Disusun oleh :
20203
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BESARAN PREMI DAN
PRINIP-PRINSIP PENETAPAN TARIF PREMI
Abstrak
A. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Asuransi merupakan salah satu pilihan yang dipilih oleh masyarakat untuk
mengelola risiko. Asuransi berasal dari kata “insurance” atau “assurance” yang
berarti jaminan atau penjaminan. Siapa pun yang memiliki asuransi masuk ke dalam
kontrak yang disebut asuransi. .
1 Kasmir, Bank Dan Lembaga Keuangan Lainnya (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2012), h.260.
Perusahaan asuransi membebankan beberapa premi asuransi yang harus
dibayar oleh pemegang polis. Premi asuransi adalah harga satuan produk asuransi.
Harga seperti harga komoditas fisik, yang merupakan fungsi dari biaya produksi.
Dalam industri asuransi, biaya produksi diketahui pada saat kontrak (pada saat
penentuan harga) dan hanya setelah asuransi yang bersangkutan berakhir. 2
Dalam menentukan dan menghitung premi asuransi, ada tiga faktor yang harus
diperhatikan dalam menentukan model perhitungan premi untuk asuransi jiwa itu
sendiri. Yaitu mortalitas, suku bunga dan beban (menentukan biaya operasional).
Semua polis asuransi jiwa memerlukan pembayaran asuransi di muka, yaitu.
sebelum asuransi berlaku. Teknik diskonto digunakan untuk menghitung premi
asuransi, karena manfaat asuransi jiwa adalah pembayaran sejumlah uang tertentu
di masa yang akan datang. Selain itu, saat menghitung premi dasar, biaya
operasional asuransi tidak termasuk dalam premi. Alokasi biaya dasar ini ke premi
disebut beban. Biaya dasar yang ditambahkan ke biaya disebut sebagai biaya
kotor. 3
2 Herman Darmawi, Manajemen Asuransi, Ed. 1, Cet. 4 (Jakarta:PT Bumi Aksara, 2006), h.37-38
3 Ibid, h. 42.
perusahaan asuransi sendiri atas risiko yang disebabkan oleh peristiwa operasional
dan biaya lain yang tidak termasuk dalam perhitungan pembayaran bersih .
Premi asuransi dapat dibayarkan setiap tahun atau beberapa kali dalam setahun.
Asuransi tahunan disebut premi tahunan. Selain ketiga faktor biaya, mortalitas dan
bunga, besarnya premi asuransi yang dibayarkan juga dipengaruhi oleh seri
pembayaran (pensiun) dan besarnya santunan yang dibayarkan setelah berakhirnya
masa perlindungan. Seri pembayaran (anuitas) dibagi menjadi dua jenis: anuitas
individu dan anuitas berkelanjutan. Pembayaran untuk anuitas individu dilakukan
dengan interval yang sama di setiap periode, sedangkan pembayaran untuk anuitas
berkelanjutan dapat dilakukan kapan saja.
5Taswin, Andinna Anda, dkk, Asuransi Kesehatan; (Bandung: CV. Feniks Muda Sejahtera,
2022),h. 166
pelanggan. Tapi itu bukan satu-satunya hal yang diperhitungkan oleh
perusahaan asuransi saat menentukan jumlah premi.
6Taswin, Andinna Anda, dkk, Asuransi Kesehatan; (Bandung: CV. Feniks Muda Sejahtera,
2022),h. 167
Semakin rentan Anda, semakin mahal premi asuransi jiwa dan kesehatan. Anda
dapat menurunkan premi asuransi jiwa dan kesehatan Anda dengan mengurangi
risiko Anda (menjalani gaya hidup sehat) dan membandingkan penawaran dari
perusahaan asuransi. Untuk mengantisipasi pembayaran yang tidak sesuai
harapan, mulailah lindungi diri Anda sejak dini.
Salah satu jenis asuransi yang paling banyak diminati oleh masyarakat
adalah asuransi jiwa. Asuransi jenis ini menjadi pilihan pertama banyak orang
karena banyaknya manfaat yang ditawarkannya.
Tidak mengherankan jika informasi tentang tingkat premi asuransi jiwa
sangat diminati. Lantas bagaimana cara menghitung berapa premi asuransi yang
bisa dibayarkan saat pertama kali mengetahui berapa besar asuransi yang
dibutuhkan? Artinya: besaran premi asuransi jiwa disesuaikan dengan profil
nasabah dan manfaat asuransi yang dipilih oleh nasabah. Selain memiliki
asuransi jiwa, Anda juga bisa cek lifepal untuk asuransi terbaik bagi diri sendiri
dan keluarga.
Oleh karena itu, sangat penting untuk mengetahui faktor apa saja yang
mempengaruhi besarnya premi asuransi jiwa. Ada lima hal yang mempengaruhi
besarnya premi asuransi yang dibayarkan nasabah. Calon nasabah asuransi harus
mengetahui kelima faktor ini sebelum memutuskan untuk membeli polis ini.
1. Jenis Asuransi yang dipilih
Cara menghitung premi asuransi jiwa yang pertama adalah dengan
mempertimbangkan jenis asuransi yang dipilih nasabah. Secara umum, premi
untuk asuransi jiwa murni atau berjangka lebih murah daripada asuransi jiwa
berjangka. Mengapa? Pasalnya, asuransi jiwa murni memiliki masa
perlindungan 10, 20 atau 30 tahun. Asuransi berjangka, di sisi lain,
menawarkan perlindungan bagi kehidupan pelanggan. Oleh karena itu, premi
asuransi jiwa jangka panjang cenderung lebih mahal daripada polis jangka
panjang.
2. Jangka Waktu Asuransi
Faktor lain yang mempengaruhi besaran premi adalah jangka waktu. Besar
kecilnya premi yang dibayar oleh nasabah sangat tergantung dengan jangka
waktu yang dipilih oleh nasabah.
Semakin lama jangka waktu yang dipilih oleh nasabah, maka akan semakin
besar pula jumlah premi yang harus dibayar. Contohnya, premi untuk proteksi
selama 10 tahun tentu lebih rendah dibandingkan dengan premi untuk
perlindungan selama 20 tahun. Untuk itu, nasabah bisa memilih jangka waktu
yang sesuai dengan kebutuhan.
7 Taswin, Andinna Anda, dkk, Asuransi Kesehatan; (Bandung: CV. Feniks Muda Sejahtera,
2022),h. 167
8 Taswin, Andinna Anda, dkk, Asuransi Kesehatan; (Bandung: CV. Feniks Muda Sejahtera,
2022),h. 167
rate premi harus melebihi perkiraan biaya klaim (expected claim cost) agar
menguntungkan asuradur (penanggung).
b. Kewajaran (reasonnableness) artinya tarif premi harus sesuai atau seimbang
dengan manfaat yang dijanjikan, artinya bagian tertentu dari tarif premi
dikembalikan kepada pemegang polis dalam bentuk kompensasi
pembayaran benefits. Jika porsi dari premi terlalu banyak digunakan untuk
biaya dan keuntungan, maka premi tidak lagi masuk akal.
c. Keadilan (equity) artinya harus ada keadilan dalam penetapan besaran
premi, dan tidak ada diskriminasi. Tertanggung yang memiliki tingkat risiko
besar harus membayar premi lebih besar. Dalam asuransi sosial hal ini tidak
terlalu perlu dilakukan karena besarnya pooling, sehingga distribusi risiko
dan subsidi antar anggota berlangsung lebih baik.
d. Fleksibel, artinya tarif premi harus bisa disesuaikan dengan keadaan.
e. Persaingan (competitiveness) artinya tant premi harus mampu bersaing di
pasaran untuk merebut pasar, khususnya hagi asuransi kesehatan komersial.
Strategi penetuan tarif jasa dapat menggunakan penetuan tarif premium
pada saat permintaan tinggi dan tarif diskon pada saat permintaan menurun.
Keputusan penetuan tarif dari sebuah produk jasa baru memperhatikan beberapa
hal. Hal yang paling utama adalah bahwa keputusan penetuan tarif harus sesuai
dengan strategi pemasaran secara keseluruhan. Tarif spesifik yang akan
ditetapkan akan bergantung pada tipe pelanggan yang menjadi tujuan .
Secara singkat, prinsip-prinsip penetapan harga (tarif),seperti yang
diusulkan oleh Kotler dan Keller (2016) dikutip dari Zeithalm dan Beitner
(2009: 436) yaitu sebagai berikut :
1. Perusahaan harus mempertimbangkan sejumlah factor dalam menetapkan
harga, mencakup; pemilihan tujuan penetapan harga, menuntukan tingkat
permintaan, perkiraan biaya, menganalisis harga yang ditetapkan dan
produk yang ditawarkan pesaing, pemilihan metode penetapan harga, serta
menentukan harga akhir
2. Perusahaan tidak harus selalu berupaya mencari profit maksimum melalui
penetapan harga maksimum, tetapi dapat pula dicapai dengan caea
memaksimumkan penerimaan sekarang, memaksimumkan pengusaan pasar
atau kemungkinan lainnya.
3. Para pemasar hendaknya memahami seberapa responsif permintaan
terhadap perubahan harga. Untuk mengevaluasi sensitivitas harga, para
pemasar dapat menghitung elastisitas permintaan. 9
9 Dr. Hj. R. Dewi Pertiwi, S.E., M.M. Pemasaran Jasa Pariwisata; (Bandung: CV. Budi Utama,
2021), h. 46
Asuransi jiwa berbeda dengan asuransi-asuransi jenis lainnya dalam
beberapa hal, yaitu :
1. Risiko kematian ini pasti akan dijumpai atas dasar kepastian.
2. Kontak asuransi jiwa merupakan kontak jangka Panjang, tidak seperti
kontak asuransi jenis lainnya.
3. Prinsip penggantian kerugian bukanlah karakteristik dari asuransi jiwa.10
10 Drs. Danang Sunyoto, S.H., S.E., M.M., Fathonah Eka Susanti, S.E., (Jakarta: PT. Buku Seru,
2015), h. 225-226
11 Hikmah Rahmah, M.SI, dkk, Pengantar Matematika Aktuaria, (Jakarta: PT. Scifintech Andrew
Wijaya,2022), h.141
tabel mortalitas (harapan hidup) yang tingkatannya tergantung pada usia dan
jangka waktu akad. Semakin tinggi usia dan semakin lama masa kontrak, maka
semakin tinggi pula nilai tabarrunya. Peran perusahaan hanya mengelola dana,
termasuk pembayaran kompensasi, sedangkan pendapatan perusahaan berasal
dari transaksi dengan menggunakan akad Wakalah Bil-Ujrah atau akad
Mudharabah.
Pengelolaan Premi Asuransi Pengelolaan dana asuransi (premi asuransi)
dapat dilakukan dengan akad Mudharabah, Mudharabah-Musytarakah atau
Wakalah-bil-ujrah. Dalam akad Mudharabah, keuntungan perusahaan asuransi
syariah diambil dari bagian keuntungan dana investasi. Peserta asuransi syariah
berbadan hukum sebagai pemilik modal dan perusahaan asuransi syariah sebagai
penerjemah modal. Keuntungan dari pengembangan dana tersebut
didistribusikan antara peserta dan perusahaan sesuai dengan ketentuan yang
disepakati. Dalam akad Mudharabah Musytarakah, perusahaan asuransi
bertindak sebagai Mudharib yang melibatkan modal atau dananya dalam
investasi dana peserta. Perusahaan dan peserta berhak untuk berpartisipasi dalam
pengembalian investasi.
Dalam akad Wakalah bil ujrah, perusahaan berhak atas pembayaran
berdasarkan akad tersebut. Peserta memberi wewenang kepada Perusahaan
untuk mengelola keuangan mereka sehubungan dengan kegiatan administrasi,
pengelolaan dana, pembayaran kompensasi, asuransi, portofolio risiko,
pemasaran dan investasi.
Mekanisme pengelolaan alat pembayaran dapat dibedakan menjadi dua
bagian, yaitu ada tidaknya unsur tabungan dan aliran uang dalam asuransi
syariah. Besaran hadiah yang harus dibayarkan tergantung dari kemampuan
peserta. Namun, perusahaan menetapkan besaran minimal premi yang harus
dibayarkan. Setiap peserta dapat membayar hadiah melalui rekening koran,
rekening giro atau secara langsung. Peserta dapat memilih metode pembayaran,
baik bulanan, triwulanan, semesteran, atau tahunan. Perusahaan asuransi
membagi premi yang dibayarkan oleh masing-masing peserta menjadi dua
rekening yang berbeda, yaitu: rekening tabungan, yaitu. H. pengambilan uang
tunai dari peserta, dibayarkan pada saat kontrak berakhir, peserta pensiun, dan
peserta meninggal dunia.
C. KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan di atas, Premi adalah sejumlah uang yang dibayarkan
oleh pemegang polis kepada perusahaan Asuransi dengan jumlah yang telah di
tetapkan oleh perusahaan asuransi dan disetujui oleh pemegang polis untuk
memperoleh manfaat berdasarkan perjanjian asuransi yang dilindungi perundang-
undangan yang mendasari program asuransi wajib (UU No. 40, 2014).
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi Besaran Premi yaitu Besaran premi
setiap nasabah dan produk asuransi berbeda – beda, semua tergantung pada
beberapa aspek. Berikut adalah beberapa faktor yang mempengaruhi nilai premi:
1. Perokok Aktif