Anda di halaman 1dari 8

SEMINAR NASIONAL RISET INOVATIF II, TAHUN 2014

ISSN : 2339-1553

IMPLEMENTASI STRATEGI PENGELOLAAN DIRI MODEL YATES


DALAM RANGKA MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KERJA
KARYAWAN GARMEN DI DAERAH-DAERAH WISATA DI BALI

K.RihendraDantes1, N.K. Suarni2, I.P.G. Parma3


1
Jurusan PendidikanTeknikMesin, Fakultas Teknik & Kejuruan
Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia
2
Jurusan BimbinganKonseling, Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Pendidikan GaneshaSingaraja, Indonesia
3
Jurusan ManajemenPariwisata, Fakultas EkonomidanBisnis
Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia

e-mail: rihendra79@gmail.com, tut_arni@yahoo.com,


parma1708@yahoo.com

Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh implementasi strategi pengelolaan diri
(Self-Management) untuk meningkatkan produktivitas kerja pada para karyawan garmen di daerah-
daerah wisata di Bali. Sehingga penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan dalam rangka
pembinaan para karyawan pada industri garmen dalam menunjang pengembangan pariwisata Bali
pada khususnya. Melalui penelitian ini akan dikaji penerapan strategi pengelolaan diri model Yates
untuk meningkatkan produktivitas kerja karyawan. Tahap yang akan dilakukan dalam penelitian ini
adalah melakukan pelatihan pengelolaan diri model Yates untuk melihat pengaruhnya dalam
meningkatkan produktivitas kerja karyawan pada sektor industri ini. Unit analisis adalah karyawan
garmen di daerah-daerah wisata di Bali. Metode analisis data menggunakan pendekatan kuantitatif
dengan analisis statistik parametrik dengan melakukan uji prasyarat analisi, dan uji hipotesis.

Kata Kunci: Stretegi Pengelolaan Diri Model Yates, Produktivitas Kerja, Karyawan Garmen, Industri
Garmen, Kuantitatif

Abstract
The purpose of this research was to discover the effect of self-management strategy
implementation to improve labour-productivity of the garment employees in tourism areas in Bali.
Therefore, this research could be used as matrix in giving training for the employees in the
garment industries, particularly in supporting the development of tourism in Bali. Through this
research, an implementation of self-management strategy (Yates model) would be examined to
improve the labour-productivity of the employees. Step that would be conducted in this research
was giving training about self-management (Yates model) in order to discover its influence in
improving the employees’ labour-productivity in this industry sector. The unit analysis was garment
employees in tourism areas in Bali. The method of data analysis used quantitative approach with
parametric statistic analysis by applying analysis prerequisite test and hypotheses test.
Key words: Sstrategy of self-management (Yates model, labour productivity, garment employee,
garment industries, quantitative

