ABSTRACT
The aim of this research are to investigate the effect of cash conversion cycle
on firm profitability and to compare that effect to the effect of classic liquidity ratio
on firm profitability. This research is also to investigate the effect of cash conversion
cycle on firm firm profitability in different firm sizes and industries. The population
of research object is companies listed on Indonesian Stock Exchange from 2006 to
2009. Sampling method used is purposive sampling. Samples consist of member of
Manufacture industry represented by Plastic and Glass sub-industry and member of
Service industry represented by Transportation Service sub-industry. The statistic
tool used is multiple regression. The result shows that the cash conversion cycle has
negative effect on firm profitability. There is no difference effect between different
industry and firm size.
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh siklus konversi
kas terhadap profitabilitas perusahaan dan untuk membandingkan efek bahwa
untuk pengaruh rasio likuiditas terhadap profitabilitas perusahaan klasik. Penelitian
ini juga untuk mengetahui pengaruh siklus konversi kas terhadap profitabilitas
perusahaan perusahaan dalam ukuran perusahaan yang berbeda dan industri.
Populasi obyek penelitian adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia 2006-2009. Metode sampling yang digunakan adalah purposive
sampling. Sampel terdiri dari anggota industri Industri diwakili oleh Plastik dan
Kaca sub-industri dan anggota industri Layanan Transportasi diwakili oleh industri
sub-Service. Alat statistik yang digunakan adalah regresi berganda. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa siklus konversi kas memiliki pengaruh negatif
terhadap profitabilitas perusahaan. Tidak ada efek perbedaan antara industri yang
berbeda dan ukuran perusahaan.
31
Jurnal Bisnis & Manajemen
Vol. 14, No. 1, 2014 : 31 - 46
32
Siklus Konversi Kas: Alternatif... Muh Juan Suam Toro & Deny Dwi Hartomo
penelitian ini juga menyelidiki apakah dan Soenen (1998) menunjukkan arti penting
perusahaan dengan industri dan ukuran kondisi trade-off antara dua tujuan
yang berbeda akan memiliki pengaruh yang manajemen modal kerja yaitu likuiditas dan
berbeda terhadap profitabilitas perusahaan.
profitabilitas. Keputusan untuk
meningkatkan likuiditas sering kali
TELAAH PUSTAKA
mengorbankan potensi dalam mendapatkan
Manajemen Modal Kerja
profitabilitas dan sebaliknya, meningkatkan
Modal kerja (working capital) terkadang
profitabilitas cenderung akan mengurangi
disebut modal kerja kotor (gross working
likuiditas perusahaan.
capital), secara sederhana mengacu pada
aset lancar yang digunakan dalam operasi
Siklus Konversi Kas
(Brigham dan Daves, 2004). Istilah ini dalam
Konsep siklus konversi kas (cash
beberapa literatur sering memiliki makna
conversion cycle) diperkenalkan oleh
yang sama modal kerja bersih (net working
Lawrence J. Gitman pada tahun 1974. Siklus
capital). Finnerty (1989) mengemukakan
konversi kas merupakan pengukuran
bahwa modal kerja bersih sebuah
dinamis terhadap manajemen likuiditas
perusahaan sama dengan jumlah aset lancar
berjalan atau ongoing liquidity management
dikurangi jumlah kewajiban lancar. Aset
(Jose et al., 1996) Jose et al. (1996)
lancar, yang secara prinsip terdiri kas, surat
mengemukakan bahwa siklus konversi kas
berharga jangka pendek, piutang dagang
mengukur waktu antara pengeluaran kas
dan persediaan adalah aset dimana sebuah
untuk sumber daya dan penerimaan kas dari
perusahaan secara normal dapat
penjualan produk. Menurut Shin dan Soenen
mengubahnya menjadi kas dalam satu tahun.
