PENDAHULUAN
dan dosen profesional harus memiliki kualifikasi akademik minimum Sarjan (S-1)
Guru dan dosen mempunyai kedudukan sebagai tenaga profesional pada jalur
kedudukan guru dan dosen sebagai tenaga profesional dibuktikan dengan sertifikat
kemahiran, atau kecakapan yang memenuhi standar mutu atau norma tertentu serta
Kinerja kompetensi guru dan dosen memikul tanggung jawab utama dalam
1
2
Pencapaian target yang optimal ini bisa dipenuhi apabila lembaga pendidikan
itu dikelola secara professional, maksudnya lembaga yang ada itu ditangani oleh
dalam membentuk dimensi keilmuannya. Terutama yang yang terjun langsung yang
logis bagi mereka untuk memiliki segenap kemampuan, agar dapat melaksankan
perannya. Guru yang professional menjadi dambaan setiap lembaga pendidikan dan
menjadi tumpuan siswa. Hal ini memberikan isyarat bahwa figur guru tersebut
sebagai guru yang berkompeten dalam bidangnya. Jadi seorang guru yang dipandang
professional berarti dia sudah benar-benar kompeten dalam bidangnya yang telah
dan Negara.
Rahman Nata Wijaya mengatakan, bahwa guru itu perlu memahami dan
menghayati wujud manusia yang dibimbingnya. Dan disisi lain guru yang
professional harus memahami dan menghayati wujud dan lulusan sebagai
gambaran dan hasil didikannyayang diharapkan falsafah hidup dan nilai-nilai
yang dianut oleh bangsa Indonesia.1
memahami hal-hal yang bersifat filosofis dan konseptual, guru juga harus
Rahman Nata Wijaya, Kemampuan Guru dalam Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Rosda
Karya, 1999), hal. 2.
3
teknis ini terutama dalam kegiatan mengelola dan melaksanakan interaksi belajar
mengajar, guru paling tidak harus memiliki dua model dasar untuk mejadi seorang
mengkomunikasikan kepada siswa. Tapi kedua model itu belum cukup bagi guru
untuk memiliki kompetensi itu, masih ada kompetensi yang harus dimiliki.
peranan seorang guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar terhadap anak
kesulitan dalam menghadapi anak didik. Karena pada semua profesi persiapan ini
melaksanakan nanti, dan dilain segi mengembangkan peranan yang diperlukan untuk
membahas tingkah laku dan keterampilan itu dapat diklasifikasikan dan menjadi
tujuan kompetensi dan program pendidikan guru. Masalah kompetensi tidak semua
guru dapat menguasainya dengan baik. Jangankan yang belum professional, guru
yang sudah professional dan pengalaman belum tentu dapat mengaplikasikan dengan
profesi interaksi belajar mengajar. Dari dasar itu diperlukan kompetensi dalam
hal ini tidak hanya berperan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa agar lebih
aktif dan gairah dalam belajar. Guru merupakan sentral dalam proses belajar
mengajar. Kehadiran seorang guru dalam proses belajar mengajar tidak dapat
digantikan fungsinya oleh radio, mesin, tape recorder, ataupun oleh computer yang
4
paling modern sekalipun masih banyak unsur-unsur manusiawi seperti sikap, sistem
nilai, perasaan, motivasi, kebiasaan dan lain-lain yang diharapkan merupakan hasil
proses pengajaran, akan tetapi tidak dapat dicapai melalui alat-alat tersebut dan guru
Dalam kegiatan belajar mengajar, interaksi antara guru dan anak didik
yang antara satu dengan yang lainnya saling menyesuaikan dan menunjang dalam
pencapaian tujuan belajar bagi anak didik. Dari konsep di atas, jelaslah bahwa
kompetensi guru adalah suatu unsur yang sangat berpengaruh terhadap keberhasilan
belajar siswa. Dengan demikian kompetensi guru merupakan salah satu unsur yang
tidak bisa diabaikan dalam pengelolaan proses interaksi belajar mengajar. Apalagi
pendidikan guru agama, selamanya tidak akan berhenti dari fungsinya sebagai
pendidikan. Sebab guru agama dalam tugasnya bukan sekedar mengajar dalam arti
menyampaikan ilmu pengetahuan kepada anak didik, dengn ajaran agama Islam.
