2
Menjalankan Amanah Undang-
Undang No. 40 Tahun 2004 Tentang
SJSN
Pasal 19 ayat (1) : “Jaminan Kesehatan diselenggarakan secara nasional berdasarkan prinsip
asuransi sosial dan prinsip ekuitas
Pasal 23 ayat (4) : “Dalam hal peserta membutuhkan rawat inap di rumah sakit, maka kelas
pelayanan di rumah sakit diberikan berdasarkan kelas standar.
Pasal 54B : “Manfaat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 54A diterapkan secara bertahap
sampai dengan paling lambat tahun 2022 dan pelaksanaannya dilakukan secara
berkesinambungan untuk meningkatkan tata kelola Jaminan Kesehatan.
3
KRIS JKN ADALAH AMANAH UU SJSN (2)
4
KONSEPSI KRIS JKN “Standardize”/
standarisasi
Spesifikasi Setiap tempat tidur dilengkapi dengan: ***) Tempat tidur dalam instalasi rawat inap harus menjamin
kelengkapan tempat kelengkapan spesifikasi sebagaimana ditetapkan dalam
Minimal 2 kotak kontak dan tidak boleh
tidur kriteria.
11 percabangan/ sambungan langsung tanpa
pengamanan arus
Outlet oksigen tersentral
Nurse call yang terhubung dengan nurse
Ruangan telah terbagi Ruang rawat inap terpisah berdasarkan jenis kelamin, usia,
atas jenis kelamin, jenis penyakit (infeksi, noninfeksi, bersalin)
Ruangan terpisah berdasarkan jenis kelamin,
12 usia, jenis penyakit
usia, jenis penyakit (infeksi, noninfeksi, bersalin)
(infeksi, noninfeksi,
bersalin)
8
RANCANGAN BOBOT INDIKATOR KRI JKN
(A) No Indikator B o b o t
• Regional I terdiri dari Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, dan Jawa Timur
• Regional II terdiri dari Sumatera Barat, Riau,Sumatera Selatan, Lampung, Bali, dan NTB
• Regional III terdiri dari NAD, Sumatera Utara, Jambi, Bengkulu, Kepulauan Riau, Kalimantan Barat, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah,
Sulawesi Tenggara, Gorontalo, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan
• Regional IV terdiri dari Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah
• Regional V terdiri dari Bangka Belitung, NTT, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Maluku, Maluku Utara, Papua, dan Papua Barat.
* Regionalisasi tarif
inacbgs 10
Rekapitulasi Hasil Self Assessment RS
Rekapitulasi Kesiapaan RS dalam
Mengimplementasikan 1. Sebagian besar rumah sakit (81%)
Kebijakan KRI JKN dari self assessment dikategorikan
siap mengimplementasikan kebijakan
KRI, meskipun diperlukan
penyesuaian infrastruktur dalam skala
kecil
2. Kendala penyesuaian infrastruktur RS
umumnya ditemui pada RS Tua (lebih
dari 20 tahun masa guna), misalnya
dalam hal pengaturan kamar mandi,
jumlah tempat tidur dsb.
12
Rekapitulasi Hasil Self Assessment RS TNI/Polri
Rekapitulasi Kesiapaan RS TNI/Polri dalam • Kegiatan self assessment diikuti oleh 114
Mengimplementasikan rumah sakit TNI/Polri yang tersebar di seluruh
Kebijakan KRI JKN Indonesia.
• Berdasarkan penilaian terhadap 15 indikator
kelas standar, tidak ada satu pun RS TNI/Polri
yang sudah memenuhi seluruh kriteria yang
ditetapkan.
• Sebanyak 84 rumah sakit (74%) masuk dalam
kategori RIS JKN dengan perbaikan dan
peningkatan infrastruktur skala kecil.
• Sebanyak 30 rumah sakit (26%)
membutuhkan perbaikan dan peningkatan
infrastruktur skala sedang hingga besar.
13
RANGKAIAN KONSULTASI DAN DIALOG
PUBLIK
14
DAMPAK PP 47 TAHUN 2021 DENGAN
POLA TARIF DAN RUJUKAN, WAKTU
PELAKSANAAN
PP 47 2021 dengan Keberlanjutan, Mutu, dan Akses di JKN
UU 29/2004 Tentang Praktik
Kedokteran AKSES &
RS
UU 36/2009 Tentang Kesehatan MUTU
EXISTING UU 44/2009 Tentang Rumah Sakit
RS BARU UU 36/2014 Tentang Tenaga Kualitas dan Perijinan RS?
Kesehatan Kuantitas SDM? Tools?
Maldistribusi SDM
Kuantitas dan Kualitas
SDM PP 47/2021 tentang Kompetensi
Tempat Tidur?
RS?
