SKRIPSI
TEKNIK PERTAMBANGAN
YAYASAN MUHAMMAD YAMIN
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI INDUSTRI (STTIND)
PADANG
2018
Perhitungan Sumberdaya Batu Gamping dengan Menggunakan
Metode Garis Kontur Pada IUP Operasi Produksi PT. Yuanda
Putra YLM, Kabupaten Solok, Provinsi Sumatera Barat
SKRIPSI
TEKNIK PERTAMBANGAN
YAYASAN MUHAMMAD YAMIN
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI INDUSTRI (STTIND)
PADANG
2018
HALAMAN PERSETUJUAN SKRIPSI
H.Riko Ervil,MT
DRS. Murad MS, MT NIDN. 1014057501
NIDN. 007116308
PERHITUNGAN SUMBERDAYA BATU GAMPING DENGAN
METODE GARIS KONTUR PADA IUP OPERASI PRODUKSI
PT. YUANDA PUTRA YLM, KABUPATEN SOLOK,
PROVINSI SUMATERA BARAT
Nama : ADE MELATI SUKMA
NPM : 1210024427003
Pembimbing I : Rusnoviandi, ST. MM
Pembimbing II : Refky Adi Nata, ST.MT
ABSTRAK
Batu gamping merupakan salah satu komoditas tambang yang dapat
diusahakan dalam kegiatan usaha pertambangan. Dalam kegitaan industri, batu
gamping ini dimanfaatkan untuk bahan baku pembuatan semen, pasta gigi,
industri pengolahan baja dan lainnya.PT Yuanda putra YLM adalah salah satu
perusahaan yang bergerak dalam bidang pertambangan batu gamping yang
terletak di Jorong Cubadak, Nagari Aia Dingin,Kecamatan Lembah Gumanti
Kabupaten Solok.
Kegiatan eksplorasi harus di perhitungkan secara rinci dan detail, sehingga
tidak menyebabkan kerugian pada perusahaan, Sumberdaya yang terdapat di
daerah tersebut bernilai ekonomis dengan luas wilayah 10 Ha. Saat ini
sumberdaya yang ada pada wilayah IUP PT. Yuanda puta YLM masih dalam
kategori tereka, belum diketahuinya voleme pengupasan overburden yang berada
di Wilayah Usaha Pertambangan PT. Yuanda Putra YLM.
Dalam penelitian ini penulis menghitung volume overburden dan
menganalisa berapa banyak sumberdaya terunjuk batu gamping di Wilayah Izin
Usaha Produksi PT. Yuanda Putra YLM. Pada penelitian ini menggunakan
metode garis kontur, dan menggunakan perangkat lunak Map Info 10.0. Tujuan
penelitian ini menganalisis sumberdaya terunujuk batu gamping yang terdapat di
Wilayah Usaha Pertambangan PT. Yuanda Putra YLM dan menghitung volume
overbruden di wilayah Usaha Pertambangan PT. Yuanda Putra YLM.
Perhitungan garis kontur dilakukan pada elevasi 1530 mdpl hingga 1425
mdpl dengan interval garis kontur 5 m. Maka, didapatkan jumlah sumberdaya
terunjuk batugamping sejumlah 6.332.434,9 ton (ρ = 2,4 ton/ m3) dengan tingkat
keyakinan geologi 50%. Dengan volume overburden 37.000
ABSTRACT
Puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul
Kontur Pada Tambang Batu Gamping PT Yuanda Putra YLM, jorong cubadak,
Sumatera Barat.
pihak, oleh karena itu dalam kesempatan ini dengan setulus hati mengucapkan
1. Teristimewa untuk Kedua Orang Tua yang telah memberikan dukungan moril
2. Bapak Riko Ervil ,MT, selaku ketua Sekolah Tinggi Teknologi Industri
(STTIND) Padang.
skripsi ini.
skripsi ini.
(STTIND) Padang.
