PEMBAHASAN
secara mendalam dan mendasar tentang sesuatu. Artinya bahwa apabila yang bersifat
mendasar tadi tidak ada maka keesensian objek itu akan hilang. Demikian halnya
dengan hakikat kompetensi guru hakikatnya adalah sikap yang bijaksana serta
pelayanan/ pengabdian yang dilandasi oleh keahlian, teknik dan prosedur yang
mantap serta sikap kepribadian tertentu. Hal ini berarti bahwa seorang pekerja
tertentu karena dilandasi oleh pedoman-pedoman tingkah laku khusus (kode etik)
yang mempersatukan mereka dalam satu korps profesi. Menurut Syaiful Sagala
bahwa
Perilaku kompetensi guru sangat berhubungan erat dengan nilai moral. Guru
merupakan profesi yang mempunyai peranan penting dalam masyarakat bukan hanya
1
______________
Syaiful Sagala, Administrasi Pendidikan Kontemporer, (Bandung: CV. Alfabeta, 2000), hal.
216
10
11
bagi para peserta didik. Guru adalah seseorang yang mempunyai kemampuan
memberi teladan bahkan arahan kepada orang lain. Guru bukanlah sebuah profesi
yang hanya menuntut kompetensi tapi juga menuntut prilaku yang baik. Oleh karena
itu, setiap aktivitas dan sikap yang ditunjukkan seorang guru menunjukkan
dalam mendidik siswanya dan memberi teladan juga kepada masyarakat. Dan untuk
mencapai semuanya itu dibutuhkan guru yang bermoral. Menjadi guru moral
memang bukan perkara mudah. Moralitas selalu meminta untuk setiap orang
konsisten. Konsistensi yang dimaksud adalah konsistensi antara apa yang diucapkan
Hakikat guru yang bermoral adalah pendidik yang mampu menjaga ucapan
dan tindakan agar tidak menimbulkan sesuatu yang merugikan dirinya dan peserta
didik yang dididiknya. Pendidik yang bermoral adalah mereka yang senantiasa tetap
Cara-cara yang mungkin dapat kita lakukan dalam mewujudkan semuanya itu
1. Merefleksikan diri sebelum dan sesudah mengajar. Dengan begitu kita dapat
2. Secara konsisten dan penuh tanggung jawab mengamalkan kode etik profesi
bertindak di masyarakat
yang dilontarkan oleh masyarakat ataupun teman profesi kita, terutama sebisa
mungkin meminta kritik dari para siswa tentang cara berprilaku kita di dalam
kelas.
pertolongan Allah Swt agar kita diberi kemampuan untuk menjalankan tugas
setiap apa yang dilakukannya, baik sikap, prilaku, tindakan, cara mendidik dan cara
berakhlak, bahkan bermoral. Seorang guru harus dapat menempatkan dirinya di mana
saja dengan baik dengan menunjukkan sikap ataupun prilaku yang bermoral.
Guru merupakan unsur aparatur negara dan abdi negara, karena itu guru
2. Macam-macam Kompetensi
didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan
oleh tenaga guru antara lain: kompetensi pedagogik, kepribadian, profesional dan
a. Kompetensi Paedagogik
2
______________
Undang-Undang RepublikIndonesia Nomor 14 Tahun 2005, tentang Guru dan Dosen, (Jakarta:
Sinar Grafika, 2011), hal. 2.
3
______________ E. Mulyasa, Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru, (Bandung;
Rosdakarya, 2008), hal. 49.
14
memberikan kemudahan bagi peserta didik dalam belajar dan mempelajari semua
bermoral dan mempunyai nilai-nilai yang baik. Guru merupakan sebagai contoh dan
menjadi teladan bagi peserta didik dan berakhlak mulia. Selain itu, seorang guru
harus mampu:
4
______________
Imam Wahyudi, Panduan Lengkap Uji Sertifikasi Guru, (Jakarta: PT Prestasi Pustakatya,
2012), hal. 22.
5
______________
Moh. Roqib, dkk, Kepribadian Guru: Upaya Mengembangkan Kepribadian Guru yang
Sehat di Masa Depan, (Yogyakarta: Grafindo Litera Media, 2009), hal. 122.
6
______________
Imam Wahyudi, Panduan Lengkap Uji Sertifikasi Guru…, hal. 19.
