Anda di halaman 1dari 38

PERUBAHAN

SOSIAL & BUDAYA

• SOSIOLOGI INDUSTRI
DEFINISI • Perubahan sosial menunjukkan adanya perubahan
pada struktur sosial dari suatu masyarakat---
dimana pola hubungan sosial yang lama digantikan
oleh pola hubungan sosial yang baru di dalam suatu
masyarakat.
• Etzioni dan Halevy: "Technological, economic,political,
religious, ideological, demografic, and stratificational
factors are all viewed as potentially independent
variables which influence each other as well as the
course of society" (1973: 7)
• Karl Marx : Dari Masyarakat Feodal menjadi
Masyarakat Kapitalis. (ekonomi)
• Durkheim: terjadi sebagai hasil dari faktor-faktor
ekologis dan demografis, yang mengubah kehidupan
masyarakat dari kondisi tradisional yang diikat
solidaritas mekanistik, ke dalam kondisi masyarakat
modern yang diikat oleh solidaritas organistik.
TIGA POLA PERUBAHAN SOSIAL

POLA LINEAR POLA SIKLUS POLA GABUNGAN


LINEAR DAN SIKLUS
POLA LINEAR

• Masyarakat yang sederhana menuju Masyarakat yang


maju dengan pembagian kerja yang kompleks.
• Auguste Comte: kemajuan suatu peradaban
mengikuti suatu pola yang pasti dan terjadi secara
bertahap. Perubahan peradaban manusia melalui tiga
tahap secara berjenjang; dimana masing-masing tahap
memiliki tingkat pemikiran dan struktur sosial
yang khas atau berbeda satu dengan yang lainnya.
LANJUTAN.. • Hukum Tiga Tahap
1. Tahap Teologis dan Militer: Sampai Tahun 1300.
a. Semua konsepsi teoritik berlandaskan pada kekuatan-
kekuatan adikodrati---pelbagai fenomena dipahami
sebagai hal atau kejadian yang berasal dari dewa atau
Tuhan. Sehingga penelitian tidak berkembang karena ide
adikodrati mendominasi pemikiran umat manusia.
Aktor yang berperan pada tahap ini adalah para
pendeta karena mereka dianggap memiliki
pengetahuan yang tinggi tentang kekuatan adikodrati;
mereka berperan sebagai penafsir pelbagai fenomena
alam dan sosial. Sehingga, kendati pun pemerintahan
berada di tangan para panglima militer, kedudukan
para pendeta sebagai pimpinan agama dapat
mempengaruhi kebijakan yang akan diambil oleh para
panglima militer.
LANJUTAN b. Hubungan sosial bersifat militeristik;
tampak dengan jelas di mana suatu
masyarakat senantiasa bertujuan
menundukkan masyarakat lain. Institusi
perbudakan merupakan salah satu
institusi sosial yang dominan dalam tahap
ini. (Di dalam Etzioni dan Halevy, 1973: 18).
2. Tahap Metafisik dan Yuridis: Tahun 1300-
1800.
a. Pemahaman terhadap pelbagai fenomena
tidak lagi didominasi oleh imajinasi
kekuatan adikodrati, tapi oleh imajinasi
metafisik yang bersandarkan pada adanya
kekuatan abstrak di alam semesta.
Dengan demikian, pengaruh pemikiran
teologis meredup dalam masyarakat. Tahap
ini merupaka tahap transisi menuju tahap
positive.
LANJUTAN.. • Ide tentang pemisahan Gereja (berperan
hanya pada aspek agama ) dan Negara
(berperan pada aspek non agama dan
keduniawian) muncul dan berkembang pada
tahap ini. Namun benih pemahaman terhadap
pelbagai fenomena berdasarkan penelitian
mulai tumbuh kendati pun masih terbatas---
ditandai oleh dirintisnya pembukaan
universitas-universitas di Eropa..
• Pada tahap ini, kedudukan para gerejawan
tampak merosot, dan kebangkitan para
profesional terutama ahli hukum
merupakan aktor-aktor yang penting dalam
memberikan interpretasi tentang pelbagai
fenomena.
LANJUTAN..

b. Hubungan sosial yang bersifat militeristik masih


dominant yang ditandai oleh masih banyaknya konflik dan
perang di Eropa. Namun hubungan bersifat industrialistik
lambat laun berkembang---ditandai dengan bertambah
banyaknya orang-orang yang bekerja di gilda-gilda dan
mereka yang menekuni bidang maritim dan
perdagangan antar benua dengan menggunakan kapal-
kapal layar yang besar.
LANJUTAN..