7. Bapak Fandi Irawan ST, selaku Kepala teknik tambang PT Yuanda Putra
YLM..
telah memberikan bantuannya. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pihak-
pihak yang membutuhkan dan mengharapkan kritik dan saran yang membangun
(Peneliti)
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL
Ringkasan ....................................................................................................... i
Abstrack .......................................................................................................... ii
DAFTAR KEPUSTAKAAN
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2 .4. Hubungan antara hasil Eksplorasi Sumber daya Mineral ................ 19
Gambar 2.6. Seketsa Perhitungan Volume Endapan Sumber Daya Dengan Metode
Rumus Pirosmida.................................................................................. 23
Gambar 2.13. Skema tiga Dimensi suatu model Blok Cebakan ........................... 29
PENDAHULUAN
sedimen yang berasal dari pengendapan sisa makhluk hidup laut yang
industri, batu gamping ini dimanfaatkan untuk bahan baku pembuatan semen,
kegiatan ini untuk mengetahui keberadaan endapan bahan galian dan berapa
menggunakan permodelan yang sudah ada saat ini tanpa mengubah filosofi
suatu kisaran dan model sumberdaya yang dibuat adalah hasil pendekatan
ekonomis, dengan luas wilayah 10 Ha. Saat ini perhitungan tersebut masih
pada wilayah usaha pertambangan PT. Yuanda Putra YLM ini belum
tinggi.
Karena daerah penelitian terdapat endapan dengan kadar dan ketebalan yang
bergelombang sehingga metode kontur sangat tepat karena metode ini sangat
Global Mapper.
batu gamping pada wilayah usaha pertambangan PT Yuanda Putra YLM, dan
secara rinci.
Putra YLM.
sumberdaya terunjuk.
1. Bagi Perusahaan
2. Bagi Penulis
dimulai dari: survey tinjau, prospek, eksplorasi umum, eksplorasi detil menurut
informasi secara terperinci dan teliti tentang lokasi, bentuk, dimensi , sebaran,
kualitas dan sumber daya terukur dari bahan galian, serta informasi mengenai
pekerjaan untuk mendapatkan ukuran, bentuk, letak (posisi), kadar rata-rata dan
jumlah cadangan dari endapan tersebut (Nurhakim, bahan kuliah teknik eksplorasi
2006 )
adalah urutan penyelidikan geologi yang umum nya dilaksanakan melalui 4 tahap
sebagai berikut: Survey tinjau, Propeksi, Eksplorasi umum, dan Ekplorasi rinci.
dilakukannya investasi.
daerah yang berpotensi bagi keterdapatan mineral pada skala regional yang
2. Prospeksi (prospecting)
diperlukan.
dan kualitas dan cirri-ciri yang lain dari endapan mineral tersebut dapat di
3.738 km2. Lokasi IUP Operasi Produksi Batugamping PT. Yuanda Putra YLM
secara administratif berada di Jorong Cubadak, Nagari Aia Dingin, Kecamatan
Lembah Gumanti, Kabupaten Solok Provinsi Sumtera Barat dengan luas lokasi
penambangan 10 Ha. Secara geografis PT. Yuanda Putra YLM terletak antara
koordinat 100º 49’ 3,42’’- 100º 49’14,40’’ Bujur Timur (BT) dan 1º 9’ 2,40’’- 1º
Dapat ditempuh dengan kendaraan roda 4 dan roda 2 melalui jalur jalan
Negara Padang – Solok (75 Km) – Kecamatan Lembah Gumanti (50 Km) dengan
Yuanda Putra YLM, perusahaan ini berharap akan mendatangkan devisa bagi
negara dan sumber pendapatan bagi pemerintah daerah, selain itu juga membuka
Indonesia sama dengan iklim Indonesia pada umumnya yaitu iklim tropis dengan
dua musim, musim panas dan musim hujan. Intensitas hujan yang tinggi pada
disebabkan karena genangan air pada daerah penambangan, kondisi jalan yang
licin sehingga mempengaruhi kegiatan penambangan. Data curah hujan
lempeng yang berbeda jenis. Arah gerak kedua lempeng terhadap jalur subduksi
fault). Hubungan struktur geologi satu terhadap lainnya selain mengontrol sebaran
batuan di permukaan juga menjadikan daerah ini cukup kompleks secara tektonik.