15
sikap, tingkah laku, jujur, taat beragama, berakhlak mulia patut untuk diteladani dan
menjadi cerminan untuk peserta didik, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
c. Kompetensi Sosial
Kompetensi sosial merupakan “kemampuan berkomunikasi secara efektif
kompetensi sosial adalah “guru harus mampu menunjukkan dan berinteraksi sosial,
baik dengan murid-muridnya maupun dengan sesama guru dan kepala sekolah,
8
bahkan dengan masyarakat luas”. Oleh karena itu, seorang guru dituntut harus
mampu:
Berdasarkan pendapat ahli di atas, guru yang baik dan profesional itu tidak
hanya mampu berkomunikasi dengan lingkungan kelas dan sekolah tetapi juga bisa
berhubungan baik dengan masyarakat sekitar, bisa menjadi sumber ilmu bagi
7
______________
Ibid,. hal. 25.
8
______________ Hamzah B. Uno, Profesi Kependidikan: Problema, Solusi, dan
Reformasi Pendidikan di Indonesia, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), hal. 69.
9
______________
Imam Wahyudi, Panduan Lengkap Uji Sertifikasi Guru…, hal. 25.
16
d. Kompetensi Profesional
Guru adalah “seseorang yang memiliki tugas sebagai fasilitator agar siswa
dapat belajar dan atau mengambangan potensi dasar dan kemampuannya secara
optimal, melalui lembaga pendidikan sekolah, baik yang didirikan oleh pemerintah
kompetensi yang menggambarkan kemampuan khusus yang sadar dan terarah kepada
tujuan-tujuan tertentu.
dan tingkah laku manusia, bidang studi yang dibinanya, sikap yang tepat tentang
10
______________
Suparlan, Guru Sebagai Profesi, (Yogyakarta: Hikayat Publishing, 2006), hal. 7.
11
______________
Imam Wahyudi, Panduan Lengkap Uji Sertifikasi Guru…, hal. 23.
12
______________
Imam Wahyudi, Panduan Lengkap Uji Sertifikasi Guru…, hal. 24
17
mengajar.
Setiap guru seharusnya dapat mengajar di depan kelas, bahkan mengajar itu
dapat dilakukan pula pada sekelompok siswa di luar kelas atau di mana saja. Namun
kenyataannya tidak semua guru dapat melaksanakan tugasnya dengan baik. Padahal
seorang guru memiliki tanggung jawab bukan hanya mengajar namun masih banyak
berperan penting dalam keberhasilan peserta didik di sekolah, maka guru harus
Manusia bukanlah instrumen ilmiah yang murni dan mampu menyerap segala
sesuatu persis seperti keadaan sebenarnya, hal ini yang membuat seseorang itu
berbeda antara satu dengan yang lainnya dalam mempelajari segala sesuatu.
kepribadian, sikap dan bahkan perbedaan dalam motivasi dan hal inilah yang dapat
profesi keguruan”,14 antara lain dapat dijelaskan satu persatu yaitu sebagai berikut:
lebih baik dan begitu juga sebaliknya”. 15 Tinggi rendahnya pendidikan seseorang
sangat mempengaruhi dan menentukan dalam berbagai proses usaha seseorang, oleh
sangat besar pengaruhnya terhadap proses belajar mengajar yang dilakukan guru
dalam hal mendidik, karena dengan adanya pendidikan, maka akan didik akan dapat
mengikuti perkembangan dari yang kurang berkembang ke arah yang lebih baik atau
meningkat.
2. Pengalaman mengajar
14
______________
Adek Zawal, Faktor yang Mempengaruhi Kompetensi (Online), di akses tanggal 29 Januari
2017 melalui situs http://duroe.blogspot.co.id/2015/01/faktor-yang-mempengaruhi-kompetensi.html
15
______________
Zakiah Daradjat, Kepribadian dan Kompetensi Guru, (Jakarta: Bulan Bintang, 2007), hal.
55
19
yang profesional berarti guru yang mampu melaksanakan tugas keguruannya dengan
Hal utama yang dituntut dari kemampuan kognitif ini adalah adanya fleksibilitas
kognitif (keluwesan kognitif)”.18 Ini ditandai oleh adanya keterbukaan guru dalam
berfikir dan beradaptasi. Bekal pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk
2) Ilmu pengetahuan materi bidang studi yaitu meliputi semua bidang studi
yang akan menjadi keahlian atau pelajaran yang akan diajarkan oleh
guru.19
dilakukannya, baik terhadap orang lain terutama maupun terhadap dirinya sendiri”. 20
Terhadap orang lain khususnya terhadap anak didik guru hendaknya memiliki sikap
dan sifat empati, ramah dan bersahabat. Dengan adanya sifat ini, anak didik merasa
dan secara khusus. Secara umum direfleksikan dalam bentuk gerakan dan tindakan
umum jasmani guru seperti duduk, berdiri, berjalan, berjabat tangan dan sebagainya.