(1998), siklus konversi kas adalah
Kewajiban lancar, secara prinsip terdiri dari
pengukuran jumlah hari antara dana yang
pinjaman jangka pendek, utang dagang,
didedikasikan terhadap persediaan
pajak yang ditangguhkan adalah kewajiban
(inventory) dan piutang dagang (receivables)
yang akan jatuh tempo dalam satu tahun.
dikurangi jumlah hari pembayaran yang
Finnerty (1989) mengemukakan bahwa
ditangguhkan kepada pemasok (supplier).
manajemen modal kerja dipengaruhi oleh
kebutuhan perusahaan untuk menjaga
kecukupan likuiditasnya2. Perusahaan harus
memastikan kas di tangan cukup untuk
memenuhi kewajiban kasnya ketika jatuh
tempo. Shin dan Soenen (1998)
mengemukakan bahwa cara pengelolaan
modal kerja dapat secara signifikan
mempengaruhi likuiditas dan profitabilitas
sebuah perusahaan. Smith (1980) dalam Shin
2
Likuiditas mengacu pada tingkat kemudahan bagi
perusahaan untuk dapat mengubah sebuah aset menjadi
kas tanpa kehilangan nilainya. Setiap aset perusahaan
memiliki tingkat likuiditas yang berbeda.
33
Jurnal Bisnis & Manajemen
Vol. 14, No. 1, 2014 : 31 - 46
Periode
Periode Konversi
Pengumpulan
Persediaan
Piutang Dagang
Periode
Penangguhan Siklus Konversi Kas
Utang
34
Siklus Konversi Kas: Alternatif... Muh Juan Suam Toro & Deny Dwi Hartomo
lebih pendek akan membuat perusahaan yang lebih memiliki makna dari sudut
semakin efisien dalam operasi internalnya pandang aliran kas (cash flow). Sementara
dan semakin dekat ketersediaan aliran kas Shin dan Soenen (1998) berpendapat bahwa
bersihnya sehingga membuat perusahaan karena sifatnya yang statis, kecukupan
lebih likuid. Shin dan Soenen (1998) current ratio dan quick ratio untuk mengukur
mengemukakan bahwa pandangan efektivitas perusahaan dalam mengelola
tradisional tentang hubungan siklus konversi modal kerjanya dipertanyakan. Shin dan
kas dan profitabilitas perusahaan adalah, Soenen menambahkan, likuiditas untuk
secara ceteris paribus, siklus konversi kas sebuah perusahaan yang sedang
yang lebih panjang akan merusak menjalankan operasinya tidak benar-benar
profitabilitas sebuah perusahaan. Namun tergantung pada asetnya tetapi pada aliran
mereka menambahkan, sebuah perusahaan kas operasi (operating cash flow) yang
mungkin memiliki penjualan yang besar dan dihasilkan dari aset tersebut.
kebijakan kredit yang longgar yang Berdasar uraian di atas, diharapkan
membuat siklus konversi kas menjadi lebih bahwa siklus konversi kas berpengaruh
panjang. Pada kasus ini siklus konversi kas negatif terhadap profitabilitas dan
yang lebih panjang akan menghasilkan pengaruhnya lebih dominan dibandingkan
profitabilitas yang lebih besar. dengan current ratio, sehingga hipotesisnya
Jose et al. (1996); menggunakan data di adalah sebagai berikut:
pasar modal Amerika Serikat menunjukkan H1: Siklus konversi kas berpengaruh
bukti bahwa siklus konversi kas negatif pada profitabilitas perusahaan
berpengaruh negatif baik pada profitabilitas H2: Pengaruh siklus konversi kas pada
yang diukur dengan return on asset (ROA) profitabilitas perusahaan lebih
maupun return on equity (ROE). Shin dan dominan dibandingkan pengaruh
Soenen (1998) mendukung penemuan ini current ratio pada profitabilitas
dengan membuktikan bahwa siklus dagang perusahaan
bersih, yang secara prinsip sama dengan
siklus konversi kas, berhubungan negatif Siklus Konversi Kas Pada Industri Yang
dengan profitabilitas (diukur dengan profit Berbeda
margin). Bukti yang sama juga ditemukan Perusahaan-perusahaan dalam sebuah
oleh Khan et al. (2003), yang menggunakan industri akan memiliki perbedaan pengaruh
data di pasar modal Pakistan, dan Eljeli siklus konversi kas yang berbeda dengan
(2004), yang menggunakan data pasar industri yang lain. Jose et al. (1996)
modal Saudi Arabia. menyatakan bahwa antar perusahaan yang
Siklus konversi kas dapat menjadi berbeda memiliki variasi dalam pengukuran
alternatif indikator likuiditas yang lebih baik siklus konversi kas. Ini dikarenakan adanya
dibanding rasio likuiditas klasik yang sering perbedaan dasar pada produk dan
dipakai yaitu current ratio. Menurut Jose et pasarnya. Menurut Filbeck dan Krueger