Terbentuknya sejumlah struktur sesar yang cukup rapat ternyata diikuti oleh
2.4.2 Stratigrafi
wilayah batu gunung PT Yuanda Putra YLM adalah Gamping kristalin, kuning
dengan ketinggian 200-1.500 mdpl. Secara umum daerah ini memiliki kemiringan
lereng landai hingga terjal dengan sudut kemiringan lereng berkisar antara 100-
dilihat singkapan batugamping. Daerah ini umumnya ditutupi oleh hutan primer
dan semak belukar. Adapun morfologi daerah PT. Yuanda Putra YLM dapat
2. Cadangan (Reserve)
sebaran, kuantitas dan kualitasnya dan yang secara ekonomis, teknis, hukum,
endapan mineral untuk memperoleh gambaran yang ringkas mengenai endapan itu
keyakinan geologi didasarkan pada tahap eksplorasi yang meliputi survey tinjau,
factor).
Hal ini direka dan diasumsikan dari adanya bukti geologi, tetapi tidak
dari informasi yang diperoleh melalui teknik yang memadai dari lokasi
mineralisasi seperti singkapan, paritan uji, sumuran uji dan lubang bor
dengan tingkat kepercayaan yang wajar. Hal ini didasarkan pada hasil
singkapan, paritan uji, sumuran uji, ”terowongan uji” dan lubang bor.
Lokasi pengambilan data masih terlalu jarang atau spasinya belum tepat
dengan tingkat kepercayaan yang tinggi. Hal ini didasarkan pada hasil
dan lubang bor. Lokasi informasi pada kategori ini secara meruang adalah
secara ekonomik
jumlah dan mutu kualitas bahan galian. Kegiatan lapangan untuk memperoleh
1. Observasi Lapangan
2. Pemetaan Topografi
bentang alam, dan lereng awal jika peta telah tersedia maka hanya
dilakukan ploting.
3. Pengambilan Conto
dengan metodenya.
5. Pengolahan Data
menjadi:
1. Metode Konvesional
matematika.
dengan jenis bahan galian yang akan dihitung. Metode penampang tegak yang
akan lebih tepat untuk bahan galian yang bersifat homogen penyebarannya
logam yang penyebarannya tidak merata metode daerah pengaruh lebih tepat
digunakan.
1. Metode Penampang (Cross-Section)
tahap paling awal dari perhitungan. Hasil perhitungan secara manual ini
Rumus luas rata-rata (mean area), rumus luas rata-rata dipakai untuk
V = Volume sumberdaya.
T=Vxρ
V = Volume (m3).
b. Rumus prismoida
V = ( S1+ 4M + S2 ) (sumber : jurnal Haris, 2005)
V = Volume sumberdaya.
V = Volume sumberdaya.
memusat. Metode ini tidak tepat untuk endapan yang kompleks dan
terputus-putus.
metode ini sangat tepat karena metode ini sangat dipengaruhi oleh
V = Volume sumberdaya.
Sedangkan untuk menghitung tonase digunakan rumus:
T=Vxρ
V = Volume (m3).
A1
A2
A3
A
4
Gambar 2.9. Sketsa Perhitungan Volume Endapan Sumberdaya Dengan
Rumus Garis Kontur (Isoline)
Dalam menggunakan metode ini, jika endapan bahan galian
ditutupi oleh tanah penutup minsalnya saja tanah pucuk maka perlu
rata atau bergelombang seperti perbukitan maka luas wilayah usaha dan
tebal tanah penutup akan bersifat semu sehingga dalam perhitungan akan
digunakan rumus:
Cos α
Keterangan: V = Volume tanah penutup (m3).
volume bahan galian = volume total (metode garis kontur) -volume tanah
penutup.
