Tantangan JKN-KIS
Meningkatkan mutu dan kualitas pelayanan . ( transformasi terhadap
infrastruktur dan suprastruktur )
S tandar mutu layanan agar prinsip ekuitas bisa dipenuhi
Upaya kesiapan faskes
Beberapa indikator yang harus didorong bagi rumah sakit :
o pemenuhan ketersediaan tempat tidur
o pemenuhan dokter spesialis atau subspesialis
o hak atas obat hingga visitasi dokter harus berjalan dengan baik
Kebijakan KRIS
Amanah UU nomor 40 tahun 2004 ttg SJSN
psl 19 ayat (1) JKN diselenggarakan secara nasional berdasarkan prinsip asuransi sosial dan ekuitas
Psl 23 ayat (4) dalam hal peserta membutuhkan rawat inap di RS maka kelas pelayanan DI RS
diberikan berdasarkan kls standar
o Perpres nomor 64 th 2020 (perubahan kedua atas Perpres 92/2018)ttg jaminan kesehatan
Pasal 94 A
Keberlangsungan pendanaan Jaminan kesehatan , menteri bersama kementerian/ lembaga terkait
organisasi profesi dan asosiasi faskes melakukan peninjauan manfaat jaminan kesewhatan sesuai
kebutuhan dasar kesehatan dan rawat inap kls standar paling lambat bln des 2022
Psl 94 B Manfaat sbgmna dimaksud dalam pasal 94 A diterapkan secara bertahap sampai dengan
paling lambat th 2022 dan pelaksanaannya dilakukan secara berkesinambungan untuk meningkatkan
tata kelola jaminan kesehatan
PP 47/2021 Psl 18 ( Penyelenggaraan Bidang Perumah sakitan)
Jumlah TT Rawat inap KRIS 60 % RSUP & RSUD ( Pemerintah)
40 % Rs Swasta
KRIS
Bukan kelas minimalis, bukan yg rendah ttp ada standarisasi mutu
Proses kredensialing jika kerjasama dengan BPJS Kesehatan
Jika dibawah kriteria belum bisa menjadi faskes BPJS
Perlu ada pertimbangan perumusan KRIS
Ketersediaan jumlah Ttpada setiap kls perawatan di RS
Pertumbuhan jumlah peserta JKN
Kemampuan fiskal Negara dan kemampuan masyarakat dalam membayar
iuran
Serta angka rasio utilisasi di tingkat kab/ kota
KRITERIA KRIS