806
SEMINAR NASIONAL RISET INOVATIF II, TAHUN 2014
ISSN : 2339-1553

1. PENDAHULUAN terencana yang bertujuan untuk membentuk


1.1. Latar Belakang Masalah karakteristik karyawan yang sesuai dengan
Strategi pengelolaan diri dalam upaya tuntutan pekerjaan. Karakteristik karyawan
meningkatkan produktivitas kerja karyawan yang dimaksud disini adalah karyawan yang
garmenmelaluipeningkatanmotivasikerjakary mampu bekerja sesuai dengan standar
awandi daerah-daerahwisata di Bali. kualitas dan kuantitas produk yang
Penelitian ini dilatarbelakangi pengamatan ditetapkan oleh perusahan garmen.
terhadap karyawan garmen di daerah- Karyawan diharapkan memiliki dorongan
daerahwisata di Bali dimanaKabupaten untuk berperilaku tertentu. Maka dalam
Gianyarmenjadi sample, khususnya kaitannya dengan perilaku karyawan,
Kecamatan Blahbatuh dan Sukawati diperlukandorongan mental yang
sebagai sentra home industri garmen. menggerakkan dan mengarahkan perilaku
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan bekerja. Produktivitas mendorong individu
terungkap beberapa permasalahan yang untuk melakukan pekerjaan dengan tekun
bersumber dari pemilik maupun karyawan sehingga
garmen itu sendiri. Pemilik garmen produktivitaskerjakaryawanuntukbisa
mengungkapkan permasalahan seperti mencapai kuantitas dan kualitas kerja
terbatasnya kemampuan dan keterampilan dapatdiwujudkan. Produktivitas
para karyawan, serta adanya karyawan menyebabkan karyawan menggunakan
yang bekerja untuk sekedar mendapatkan pengetahuan dan keterampilannya untuk
gaji tanpa memperhatikan kualitas produk. dapat bekerja secara efektif. Produktivitas
Hal-hal lain yang diungkap oleh pemilik kerja merupakan bagian yang sangat
garmen yang dianggap mempengaruhi penting untuk mencapai kemajuan
kualitas dan kuantitas produk adalah tingkat perusahaan, dalam memecahkan
pendidikan karyawan, usia karyawan, dan masalah,yang
masa kerja karyawan. Karyawan di akanbermuarapadameningkatnyaproduktivit
perusahaan garmen memiliki tingkat askerjakaryawansehinggatercapainya tujuan
pendidikan yang berbeda-beda, demikian perusahaan. motivasi kerja pada karyawan
pula dalam hal usia dan lamanya masa merupakan hal yang sangat penting dalam
bekerja. Menurut pemilik garmen, karyawan usaha meningkatkan produktivitaskerja.
yang memiliki tingkat pendidikan minimal Produktivitas kerja itu sendiri bukan
SLTP dan SLTA menunjukkan keterampilan merupakan suatu hal yang bersifat bawaan
kerja yang lebih baik dan mampu melainkan merupakan hasil dari proses
menghasilkan produk dengan kualitas yang belajar maupun interaksi antara individu
lebih baik dibandingkan dengan karyawan dengan lingkungannya dan dapat
dengan tingkat pendidikan SD. Karyawan- dikembangkan melalui latihan-latihan.
karyawan tersebut juga cenderung lebih Pelatihan merupakan suatu strategi
mudah untuk menangkap instruksi dari yang dapat dilakukan untuk meningkatkan
atasan. Sementara pendapat dari sisi produktivitas karyawan dalam bekerja.
karyawan, terungkap sikap atasan yang Strategi pengelolaan diri dianggap tepat
sangat otoriter sangat mempengaruhi untuk dilakukan untuk menumbuhkan
mereka dalam menyelesaiakan produktivitas kerja para karyawan, yang
pekerjaannya karena selalu merasa tertekan akan bermuara pada pemenuhan kualitas
oleh sikap pimpinan. Kondisi tersebut dan kuantitas produk yang ingin dicapai oleh
tentunya sangat merugikan keduabelah perusahan. Tumbuhnya produktivitas kerja
pihak, disatu sisi pemilik garmen secara linier dapat meningkatkan
menginginkan karyawan mampu kemampuan dan keterampilan karyawan
menghasilkan produk yang berkualitas, sehingga kualitas produk yang dihasilkan
dimana seharusnya diimbangi dengan juga akan lebih meningkat secara
peningkatan keterampilan dan kemampuan bersamaan,
karyawan dalam bekerja dan sehinggaproduktivitaskerjapunikutmeningkat
berkembangnya adaptasi dengan .Karena, secara prinsip kualitas kemampuan
lingkungan kerja mereka. Disisi lain, kondisi pengelolaan diri individu merupakan indikasi
kerja karyawan yang tidak kondusif atau kualitas proses belajarnya atau bagaimana
dengan kata lain karyawan dalam bekerja individu tersebut dapat mengarahkan
mengalami tekanan-tekanan dari atasan dirinya. Dalam kaitan dengan itu, Yates
menyebabkan pencapaian kualitas dan menyatakan bahwa strategi pengelolaan diri
kuantitas capaian perusahan tidak bisa (Self-Management) merupakan suatu
terpenuhi. Dengan demikian diperlukan strategi yang mendorong individu supaya
adanya tindakan yang terstruktur dan mampu mengarahkan prilaku-prilaku sendiri