4. Metode Kriging
lokal dari kadar blok sebagai kombinasi linier dari conto-conto yang ada di dalam
dan atau di sekitar blok, sedemikian rupa sehingga taksiran tidak bias dan
tertimbang (weighted average), kriging akan memberikan bobot yang tinggi untuk
conto di dalam atau di dekat blok, dan sebaliknya bobot yang rendah untuk conto
yang jauh letaknya. Selain faktor jarak, bobot ini ditentukan pula oleh posisi conto
2009
Keterangan : S, Si : lokasi untuk estimasi dan salah satu lokasi dari data yang
i : faktor bobot
mineral.
Gambar 2.14 Penaksiran Kadar Blok Menggunakan Conto yang Terletak Di
Dalam dan atau Di Sekitar Blok.
5. Metode Triangular
Pada cara ini setiap blok dibentuk oleh 3 (tiga) titik bor terdekat
sedemikian hingga secara tiga dimensi blok tersebut berbentuk prisma terpancung
dengan sisi prisma adalah kedalaman ketiga titik bor tersebut. Titik 1, 2, 3 akan
sama setiap perhitungan blok (titik 1 akan dipakai 6 kali).Jika harga titik-titik 1, 2
dan 3 tersebut besar, maka hasil perhitungan akan membesar (over estimate),
g’ = g1 t1+ g2 . t2 + g3 . t3
t1+ t2 + t3
yaitu singkapan dan lokasi titik pemboran. Daerah dalam radius lingkaran 0-400
adalah untuk perhitungan cadangan terunjuk (USGS, 1983). Selain itu aspek-
aspek geologi daerah penelitian seperti perlipatan, sesar, intrusi dan singkapan
W = L x t x BJ
Batu gamping yang dikenal sebagai batu kapur merupakan bagian dari
(CaCO3), sedangkan mineral karbonat lain yang dapat hadir adalah dolomit
(Ca Mg (CO3)2), aragonit (CaCO3), kalsit yang kaya akan magnesit, Magnesit
Mineral lain dapat juga hadir sebagai mineral pengotor yang terbentuk
dolomit, bila pengotor mineral lempung disebut batu gamping lempungan dan
bila pengotornya kuarsa disebut batu gamping kuarsa. Warna dari batu
dan mineral pengotornya. Batu gamping yang berwarna putih susu dominan
oleh hadirnya mangan dan warna kehitaman disebabkan oleh hadirnya unsur
organik.
Tabel 2.2.
Klasifikasi batu gamping berdasarkan kadar dolomit
Nama Batuan Kadar Dolomite Kadar MgO (%)
Batu gamping adalah salah satu diantara bahan galian industri yang
industri yang paling besar adalah industri semen dan bahan bangunan
(agregat dan ornamen), diikuti oleh industri lain seperti industri kertas,
memperhatikan kehadiran unsur pengotor (Mg, Al, Fe, P, S, Na, K dan F),
mineral pengotor (kuarsa, pirit, dan markasit) dan sifat fisiknya (kecerahan,
1. CaO antara 40 – 55 %
1. Industri Semen
(karbonat), yaitu sekitar 64 %. Secara umum untuk satu ton semen diperlukan
jenis semen yang paling banyak menggunakan bahan baku batu gamping dan
pasir silika, pasir besi dan gips sekitar 5 %. Menurut Projartoro, (1992)
CaO dari material batu gamping sedangkan SiO2, Al2O3 dan FeO3 dari
Al2O3 bauksit).
(CaSO3
1) Faktor kejenuhan kapur tidak lebih dari 1,02 dan tidak kurang dari
0,66.
6. Kehalusan:
- 25 mesh % min.100
- 80 mesh % min. 50
CaCO3).