Jumlah Kecukupan TT Penyelenggaraan
Sistem Rujukan
Berjenjang Berdasarkan
Bidang DAMPAK JKN :
Kelas RS Perumahsakitan Pola sistem rujukan
Pola tarif RS
Pola standar akreditasi RS
Disparitas Kompetensi RS UU 11/2020 Tentang Cipta Implementasi Kelas
Kerja Standar
Variasi Mutu
*Apakah perlu klasifikasi rumah sakit setelah
Pelayanan Sumber : Presentasi Dr Hesty
regulasi baru?
16
PASAL-PASAL DALAM PP 47/2021 TERKAIT
KELAS STANDAR
Peraturan Perundang-Undangan
• Pasal 16:
Ketersediaan tempat tidur rawat
inap sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 14 ayat (1) huruf b meliputi:
a. Klarifikasi Rumah Sakit Umum:
1. Kelas A paling sedikit 250 TT.
2. Kelas B paling sedikit 200 TT.
3. Kelas C paling sedikit 100 TT.
4. Kelas D paling sedikit 50 TT.
b. Klarifikasi Rumah Sakit Khusus:
1. Kelas A paling sedikit 100 TT.
2. Kelas B paling sedikit 75 TT.
3. Kelas C paling sedikit 25 TT.
PASAL-PASAL DALAM PP 47/2021 TERKAIT
KELAS STANDAR
Peraturan Perundang-Undangan
• Pasal 17:
((
) Ketentuan mengenai ketersediaan tempat tidur rawat inap • Pasal 18:
Rumah Sakit Khusus sebagaimana dimaksud dalam Pasal
16 huruf b dikecualikan bagi Rumah Sakit khusus gigi dan
Jumlah tempat tidur rawat inap
mulut, Rumah Sakit khusus Mata, dan Rumah Sakit sebagaimana dimaksud dalam Pasal
khusus telinga hidung tenggorok dan bedah kepala leher.
((
) Ketersediaan tempat tidur rawat inap dan dental unit bagi 16 dan Pasal 17 untuk pelayanan
Rumah Sakit khusus gigi dan mulut sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) meliputi:
rawat inap kelas standar paling
a. Kelas A paling sedikit 14 TT rawat inap dan 75 dental sedikit:
unit;
b. Kelas B paling sedikit 12 TT rawat inap dan 50 dental a. 60% (enam puluh persen) dari
unit; dan
c. Kelas C paling sedikit 10 TT rawat inap dan 25 dental seluruh tempat tidur untuk
((
unit.
) Ketersediaan tempat tidur rawat inap bagi Rumah Sakit
Rumah Sakit milik Pemerintah
khusus mata dan Rumah Sakit khusus telinga hidung Pusat dan Pemerintah Daerah;
tenggorok dan bedah kepala leher sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) meliputi: dan
a. Kelas A paling sedikit 40 TT rawat inap;
b. Kelas B paling sedikit 25 TT rawat inap; dan
b. 40% (empat puluh persen) dari
c. Kelas C paling sedikit 15 TT rawat inap. seluruh tempat tidur untuk
Rumah Sakit milik swasta.
PASAL-PASAL DALAM PP 47/2021 TERKAIT
KELAS STANDAR
Peraturan Perundang-Undangan
• Pasal 36:
Kewajiban Rumah Sakit menyediakan
sarana dan pelayanan bagi masyarakat
tidak mampu atau miskin sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 27 ayat (1) huruf e • Pasal 84:
dilaksanakan dengan menyediakan a. R u m a h S a k i t t e t a p d a p a t
pelayanan rawat inap kelas standar yang menyelenggarakan pelayanan rawat inap
diperuntukkan bagi peserta jaminan sesuai dengan kelas perawatan yang
kesehatan penerima bantuan iuran sesuai dimiliki sampai diselenggarakannya
dengan ketentuan peraturan perundang- pelayanan rawat inap kelas standar
undangan. sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18;
b. Pelayanan rawat inap kelas standar
sebagaimana dimaksud dalam huruf a
diterapkan paling lambat 1 Januari 2023.
DAMPAK TERHADAP POLA TARIF
PERMASALAHAN TARIF JKN Rata-rata Biaya Klaim Per
Admisi
• Akurasi Costing (undercost ataupun
overcost)
• Tarif
• Overprice : Berdampak kepada
kecukupan DJS BPJS Kesehatan
• Underprice : Fasilitas kesehatan dan
peserta yang tidak puas berdampak
kepada JKN yang inferior
• Fairness tarif INA CBGs : Pusat dan
5 regional, antar kelas RS, kelas
rawat inap, kepemilikan pemerintah
dan swasta, jenis pelayanan yang Sumber : Thabrany, 2020, USAID-
Kemenkes
masuk skema top up
21
KONSEKUENSI PERUBAHAN KEBIJAKAN
TERHADAP TARIF JKN
• PP 47 Tahun 2021 KONSEKUENSI:
• Perbaikan Pola Tarif tidak berdasarkan kelas
Tentang
RS dan Kelas Rawat Inap. Tapi tetap bisa
Penyelenggaraan dilakukan adjusment factor (kota – desa,
Bidang pendidikan – non pendidikan)
Perumahsakitan : • Biaya medis yang sama untuk PBI dan Non
• Kelas RS berdasarkan PBI
jumlah ketersediaan • Pada tahap transisi terdapat perbedaan tarif
tempat tidur Rawat Inap A dan Rawat Inap B dengan
• Kelas Standar paling “rencana” 11 kriteria. Dalam kondisi yang
sedikit 60% untuk RS sudah ideal tidak ada perbedaan kelas rawat
Pemerintah Pusat dan inap JKN
Daerah dan 40% • Nilai tarif yang rasional (inflasi) dan
untuk RS Swasta, berkeadilan (perbedaan antara RS
berlaku paling lambat
Pemerintah dan Swasta)
1 Januari 2023 22
POLA RUJUKAN JKN AKANKAH BERUBAH ?
