METODOLOGI PENELITIAN
Dosen Pengampu :
Disusun oleh :
AYU ANDINA
5A PENDIDIKAN
TATA BOGA
FAKULTAS TEKNIK
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR
AYU ANDINA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Universitas negeri medan merupakan salah satu universitas yang menerapkan KKNI yaitu
kerangka kualifikasi nasonal indonesia yang dimana seluruh mahasiswa dan mahasiswinya
mengerjakan enam tugas disetiap permatakuliah nya yang harus dikerjakan dan dikumpulkan
kepada setiap dosen pengampu mata kuliah tersebut.salah satunya yaitu CBR (critical book
review) seperti yang saya kerjakan ditugas mata kuliah Metodelogi Penelitian
B. Tujuan
1. Untuk mempertingkatkan budaya membaca buku
2. Agar mengetahui apa yang terdapat dalam buku yang diriview tersebut
3. Dan dapat menambah wawasan sipembaca dan si review critical book tersebut
C. Manfaatnya
1. Sebagai pemenuhan tugas yang sudah diterapkan oleh universitas negeri medan
2. Untuk sebagai bukti bahwa saya sudah mengerjakan dan mengumpilkan tugas yang diberi
dosen pengampu.
IDENTITAS BUKU
BUKU I
Judul Buku : Metodelogi Penelitian model prakatis penelitian kuantitatif dan
Cetakan :-
Isbn Buku :-
BUKU PEMBANDING
Judul Metodologi penelitian / W. Gulo ; editor Yovita Hardiwati
Pengarang Gulo, W
Yovita Hardiwati
ISBN 979-695-645-4
Bahasa Indonesia
RANGKUMAN
BUKU UTAMA
BAB I PENDAHULUAN
Ilmu pengetahuan ialah sekumpulan pengetahuan yang tersusun secara sistematis dan runtut
melalui metode ilmiah. Metode ilmiah atau disebut juga metode penelitian adalah prosedur atau
langkah-langkah sistematis dalam mendapatkan pengetahuan. Langkah-langkah sistematis
tersebut meliputi:
Dengan kata lain, metode ilmiah adalah cara memperoleh dan menyususun pengetahuan. Beda
Pengetahuan dan Ilmu Pengetahuan terletak pada: “Pengetahuan” adalah bahan ilmu, dan baru
bisa menjawab tentang apa, sedangkan “Ilmu Pengetahuan” menjawab tentang mengapa suatu
kenyataan atau kejadian”. Jadi, ilmu pengetahuan merupakan sekumpulan pengetahuan dalam
bidang tertentu yang disusun secara sistematis, menggunakan metode keilmuan, dapat dipelajari
dan diajarkan, dan memiliki nilai guna tertentu. Syarat ilmu pengetahuan adalah memiliki objek
dan metode ilmiah, atau memiliki dimensi/aspek sebagai berikut:
(1) Aspek Ontologis, yaitu berkenaan dengan apa yang dipelajari ilmu atau berkenaan dengan
objek studi. Aspek ontologis berkenaan dengan apa yang ingin diketahui, apa yang dipikirkan
atau yang menjadi masalah.
(2) Aspek Epistimologis, berkenaan dengan bagaimana ilmu mempelajari objek studinya dengan
menggunakan metode tertentu, yaitu metode keilmuan atau metode ilmiah yang didukung oleh
sarana berfikir ilmiah.
(3) Aspek aksiologis, berkenaan dengan aspek gunalaksana atau manfaat ilmu. Nilai guna ilmu
bisa dilihat secara positif dan normatif. Secara positif nilai guna ilmu adalah untuk
mendeskripsikan, menjelaskan dan memprediksi berbagai fenomena yang sesuai dengan objek
studi yang dipelajari.Secaran garis besar, ilmu pengetahuan terbentuk melalui proses dan tahapan
sebagai berikut:
(c) Konsep dan variabel itu dipelajari hubungannya berberntuk proporsi yang sifatnya berbentuk
hipotesis-hipotesis.
makna “jika…, maka…”. Tujuan teori adalah menjelaskan dan membuat prediksi, sehingga
memungkinkan untuk melakukan pengendalian. Sesuai dengan karakteristik ilmu, yaitu rasional,
logis, objektif dan terbuka, maka seorang ilmuwan selain harus memiliki syarat-syarat:
empirisme, rasionalisme, dan kritisme, juga harus memiliki sikap ilmiah sebagai berikut:
(1) Sikap ingin tahu, yaitu memiliki sikap bertanya atau selalu penasaran terhadap sesuatu yang
gelap, yang tidak wajar, dan kesenjangan.
(2) Skeptik, yaitu bersikap ragu terhadap pernyataan-pernyataan yang belum kuat dasar
pembuktiannya.
(3) Kritis, yaitu cakap dalam menunjukkan batas-batas soal, mampu menunjukkan perbedaan-
perbedaan (divergensi) dan persamaan persamaan (konvergensi), serta cakap menempatkan
pengertian pengertian yang tepat.