CATATAN Semua persyaratan, kecuali kadar air dan kehalusan dihitung atas
3. Pembuatan Karbit.
Batu gamping yang digunakan untuk bahan ini adalah jenis kapur
tohor sebesar 60 % dan merupakan bahan bahan baku utama, bahan lainnya
adalah kokas 40 %, antrasit, petrolium coke (carbon black). Spesifikasi kapur
c. SiO2 maksimum 2 %
sebagai bahan imbuh pada tanur tinggi. Disamping itu batugamping berperan
tersebut harus sarang dan keras. Syarat batugamping/dolomit untuk bahan ini
adalah:
+ Fe2O3 maksimum 3 %.
2.8 Penelitian Sejenis
1. Jurnal Dimas Imam Faizal, Teti Syahrulyati, dkk “ Geologi dan Perhitungan
sebesar 10400 ton. Sebelum dilakukan analisa kriging, COG 1,4% didapatkan
hasil sebesar 9178,235 ton, setelah dilakukan analisa kriging diperoleh hasil
sebesar 9124,718 ton. Hasil analisa semivariogram didapatkan daerah
rata-rata 6,5 meter yang mengalami splitting kearah timur dan tenggara
daerah penelitian dengan ketebalan rata-rata 2,5 meter. Batubara ini terdapat
pada sayap timur antiklin Sumay, hal ini lah yang menyebabkan batubara
blok sirau dijumpai tiga lapisan batubara yang berturut-turut dari yang paling
muda hingga paling tua yaitu seam A, seam B, seam C. Dengan ketebalan
kemiringan lapisan relatif arah Baratdaya dengan besar Dip ± 12ᵒ. Volume
sumberdaya terukur dengan jarak radius pengaruh ± 250 meter yaitu sebesar
overburden dan batubara diperoleh nilai stripping ratio sebesar 6,7. Luas pit
BCM dan total batubara seam 2 dan 1 sebanyak 135.938,99 ton dengan total
stripping ratio 9,25. Dengan total luas rencana pit 2 dan 2A seluas 76.410,76
M2 atau 7,64 Ha. Faktor- faktor yang dapat mempengaruhi jumlah cadangan
pit, yaitu: faktor kondisi geologi, faktor eksplorasi, faktor geoteknik, dan
faktor rencana penggunaan alat mekanis dan rencana pembuatan jalan angkut
di dalam pit.
gridding untuk menghitung luas maka didapat luas sebesar 2.242.000 M2 atau
224,2 Ha. Perhitungan dilakukan dari ketinggian 450 meter hingga 600 meter.
berada pada perhitungan area yang menggunakan metode simpson 1/3 dan
simpson 3/8 dimana semakin kecil jarak spasi maka akan lebih detail
berdasarkan pada tingkat elevasi kontur, jadi dengan elevasi yang semakin
rapat maka perhitungan area akan semakin detail. Kekurangan dari metode
lunak komputer. Batas dari area potensial adalah batas elevasi tertinggi
dimana bahan galian dijumpai dan batas bawah perhitungan bahan galian
dengan luas sebaran potensial 11,74 Ha. Untuk wilayah Kecamatan Gempol
batubara pada beberapa jenis seam. Gambaran batubara pada daerah yang
diperoleh terdiri dari 3 lapis, yang diberi nama seam 1A, seam 1B dan seam 2
6.220.319 ton dengan luas areal 137,41 Ha dan hasil perhitungan cadangan
batubara menggunakan metode penampang vertikal pada group seam C
1. Input
Input terdiri dari data-data yang di butuhkan dalam penelitian yaitu peta
2. Proses
Pada bagian proses ini dilakukan pengolahan dan analisa dari data-data
di tambang,
3. Ouput
Output yaitu hasil yang di harapkan dari penelitian ini, yaitu mengetahui
1. Data primer.
a. Data luas IUP OP PT. 1. Volume tanah 1. Volume
Yuanda Putra YLM penutup Overburden di
V=Axtxf PT Yuanda Putra
memakai Software
2. Metode garis YLM
map source. 2. Nilai
b. Pengukuruan contour
sumberdaya
ketebalan lapisan terunjuk batu
tanah penutup gamping PT.