3. Tahap Ilmu Pengetahuan dan Industri: Mulai


1800-seterusnya.
a. Pemahaman terhadap pelbagai fenomena telah
berdasarkan ilmu pengetahuan, dimana konsep-konsep
bersifat positivistik dengan mengandalkan observasi
terhadap obyek ( secara empirik). Ilmu pengetahuan
difungsikan untuk memecahkan pelbagai masalah yang
dihadapi oleh masyarakat---sumber-sumber alam
dimanfaatkan untuk kesejahteraan umat manusia. Bahkan
Sosiologi merupakan ilmu terapan yang diarahkan
untuk memecahkan pelbagai masalah sosial.
LANJUTAN..

b. Hubungan sosial dalam masyarakat didominasi oleh


budaya industri yang rasional dan berorientasi
pada peningkatan produktivitas. Tehnologi
industri merupakan penerapan ilmu pengetahuan
yang bertujuan untuk menghasilkan "mass
products" agar dapat dinikmati oleh warga
masyarakat melalui pasar. Pada tahap ini para
ilmuwan dan industrialis sangat berperan dalam
membangun masyarakat industri.
PERUBAHAN SOSIAL MENURUT
HERBERT SPENCER
• Herbert Spencer: Perubahan struktur sosial
berkembang secara evolusioner dari struktur
yang homogen menjadi heterogen.
• Sebagaimana dengan Comte, Spencer pun
dipengaruhi oleh "the Idea of Progress" bahwa
perubahan sosial dilakukan oleh manusia dalam
rangka memajukan peradaban manusia.
• Meningkatnya populasi penduduk suatu
masyarakat yang sederhana, baik karena
pertumbuhan penduduk secara alamiah maupun
bergabungnya masyarakat sederhana lainnya,
mendorong terjadinya perubahan sosial secara
evolusioner.
LANJUTAN..

• Dikatakan oleh Spencer: "The change from homogeneity to


heterogeneity... up from the simple tribe, alike in all its parts, to
the civilized nation, full of structural and functional unlikeness"
(di dalam Etzioni dan Halevy, 1973: 13).

• Jadi, perubahan struktur sosial disertai dengan perubahan


fungsi. Pertambahan penduduk mendorong terjadinya
diferensiasi struktural yakni munculnya organisasi-organisasi
baru yang masing-masing mempunyai fungsi yang spesifik
LANJUTAN..

• Keluarga yang tadinya merangkum pelbagai fungsi dalam


pendidikan, ekonomi (subsisten), dan reproduksi---pada
masyarakat yang heterogen (industri) maka fungsi
pendidikan diambil alih oleh lembaga pendidikan (sekolah),
dan fungsi ekonomi diambil alih oleh lembaga ekonomi
(pabrik dan pasar).
• Dalam hal ini, Etzioni dan Halevy berpendapat bahwa:
"Spencer saw the development of society as a process of
evolution, which, like organic evolution, is a process of
growth, increasing complexity, increasing differentiation of
structure and function, and increasing interdependence
among differentiated parts" (1973: 3).
PERUBAHAN SOSIAL MENURUT
WILLBERT E. MOORE
• Willbert E. Moore: Menyatakan bahwa masyarakat
berkembang ke arah kemunduran---dari masyarakat masa
lampau yang mengalami peradaban yang gemilang.
Pandangan ini disebut primitivisme.
POLA SIKLUS

• Pola Siklus: Masyarakat berkermbang laksana


suatu roda---kadangkala naik ke atas,
kadangkala turun ke bawah.
1. Oswald Spengler: menyatakan bahwa kebudayaan
tumbuh, berkembang dan pudar laksana siklus
gelombang---yang muncul mendadak, berkembang
dalam barisan-barisan gelombang yang rapi, dan
kemudian lenyap; atau laksana tahap-tahap
perkembangan seorang manusia---dari masa
anak-anak, remaja, dewasa, tua, dan akhirnya punah.
Acuan Spengler dalam pola siklus adalah kebudayaan
besar yang telah dianggapnya punah, seperti:Yunani,
Romawi, dan Mesir. Menurut Spengler di dalam
bukunya yang berjudul The Decline of the West
bahwa kebudayaan Barat pun akan mengalami
kepunahan.
LANJUTAN..