Pasal 14 Ayat 1
• Pasal 3: Fasilitas kesehatan dan sarana penunjang pada
(() Klasifikasi RS umum sebagaimana dimaksud dalam
Rumah Sakit terdiri atas:
Pasal 2 ayat (2) terdiri atas:
a. RS umum kelas A; a. bangunan dan prasarana;
b. RS umum kelas B; b. ketersediaan tempat tidur rawat inap; dan
c. RS umum kelas C; dan
d. RS umum kelas D. c. peralatan
(2) Klarifikasi RS khusus sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 16:
pasal 2 ayat (2) terdiri atas:
Ketersediaan tempat tidur rawat inap sebagaimana dimaksud
a. RS khusus kelas A;
dalam Pasal 14 ayat (1) huruf b meliputi:
b. RS khusus kelas B; dan
a. Klarifikasi Rumah Sakit Umum:
c. RS khsusu kelas C.
1. Kelas A paling sedikit 250 TT.
• Pasal 6: 2. Kelas B paling sedikit 200 TT.
3. Kelas C paling sedikit 100 TT.
(1) Rumah Sakit umum dengan klasifikasi kelas 4. Kelas D paling sedikit 50 TT.
b. Klarifikasi Rumah Sakit Khusus:
A, kelas B, kelas C, dan kelas D sebagaimana 1. Kelas A paling sedikit 100 TT.
dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) memberikan 2. Kelas B paling sedikit 75 TT.
pelayanan kesehatan pada semua bidang dan 3. Kelas C paling sedikit 25 TT.
jenis penyakit.
Konsekuensi Pola rujukan JKN
Pada Lampiran dari Kelas A – D
berbasis kompetensi, sarana dan
tidak ada perbedaan, baik dari : Jenis Pelayanan, Ruang
prasarana Dibutuhkan pemetaan
dan Sarana Prasarana, SDM baik Jenis kualifikasi maupun
kemampuan dan kompetensi RS
Jumlahnya
dalam pelayanan Juga Berdampak
DRAFT KERANGKA STRATEGIS IMPLEMENTASI KRIS JKN
Aspek Peraturan Perundang-undangan
- 25 -
N
PERUNDANGAN/ RANCANGAN PER-UU PERIHAL
O
• Manfaat
• Iuran
1 Perpres 82/ 2018 tentang Jaminan Kesehatan
• Koordinasi antar Penyelenggara
Jaminan
Perpres 64/2020 tentang Perubahan Kedua atas Perpres 82 • Manfaat
2
tahun 2018 tentang Jaminan Kesehatan • Iuran
Permenkes 3/ 2020 tentang Klasifikasi dan Perizinan Rumah • Penyelenggaraan Rawat Inap RS
3
Sakit • Penyediaan jumlah TT
Permenkes No.51 Tahun 2018 Mengenai Pengenaan Urun Koordinasi Antar Penyelenggara
4
Biaya Dan Selisih Biaya Dalam Program Jaminan Kesehatan Jaminan Kesehatan
PMK No 141/PMK.02/2018 tentang Koordinasi Antar
Koordinasi Antar Penyelenggara
5 Penyelenggara Jaminan Dalam Pemberian Manfaat
Jaminan Kesehatan
Pelayanan Kesehatan
Permenkes 52/ 2016 tentang Standar Tarif Pelayanan
6 Kesehatan dalam Penyelenggaraan Program Jaminan Tarif pelayanan rawat inap JKN
Kesehatan 26
Aspek Kepesertaan
- 27 -
Aspek Iuran dan Manfaat
Kondisi yang akan dicapai Kondisi saat ini
TIMELINE
(4) UU SJSN)
1. M a n f a a t a k o m o d a s i
sesuai dengan kelas
rawat inap standar dan
tidak bergantung kepada
besaran iuran yang
dibayarkan untuk peserta
yang membayar iuran
2. K o o r d i n a s i a n t a r
penyelenggara jaminan
- 28 -
Aspek Pelayanan Kesehatan
- 29 -
Aspek Sosialisasi
- 30 -
Aspek Monitoring dan Evaluasi
- 31 -
Terima kasih
email: contact@djsn.go.id | SMS: 0822-21-500500 | P.O Box: DJSN500500 Jakart
32