807
SEMINAR NASIONAL RISET INOVATIF II, TAHUN 2014
ISSN : 2339-1553

dengan tanggungjawab atas tindakannya mengubah perilaku sasaran lebih tahan lama dan
untuk mencapai kemajuan diri (Yates, juga dalam jumlah respon yang lebih banyak
1985). termasuk pikiran-pikiran dan emosi yang
kompleks.
Penggabungan teknik-teknik tersebut akan
lebih efektif bila dibandingkan dengan
penggunaan salah satu teknik saja. Teknik-teknik
TujuanPenelitian tersebut hendaknya dilakukan secara runtut dan
Secaraumumpenelitianinibertujuanuntuk: sistematis. Teknik-teknik behavioral mungkin
mampu membantu implementasi teknik-teknik
a. Meningkatkanmotivasikerjakaryawandal kognitif dan afektif dalam suatu rangkaian
amrangkameningkatkanproduktivitas penerapan strategi pengelolaan diri agar
kerja karyawan garmen melalui mendapatkan hasil sesuai dengan tujuan
pelatihan pengelolaan diri model Yates perlakukan itu sendiri. Para ahli berpendapat
yang otomatis akan mempengaruhi bahwa yang terpenting adalah bagaimana
kualitas dan kuantitas produk garmen sebuah perlakukan itu dipilih kemudian
yang dihasilkan untuk kepentingan mengimplementasikannya secara tepat sesuai
komoditas pariwisata. dengan perilaku sasaran yang hendak
b. Terciptanyasebuahmodul pelatihan diubah.Yates berpendapat bahwa masing-masing
teknik yang diungkapkannya merupakan suatu
yangdigunakansebagaipanduan “alat” yang berbeda, yang perlu diketahui dan
pelaksanaan pelatihan-pelatihan dipelajari dengan sungguh-sungguh agar individu
pengelolaan diri sehingga dapat siap memulai pengelolaan dirinya terhadap
mengoptimalkan diri individu dalam apapun respon sasaran yang akan dipilih atau
bekerja yang bermuara pencapaian diubah.
target individu dalam bekerja.
Berdasarkan penjelasan mengenai teknik-
teknik pengelolaan diri model Yates yang
2. DESKRIPSI TEORITIK dijabarkan di atas, bila dikaitkan dengan
2.1. Strategi pengelolaan Diri (Self- peningkatan produktivitas kerja maka
Management) penggunaan teknik-teknik behavioral teraplikasi
Strategi pengelolaan diri untuk meningkatkan pada subyek untuk mengubah rangkaian
produktivitas kerja adalah berupa pemberian anteseden-perilaku-konsekuensi untuk mencapai
perlakuan untuk mengarahkan subyek agar perilaku sasaran, yaitu perilaku produktivitas
mampu memantau, menganalisis, merubah, dan kerja, yang dilakukan secara terus menerus dan
mempertahankan perubahan perilaku-perilaku berkesinambungan sehingga akan membentuk
positif yang telah terjadi terhadap peningkatan kebiasaan dalam hidupnya. Penggunaan teknik-
usaha, sensitivitas, dan antisipasi terhadap teknik kognitif teraplikasi dari kemampuan subyek
penghambat-penghambat keberhasilan. dalam mempertahankan perilaku-perilaku
Penelitian ini sendiri menggunakan strategi prestasi yang telah dicapainya berdasarkan
pengelolaan diri model Yates dan model Cormier. kemauan dan usaha yang tinggi, memiliki
Model Yates kepekaan terhadap hal-hal yang mengandung
keberhasilan, dan cermat terhadap kondisi yang
Yates mengemukakan teknik-teknik menghambat pencapaian prestasi maksimal.
pengelolaan diri terdiri dari empat bagian, yaitu Untuk mempertahankan perilaku-perilaku
(1) Pengelolaan diri berdasarkan faktor sasaran yang telah terbentuk individu harus
anteseden, artinya adalah mengubah respon mampu memvisualisasi perilaku-perilaku tersebut
dengan mengendalikan apa yang terjadi sebagai sesuatu yang urgen ke dalam pikiran
sebelumnya, (2) Pengelolaan diri berdasarkan maupun tindakannya sehingga dapat menjadi
faktor konsekuensi, artinya adalah mengubah bagian dalam perilaku sehari-harinya (Suarni,
respon dengan mengubah apa yang mengikuti 2004). Anteseden yang dimaksud dalam konsep
respon tersebut, (3) Pengelolaan diri berdasarkan ini adalah peristiwa-peristiwa yang segera terjadi
teknik-teknik kognitif, yaitu mengubah respon sebelum apa yang dilakukan, dipikirkan atau
dengan memodifikasi perilaku, perasaan dan dirasakan oleh seseorang. Selanjutnya yang
pikiran, (4) Pengelolaan diri berdasarkan teknik- dimaksud dengan konsekuensi adalah peristiwa-
teknik afektif, yaitu mengubah emosi secara peristiwa yang segera terjadi setelah apa yang
langsung dalam diri individu (Yates, 1985). dilakukan, dipikirkan atau dirasakan. Anteseden
dan konsekuensi sebenarnya berfungsi untuk
Dua kategori pertama dikenal dengan mengontrol apa yang terjadi di antaranya,
teknik-teknik behavioral, yaitu teknik-teknik yang sehingga model dasar perlakuan behavioral yang
dapat memberikan kontrol yang paling kuat dan digunakan untuk memahami respon-respon
segera atas respon-respon khusus, seperti individu adalah model linier, yaitu perilaku, pikiran
perilaku-perilaku fisik dan pikiran-pikiran dan emosi manusia merupakan bagian dari
sederhana. Kategori ketiga dan keempat “aliran” atau “rantai” peristiwa.
merupakan teknik kognitif dan afektif, yang
merupakan teknik pengelolaan diri yang lebih Langkah-langkah untuk mengembangkan
kompleks, dan pengaruh-pengaruhnya dalam pelaksanaan pengelolaan diri secara efektif