Bertolak dari paparan di atas, maka dirasa perlu untuk membahas kompetensi guru
yang berhubungan dengan hasil belajar Al-Qur’an Hadist yang dikaji dalam skripsi
yang berjudul “Kompetensi Guru Al-Qur’an Hadist dan Pengaruhnya Terhadap Hasil
B. Rumusan Masalah
oleh siswa yang memiliki Kompetensi yang sesuai dengan bidang studi?
C. Penjelasan Istilah
Dalam penulisan karya ilmiah penjelasan istilah merupakan salah satu hal
yang paling penting, penjelasan istilah dalam judul skripsi ini “Kompetensi Guru Al-
Qur’an Hadist dan Pengaruhnya Terhadap Hasil Belajar Siswa di MTsN Padang
1. Kompetensi
direfleksikan dalam kebiasan berpikir dan bertindak. Arti lain dari kompetensi adalah
spesifikasi dari pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang dimiliki seseorang serta
hadist merupakan kemampuan yang mutlak dimiliki guru, guru tugasnya sebagai
Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1999), hal. 219.
3
M. Ngalim Purwanto, dkk, Kompetensi Mangajar dan Guru, (Jakarta: Niasco, 2001), hal. 3
6
dipisahkan dari ketaatan pendidikan dan tidak bisa berdiri sendiri. Jadi kompetensi
guru Al-Qur’an hadist dalam penelitian ini, yang dimaksud oleh peneliti adalah
2. Guru
Dalam kamus besar bahasa indonesia, menurut istilah Guru adalah “siapa saja
yang bertanggung jawab terhadap anak didik antara lain orang tua (ayah dan
ibu)anak didik . tugas guru tidak hanya mengajar akan tetapi membimbing, membina
dan membentuk pribadi anak dari tidak berilmu supaya berilmu pengetahuan”.4
dalam proses belajar mengajar, yang ikut berperan dalam usaha dalam pembentukan
Adapun guru yang penulis maksud dalam pembahasan ini adalah Guru yang
3. Profesional
Profesional bersal dari kata profesi secara istilah profesi sering diberi makna
secara kabur, karena memang ada perbedaan antara sisi pandang Akademik dan
praktikal. Kekaburan kita akan makna istilah “Profesi” agaknya dapat diperjelas
Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta, 2003),
hal. 27
5
Sudarwan Danim, Pengembangan Profesi Guru, (Jakarta: Kencana, 2011), hal. 101
7
mampu, atu ahli dalam melaksanakan pekerjaan tertentu”. 7 Adapun profesional yang
otonom dan dia mengabdikan diri pada pengguna jasa disertai dengan rasa tanggung
4. Al-Qur’an Hadis
dipelajari di MTsN Padang Tiji yang merupakan bagian mata pelajaran dari
5. Pengaruh
Pegertian pengaruh dalam kamus besar bahasa indonesia adalah: “gaya yang
ada atau timbul (orang, benda) yang ikut membentuk watak, kepercayaan atau
perbuatan seseorang”.9
yang menyebabkan suatu yang terjadi; (2). Suatu yang dapat membentuk atau
Departemen Agama RI, Petunjuk Teknis Mata Pelajaran Al-Qur’a,n Hadits, (Jakarta:
Direktorat Jenderal Pembinaan Kelembagaan Agama Islam, 1996), hal. 5
9
mengubah suatu yang lain; dan (3). Tunduk atau mengikuti karena kuasa atau
6. Hasil belajar
Hasil belajar adalah gabungan dari dua kata yaitu hasil dan belajar yang
artinya sama dengan prestasi belajar. Menurut kamus bahasa indonesia “prestasi
belajar adalah hasil yang dicapai oleh seseorang setelah melakukan pekerjaan
adalah bentik perubahan dari seseorang yang dinyatakan dalam cara cara bertingkah
Sedang kan hasil belajar yang penulis maksud dalam pembahasan ini adalah
hasil belajar yang diproleh siswa selama Guru mengembangkan mata pelajaran di
keinginan yang hendak dicapaikan serta manfaat penelitian. Serta begitu juga dalam
10
JS. Badudu dan Sultan Muhammad Zain, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Cet. IV, (Jakarta:
Pustaka Sinar Harapan, 2001), hal. 176
11
Ibid., hal. 36
12
Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, Cet. 8, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2009), hal.99
9
E. Hipotesis
Beranjak dari pengertian di atas, yang menjadi hipotesis dalam penelitian ini
1. Kurangnya Kompetensi guru terhadap hasil belajar siswa MTsN Padang Tiji.
13
Suharsimi Ariknto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka Cipta,
1993), hal. 62