(5) Fre from etique, bahwa ilmu itu monologis, yaitu menilai apa yang benar dan apa yang salah,
tetapi harus memperhatikan apa yang baik dan apa yang buruk bagi kemanusiaan.
Penelitian sebagai suatu kegiatan ilmiah merupakan asspek penting bagi kehidupan suatu
manusaia. Hal tersebut disebabkan oleh beberapa alasan sebagai berikut:
(1) Tuntutan kebutuhan manusia sebagai mahluk sosial terus berkembang sejalan dengan
perkembangan kehidupan. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut manusia selalu berusaha untuk
mencoba menemukan, menghasilkan, dan menerapkan berbagai pengetahuannya termasuk
penemuan dibidang teknologi dan inovasi.
(2) Penemuan dibidang teknologi dan inovasi telah mendorong para ilmuwan untuk terus
meneliti, mengembangkan penemuan penemuannya.
(3) Selain didorong oleh rasa ingin tahu, para peneliti juga didorong oleh adanya tuntutan praktis
di lapangan. Eskalasi perkembangan tuntutan praktis dengan jelas tidak lepas dari invensi dan
inovasi, serta kegiatan penelitian yang terus menerus. Perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi telah mendorong invensi-invensi-invensi.
Macam-Macam Bentuk Penelitian Pada umumnya penelitian dapat dibedakan kedalam dua jenis,
yaitu penelitian menurut sifat masalahnya dan menurut tujuannya.
(1) Penelitian Historis; bertujuan untuk membuat rekonstruksi masa lampau, secara sistematis
dan objektif dengan cara mengumpulkan, mengevaluasi, memverifikasi, dan mensintesiskan
bukti- bukti untuk menegakkan fakta-fakta dan bukti-bukti guna memperoleh kesimpulan yang
akurat.
Contoh: * Studi tentang Praktek Bawon di Pulau Jawa.
(2) Penelitian Deskriptif; bertujuan untuk membuat deskripsi secara sistematis, faktual dan
akurat mengenai fakta-fakta, dan sifat-sifat populasi daerah tertentu. Apabila, diambil beberapa
sampelnya saja, diseebut survey deskriptif.
Contoh:
(3) Penelitian Perkembangan (Development Research); bertujuan untuk menyelidiki pola urutan
pertumbuhan atau perubahan sebagai fungsi waktu.
Contoh:
Perubahan X.
Field Research); bertujuan untuk mempelajari secara intensif tentang latar belakang keadaan
sekarang dan interaksi lingkungan suatu unit sosial: Individu, kelompok dan masyarakat.
Penelitian ini cirinya bersifat mendalam tentang suatu unit sosial tertentu yang hasilnya
merupakan gambaran yang lengkap dan terorganisisir.
Contoh:
* Studi Kasus yang dilakukan Piaget tentang Perkembangan Kognitif pada Anak-anak
* Studi Kasus tentang Pola Konsumsi Masyarakat Kota dan Pola pola Kehidupannya.
sebab akibat dengan cara mengenakan kepada suatu atau lebih kondisi perlakukan dan
membandingkan hasilnya dengan sssuatu atau lebih kelompok kontrol.
Contoh: * Studi tentang Hubungan antara Pola Belajar dengan Prestasi Belajar.
(7) Penelitian Kausal Komparatif, bertujuan untuk menyelidiki kemungkinan sebab akibat
terjadinya suatu fenomena.
(8) Penelitian Tindakan (action research), yaitu bertujuan untuk mengembangkan keterampilan-
keteraampilan baru atau cara-cara pendekatan baru dan untuk memecahkan masalah dengan cara
penerapan langsung didunia kerja atau dunia aktual yang lain.
Contoh:
Metode penelitian atau metode ilmiah adalah prosedur atau lagkahlangkah dalam mendapatkan
pengetahuan ilmiah atau ilmu. Jadi metode penelitian adalah cara sistematis untuk menyususn
ilmu pengetahuan. Sedangkan teknik penelitian adalah cara untuk melaksanakan metode
penelitian. Metode penelitian biasanya mengacu pada bentuk-bentuk penelitian.
Mengacu pada bentuk penelitian, tujuan, sifat masalah dan pendekatannya ada empat macam
metode penelitian :
(2) Metode Verifikasi (Pengujiaan), yaitu untuk menguji seberapa jauh tujuan yang sudaah
digariskan itu tercapai atau sesuaai atau cocok dengan harapan atau teori yang sudah baku.
Tujuan daari penelitian verifikasi adalah untuk menguji teori-teori yang sudah ada guna
menyususn teori baru dan menciptakan pengetahuan-pengetahuan baru. Lebih mutaakhirnya,
metode verifikasi berkembang menjadi grounded research, yaitu metode yang menyajikan suatu
pendekatan baru, dengan data sebagai sumber teori (teori berdasarkan data).