808
SEMINAR NASIONAL RISET INOVATIF II, TAHUN 2014
ISSN : 2339-1553

dilakukan melalui tahapan yang sistematis supervisi serta keterampilan dalam teknik
dengan menggunakan prosedur dan industri; (3) hubungan antara tenaga
menekankan sekuensi atau urutan. Langkah- kerja dan pimpinan organisasi yang
langkah pengelolaan diri model Yates tercermin dalam usaha bersama untuk
menggunakan prosedur sebagai berikut, (1)
Melakukan identifikasi terhadap tujuan-tujuan
meningkatkan produktivitas melalui
yang ada dalam diri klien dengan mencatat lingkaran pengawasan mutu (quality control
melalui Log-sheet (buku harian), (2) Melakukan circles)dan panitia mengenai kerja
analisis-diri untuk mengidentifikasi kekuatan dan unggul (4) manajemen produktivitas, yaitu
kelemahan yang ada dalam diri karyawan, manajemen yang efisien mengenai
dilanjutkan ditampilkan dalam bentuk grafik, (3) sumber dan sistem kerja untuk mencapai
Melakukan perubahan dan pengembangan diri peningkatan produktivitas, (5) efisiensi
dari data kekuatan dan kelemahan karyawan, (4) tenaga kerja, seperti perencanaan tenaga
Melakukan perbaikan diri pada aspek-aspek yang kerja dan tambahan tugas, dan (6)
masih lemah dalam perubahan dan
pengembangan perilaku yang disepakati dan
kewiraswastaan, yang tercermin dalam
diteguhkan dalam sesi pertemuan pengelolaan pengambilan resiko, kreativitas dalam
diri (Yates, 1985). Metode-metode dalam berusaha, dan berada pada jalur yang
pengelolaan diri yang dikembangkan dalam benar dalam berusaha.
penelitian ini mengacu pada metode-metode
pengelolaan diri model Yates. Model-model 3. PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
tersebut terdiri atas empat bagian, yaitu: (1) 3.1. Implementasi Self ManagementModel
Pengelolaan diri dengan melakukan pantau-diri Yates
(self-monitoring), (2) Pengelolaan diri dengan
Metode-metode dalam pengelolaan
melakukan analisis-diri (self-analysis), (3)
Pengelolaan diri dengan melakukan perubahan-
diri yang dikembangkan dalam penelitian ini
diri (self-change), (4) Pengelolaan diri dengan mengacu pada metode-metode pengelolaan
melakukan pelihara-diri (self-maintenance). diri model Yates. Model-model tersebut
terdiri atas empat bagian, yaitu:
1). Metode pantau-diri (self-
2.3. Produktivitas Kerja monitoring),Perlakuan pada penelitian yang
dilakukan pada metode ini diantaranya Hari 1:
Produktivitas kerja erat kaitannya mengenali diri dan tujaun, dengan sub perlakuan
dengan efisiensi, efektivitas, dan kualitas kerja : a. Perkenalan dan pembentukan kelompok. b.