Yuanda Putra
2. Data sekunder YLM
a. Peta geologi
b. Peta topografi
c. Data contour
METODOLOGI PENELITIAN
Hasil dari penelitian yang dilakukan tidak perlu sebagai suatu penemuan
baru, akan tetapi merupakan aplikasi yang baru dari penelitian yang telah ada dan
juga jenis penelitian ini ditentukan pada saat melakukan penelitian di lapangan
atau permasalahan dan kendala salah satu yang ada di lapangan itu yang dijadikan
jenis penelitian dan dipecahkan permasalahan dengan teliti dan juga bisa menjadi
Yuanda Putra YLM Jorong Cubadak, Nagari Aia Dingin, Kecamatan Lembah
diteliti yang mempunyai variasi satu dengan yang lain dalam kelompok
3.4.1 Data
Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data
sekunder.
1. Data Primer
source.
2. Data sekunder.
sebagai berikut:
langsung pada lokasi, data-data dan arsip PT. Yuanda Putra YLM dan
studi kepustakaan.
buku-buku literatur yang berkaitan dengan masalah yang akan dibahas dan
dibutuhkan diantaranya luas IUP OP PT. Yuanda Putra YLM dengan memakai
dengan metode garis kontur. Hal ini karena bentuk endapan bahan galian
metode yang ada maka disimpulkan bahwa metode yang paling tepat adalah
sesuai dengan kondisi tempat penelitian. Selain itu pembatasan ini juga
meliputi:
geologi.
perhitungan tetap akurat berdasarkan data yang ada. Selain itu juga
kontur dilakukan dengan interval 5 m. Hal ini karena data topografi daerah
rata atau bergelombang seperti perbukitan maka luas wilayah dan tebal tanah
yang berada di dalam batasan wilayah penelitian. Garis ini akan dijadikan
suatu poligon tertutup. Bila garis ini berpotongan dengan poligon batas
daerah penelitian, maka garis ini akan mengikuti poligon batas daerah
perangkat lunak Map Info. luas poligon tertutup dapat dihitung secara
cepat dan akurat. Karena inilah pada tahap awal, luas kontur dibuat
Pada interval- interval antara suatu luas kontur dengan luas kontur
lain akan membentuk suatu blok. Blok ini akan dihitung volumenya
dengan rumus:
Vt = Volume Total.
3.6.1. Cara Pembuatan Peta kontur dengan Map Source, Global Mapper,dan
Map Info.
2. Kemudian buka program Map source lalu klick file dan pilih New.
tertutup.
9. Klik file lalu pilih open data pilih file yang di simpan dari Map Source
11. Klick di salah satu garis polygon tertutup klick dua kali.
12. Pilih specify to use when rendering feature lalu ubah widht menjadi tiga
koordinat.
16. Kemudian pilih countur bounds lalu pilih draw brox kemudian crop
18. Lalu klick vector data pilih export map info tab.
22. Klick file open data lalu pilih file yang telah di simpan dari Global
Maaper.
23. Kemudian mucul peta kontur yang akan di cari luasan konturnya.
24. Pilih polygon lalu digitasi elevasi kontur yang akan di cari luasannya.
25. Setelah terlihat wilayah yang sudah ditandai klick dua kali pada wilayah
tersebut.
27. Pilih style untuk mengubah warna luas kontur yang telah di tandai.
28. Kemudian untuk melihat luas kontur bisa dilihat di Total Area.
adalah:
1. Menyiapkan data koordianat IUP.
2. Kemudian buka program Map source lalu klick file dan pilih New.
tertutup.
Setelah melalui tahap dalam pengumpulan data dan pengolahan data maka
dilakukan analisa data dari pengelohan data yang didapat. Pada analisis data ini
dapat menentukan hasil akhir dari penelitian yang dlakukan, apakah proyek
Identifikasi Masalah :
1. Sumber daya batu gamping yang berada di wilayah usaha pertambangan PT. Yuanda Putra YLM masih kategori tereka
2. PT. Yuanda Putra YLM belum mempunyai perhitungan sumber daya secara rinci
3. Belum diketahuinya volume pengupasan over burden yang berada di wilayah usaha pertambangan PT Yuanda Putra
YLM.