19
______________
Ibid., hal. 70
20
______________
Ibid., hal. 72
21
______________
Ibid., hal. 74
21
(yang menjadi terhambatnya proses belajar) yaitu suatu kendala atau kesukaran yang
dihadapi oleh siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar, di mana kesukaran
tersebut dapat muncul ketika siswa sedang mengikuti suatu pelajaran atau ketika
adanya penugasan oleh guru terhadap dirinya. Hambatan atau kesukaran yang
dihadapi oleh peserta didik dalam mengikuti suatu pelajaran tidak bisa dibiarkan
berlarut-larut, maka pada akhirnya siswa tersebut akan merasa benci terhadap
pendidikan.
dalam mencapai hasil dan minat belajar siswa terhadap suatu mata pelajaran, bahkan
guru sering dikatakan orang sebagai orang yang menentukan keberhasilan dan
mungkin. Mengajar bukan hanya saja mentransfer ilmu pengetahuan, akan tetapi
maupun kelompok.
itu tidak dpaat pula dipisahkan dari pendidikan, untuk mengatasi berbagai hambatan
dan faktor tersebut yang dihadapi oleh guru dalam memberikan pengajaran,
khususnya bidang studi pendidikan Agama Islam maka seorang guru haruslah
belajar siswa atau terhambatnya siswa dalam belajar. Sehingga proses pembelajaran
dan kompetensi keguruan yang dimiliki oleh guru Pendidikan Agama Islam akan
Dalam proses belajar mengajar guru dituntut untuk dapat mencapai tujuan
pembelajaran dengan maksimal dan sempurna, sehingga daya serap siswa pun akan
menjadi lebih baik dan meningkat. Untuk itu seorang guru dituntut dalam proses
melaksanakan tugas mengajar dengan baik, setiap guru dituntut untuk menguasai
penjabaran materi yang akan dan telah disampaikan kepada siswa”.22 Hal ini agar
Siswa merupakan manusia muda, oleh karena itu guru harus menguasai
prinsip-prinsip mengajar. Hal ini bertujuan agar proses belajar berdaya guna dan
efektif. Di samping itu juga tujuan pembelajara mudah tercapai dan terealisasi.
22
______________
B. Suryosubroto, Proses Belajar Mengajar di Sekolah, (Jakarta: Rineka Cipta, 2002), hal.
22
23
Belajar tidak mengenal masa dan waktu, inilah sebenarnya prinsip yang harus
dipegang teguh oleh seorang guru “tanpa menguasai bahan ajar, maka guru tersebut
dalam proses belajar mengajar akan terkendala”.23 Oleh katena itu, gur harus
serta metode belajar. Hal ini supaya proses pembelajaran dapat berjalan seperti yang
diharapkan.
Di samping itu juga guru harus mampu menggunakan media belajar dengan
baik, hal ini dikarenakan proses belajar dengan menggunakan sarana belajar mampu
Begitu juga halnya guru harus menjadi motivator siswa dalam belajar. Karena
tanpa dorongan atau arahan dari guru siswa tersebut akan terkendala dalam proses
belajar mengajar.
Belajar dianggap berhasil apabila seseorang telah dapat atau telah sanggup
dapat menguasai dan mentrasferkan sesuatu yang telah dipelajari perlu adanya
23
______________
Ibid., hal. 25
24
tujuan dari pelajaran yang telah dipelajari. Adapun upaya peningkatan daya serap
a. Memberikan bimbingan
menghadapi siswa yang lambat belajar, sifat dan prilakunya selalu lambat. Tanpa
kesabaran guru, siswa akan menjadi mudah putus asa, apalagi jika usaha-usaha
bantuan yang diberikan tidak segera menampakkan haislnya. Lebh dari itu, guru yang
tidak sabar dan kurang telatan akan segera meninggalkan tugas bimbingan dan
dan sesuai dengan yang diharapkan. Pola belajar siswa merupakan suatu cara atau
tindakan yang dilakukan dalam proses belajar antara pendidik dengan siswa agar
b. Pengawasan
Guru harus memperhatikan siswa dalam belajar seperti memantau alat belajar
dalam belajar. Guru yang menyadari akan bertanggung jawab, maka akan berusaha
24
______________
E. Mulyasa, Menjadi Guru Profesional, (Jakarta: Rineka Cipta, 2002), hal. 52.
25
1) Pembiasaan
2) Pendidikan intelektual dan emosional
3) Pengembangan moralitas, terutama moralitas agama
4) Memberikan dorongan kepada siswa dalam pembentukan daya serap
pembelajaran PAI.25
Dari kutipan di atas menjelaskan bahwa tugas guru adalah menetapkan apa
yang telah dimiliki oleh siswa sehubungan dengan latar belakang dan
mencapai tujuan. Untuk merumuskan tujuan guru perlu memahami seluruh aspek
perjalanan, untuk memberikan dorongan kepada siswa yang sangat bergantung pada
c. Menyediakan Fasilitas
dengan adanya fasilitas yang memadai maka dalam belajar siswa akan lebih mudah
dalam mencapai tujuan pengajaran sehingga dapat meningkatkan daya serap siswa.