2. Vilfredo Pareto: Menyatakan bahwa sejarah


merupakan kuburan para aristokrasi---perubahan
sosial disebabkan oleh adanya sirkulasi elite---
aristokrasi bertahan dalam jangka waktu tertentu saja
oleh karena akan ditumbangkan oleh aristokrasi baru
yang berasal dari lapisan bawah melalui jalan kekerasan
atau revolusi.
Masyarakat secara hirarkis terdiri dari dua lapisan sosial
yakni Elite dan lapisan bawah (non elite).
Elite terdiri dari Elite yang berkuasa dan Elite yang tidak
berkuasa.
POLA GABUNGAN

• Pola Gabungan: Etzioni dan Halevy berpendapat


bahwa beberapa teori perubahan sosial menunjukkan
adanya perpaduan antara Pola Linear dan Pola Siklus.
1. Karl Marx: menyatakan bahwa "The history of all hither to
existing society is the history of class struggles" (di dalam
Etzioni dan Halevy, 1973: 32).
LANJUTAN..

a. Pola siklus dalam pemikiran Marx tampak pada:


❑ Pertama, perubahan sosial terjadi melalui "dialectical conflicts" di
mana setelah kelas bawah menumbangkan kelas penguasa , maka yang
akan terbentuk adalah suatu masyarakat baru di mana kelas penguasa
yang baru (pemenang) kemudian akan ditentang oleh kelas bawah baru--
- yang pada gilirannya akan menumbangkan kelas penguasa teresebut
untuk membangun masyarakat baru.
❑ Kedua, ramalannya tentang masyarakat komunis (baru) yang
dibangun oleh proletar setelah menumbangkan kelas borjuis di dalam
masyarakat kapitalis, merupakan perwujudan kembali pola hubungan
sosial di dalam masyarakat komunis (lama) yang berkembang jauh
sebelum adanya masyarakat feudal dan kapitalis; pada masyarakat
komunis tidak terdapat pembagian pekerjaan, di mana yang terjadi adalah
pola hubungan kerja sama, tidak ada konflik.
LANJUTAN..

b. Pola Linear dalam pemikiran Marx tampak pada:


• Pertama, perubahan sosial yang diakibatkan oleh
adanya kelas konflik secara dialektik itu terjadi
secara berjenjang dari masyarakat komunis lama---
masyarakat budak---masyarakat feudal---masyarakat
kapitalis---masyarakat komunis baru.
• Kedua, masyarakat-masyarakat yang dijajah oleh
Negara-negara Barat pun akan mengalami proses
perubahan sosial seperti yang dialami oleh masyarakat
Barat.
LANJUTAN..

2. Max Weber: menggabungkan "a cyclical theory of


social development with a linear theory of cultural
development" (Etzioni dan Halevy, 1973: 5).
a. Pola Siklus pada pemikiran Max Weber tampak pada
perubahan tipe-tipe wewenang (authority) di dalam suatu
masyarakat.
• Menurut Max Weber ada tiga tipe wewenang: kharismatik,
tradisional, dan rasional-legal.
• "According to Weber, when the legitimacy of an old historical
structure is exhausted, a charismatic leader emerges...and
with his followers take over and build a new structure (based
on charismatic authority) on the ruins of the old one”.
LANJUTAN..

• Wewenang kharismatik akan mengalami rutinisasi di


mana kebijakan-kebijakan dari pemimpin kharismatik
itu menjadi hal yang rutin setelah "social order" dicapai;
akibatnya dilakukan peralihan tipe wewenang dari
kharismatik menjadi tradisional atau legal rasional.
• Bila dikemudian hari terjadi "social disorder" yang
ditandai oleh redupnya wewenang (tradisional atau
rasional-legal), maka akan muncul kembali seorang
pemimpin yang kharismatik yang akan membangun
"social order" bersama para pengikutnya.
LANJUTAN..