4. Belum dilakukan perhitungan sumber daya terunjuk di PT. Yuanda Putra YLM.
Rumusan Masalah:
1. Berapakah sumber daya terunjuk batu gamping yang berada di Wilayah Usaha Pertambangan
2. Berapakah volume over burden yang akan di kupas pada Wilayah Usaha Pertambangan PT.
Pengumpulan Data:
1. Data primer yaitu Data luas IUP OP PT. Yuanda Putra YLM, Data,Pengukuran ketebalan tanah penutup, Wawancara dengan
2. Data sekunder merupakan Data contour PT. Yuanda Putra YLM, Peta topogarafi PT. Yuanda Putra YLM, Peta geologi PT.
Kesimpulan
1. Sumber daya terunjuk di PT. Yuanda Putra YLM.
2. Volumeover burden di PT. Yuanda Putra YLM
lapangan berupa:
1. Pengukuran peta Topografi PT. Yuanda Putra YLM dengan Software Map
Source.
Total Area
= 10 Ha
bertujuan untuk mengetahui luas wilayah PT. Yuanda Putra YLM. Setelah
overburden. Maka dari itu dalam penilitian ini pengukuran overburden di ukur di
lima titik wilayah IUP PT. Yuanda Putra YLM dengan Hasil pengukuran:
Tabel 4.1
Lokas 1 30 cm
Lokasi 2 100 cm
Lokasi 3 120 cm
Lokasi 4 51 cm
Lokasi 5 69 cm
pertambangan.
penutup hanya tanah pucuk. Maka perlu perhitungan volume tanah Penutup
= 10 x 10.000 = 100.000 m2
= 370 cm : 5 = 74 cm = 0,74 m
V=Axtxf
V= 100.000 m2 x 0,74 m x 50%
= 37.000 m3
yang berada di dalam batasan daerah penelitian. Garis ini akan dijadikan
suatu poligon tertutup. Bila garis ini berpotongan dengan poligon batas
daerah penelitian, maka garis ini akan mengikuti poligon batas daerah
mdpl.
pada elevasi paling bawah yaitu elevasi 1425 sedangkan luas terkecil pada
elevasi paling atas yaitu pada elevasi 1530. Hal ini karena bentuk endapan
= 1.292,85m3
= 12.413,25m3
= 56.512,5m3
= 131.005m3
5. Elevasi 1490 dan Elevasi 1485
= 203.352,5m3
= 50.730m2+ 55.500m2 x 5 m
2
= 265,575m3
= 61.720m2+ 67.540m2 x 5 m
2
= 323.150m3
= 72.880m2+ 79.000m2 x 5 m
2
= 379.700m3
2
= 83.580m2+ 88.090m2 x 5 m
2
= 429.175m3
= 94.489m2+ 97.710m2 x 5 m
2
= 480.497.5m3
= 99.590m2+ 100.400m2 x 5 m
2
= 499.9755
Hasil perhitungan volume per blok dapat dilihat pada tabel 4.3.
volume semua blok untuk mengetahui volume totalnya. Dari tabel 4.3. didapatkan
Vgp = Vt – Vtp
Keterangan:
Vt = 5.314.029,1m3
Vtp = 37.000 m3
Maka Perhitungannya:
= 5.277.029,1 m3
T = Vgp x ρ
Keterangan:
T = Tonase (ton).
Vgp = Volume (m3).
ρ = Massa jenis batugamping (ton/m3).
Diketahui:
Vgp = 5.277.029,1 m3
ρ = 2,4 (sumber ; PT. Yuanda Putra YLM)
Maka Perhitungannya:
sebesar:
= 12.701.766,2 ton x 50 %
= 6.332.434,9 ton.