Oleh karena itu, setiap lembaga pendidikan baik tingkat pendidikan dasar maupun
memadai.
25
______________
Azwan Zein, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2002), hal. 20
26
______________
Azwan Zein, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2002), hal. 20
26
d. Memotivasi siswa
Guru merupakan faktor yang asasi dalam hidup manusia, ia menempati posisi
yang kuat dengan pengaruhnya dalam membentuk individu yang mana pengaruhnya
berkelanjutan sepanjang hidupnya. Terutama pendidikan yang diterima dari orang tua
siswa.
belajar. Motivasi dapat timbul dari dalam diri individu dan dapat pula timbul dari
serap pendidikan siswa, menurut Hasan Langgulung, “banyak tingkah laku belajar
siswa itu melibatkan tiruan di berbagai situasi orang menyelesaikan masalah, bukan
dengan mencoba-coba suatu responden sesudah yang lain sehingga salah satunya di
beri ganjaran, tetapi dengan mengerjakan apa ia lihat dari perbuatan orang lain”.27
Dari kutipan di atas dapat dipahami bahwa tingkah laku seseorang dalam hal
ini siswa akan terwujud karena siswa meniru terhadap apa yang dilakukan oleh orang
kegiatan belajar yang padat dan menjadi aktivitas yang dominan ditunjukkan oleh
guru dan warga seolah lainnya, maka ia akan termotivasi untuk belajar terus dan
Hadits yang baik harus dilakukan dengan baik dan pedoman cara yang tepat. Setiap
orang mempunyai cara atau pedoman sendiri-sendiri dalam belajar. Pedoman/ cara
27
______________
Hasan Langgulung, Asas-asas Pendidikan Islam, (Jakarta: Al-Husna Zikra, 2000), hal.
286
27
yang satu cocok dilakukan oleh seorang siswa, tetapi mungkin kurang sesuai untuk
kemampuan, kecepatan dan kepekaan dalam menerima materi pelajaran, oleh karena
itu tidaklah suatu petunjuk yang pasti harus dikerjakan oleh seorang siswa dalam
belajar adalah para siswa itu sendiri. Untuk dapat mencapai hasil belajar yang sebaik-
berbagai sarana atau sumber daya seperti bangunan sekolah, buku/ materi pelajaran,
guru dan sarana pendukung lainnya. Berkaitan dengan guru, sebagaimana telah
dialami oleh anak-anak, remaja, dan pemuda yang menyangkut dimensi kemanusiaan
mereka. Maka permasalahan yang dialami oleh para siswa di sekolah sering kali
tidak dapat dihindari meski dengan pengajaran yang baik sekalipun. Hal tersebut juga
Dalam hal ini permasalahan siswa tidak boleh dibiarkan begitu saja. Apabila
misi sekolah adalah menyediakan pelayanan yang luas secara efektif membantu
Kata “meningkatkan” dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah kata kerja
bertingkat, yang digambarkan secara jelas dan dapat diukur dengan teknik-teknik
penilaian tertentu. “Perbedaan antara kompetensi dengan hasil belajar terdapat pada
batasan dan patokan kinerja peserta didik yang dapat diukur. Indikator hasil belajar
dapat digunakan sebagai dasar penilaian terhadap peserta didik dalam mencapai
Data hasil belajar sangat diperlukan oleh guru untuk mengetahui ketercapaian
hasil proses belajar mengajar yang telah berlangsung dan dapat juga sebagai
indikator untuk mengetahui keterbatasan peserta didik yang menjadi tanggung jawab
pendidik. Data hasil belajar dapat diperoleh melalui beberapa cara antara lain melalui
serangkaian tes yang dilakukan oleh guru selama satu semester. Hasil belajar dapat
dikatakan baik, jika terjadi peningkatan dari setiap tes yang dilakukan selama satu
28
______________
Hasan Alwi, Kamus Bear Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2007), hal. 1197-1198
29
______________
Ibid., hal. 129
30
______________
Zainal, Standar Kualifikasi dan Kompetensi Guru, (Bandung: Pustaka Wijaya Baru, 2008),
hal. 88
29
dilakukan dengan baik dan pedoman cara yang tepat. Setiap orang mempunyai cara
atau pedoman sendiri dalam belajar. Oleh karena itu, tidaklah ada suatu petunjuk
yang pasti yang harus dikerjakan oleh seorang siswa dalam melakukan kegiatan
belajar. Tetapi faktor yang paling menentukan hasil belajar siswa adalah para siswa
itu sendiri untuk dapat mencapai hasil belajar yang sebaik-baiknya harus mempunyai