Sintetis Nano Partikel Perak Menggunakan Ekstrak Daun Enceng Gondok
Sintetis Nano Partikel Perak Menggunakan Ekstrak Daun Enceng Gondok
Abstract. Nanoparticles was done by adding water hyacinth leave extract to AgNO 3 2mM solution with ratio of
1:40. Formed silver nanoparticles were analyzed using UV-Vis spectrophotometer, SEM, XRD, PSA, and FTIR to
determine its characteristics. Results showed that absorbance value increased if reaction time is increased.
Maximum absorption was obtained at wavelength 432-446 nm by using UV-Vis spectrophotometer. Result of
PSA analysis shows that the average size of silver nanoparticles formed is 93.2 nm while XRD analysis shows
that the average crystal size of silver nanoparticles is 50.11 nm, with round shape and amorphous. Result of
FTIR analysis to determine functional group that contributes in nanoparticle synthesis shows the contribution of
OH group.
Keywords: reduction method, silver nanoparticles, Eichornia crassipes, bioreductor
Abstrak. Nanopartikel perak telah disintesis dengan metode reduksi menggunakan ekstrak daun eceng gondok
(Eichornia crassipes) sebagai bioreduktor. Proses pembentukan nanopartikel perak dilakukan dengan
penambahan ekstrak daun eceng gondok kedalam larutan AgNO 3 2 mM dangan perbandingan 1:40. Analisis
spektrofotometer UV-Vis, SEM, XRD, PSA dan FTIR digunakan untuk mengkarakterisasi nanopartikel perak
yang dihasilkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai absorbansi meningkat dengan meningkatnya waktu
kontak reaksi. Serapan maksimum diperoleh pada panjang gelombang 432-446 nm dengan menggunakan
spektrofotometer UV-Vis. Ukuran rata-rata nanopartikel perak berdasarkan hasil analisis PSA adalah 93,2 nm,
ukuran kristal nanopartikel perak di tentukan menggunakan XRD dengan ukuran rata-rata 50,11 nm, nanopartikel
perak berbentuk bulat tidak seragam. Analisis gugus fungsi yang berperan dalam sintesis nanopartikel
menggunakan FTIR menunjukkan adanya kontribusi gugus OH.
Kata Kunci : metode reduksi, nanopartikel perak, Eichornia crassipes, bioreduktor
Kasim et al.
126
KOVALEN: Jurnal Riset Kimia, 6(2), 2020: 126-133
menggunakan ekstrak tanaman merupakan kertas saring whatman no.42 dan aluminium
salah satu metode yang efektif (Chandran et foil. Peralatan yang digunakan yaitu magnetic
al., 2006; Leela & Vivekanandan, 2008). stirrer, Freeze dry, corong, spektrofotometri
Nanopartikel perak dapat menjadi alternatif UV-Vis, FTIR (Fourier Tansform Infrared
produksi karena metode ini dapat Spectroscopy) , XRD, PSA (particle size
meminimalisir penggunaan bahan-bahan yang analyzer), timbangan analitik, serta alat yang
Kasim et al.
127
KOVALEN: Jurnal Riset Kimia, 6(2), 2020: 126-133
Optimasi konsentrasi (Taba et al., 2019) nanopartikel perak sebagai fungsi konsentrasi
Larutan AgNO3 2 mM; 1,5 mM; 1 mM dan larutan AgNO3 dapat dilihat pada Gambar 1.
Erlenmeyer 250 mL, kemudian ditambahkan 1 menunjukkan bahwa panjang gelombang dan
mL ekstrak daun eceng gondok. Campuran absorbansi dari nanopartikel perak bertambah
diaduk dengan magnetik stirer hingga terjadi dengan bertambahnya waktu. Nanopartikel
Kasim et al.