dan tidak semata-mata ditujukan untuk Memberikan informasi tentang motivasi kerja dan
mendapatkan hasil kerja sebanyak- ciri-ciri prilaku motivasi kerja. c. Memantau
banyaknya. Laeham dan Wexley kegiatan sehari-hari selama satu minggu dengan
(Sedarmayanti 2001), mengungkapkan menggunakan format waktu. Hari 2:
bahwa : “produktivitas individu dapat dinilai Meningkatkan kesiapan diri, dengan sub
dari apa yang dilakukan oleh individu perlakuan: a. Membandingkan hasil pantau diri
tersebut dalam kerjanya. antara seminggu sebelum pelatihan dengan
seminggu setelah pelatihan. b. Meningkatkan
Menyangkut pengertian produktivitas
kerja, dalam penelitian ini digunakan tinjauan sedaran akan pentingnya pengelolaan diri,
dari segi psikologis atau sikap mental tenaga dengan menggunakan pencatatan buku harian. c.
kerja atau individu. Dengan demikian, Menetapkan prilaku-prilaku yang dijadikan
perilaku sasaran. d. Meningkatkan keterampilan
produktivitas kerja yang dimaksud adalah
suatu sikap mental dan tingkah laku pekerja untuk menggunakan buku harian sebagai alat
untuk terus menerus mengadakan peningkatan untuk memantau perkembangan perilaku-perilaku
perbaikan menyangkut diri sendiri seperti yang ditetapkan sebagai tujuan. Hari 3: Membuka
diri, dengan sub perlakuan: a. Mencarimasukan
peningkatan pengetahun, keterampilan,
disiplin, kerukunan kerja, dan yang berkaitan tentang potensi diri baik bersifat positif maupun
dengan pekerjaan melalui peningkatan negatif. b. Belajar menerima pendapat atau
perbaikan manajemen dan metode kerja, pengakuan dari orang lain secara objektif. c.
Mengakui dan mampu memberikan sumbang
penghematan biaya, ketepatan waktu,
sistem serta teknologi yang lebih baik saran mengenai potensi-potensi teman, baik
yang positif maupun negatif. d. Mampu
Selanjutnya secara teoretis akan mencocokan perilaku sasaran dengan potensi
diuraikan, faktor-faktor yang mempengaruhi diri. Hari 4: pemahaman diri , dengan sub
enam faktor utama yang menentukan perlakuan: a. Yakin akan potensi-potensi positif
(kekuatan) yang dimiliki. b. Menyesuaikan
produktivitas tenaga kerja, adalah: (1)
prilaku-prilaku sasaran dengan potensi yang
sikap kerja, seperti: kesediaan untuk dimiliki. c. Menetapkan kembali prilaku-prilaku
bekerja secara bergiliran (shift work), sasaran yang ingin dicapai mungkin ada
dapat menerima tambahan tugas dan perubahan menambah atau mengurangi
bekerja dalam suatu tim; (2) tingkat prilakusasaran tersebut. Hari 5: menetapkan
keterampilan, yang ditentukan oleh tujuan, dengan sub perlakuan: a. Meningkatkan
pendidikan, latihan dalam manajemen dan