al. (1996), pengukuran likuiditas (2005), faktor industri dapat mempengaruhi
perusahaan, termasuk current ratio, quick kebijakan kredit, manajemen persediaan
ratio, modal kerja bersih dan rasio modal dan aktivitas pembayaran tagihan
kerja bersih terhadap kewajiban lancar, perusahaan. Perubahan pada suku bunga,
didasarkan pada neraca perusahaan yang tingkat inovasi dan kompetisi akan
sifatnya statis. Rasio yang statis mengukur cenderung mempengaruhi manajemen
kemampuan perusahaan dalam menutupi modal kerja. Jose et al. (1996) dan Shin dan
kewajibannya jika terjadi kebangkutan Soenen (1998) menunjukkan bahwa siklus
(default) namun tidak menyediakan indikator
35
Jurnal Bisnis & Manajemen
Vol. 14, No. 1, 2014 : 31 - 46
konversi kas tidak konsisten mempengaruhi H3: Terdapat perbedaan pengaruh siklus
profitabilitas pada semua industri. konversi kas pada profitabilitas antar
Pada beberapa industri ditemukan industri yang berbeda
pengaruh yang signifikan dan tidak pada
industri lainnya. Perbedaan ini juga terdapat
pada pengaruh siklus konversi kas terhadap Siklus Konversi Kas Pada Ukuran
kinerja pasar perusahaan dalam industri Perusahaan Yang Berbeda
yang berbeda (Shin dan Soenen, 1998; Panjang siklus konversi kas akan
Wang, 2002). Secara lebih rinci Filbeck dan berbeda pada ukuran perusahaan yang
Krueger (2005) melakukan analisis pada berbeda. Perusahaan yang lebih besar
level komponen dari siklus konversi kas terbukti memiliki siklus konversi kas yang
yaitu persediaan, piutang dagang dan utang lebih pendek (Moss, 1993). Moss
dagang. Mereka menemukan bukti bahwa menyimpulkan, perusahaan yang lebih
antara perusahaan pada industri berbeda besar memiliki kemampuan yang lebih baik
memiliki karakteristik panjang periode dalam mengelola siklus konversi kas. Peel et
pengumpulan piutang dagang (receivable al. (2000) dalam Howorth dan Westhead
collection period), periode konversi (2003) mengemukakan bahwa perusahaan
persediaan (inventory conversion period) dan yang kecil umumnya diasosiasikan dengan
periode penangguhan utang dagang proporsi aset lancar yang lebih tinggi relatif
(payable deferral period) yang berbeda terhadap perusahaan besar, kurang likuid,
pula. aliran kas yang berfluktuasi, dan
Eljeli (2004) menemukan bukti bahwa ketergantungan terhadap utang jangka
siklus konversi kas berpengaruh pada pendek. Eljeli (2004) berpendapat bahwa
profitabilitas pada industri padat modal profitabilitas mungkin lebih terkait dengan
(capital intensive) dan tidak pada industri ukuran perusahaan. Ukuran perusahaan
padat karya (labour intensive). Namun akan mempengaruhi likuiditas, siklus
demikian, Eljelil tidak menjelaskan alasan konversi kas dan profitabilitas dengan cara
perbedaan pengaruh antar industri tersebut. yang berbeda. Perusahaan besar dapat
Kemungkinan penjelasannya adalah membeli sejumlah persediaan yang besar
dikarenakan industri padat modal adalah sehingga mendapatkan potongan harga dari
industri yang dibangun dengan modal yang penyalurnya namun dengan tetap menjaga
jumlahnya besar untuk kegiatan operasional tingkat persediaannya. Penyalur mungkin
maupun pembangunannya, sedangkan akan lebih menyukai perusahaan besar
industri padat karya adalah industri yang dengan memberikan kelonggaran periode
lebih dititikberatkan pada sejumlah besar kredit. Selain itu perusahaan besar
tenaga kerja dalam pembangunan serta dipandang lebih memiliki keberhasilan
pengoperasiannya. Industri padat modal dalam melakukan pengumpulan kas dari
menuntut pengelolaan modal (diwujudkan piutangnya. Faktor-faktor ini dapat
dalam aset perusahaan) yang lebih baik mendorong siklus konversi kas perusahaan
daripada pengelolaan modal pada industri yang lebih besar menjadi lebih pendek
padat karya. Berdasarkan uraian di atas, dibandingkan pada perusahaan yang lebih
perbedaan operasional perusahaan akan kecil. Moss (1993) menemukan bukti bahwa
menunjukkan pengaruh siklus konversi kas siklus konversi kas, selain berhubungan
pada profitabilitas yang berbeda sehingga terbalik dengan ukuran perusahaan, juga
hipotesis dirumuskan sebagai berikut: berhubungan terbalik dengan profitabilitas
perusahaan.