128
KOVALEN: Jurnal Riset Kimia, 6(2), 2020: 126-133
larutan AgNO3 yang memiliki panjang perak dengan senyawa aktif yang tedapat
gelombang paling kecil dan absorbansi yang dalam ekstrak daun eceng gondok (Eichornia
besar adalah konsentrasi 2 mM. Gambar 1 crassipes) di sajikan pada Gambar 2.
menunjukan konsentrasi larutan AgNO3 yang
Tabel 1. Optimasi komposisi
digunakan untuk sintesis nanopartikel perak.
Panjang
Komposisi Absorban
gelombang (nm)
1:20 440,50 1,032
1:30 439,50 1, 772
1:40 439 2,582
Gambar 1. Optimasi konsentrasi larutan partikel yang diperoleh berkisar antara 15,6
AgNO3 hingga 76,9 nm dengan diameter rata-rata
partikel adalah 93,2 nm. Ukuran yang
Hasil Optimasi Komposisi
diperoleh lebih kecil dibandingkan penelitian
Perbandingan komposisi larutan AgNO3 2
Masakke et al. (2015) yang menghasilkan
mM diperoleh hasil bahwa semakin besar
nanopartikel perak dengan bioreduktor ekstrak
komposisi larutan AgNO3 2 mM terhadap
daun manggis berdiameter 339,44 nm.
ekstrak daun eceng gondok yang digunakan
Namun, hasil penelitian ini masih lebih besar
maka semakin kecil panjang gelombang dan
dibandingkan ukuran nanopartikel perak
absorbansi yang dihasilkan (Tabel 1). Hal
dengan daun ekstrak salam Taba et al. (2019),
yang sama juga dilaporkan oleh Taba et al.
yaitu 45,7 nm. Sementara itu, nilai
(2019) pada nanopartikel perak dengan
Polydispersity Index (PI) uang diperoleh
ekstrak daun salam. Komposisi larutan AgNO3
adalah 0,296. Semakin mendekati 0 (nol)
2 mM yaitu 1:20 memiliki panjang gelombang
berarti distribusinya semakin baik dan
dan absorbansi yang besar dibandingkan
menunjukkan kestabilan fisik yang baik.
dengan komposisi 1:30 dan 1:40 yang
Berdasarkan histogram distribusi ukuran,
menunjukkan kemungkinan terjadinya
diketahui bahwa partikel dengan kategori
aglomerasi dan membentuk warna kehitaman.
nanopartikel memiliki persentase intensitas
Untuk komposisi 1:30 dan 1:40 memiliki
yang dominan dengan kisaran 49,3%. Ukuran
panjang gelombang yang sama pada hari ke-1
partikel dengan range 21-40 nm memiliki
sehingga komposisi dengan absorbansi yang
intensitas yang paling tinggi dengan
paling besar (1:40) dipilih untuk sintesis
persentase 13%.
nanopartikel perak dalam jumlah besar.
Mekanisme reaksi pembentukan nanopartikel
Kasim et al.
129
KOVALEN: Jurnal Riset Kimia, 6(2), 2020: 126-133
Ag+
H
O H Ag
O
OH
O
H
HO O
HO O
OH
OH
OH O
OH O
Ag
Ag+ O
O -H+
O
O
H
HO O
HO O
-H+
+ 2Ag0
OH
OH
OH O
OH O
+ o
terlibat dalam mereduksi ion Ag menjadi Ag .
Berikut ini adalah perbandingan profil spektrum
FT-IR ekstrak air dari Eichornia crassipes
dengan nanopartikel perak (Gambar 4).
Kasim et al.
130
KOVALEN: Jurnal Riset Kimia, 6(2), 2020: 126-133
Tabel 2. Spektrum FT-IR ekstrak Eichornia karakteristik kristal nanopartikel perak yang
crassipes dengan nanopartikel perak
telah disintesis.