809
SEMINAR NASIONAL RISET INOVATIF II, TAHUN 2014
ISSN : 2339-1553

kesiapan dalam pengelolaan diri (pikiran, dengan metode pelestarian. Dikatakan demikian
perasaan, maupun dalam bentuk tindakan. karena perbaikan, penertiban, dan peningkatan
perilaku positif yang mengarah pada pencapaian
2). Metode analisis-diri (self- tujuan yang ditargetkan. Yates menekankan
analysis),adalah suatu proses menilai segala pentingnya individu untuk belajar mengendalikan
sesuatu tentang diri sendiri dalam kaitannya diri, bekerja secara tertib dan betul dalam
dengan respon sasaran sehingga diperoleh memantau perilakunya, memikirkan mengapa
pemahaman terhadap diri sendiri.Perlakuan pada berperilaku seperti itu, mengembangkan
penelitian yang dilakukan pada metode ini keinginan untuk mengubah perilakunya, dan
diantaranya Hari 6: Analisis diri dengan sub komitmen-komitmen untuk melestarikan perilaku
perlakuan antara lain: a. Mengkaji secara objektif positif yang telah dicapai. Perlakuan dalam
potensi-potensi diri baik positif maupun yang penelitian yang dilakukan pada metode ini
negatif. b. Menentukan solusi-solusi untuk diantaranya Hari 10: pertahankan kemajuan,
meningkatkan potensi diri yang positif agar dengan sub perlakuan: a. Mengembangkan grafik
tercapai tujuan yang ditetapkan. c. Mengenali perkembangan prilaku sasaran. b.
faktor pendukung dan penghambat pencapaian Membandingkan keberhasilan diri dengan
tujuan yang ditetapkan, baik sebagai anteseden keberhasilan orang lain. c. Berorientasi pada
maupun konsekuensi. e. Memantau prilaku kesempurnaan tugas. Hari 11: Pertahankan
dalam buku harian dan grafik perkembangan kemajuan dengan sikap antisipatif, dengan sub
prilaku sasaran sebagai umpan balik untuk perlakuan: a. Mengendalikan faktor-faktor
menentukan pencapaian tujuan yang ditetapkan. penghambat pencapaian kemajuan baik berupa
Hari 7: analisis diri, dengan sub perlakuan: a. anteseden maupun konsekuensi. b. Cermat dan
Mengendalikan atau mengelola faktor-faktor meningkatkan faktor-faktor pendukung
anteseden maupun konsekuensi yang keberhasilan baik berupa anteseden maupun
menghambat pencapaian tujuan. b. konsekuensi. Hari 12: Pertahankan kemajuan
Memanfaatkan faktor-faktor anteseden maupun dengan sikap antisipatif, dengan sub perlakuan:
konsekuensi yang mendukung pencapaian a. Menertibkan pencapaian prilaku-prilaku yang
tujuan-tujuan yang di tetapkan. dijadikan sasaran. b. Meningkatkan pemahaman
terhadap pentingnya arti diri kegiatan mengelola
3). Metode perubahan-diri (self-change), diri.
adalah suatu proses untuk melaksanakan solusi-
solusi yang telah ditetapkan pada metode 3.1.Grafik Pelatihan Self-Management Model
sebelumnya. Setelah itu dalam metode ini juga Yates
akan diketahui apakah solusi-solusi yang
dilaksanakan efektif atau tidak terhadap
perubahan perilaku sasaran. Yates menekankan,
agar perencanaan perubahan diri dapat
dilakukan oleh karyawan secara efektif, atasan
atau teman sekerja dapat memberikan bantuan
melakukan revisi, menetapkan atau meneguhkan
perilaku-perilaku sasaran yang sesuai,
bermanfaat dijadikan solusi untuk melaksanakan
pengubahan-diri. Berkaitan dengan
pengembangan produktivitas kerja, karyawan
dapat melakukan revisi-revisi terhadap perilaku-
perilaku sasaran yang mereka telah targetkan
pada teknik analisis diri, ada kemungkinan terlalu
ideal dengan perilaku nyata yang dapat mereka
lakukan sehari-hari. Perlakuan pada penelitian
yang dilakukan pada metode ini diantaranya Hari
8: merubah diri, dengan sub perlakuan
antaranya: a. Menunjukkan prilaku-prilaku yang
sesuai dengan prilaku sasaran. b. Menandai
prilaku-prilaku yang mendukung keberhasilan. c.
Menceritakan keberhasilan atau kekurang
berhasilan dalam prilaku-prilaku sasaran. Hari 9:
Merubah diri dan membentuk pribadi yang
sukses, dengan sub perlakuan: a.
Mengebangkan diri berdasarkan peneguhan
orang lain. b. Mengembangkan diri berdasarkan
peneguhan diri sendiri. c. Menjadikan prilaku-
prilaku positif yang telah berhasil dibentuk,
sebagai bagian dalam kebiasaan-kebiasaan
prilaku sehari-hari.

4). Metode pemeliharaan-diri (self-


maintenance), pada dasarnya dapat disebut

810
SEMINAR NASIONAL RISET INOVATIF II, TAHUN 2014
ISSN : 2339-1553

Hasil yang didapatkan dari implementasi


pelatihan self-management yang dilakukan dalam
penelitian ini menunjukkan bahwa pada setiap
metode yang digunakan mendapatkan skor rata-
rata yang baik dilihat dari pantau diri seber 3
point, analisis diri sebesar 2.5 point, rubah diri
adalah pada skor rata-rata 3.5 point dan
pertahankan diri pada skor rata-rata 4 point. Hasil
ini menyatakan terdapat peningkatan yang baik
pada tiap metode yang di implementasikan
sehingga dengan dasar itu di nyatakan bahwa
pelatihan self-management yang dilakukan pada
penelitian ini dikatakan efektif dalam
meningkatkan motivasi yang bermuara pada
produktivitas kerja karyawan garmen yang tinggi.

