Asuransi merupakan pertanggungan diantara dua pihak ataupun lebih dari itu, yang
mana suatu pihak sebagai penanggung memiliki ikatan asuransi gunanya untuk pemberian
pergantian terhadap tertanggung atas kerugian, hilangnya keuntungan yang diharapkan.
Ataupun merupakan tanggung jawab pihak yang ketiga atas derita yang ditimbulkan dari
peristiwa yang mungkin terjadi dan memberikan bayaran didasarkan atas hidup atau atau
wafatnya orang yang telah ditanggungkan.1
Penerapan suatu sistem informasi akuntansi asuransi syariah yang baik dan ideal bagi
lembaga asuransi syariah, sistem tersebut juga harus sesuai dengan nilai-nilai akuntansi
dalam islam. Idealitas sebuah sistem informasi akuntansi, hal tersebut akan membantu pihak
manajemen dalam melakukan langkah dan keputusan strategis dan hasil evaluasi laporan
keuangannya. 3
4
Sunarmi, Pemegang Polis Asuransi Dan Kedudukan Hukumnya, (Medan: Jalan Bunga Cempaka IA No.4),
Vol.3 No.1, Hal.5
5
Bambang Dwi Handoko, dkk., Solusi atas Permasalahan Pengawasan dan Penagihan Outstanding Premi
Asuransi Syariah di Indonesia, (Al-Tijary: IAI Tazkia, 2020), Jurnal Ekonomi dan Bisnis Islam Vol.5 No.2, P-
ISSN: 2460-9404; E-ISSN: 2460-9412, Hal.13
asuransi mengalami kesulitan ketika akan mengajukan klaim ganti kerugian. Perusahaan
asuransi selaku penanggung selalu mengajukan berbagai macam alasan sebagai dasar untuk
tidak membayar klaim ganti kerugian yang diajukan oleh pemegang polis. Hal ini menjadi
salah satu sebab mengapa masih banyak masyarakat yang belum memiliki kesadaran untuk
berasuransi.