-1
Bilangan gelombang (cm )
atau senyawa fenol. Hal ini diperkuat oleh menunjukkan puncak pada sudut difraksi (2ϴ)
serapan dengan intesitas kuat pada bilangan yang memiliki kesesuain terhadap data difraksi
gelombang 1035 cm
-1
yang merupakan vibrasi standard Ag yang diterbitkan dalam data Joint
streching dari ikatan C-O Alkohol serta serapan Committee on Powder Diffraction Standards
yang menunjukkan adanya vibrasi ikatan C=C 64,44 dan 77,55 (Gambar 5, Tabel 3). Namun
Perubahan intensitas serapan pada daerah peak yang tidak sesuai dengan data Standar Ag,
-1
bilangan gelombang 3419 cm (vibrasi ikatan O- menandakan adanya partikel-partikel pengotor.
-1
H), 1647 cm (vibrasi ikatan C=C) dan 1035 cm
- Hasil analisis secara teoritik terhadap masing-
1
(vibrasi ikatan C-O) dapat memberikan masing puncak difraksi tersebut menunjukkan
petunjuk gugus fungsi yang berperan dalam indeks Miller pada masing-masing puncak
pembentukan nanopartikel perak. Munculnya difraksi adalah {111} {200} {220} dan {311},
pada spektrum FT-IR nanopartikel perak yang menyatakan sistem kristal suatu material.
Kasim et al.
131
KOVALEN: Jurnal Riset Kimia, 6(2), 2020: 126-133
(a) (b)
Gambar 6. Morfologi nanopartikel perak pada perbesaran 10.000x (a) dan 20.000x (b)
Morfologi Nanopartikel Perak dengan SEM (Eichornia Crassipes) mampu berfungsi sebagai
Analisis SEM bertujuan untuk menunjukkan bioreduktor dalam proses sintesis nanopartikel
morfologi partikel. Pembesaran gambar perak. Sintesis nanopartikel dengan ekstrak
nanopartikel perak dilakukan pada skala eceng gondok (Eichornia Crassipes)
10.000x, dan 20.000x. Hasil analisis disajikan menghasilkan nanopartikel perak berwarna
pada Gambar 6a dan 6b. kuning kecoklatan yang memiliki panjang
Morfologi nanopartikel menunjukkan bahwa gelombang 435-441 nm berbentuk bulat tidak
nanopartikel memiliki bentuk dan ukuran yang seragam dan memiliki diameter partikel rata-rata
beragam. Masakke et al. (2015) dan Taba et al. 93,2 nm dengan ratarata ukuran kristal 50,11
(2019) menjelaskan bahwa ukuran yang nm.
beragam diakibatkan oleh efek agregasi
DAFTAR PUSTAKA
nanopartikel dan memiliki partikel yang tidak
seragam. Abdullah, M., Virgus, Y., Nirmin, & Khairurrijal.
(2008). Review: Sintesis Nanomaterial.
KESIMPULAN Jurnal Nanosains & Nanoteknologi, 1(2):
33–57.
Berdasarkan hasil penelitian dapat
disimpulkan bahwa ekstrak daun eceng gondok Ariyanta, H. A. (2016). PREPARASI
Nanopartikel Perak Dengan Metode
Kasim et al.
132
KOVALEN: Jurnal Riset Kimia, 6(2), 2020: 126-133
Marlinda, Zakir, M., & Hariani, N. (2016). Yanti, W. R. O., & Astuti, A. (2018). Sintesis
Sintesis Nanopartikel Perak Nanokristal Perak Menggunakan Ekstrak
Menggunakan Bioreduktor Ekstrak Daun Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana
Paliasa (Kleinhovia hospita Linn.) Dan L.). Jurnal Fisika Unand, 7(3): 286–291.
Potensinya Sebagai Tabir Surya. https://doi.org/10.25077/jfu.7.3.286-
(diunduh di 291.2018
https://www.semanticscholar.org/paper/SI
NTESIS-NANOPARTIKEL-PERAK-
MENGGUNAKAN-BIOREDUKTOR-Marlinda-
Zakir/44b10df24c3b09d98a8e712b14dcd
79fdfbad1e3 pada tanggal 21 Juli 2020).
Kasim et al.
133