b. Pola Linear pada pemikiran Weber tampak pada "the


development of culture as a process of constantly
increasing rationalization...This is most evident in the
transition from magic to science; the development of
religion from polytheism to monotheism" ( Etzioni
dan Halevy, 1973: 5). Tampak pula dengan jelas pada
perkembangan birokrasi dalam masyarakat kapitalis
modern.
• Perubahan sosial yang terjdi pada masyarakat Barat ternyata
menjalar ke dalam masyarakat-masyarakat Non-Barat,
terutama pada masyarakat-masyarakat Non-Barat yang
dijajah oleh Negara-Negara Barat sejak abad-abad
pertengahan untuk dijarah hasil buminya dan dijadikan pasar
bagi produk-produk dari Barat.
• Setelah Perang Dunia II, masyarakat-masyarakat Non-Barat
yang baru merdeka dan berusaha untuk mengejar
keterbelakangan dalam pelbagai bidang seperti ekonomi,
pendidikan, kesehatan, industri dan politik dikategorikan
sebagai Masyarakat Dunia Ketiga atau Negara-Negara
Terkebelakang atau Negara-nagara Sedang
Berkembang.
• Masyarakat Dunia Pertama---Negara-negara Industri di
Eropa Barat, Amerika Serikat, Australia dan Jepang.
• Masyarakat Dunia Ke Dua---Negara-Negara Industri di
Eropa Timur.
• Anthony Giddens: Terjadi peningkatan
kesalingtergantungan antar masyarakat di Dunia yang
disebut Globalisasi---namun disertai kesenjangan
yang tinggi dalam kekayaan dan tingkat kesejahteraan
antara masyarakat-masyarakat industri maju dengan
masyarakat-masyarakat Dunia Ketiga.
• Munculnya negara-negara Industri Baru (Newly
Industrialized Country, NIC) seperti Korea Selatan,
Singapura, Taiwan, RRC di Asia.
• Waters memberikan definisi globalisasi sebagai berikut:
"A social process in which the constraints of geography on
social and cultural arrangements recede and in which
people become increasingly aware that they are receding"
(1996:3).
• Globalisasi Ekonomi: perdagangan, investasi, pasar modal,
pasar kerja, dan ideologi organisasi.
• Globalisasi Politik: kedaulatan negara, organisasi
internasional, hubungan internasional, dan budaya politik
(demokrasi liberal).
• Globalisasi Budaya: terjadi di bidang sacriscape (ide
keagamaan), ethnoscape (etnisitas), econoscape (pertukaran
benda berharga), dan leisurescape (pariwisata).
TEORI-TEORI MODEREN
PERUBAHAN SOSIAL
• Linear---Teori Modernisasi
• Konflik---Teori Ketergantungan dan Sistim Dunia
1. Teori Modernisasi: beranggapan bahwa
perkembangan masyarakat Dunia Ketiga akan
menempuh jalan yang sama seperti masyarakat
industri maju---yakni terjadi secara evolusioner
dan linear yang bergerak dari masyarakat yang
sederhana (tradisi) menunju masyarakat yang
kompleks dan maju (modernitas).
LANJUTAN..

• Etzioni dan Halevy menyatakan transisi dari


keadaan tradisional menjadi modernitas ditandai
oleh:
a. revolusi demografi yang ditunjukkan menurunnya angka
kematian dan angka kelahiran;
b. menurunnya ukuran dan pengaruh keluarga;
c. terbukanya sistim stratifikasi sosial;
d. menurunnya pengaruh agama;
e. munculnya budaya massa (pendidikan dan komunikasi);
f. munculnya perekonomian pasar dan industrialisasi;
g. peralihan dari struktur feodal atau kesukuan ke
struktur sosial yang birokratik
LANJUTAN..

2. Teori Ketergantungan (dependencia):


beranggapan bahwa karena perkembangan negara-
negara Dunia Ketiga bergantung pada negara-
negara Industri yang lebih maju dan dominan
dalam hubungan ekonomi, maka yang terjadi adalah
ketimpangan ekonomi yang menyolok di mana
negara-negara Industri akan bertambah maju dan
kaya sedangkan negara-negara Dunia Ketiga justru
semakin terbelakang karena gagal untuk tinggal
landas.
LANJUTAN..

3. Teori Sistem Dunia: dikemukakan oleh Immanuel


Wallerstein bahwa perekonomian kapitalis Dunia tersusun
secara hirarkis atas tiga jenjang: negara-negara inti yang
terdiri dari negara-negara Eropa Barat, AS, dan Jepang yang
mendominasi perekonomian Dunia. Negara-negara semi-
periferi di Eropa Selatan yang melakukan hubungan ekonomi
baik ke negara-negara inti maupun ke negara-negara
periferi yang berada di Asia dan Afrika yang dieksploitasi
sumber alamnya dan perekonomiannya. Akibatnya terjadi
kesenjangan ekonomi yang lebar---negara-negara periferi
tidak mungkin menyusul perkembangan ekonomi negara-
negara semi-periferi dan inti.
MASYARAKAT DUALISTIS

1. Masyarakat Dualistis: dikemukakan oleh J.H Boeke


menunjukkan adanya kondisi-kondisi yang bersifat
antitesis antara dua masyarakat yaitu masyarakat Barat
dan masyarakat Pribumi di suatu wilayah di mana
pribumi didominasi oleh orang-orang Barat sebagai
berikut:
MASYARAKAT DUALISTIS
(J.H BOEKE )

