tersebut
dibuktikan dengan hasil data pemeriksaan diatas. Akibat dari aktivitas tubuh, jaringan (terutama
otot) membutuhkan suplai darah yang lebih untuk mengatasi kehilangan energi sel-sel otot yang
telah digunakan untuk beraktivitas. Oleh karena itu tekanan darah akan meningkat untuk
memenuhi kebutuhan jaringan akan oksigen maupun nutrisi yang diangkut oleh darah.
Frekuensi pernapasan akan meningkat ketika tubuh akan melakukan aktivitas olahraga. Seiring
dengan kenaikan tekanan darah karena peningkatan frekuensi detak jantung, pengambilan
oksigen dari atmosfer juga meningkat untuk menunjang kebutuhan metabolik sel, karena
oksigen berfungsi untuk mengubah makanan yang kita makan menjadi menjadi energi dan
produk sampingan berupa CO2.
Profil probandus:
Nama : Wahyu Aji
Usia : 28 tahun
Pekerjaan : Karyawan UII bidang akademik
Berat Badan : 75 kg
Tinggi Badan : 169,5 cm
Alat periksa:
1. Tensimeter raksa (sphygmed medical)
2. Stetoskop (anzon)
3. Termometer (safety)
4. Hand phone sebagai stopwatch