BAB V
5.1 Hasil
adalah dengan menghitung luas antara dua kontur pada ketinggian tertentu
luas wilayah IUP Operasi Produksi PT. Yuanda Putra YLM dengan
adalah 8.360.307,65 ton. Hal ini terjadi karena tingkat keyakinan geologi
Yuanda Putra YLM dengan luas wilayah IUP yang di hitung dengan
Software Map Source seluas 10 Ha. Dan mengukur lima titik daerah
6.1 Kesimpulan
1. Over burden yang menutupi sumberdaya batu gamping pada daerah IUP
2,4).
6.2 Saran
penelitian sumberdaya batu gamping pada IUP Operasi Produksi PT. Yuanda
tinggi .
DAFTAR KEPUSTAKAAN
STRUKTUR ORGANISASI
PT. YUANDA PUTRA YLM
Komisaris Utama
Sasmi Ul Triadi
Komisaris
Dedi Ernando
Direktur
Indra Wahyudi
KTT
Fandi Irawan. ST
Tis
Security
Operator Helper
Robet Derik
Lampiran V
Peta Wilayah IUP Operasi Produksi.
Lampiran VI
Peta Layout PT. Yuanda Putra YLM.
Lampiran VII
Hasil Wawancara dengan
Kepala Teknik Tambang
PT.Yuanda Putra YLM
1. Berapakah persentase tanah penutup yang ada di Wilayah IUP PT. Yuanda Putra
YLM ?
Jawab : persentase tanah penutup di wilayah IUP PT. Yuanda Putra YLM sebesar
50%
2. Berapa massa jenis batu gamping di PT. Yuanda Putra YLM?
Jawab: massa jenis batu gamping di PT. Yuanda putra YLM adalah 2,4 .
3. Berapa keakuratan sumberdaya terunjuk yang di asumsikan di PT. Yuanda Putra
YLM?
Jawab: keakuratan sumber daya terunjuk yang di asumsikan sebesar 50%.
Diketahui oleh
KTT PT Yuanda Putra YLM
TOTAL
AREA = 10
Ha
Lampiran IX
Hasil Pengukuran Overburden
PT. Yuanda Putra YLM
Diketahui oleh
KTT PT Yuanda Putra YLM
Gambar 2.
Elevasi
1525
Gam
bar 3.
Elevasi 1520
Elevasi 1490
LEMBARAN KONSULTASI
Nama : Ade Melati Sukma
NPM : 1210024427003
Program Studi : TeknikPertambangan
JudulSkripsi : Perhitungan Sumber Daya Batu Gamping dengan
menggunakan Metode Garis Kontur pada IUP Operasi
Produksi PT. Yuanda Putra YLM, Kabupaten Solok,
Provinsi Sumatera Barat.
3. 21 November
Acc seminar proposal
2017
Perbaiki kesimpulan
Acc komprehensif
5. 26 Juni 2018
Pembimbing I
Perbaiki Abstrak
8. 31 juli 2018 Sistim penomoran
Bandingkan Kutipan dan Jurnal
untuk dasar 5 singkapan
Pembimbing II
NIM : 1210024427003
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya susun dengan judul:
sebagaimana mestinya.
No. Urut : -
Nama : ADE MELATI SUKMA
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat / Tgl Lahir : Solok / 30 Maret 1994
NPM : 1210024427003
Program Studi : Teknik Pertambangan
Tanggal Lulus : 09 Juli 2018
IPK : 3,07
Predikat Lulus : Memuaskan
Judul Skripsi : “Perhitungan Sumberdaya
Batu Gamping dengan
menggunakan Metode Garis
Kontur Pada IUP Operasi
Produksi PT. Yuanda Putra
YLM, Kabupaten Solok,
Provinsi Sumatra Barat.
Dosen : 1. Rusnoviandi, ST . MM
Pembimbing 2. Refky Adi Nata, ST. MT
Asal SMTA : SMA Negeri 4 Kota Solok
Nama Orang Tua : Syafrudin.
Alamat / Tlp / Hp : Jln.Bakti Asrama Haji
081372854324