3.3. Histogram Data Pelatihan Self-


Management Model Yates

811
SEMINAR NASIONAL RISET INOVATIF II, TAHUN 2014
ISSN : 2339-1553

20 pengelolaan diri model Yates, dilaksanakan


20 melalui tahapan-tahapan yang sistematis
dengan menggunakan prosedur dan
16 menekankan sekuensi atau urutan yaitu:
16 1. Melakukan identifikasi terhadap
14
tujuan-tujuan yang ada dalam diri
klien dengan mencatat melalui Log-
Frekuensi

12
sheet (buku harian).
9 9 2. Melakukan analisis-diri untuk
8
8 mengidentifikasi kekuatan dan
kelemahan yang ada dalam diri
karyawan, dilanjutkan ditampilkan
6 dalam bentuk grafik
3. Melakukan perubahan dan
4 pengembangan diri dari data
4
kekuatan dan kelemahan karyawan.
A1 4. Melakukan perbaikan diri pada
aspek-aspek yang masih lemah
163,5 172,5 181,5 190,5 199,5 208,5 217,5 226,5 dalam perubahan dan
INTERVAL pengembangan perilaku yang
disepakati dan diteguhkan dalam
sesi pertemuan pengelolaan diri.
Kelompokkaryawan garmen yang Penerapan strategi pengelolaan diri
mengikutistrategi pengelolaan diri model Yates model Yates ini efektif untuk
terletak di sekitar rata-rata mendorong individu agar mampu
denganfekuensisebesar16atausebesar20%, skor mengarahkan perilaku-perilakunya
di atas rata-rata sebanyak 26 atau sebesar 32,5
sendiri dengan tanggungjawab atas
% dan di bawah rata-rata sebanyak 38 atau
sebesar 47,3 % tindakannya untuk mencapai
kemajuan dirinya.

4.Simpulan
DAFTAR PUSTAKA
Temuan penelitian ini mengandung
implikasi pentingnya mempertimbangkan Allen, Dan. Self Concept,
penerapan strategi pengelolaan diri model www.cbt.wiu.edu/Jhon_Drea/self-
Yates melaluisebuahpelatihanuntuk concept.htm.
menumbuhkanmotivasikerjakaryawan yang
nantinyaakanbermuarapadapeningkatkanpr Barker, Katrina L., Martin Dowson., and Dennis
oduktivitaskerja karyawan garmen. M. McInerney. Effects Between
Denganhasil yang Motivational Goals, Academic Self-
didapatkanpadapenelitianini yang Concept and Academic Achievement:
menyatakanpelatihan Self-Management What is the Causal Ordering?, University
Model Yates of Western Sydney, Australia: SELF
efektifmeningkatkanproduktifitaskerjakaryaw Research Centre, 2003.
angarmen di daerah-daerahwisata di Bali
Brooks, Williem D., Speech Communications.
dengan Dubuque: Wm. C. Brown Comp, 1974.
,melihatpeningkatanmotivasikerjakaryawand Chowdhury, Mohammed S. Enhancing motivation
anproduktivitaskerjakaryawansehinggapenin and work performance of the salespeople:
gkatankedua variable the impact of supervisors’ behavior,
tersubutberiringansecarabersama-sama. African Journal of Business Management
Dengandemikianhasil yang Vol.1 (9), pp. 238-243, December 2007,
didapatkanmelihatgrafik di ISSN 1993-8233 ©2007 Academic
atasmenyatakanterjadipeningkatan yang Journals.
signifikanterhadapmetode-metode yang (http://www.academicjournals.org/AJB
digunakandalampelatihanberbasispada M).
model Yates. Langkah pelatihan yang
Clark, Rihard E. Fostering the Work Motivation of
diterapkan dalam strategi pengelolaan diri Individuals and Teams. Performance
model Yates memberikan manfaat yang Improvement, 42(3), University of
besar baik bagi perusahan untuk Southern California : Rossier School of
pemenuhan target perusahan maupun Education, 2003.
karyawan garmen itu sendiri. Strategi