Masyarakat Barat Masyarakat Timur/Pribumi

Produksi dinamis Produksi statis


Ekonomi pasar (uang) Ekonomi subsisten
(kebutuhan)
Sentralisasi administrasi Lokalisasi (pemerintahan
desa)
Industri Kekuatan alam
Produsen (mass products) Konsumen (mass
products)
2. Masyarakat Majemuk (plural societies)
menurut J.S Furnivall adalah: "a society, that is,
comprisinig two or more elements or sosial
orders which live side by side, yet without
mingling, in one political unit".
• Pada era penjajahan Belanda, masyarakat
Hindia Belanda terdiri dari tiga kelompok dan
secara hirarkis sebagai berikut: kelompok
Eropa berada di lapisan atas, kelompok
China berada di lapisan tengah, dan
kelompok pribumi berada di lapisan bawah.
• Penetrasi kapitalisme Barat terhadap sistim
sawah di Jawa hanya memberikan kemakmuran di
Barat tanpa memberikan perubahan secara
evolusioner pada masyarakat pedesaan di Jawa.Yang
terjadi adalah suatu proses "tinggal landas" berupa
peningkatan penduduk pedesaan di Jawa.
• Involusi Pertanian merupakan proses adaptasi
yang dilakukan oleh masyarakat pedesaan di Jawa agar
dapat bertahan hidup---yang menunjukkan
bertambah kecilnya porsi hasil panen padi yang
diterima oleh warga desa akibat peningkatan
jumlah penduduk pedesaan tanpa disertai
peningkatan produksi padi (Clifford Geertz, 1976).
• Perubahan Sosial Budaya di Indonesia
• Pengertian Perubahan Sosial Budaya
Perubahan sosial budaya adalah perubahan yang terjadi
pada unsur-unsur sosial dan unsur-unsur budaya dalam
kehidupan masyarakat.
• Penyebab Perubahan Sosial dan Budaya
a. Faktor intern
1. Bertambah atau berkurangnya penduduk
2. Penemuan-penemuan baru (inovation) dan gagasan baru
3. Pertentangan-pertentangan dalam masyarakat (konflik)
4. Pemberontakan atau revolusi
b. Faktor ekstern
1. Perubahan lingkungan fisik manusia (bencana alam )
2. Pengaruh kebudayaan masyarakat lain (defusi)
3. Peperangan
• Faktor Pendorong Terjadinya Perubahan Sosial
Budaya
• Kontak dengan kebudayaan masyarakat lain
• Sistem pendidikan dan ilmu pengetahuan yang maju
• Sistem lapisan masyarakat yang berbeda
• Penduduk yang heterogen
• Ketidakpuasan manusia
• Faktor Penghambat Terjadinya Perubahan Sosial Budaya
• Kurangnya hubungan dengan masyarakat luar
• Perkembangan ilmu pengetahuan yang terlambat
• Sikap masyarakat yang tradisional
• Adanya kepentingan-kepentingan pribadi
• Prasangka terhadap hal-hal yang baru
• Bentuk Perubahan Sosial Masyarakat
1. Berdasarkan sifatnya :
a) Perubahan progresif, yaitu perubahan yang mengarah pada keadaan
yang lebih baik dan menuju pada kemajuan.
b) Perubahan regresif, yaitu perubahan yang mengarah pada keadaan
yang lebih buruk dibandingkan sebelumnya.

2. Berdasarkan kesadarannya :
a) Perubahan disengaja (Intended), yaitu perubahan yang dilakukan
secara sadar demi kemajuan masyarakat.
b) Perubahan tidak disengaja (Unintended), yaitu perubahan yang
terjadi secara kebetulan.
3 lanjutnya
PERUBAHAN SOSIAL DAN
BUDAYA DI INDONESIA

• . Berdasarkan percepatannya :
a) Perubahan secara lambat/evolusi, yaitu perubahan
yang terjadi secara pelan-pelan dan tidak terasa.
b) Perubahan secara cepat/revolusi, yaitu perubahan
yang terjadi dalam waktu yang singkat dalam wujud
yang terlihat nyata.

• Akibat perubahan sosial budaya


• Berakibat positif maka akan melahirkan kondisi
hidup yang integratif
• Membawa pengaruh negatif akan melahirkan
kondisi yang disintegrasi seperti kenakalan remaja,
kriminalitas dan pergolakan daerah.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai