Anda di halaman 1dari 38

JKN

 Program Pelayanan Kesehatan yang sistemnya


menggunakan sistem asuransi
 Seluruh warga Indonesia wajib ikut dalam
kepesertaanya

1
Jaminan Sosial
Jaminan Sosial (social security) merupakan bagian dari konsep perlindungan sosial
(social protection), dimana perlindungan sosial sifatnya lebih luas.
Perbedaan keduanya : jaminan sosial memberikan perlindungan sosial bagi
individu dgn dana yg diperoleh dari iuran berkala, sedangkan perlindungan sosial
biasanya melibatkan banyak pihak dalam memberikan perlindungan baik kepada
individu, keluarga atau komunitas.

Asuransi Sosial mempunyai konsep sebagaimana asuransi pada umumnya, dimana


pembayaran premi menjadi tanggungan bersama antara pemberi kerja (yaitu
pemerintah dan pengusaha) dan pekerja (Pegawai Negeri Sipil (PNS), ABRI/POLRI
atau Pegawai Swasta) oleh karena adanya hubungan kerja

Bantuan Sosial berupa ‘’bantuan’’ dalam berbagai bentuk, uang, jasa maupun barang
dengan tujuan sosial.

2
PREMI

3
Biaya-biaya dalam Asuransi
 Biaya Operasional
 Biaya akibat bahaya moral
 Biaya akibat morale hazard

PREMI ASURANSI
 Adalah pembayaran dari tertanggung kepada penanggung, sebagai imbalan
jasa atas pengalihan risiko kepada penanggung.

Fungsi Premi
 Mengembalikan tertanggung pada posisi ekonomi seperti sebelum terjadi
kerugian.
 Mengembalikan tertanggung dari kebangkrutan, hingga mampu berdiri pada
posisi seperti keadaan sebelum terjadi kerugian.
4
Fungsi Premi

5
Faktor yang mempengaruhi penentuan tarif premi asuransi
Dari sisi eksternal
1.Persaingan
2.Kondisi ekonomi
3.Peraturan perundang-undangan dari pemerintah

Dari sisi internal obyek kerugian (terutama dlm asuransi kerugian)


1. Macam barang yg diasuransi
2. Kondisi pertanggungan
3. Macam alat pengukur barang yg diasuransikan
4. Cara pengangkutan barang
5. Jangka waktu pertanggungan

Unsur-unsur dalam penentuan tarif premi asuransi


1. kemungkinan/probability terjadinya kerugian
2. value judgment
3. policy pemerintah
6
KOMPONEN PREMI ASURANSI

 Premi dasar, yaitu premi yg dibebankan kpd tertanggung ketika polis dibuat
dengan perhitungan :data dan keterangan tertanggung serta luasnya risiko
yang dijaminkan.
 Premi tambahan, yaitu premi yang ditambahkan pada premi dasar ketika
terjadi perubahan data dan keterangan tertanggung serta luasnya risiko yang
dijaminkan.
 Reduksi premi, yaitu potongan atas besarnya premi yang disebabkan
keadaan tertentu seperti, pembayaran premi sekaligus untuk beberapa tahun,
pembayaran premi melalui lembaga keuangan tertentu.
 Tarif kompeni, yaitu besaran tarif yg ditentukan oleh asosiasi perusahaan
asuransi guna menghindari persaingan tidak sehat.

7
8
Pengembalian Premi (Restorno)
Pengembalian premi dari penanggung kepada tertanggung akibat :
a.gugurnya perjanjian sebelum penanggung menanggung bahaya atau baru
menanggung sebagian.
b.Premi yang dibayarkan lebih.
c.Insurable interest (adanya kepentingan yg harus diasuransikan) tidak ada
d.Kondisi jaminan pertanggungan dipersempit.
Syarat-syarat Ideal Risiko yg dapat di Asuransikan
a.Kerugian potensial cukup besar sehingga layak secara ekonomis
b.Probabilitas kerugian dapat diperhitungkanTerdapat sejumlah besar unit
terbuka terhadap risiko yang sama (massal dan homogen)
c.Kerugian yg terjadi bersifat kebetulan ( fortuitous)
d.Kerugian tertentu (definitif)
e.Bukan risiko berupa bencana besar dan serentak (catastrope)
9
KLAIM & PREMI

Klaim :
Permohonan atau tuntutan seorang pemilik polis
terhadap perusahaan asuransi untuk pembayaran
santunan sesuai dengan pasal-pasal dari sebuah polis
Premi Asuransi Kesehatan :
Angsuran yang dibayarkan kepada perusahaan asuransi
sebagai konsekuensi dari pemakaian sebuah jenis produk
asuransi yang menjamin biaya kesehatan atau perawatan
para peserta asuransi jika mereka sakit atau mengalami
kecelakaan
10
Perhitungan Premi BPJS Kesehatan
Besaran premi BPJS Kesehatan :
Bagi peserta Penerima Bantun Iuran (PBI) Jaminan Kesehatan
iuran dibayar oleh Pemerintah.
Iuran bagi Peserta Pekerja Penerima Upah
Pegawai Negeri Sipil, anggota TNI, anggota Polri, pejabat negara,
dan pegawai pemerintah non pegawai negeri sebesar 5% (lima
persen) 3% (tiga persen) dibayar oleh pemberi kerja dan 2% (dua
persen) dibayar oleh peserta.
Iuran bagi Peserta Pekerja Penerima Upah yang bekerja di BUMN,
BUMD dan Swasta sebesar 5% : 4% dibayar oleh Pemberi Kerja
dan 1% dibayar oleh Peserta.
11
12
13
14
Cara Menghitung Premi BPJS
ilustrasi
Seorang tenaga administrasi di PT. Santosa, memiliki upah pokok
sebesar Rp. 1.500.000,- perbulan. Maka besarnya iuran/premi
BPJS Kesehatan yang harus di bayar adalah :
Besar Iuran : 5% x (Upah Pokok + Tunjangan Tetap), 4%
dibayarkan PT. Santosa, 1%dibayarkan pegawai :
4% x Rp. 1.500.000,- = Rp. 60.000,- (dibayar PT Santosa )
1% x Rp. 1.500.000,- = Rp. 15.000,- (dibayar pegawai)

15
Ilustrasi 2...
Direktur Keuangan Perusahaan Cargo, memiliki :
• Upah pokok sebesar Rp. 15.000.000,- per bulan
• Tunjangan transportasi Rp. 5.000.000,- per bulan .
• Selain istri dan kedua anaknya,
•Tanggungan kedua orang tua dan mertua nya (total 4 anggota keluarga
tambahan) Besar iuran BPJS Kesehatan yang harus di bayar adalah :
Besar Iuran : 5% x (Upah Pokok + Tunjangan Tetap) : 4% dibayarkan
Perusahaan Cargo , 1%dibayarkan pegawai
Besar Iuran Keluarga Tambahan : 1% x (Upah Pokok + Tunjangan Tetap) per
orang
 4% x Rp. 4.725.000,- = Rp. 189.000,- (dibayar Perusahaan Cargo )
 1% x Rp. 4.725.000,- = Rp. 47.250,- (dibayar pegawai)
 1% x 4 orang x Rp. 4.725.000,- = Rp. 189.000,- (dibayar pegawai)
16
Hitung
Probabilitas
 Secara statistik dpt hitung setiap orang memiliki probabilitas 0,003

(3.000/1.000.000 Penduduk) utk masuk RS


 Jika rata-rata tagihan RS utk perawatan Rp 1 jt,- . Setiap thn butuh dana sebesar
3.000 orang x Rp 1 jt = Rp 3 M
 Walikota setempat cermat mengamati masalah tsb , krn biaya cukup besar maka
diatur :
 Jika kebutuhan biaya 3 M dibagi rata kpd 1 jt penduduk , tiap KK membayar Rp
3.000,- / thn ( 3 M / 1.000.000)
 Rp 3.000,-/ thn ringan ?? Artinya tukang becak pun sanggup
 Tidak ada lagi penduduk yg kesulitan membayar tagihan RS
 Jika ada yg sakit baik kaya atau miskin , tidak perlu lagi memikirkan biaya
perawatan
 Ada dana dari pool yg terkumpul utk pembayaran RS
 Dalam praktek pelaksanaanya ??? 17
Apa masalahnya...
Ketidak patuhan bayar iuran
Biaya administrasi ??
Terjadi peningkatan biaya pelayanan?
Masalah lainnya....
Apa solusinya...

Asuransi
 Suatu mekanisme gotong royong yg dikelola secara formal dgn hak &
kewajiban yg disepakati secara jelas
 Bentuk kegotong royongan dikenal dgn istilah Risk sharing
 Dari segi dana yang terkumpul dalam suatu mekanisme risk pooling
18
DASAR PERHITUNGAN BPJS KESEHATAN

19
HAK PESERTA

Hak peserta BPJS Kesehatan untuk mendapatkan manfaat


layanan kelas disesuaikan dengan besaran upah (yang berarti
juga besaran iuran BPJS) seperti berikut:
 Karyawan peserta BPJS Kesehatan yang memiliki upah
bulanan sampai dengan Rp 4.000.000, mendapatkan perawatan
ruang kelas II
Karyawan peserta BPJS Kesehatan yang memiliki gaji antara
Rp 4.000.000 sampai dengan Rp 8.000.000 mendapat
perawatan ruang kelas I

20
Ilustrasi peserta BPJS Kesehatan.....
1. Di sebuah perusahaan media cetak di Jakarta (UMP DKI Jakarta tahun 2017 Rp 3.600.000), Adi
bekerja sebagai kurir ekspedisi dengan gaji Rp 3.400.000. Dia mempunyai 1 istri dan 3 anak
Berapa iuran BPJS yang harus dibayar perusahaan?
Karena upah Adi di bawah UMP, maka dasar perhitungan iuran BPJS menggunakan UMP.
Ditanggung perusahaan 4% x Rp 3.600.00 = Rp 144.000,-
Dipotong dari gaji Adi 1% x 3.600.000=
3.600.000 Rp 36.000,-
Total iuran BPJS = Rp 180.000,-
2. Di perusahaan yang sama, Budi bekerja sebagai jurnalis dengan gaji Rp 7.000.000. Hitung iuran
BPJS Kesehatan Budi?
Karena upah Budi di atas UMP DKI Jakarta (Rp 3.600.000), maka dasar perhitungannya
menggunakan upah/ gaji
Ditanggung perusahaan  4% x Rp 7.000.000 = Rp 280.000
Dipotong dari gaji Budi 1% x Rp 7.000.000 = Rp 70.000
Total iuran BPJS = Rp 350.000
3. Edi, editor bergaji Rp 9.000.000 di perusahaan tersebut. Berapa iuran BPJS Kesehatan Edi?
Ditanggung perusahaan 4% x Rp 8.000.000 = Rp 320.000
Dipotong dari gaji Edi 1% x Rp 8.000.000 = Rp 80.000
Total iuran BPJS = Rp 400.000 Mengapa 8.000.000 ? (batas max iuran PPU)21
Bagaimana contoh perhitungan BPJS Kesehatan
karyawan terbaru? Apa yang berbeda dari perhitungan lama?
 Sebelum menghitung, perlu diketahui lebih dulu perubahan aturan pemerintah mengenai iuran
baru BPJS Kesehatan. Dalam dua tahun terakhir, iuran BPJS Kesehatan untuk peserta pekerja
bukan penerima upah (PBPU) dan bukan pekerja (BP) telah mengalami tiga kali revisi seperti
berikut ini :
Kelas kepesertaan BPJS Perpres No 82 Tahun
PP No 75 Tahun 2019 PP No 64 Tahun 2020
Kesehatan 2018

Kelas I Rp80.000 Rp160.000 Rp150.000

Kelas II Rp51.000
Peraturan Rp110.000 Rp100.000
Dasar hitung PP No 19 Tahun PP No 64 Tahun
Presiden No 111
Kelas III iuran BPJSRp25.500 Rp42.000
2016 2020 Rp42.000
Tahun 2013
 Bagi PPU mengalami perubahan batas upah tertinggi, yang mempengaruhi perhitungan iuran
BPJS maksimal karyawan. Tabel di bawah ini menggambarkan perubahan :
Dasar hitung iuran BPJS Perpres No 111 Tahun 2013 PP No 19 Tahun 2016 PP No 64 Tahun 2020
Dasar hitung iuran Perpres No 111 Th 2013 PP No 19 Th 2016 PP No 64 th 2020
BPJS
Batas Upah tertinggi 2x Penghasilan Tidak Kena Rp 8.000.000,- Rp 12.000.000,-
Pajak (PTKP) /K1
Status K dgn 1 org anak
22
Lanjutan…….
 Dalam PP No 64 Tahun 2020 tentang Perubahan Kedua atas PP No
82 Tahun 2018 tentang Jaminan Kesehatan, batas upah tertinggi
sebagai dasar perhitungan iuran BPJS Kesehatan adalah
Rp12.000.000, sedangkan batas terendah adalah upah minimum
kabupaten/kota (UMK) atau upah minimum provinsi (UMP)
 Ketentuan perhitungannya :
 Tarif iuran BPJS Kesehatan karyawan 5% dari upah
 4% dibayar pemberi kerja
 1% dibayar peserta 
 Iuran 5% mencakup perlindungan kesehatan untuk 5 orang anggota
keluarga (suami-istri dan 3 orang anak)
 Setiap tambahan 1 orang anggota keluarga, tarif iuran ditambah 1%

23
Pokok-Pokok Perhitungan BPJS Kesehatan bagi Karyawan Perusahaan

 Iuran BPJS Kesehatan adalah 5% dari upah/gaji


 Perusahaan menanggung 4% dan karyawan membayar 1% dari
upah/gaji
 Yang dimaksud upah/gaji adalah gaji pokok dan tunjangan tetap
 Batas paling tinggi upah sebagai dasar perhitungan adalah Rp 12 juta
 Batas paling rendah upah sebagai dasar perhitungan
adalah UMK/UMP
 Iuran mencakup manfaat untuk 5 orang (karyawan, suami/istri, 3
anak)
 Penambahan anggota keluarga dikenakan iuran tambahan 1% per
orang

24
Contoh detail perhitungan BPJS Kesehatan Karyawan:

 Contoh Karyawan A memiliki gaji Rp 10.000.000, menikah dan memiliki 3 anak


Iuran BPJS ditanggung 4% x Rp 10.000.000,- Rp 400.000,-
Perusahaan
Iuran BPJS dipotong 1%x Rp 10.000.000,- Rp 100.000,-
dari Gaji
Iuran BPJS yang disetor 5% x Rp 10.000.000,- Rp 500.000,-
Jika menggunakan aturan lama iuran BPJS yang disetor adalah Rp 400.000,
yakni 5% dari Rp 8.000.000 (batas upah tertinggi)
 Karyawan B memiliki gaji Rp15.000.000, menikah dan memiliki 4 anak. Batas upah tertinggi
Rp12.000.000, dan ada tambahan potongan gaji 1% untuk anak ke-4
Iuran BPJS ditanggung 4% x Rp 12.000.000,- Rp 480.000,-
Perusahaan
Iuran BPJS dipotong dari 2%x Rp 12.000.000,- Rp 240.000,-
Gaji
Iuran BPJS yang disetor 6% x Rp 12.000.000,- Rp 720.000,-
Bagi perusahaan, dampak perubahan aturan batas upah tertinggi adalah naiknya iuran BPJS
Kesehatan yang ditanggung perusahaan, dari maksimal Rp 320.000 (4% dari Rp 8.000.000)
menjadi maksimal Rp 480.000 (4% dari Rp 12.000.000).  25
ASKES KOMERSIAL

 Suatu keluarga dengan ayah Budi berusia 35 tahun memiliki


seorang isteri yang tidak bekerja dan seorang anak yang
berusia lima tahun. Penghasilan 4 juta per bulan.
 Berdasarkan metode human life value, uang pertanggungan
asuransi yang diperlukan adalah sebesar Rp 4 juta x 12 x 20
tahun=Rp 960 juta.
 Mengapa dikalikan dengan 20 tahun ?
waktu 20 tahun itulah merupakan masa yang harus dilindungi.
Mengingat si anak saat ini berusia 5 tahun, dalam waktu 20
tahun mendatang dia akan berusia 25 tahun

26
Kriteria dalam menentukan Premi Asuransi Kesehatan

27
d. Jaminan Pensiun : Pemberi kerja : 2%
Tenaga Kerja : 1%

28
29
30
31
32
33
To be Continued….

34
Tugas....
1. Kepala HRD di PT Eka Maju , memiliki :
• Gaji pokok sebesar Rp. 6.400.000,- per bulan
• Tunjangan Jabatan Rp. 1.250.000,- per bulan .
• Tunjangan konsumsi Rp. 600.000,- per bulan
• Tunjangan transport Rp. 1.500.000,- per bulan terkait kehadiran
• Memiliki seorang istri dan 4 anak
• Tanggungan tambahan ke dua orang tua
Berapa besar iuran BPJS Kesehatan sesuai perhitungan :
a. Yang dibayarkan oleh Pemberi kerja
b. Peserta
c. Tanggungan tambahan

35
Lanjutan.....

2. Dari jumlah gaji dan tunjangan tsb diatas Kepala HRD tersebut
juga masuk dalam kepesertaan BPJS Ketenaga kerjaan sehingga
ada perhitungan biaya yang harus dikeluarkan.
a. Berapa biaya yg harus dikeluarkan dari Perusahaan untuk
jaminan yg ditanggung oleh Perusahaan( JKK masuk Klpk I)
b. Berapa perhitungan biaya dari peserta

Selamat Mengerjakan

36
37
Jawaban
Pendapatan 6.400.000
1.250.000
a.BPJS KES yg dibayar oleh Pemberi kerja : 4% x 7.650.000 = 306.000
b. Peserta : 1% x 7.650.000 = 76.500
c.Tanggungan tambahan : 1% x 3 x 7.650.000 = 229.500

BPJS Ketenagakerjaan
a.JKK = 0,24% x 7.650.000 = 18.360
b.JKm = 0,30% x 7.650.000 = 22.950
c.JHT = 5,7% Pemberi Kerja 3,7 % x 7.650.000 = 283.050
Pekerja 2 % x 7.650.000 = 153.000
d.Jaminan Pensiun Pemberi Kerja 2 % x 7.650.000 = 153.000
Pekerja 1 % x 7.650.000 = 76.500

38

Anda mungkin juga menyukai