812
SEMINAR NASIONAL RISET INOVATIF II, TAHUN 2014
ISSN : 2339-1553

Colquitt, Lepine, Wesson. Organizational


Behavior: Improveming Performance and Robin, Stephen P., dan Timothy A.Judge.
Commitment in the Workplace. Singapore: Organizational Behavior, 13th Edition.
McGraw.Hill International Edition, 2009. New Jersey: Pearson Education, Inc.,
Upper Saddle River, 2009.
Cormier, W.H. and Cormier, S.L., Interviewing
Strategies For Helpers: Fundamental Robbins, Stephen P. Organizational Behavior,
Skills and Behavioral Interventions, Concepts, Controversies, Application.
Second Edition. Monterey/California: New Jersey: Prentice Hall International,
Brooks/Cole Publishing Company, 1985. Seventh Edition, 1996.

Daft, Richard L. The Leadership Experience. Suarni, Ni Ketut. “Meningkatkan Motivasi


South-Waster: Thomson: 2005. Berprestasi Siswa Sekolah Menengah
Umum di Bali dengan Strategi
George, Jennifer M., Gareth R. Jones, Pengelolaan Diri Model Yates”, Disertasi.
Organizational Behavior: Understanding Yogyakarta: Fakultas Psikologi UGM,
and Managing, ed.4th. New Yersey: 2005.
Prentice Hall, 2005.
Suarni, Ni Ketut. “Atribusi Gender Terhadap
Heckhasuen, Heinze. The Anatony of Kesuksesan Wanita Karir Etnis Bali,”
Achievement Motivation. New York: Laporan Penelitian. Singaraja: IKIP Negeri
Academic Press, 1967. Singaraja, 2004.
Ivancevich John M, Donelly, dan James Gibson.,
Management. USA: LTBS, 2004. Suhartini, H. “Pengaruh Metode Self-
Management terhadap Prestasi Kerja
Iyer, Uma J., dan T J Kamalanabhan. Praktek Harian Program Magang Mekanik
Achievement motivation and performance Industri dan Otomotif di pusat pendidikan
of scienctists in reserch and development dan Latihan Kejuruan PT Star-Motor
organizations, Journal of Scientific & Indonesia,” Skripsi. Yogyakarta: Fakultas
Industrial Research Vol. 65, March 2006. Psikologi UGM, 1992.

Jahan, Saban dan Rubab Abdullah. Employee Weiner, Bernard. Cognitive Views of Human
Development: Motivation is the key to Motivation. New York: Academic Press,
success., Daffodil International University Inc., 1974.
Journal of Business and Economics,
Vol.2, No.2, July 2007. Weiner, Bernard. Theories of Motivation From
Mechanism to Cognition.
Jung, John. Understanding Human Motivation. Chicago:Markham Publishing Company,
New York: Macmillan Publishing Co. Inc, 1972.
1978.
Winardi, J. “Motivasi dan Pemotivasi dalam
Laura E., Berk. Child Development, 7th.ed. Manajemen”.(Jakarta: PT. RajaGrafindo
Boston:Pearson, 2007. Persada, 2001.

Luthans, Fred. Organizational Behavior, Eleventh Woolfolk, Anita E., Educational Psychology.
Edition. New York: McGraw-Hill Boston: Allyn and Bacon, 1998.
Companies, Inc., 2008.
Yates, Briant T. Self management: The Science
Miljkovic, Snezana. Motivation of Employees and and Art of Helping Your Self. California:
Behaviour Modification in Health care Wardsworts Publishing. Co., 1985.
Organizations, Acta Medica Medianae
2007;46(2):53-62.
(www.medfak.ni.ac.yu).
Nancy H., Leonard Laura, and Lynn Richard W.
Scholl., A Self Concept-based Model of
Work Motivation. Kingston: University of
Rhode Island, 2000.
Oluseyi .A, Shadare dan Hammed, T. Ayo.
Influence of Work Motivation, Leadership
Effectiveness and Time Management on
Employees’ Performance in Some
Selected Industries in Ibadan, Oyo State,
Nigeria, European Journal of Economics,
Finance and Administrative Sciences
ISSN 1450-2887 Issue 16 (2009) ©
EuroJournals, Inc. 2009
(http://www.eurojournals.com)

813

Anda mungkin juga menyukai