(3) Metode Deskriptif (mendeskripsikan), yaitu metode yang digunakan untuk mencari
unsur- unsur, ciri-ciri, sifat-sifat suatu fenomena. Metode ini dimulai dengan
mengumpulkan data, mengaanalisis data dan menginterprestasikannya. Metode deskriptif
dalam pelaksanaannya dilakukan melalui: teknik survey, studi kasus (bedakan dengan
suatu kasus), studi komparatif, studi tentang waktu dan gerak, analisis tingkah laku, dan
analisis dokumenter.
(4) Metode Historis (merekonstruksi), yaitu suatu metode penelitian yang meneliti sesuatu
yang terjadi di masa lampau. Dalam penerapannya, metode ini dapat dilakkan dengan suatu
bentuk studi yang bersifat komparatif-historis, yuridis, dan bibliografik. Penelitian historis
bertujuan untuk menemukan generaalisasi dan membuat rekontruksi masa lampau, dengan
cara mengumpulkan, mengevaluasi, memverifikasi serta mensintesiskan bukti-bukti untuk
menegakkan fakta-fakta dan bukti-bukti guna memperoleh kesimpulan yang kuat.
BUKU PEMBANDING
Hipotesis (hypo = sebelum =; thesis = pernyataan, pendapat) adalah suuatu
pernyataan yang pada waktu diungkapkan belum mengetahui kebenarannya, tetapi
memungkinkan untuk diuji dalam kenyataan empiris. Hipotesis memungkinkan kita
menghubungkan teori dengan pengamatan, “pernyataan tentang harapan peneliti mengenai
hubungan-hubungan antara variabel-variabel di dalam persoalan.
Supaya fungsi-fungsi tersebut dapat berjalan secara efektif, maka ada faktor-faktor yang
perlu diperhatikan pada penyusunan hipotesis :
1. Hipotesis disusun dalam kalimat deklaratif. Kalimat itu bersifat positif dan tidak
normative. Istilah-istilah seperti seharusnya atau sebaiknya tidak terdapat dalam
kalimat hipotesis. Contoh : Anak-anak harus hormat kepada orang tua. Kalimat ini
bukan hipotesis. Lain halnya jika dikatakan demikian. Kepatuhan anak-anak
kepada orang tua mereka makin menurun.
2. Variabel (variabel-variabel) yang dinyatakan dalam hipotesis adalah variabel yang
operasional, dalam arti diamati dan diukur.
3. Hipotesisi menunjukkan hubungan tertentu di antara variabel-variabel.
B. Menyusun Hipotesis
Hipotesis dapat disusun dengan dua pendekatan, yang pertama secara deduktif ditarik dari
teori. Suatu teori terdiri atas proposisi-proposisi, sedangkan proposisi menunjukkan
hubungan antara dua konsep. Proposisi ini merupakan postulat-postulat yang dari padanya
disusun hipotesis.
Hipotesis dapat juga disusun secara induktif. Dari pengalaman kita di masa lampau,
kita mengetahui bahwa kecelakaan-kecelakaan kendaraan bermotor di jalan raya
kebanyakan disebabkan oleh supir yang menjalankan kendaraannya dengan kecepatan
tinggi. Bertolak dari pengalaman ini kita menyusun hipotesis: Ada hubungan positif antara
kecepatan laju kendaraan dengan kecelakaan lalu lintas.
C. Kerangka Hipotesa
Jumlah variabel yang tercakup dalam suatu hipotesis dan bentuk hubungan di
antara variabel-variabel itu sangat menentukan dalam menentukan alat uji hipotesis.
Hipotesis yang hanya terdiri atas satu variabel akan diuji dengan univariate analysis.
D. Model Relasi
Hubungan variabel dengan variabel dalam suatu hipotesis mempunyai model yang
berbeda-beda. Pengertian hubungan di sini tidak sama dengan pengertian hubungan dalam
PEMBAHA
SAN
A.KELEBIHAN
1. BUKU
PERTAMA
Kelebihan pada buku pertama iyalah pada covernya terlihat menarik,sehingga membuat
para pembaca tertarik untuk membacanya, serta penulisannya juga rapi. Dan isi buku ini
sangat menjelaskan mengenai penelitian, metodenya dijelaskan secara jelas dibuku ini,
serta identitas buku tersebut lebih lengkap dari buku pembanding
2.BUKU PEMBANDING
B. KEKURANGAN
1. BUKU PERTAMA
2.BUKU PEMBANDING
Kekurangan buku pembanding ini iyalah terdapat pada identitas nya yang kurang lengkap,
seperti tidak ada issbn dibuku ini. Dan pada buku ini covernya tidak menarik karena
covernya berwarna hitam putih, sehingga tidak menarik peminat pembaca.
Kesimpulan yang bisa saya ambil