36
Siklus Konversi Kas: Alternatif... Muh Juan Suam Toro & Deny Dwi Hartomo
37
Jurnal Bisnis & Manajemen
Vol. 14, No. 1, 2014 : 31 - 46
Pengaruh Siklus Konversi Kas terhadap Profitabilitas pada Industri yang Berbeda
Model regresi pada analisis pengaruh siklus konversi kas pada profitabilitas
perusahaan digunakan pada analisis ini dengan menambahkan variabel dummy industri.
Model statistik analisis ini adalah sebagai berikut:
ROAit = α + β1CCCit + β2CCCitDIi+ β3CRit + β4DRit + εit
Keterangan:
DIi = Dummy industri
Pengaruh Siklus Konversi Kas terhadap Profitabilitas pada Ukuran Perusahaan yang
Berbeda
Model regresi pada analisis pengaruh siklus konversi kas pada profitabilitas
perusahaan pada analisis pertama digunakan pada analisis ini dengan menambahkan
variabel dummy ukuran perusahaan. Model statistik analisis ini adalah sebagai berikut:
ROAit = α + β1CCCit + β2CCCitDSizei+ β3CRit + β4DRit + εit
Keterangan:
DSizei = Dummy ukuran perusahaan
38
Siklus Konversi Kas: Alternatif... Muh Juan Suam Toro & Deny Dwi Hartomo
Data industri plastik dan gelas standar deviasi yang lebih mendekati nilai
digunakan untuk melakukan analisis minimum menunjukkan bahwa beberapa
pengaruh siklus konversi kas pada perusahaan anggota sampel memiliki return
profitabilitas perusahaan dan analisis on assets yang besar dibandingkan anggota
pengaruh interaksi antara siklus konversi sampel lainnya.
kas dan ukuran perusahaan pada Siklus konversi kas pada sampel
profitabilitas perusahaan. industri plastik dan gelas memiliki rentang
Pada Tabel 1 ditunjukkan bahwa untuk 32 hari sampai dengan 202 hari dengan nilai
industri plastik dan gelas, return on assets rata-rata 84 hari dan standar deviasi 50 hari.
sebagai proksi variabel profitabilitas Return on assets sampel industri jasa
perusahaan memiliki rentang 0% sampai transportasi memiliki rentang -36 hari
dengan 11,37% dengan nilai rata-rata 3,72% hingga 121 hari dengan nilai rata-rata 20 hari
dan standar deviasi 3,49%. Sementara untuk dan standar deviasi 42 hari. Semua sampel
sampel industri jasa transportasi memiliki industri plastik dan gelas memiliki siklus
rentang 0,06% sampai dengan 11,72% konversi kas yang lebih panjang. Ini
dengan nilai rata-rata 3,58% dan standar menunjukkan industri ini kurang efektif
deviasi 3,2%. Terlihat dari aspek dalam mengelola siklus konversi kas
profitabilitas kedua jenis industri ini dibanding industri jasa transportasi. Hal ini
memiliki kemiripan. Nilai rata-rata dan dikarenakan industri plastik dan gelas
39
Jurnal Bisnis & Manajemen
Vol. 14, No. 1, 2014 : 31 - 46
40
Siklus Konversi Kas: Alternatif... Muh Juan Suam Toro & Deny Dwi Hartomo
Tabel 2: Pengaruh Siklus Konversi Kas dan Current Ratio Pada Profitabilitas
Perusahaan
Variabel Unstandardized t-stat Significance
Coefficient
Siklus Konversi Kas 0.000** -2.278 0.010
Current Ratio 0.000 -0.077 0.939
Debt Ratio -0.113** -2.666 0.012
Adj. R2 0.186 - -
F-Stat 3.903** - 0.017
Variabel Dependen: Return on Assets, *α=10%, ** α=5%, ***α=1%
Sumber: output SPSS
41
Jurnal Bisnis & Manajemen
Vol. 14, No. 1, 2014 : 31 - 46
42
Siklus Konversi Kas: Alternatif... Muh Juan Suam Toro & Deny Dwi Hartomo
43
Jurnal Bisnis & Manajemen
Vol. 14, No. 1, 2014 : 31 - 46
1. Siklus konversi kas berpengaruh negatif sehingga dapat digunakan untuk memenuhi
pada profitabilitas perusahaan. Semakin kewajiban jangka pendek perusahaan.
lama siklus konversi kas maka Manajer dapat menerapkan kebijakan untuk
profitabilitas perusahaan akan semakin memperpanjang penangguhan utang
menurun, dan sebaliknya semakin melalui peningkatan kualitas kerjasama
pendek siklus konversi kas, semakin dengan pemasok. Manajer juga dapat
mampu perusahaan dalam aspek mempercepat penagihan piutang melalui
likuditasnya sehingga semakin kebijakan kredit dan kemudahan
meningkat profitabilitasnya. pembayaran. Selain itu manajer juga dapat
2. Pengaruh siklus konversi kas pada mengurangi lead time dalam mengkonversi
profitabilitas perusahaan lebih dominan inventori menjadi barang jadi dan
dibandingkan pengaruh current ratio mempercepat terjadinya penjualan.
pada profitabilitas perusahaan. Penelitian ini juga memberikan
3. Tidak terdapat perbedaan pengaruh rekomendasi pada akademisi bahwa siklus
siklus konversi kas pada profitabilitas konversi kas dapat menjadi ukuran likuiditas
perusahaan untuk industri yang yang lebih baik dibandingkan ukuran klasik
berbeda. Struktur industri yang likuiditas yaitu current ratio dalam
berbeda pada sampel yang diamati memprediksi profitabilitas perusahaan.
menunjukkan tidak ada pengaruh siklus Keterbatasan penelitian ini adalah
konversi kas yang lebih besar atau lebih terbatasnya sampel perusahaan yang
kecil pada profitabilitas perusahaan. menjadi fokus penelitian. Penelitian ini
4. Tidak terdapat perbedaan pengaruh menuntut keseragaman sistem produksi dan
siklus konversi kas pada profitabilitas operasi perusahaan yang menjadi sampel
perusahaan antar ukuran perusahaan sehingga hasil analisis dapat disajikan
yang berbeda. Pembedaan ukuran pada secara optimal. Jumlah perusahaan yang
pada sampel yang diamati menunjukkan terdaftar di Bursa Efek Indonesia bila dibagi-
tidak ada perbedaan pengaruh siklus bagi dalam industri yang spesifik dalam
konversi kas lebih besar atau lebih kecil rangka mendapatkan homogenitas sistem
antar perusahaan dengan ukuran yang produksi dan operasi terlalu sedikit. Kondisi
berbeda. ini menjadikan hasil penelitian menjadi
5. Permasalahan uji asumsi klasik terutama sangat sensitif terhadap jumlah sampel.
permasalahan heteroskedastisitas dan Permasalahan tidak terpenuhinya uji asumsi
kemungkinan adanya masalah klasik menyebabkan hasil penelitian tidak
autokorelasi menyebabkan hasil akurat.
penelitian ini tidak akurat sehingga Saran bagi penelitian selanjutnya
perlu dilakukan perbaikan pada diharapkan dapat mengatasi permasalahan
penelitian selanjutnya. jumlah sampel ini seiring dengan
perkembangan pasar modal di Indonesia.
Penelitian ini memberikan Salah satu solusi yang bisa ditawarkan untuk
rekomendasi pada para manajer perusahaan penelitian dalam waktu dekat selanjutnya
bahwa pengelolaan siklus konversi kas yang adalah menggabungkan beberapa industri
optimal, melalui pengelolaan utang, piutang yang memiliki kemiripan dalam sistem
dan persediaan dapat membantu produksi dan operasinya.
perusahaan dalam menyediakan likuiditas
44
Siklus Konversi Kas: Alternatif... Muh Juan Suam Toro & Deny Dwi Hartomo
45
Jurnal Bisnis & Manajemen
Vol. 14, No. 1, 2014 : 31 - 46
46