Ketika kamu ingin menggunakan layanan asuransi, wajib mengetahui beberapa hal yang
bakal sering terdengar, antara lain:
1. Premi
premi adalah biaya yang wajib dibayarkan oleh pemegang asuransi atau pihak tertanggung
kepada sang penanggung atau perusahaan asuransi sebagai jasa pengalihan risiko.
2. Polis asuransi
Setiap asuransi harus dilengkapi dengan dokumen legal yang menyertakan dasar hukum
kedua pihak. Polis asuransi punya peran sebagai dasar untuk membayar biaya ganti rugi
atas kerusakan atau kehilangan yang dialami pihak tertanggung.Tentu saja, semua hal yang
tertulis di dalam polis dibuat berdasarkan kesepakatan bersama.
3. Klaim
Ketika sudah memenuhi kewajiban untuk membayar premi, maka berhak untuk
mengajukan klaim.
Ini merupakan fitur asuransi berupa permohonan diajukan nasabah terhadap pihak kedua
untuk melakukan pembayaran sebagai bentuk ganti rugi atas kerusakan atau kehilangan
berdasarkan ketentuan polis asuransi.
Jenis-jenis asuransi
Ketika kamu memilih asuransi, lebih baik disesuaikan dengan kebutuhannya. Nah, ada
berbagai jenis yang bisa kamu pilih, antara lain:
1. Asuransi kesehatan
Sesuai dengan namanya, asuransi yang satu ini menyediakan perlindungan dan jaminan
kesehatan bagi para pemegang polis.
Semua biaya kesehatan dan perawatan bagi pihak tertanggung jika mengalami kecelakaan
atau jatuh sakit bakal dibayar oleh pihak asuransi.
2. Asuransi jiwa
Keberadaan asuransi jiwa ternyata sama pentingnya dengan asuransi kesehatan. Karena,
jenis asuransi ini menanggung semua kebutuhan finansial atas kematian seseorang.
Ketika pihak tertanggung meninggal dunia, pemegang polis akan menerima uang
pertanggungan.
2
tersebut harus dengan syarat dijalankan sesuai syariah ajaran agama Islam
dengan tujuan untuk tolong menolong dan tidak mengandung unsur riba
yang dilarang.
Sebenarnya saat ini telah ada produk asuransi syariah yang diklaim
menjalankan program asuransi dengan prinsip syariah. Meskipun demikian,
masih banyak orang yang ragu akan hukum dari asuransi sendiri, apakah
halal atau haram dalam islam.
Berikut tinjauan hukum islam mengenai apakah asuransi halal atau haram.
3
Dalam islam, asuransi dikategorikan dalam maqashid syariah. Ini merupakan
sebuah tujuan diterapkannya syariah islam di bidang ekonomi serta memiliki
visi dalam membentuk tatanan sosial untuk memberikan keadilan dan
kemakmuran ekonomi umat. Pendekatan dengan maqashid syariah ini
mampu memberikan pola pikir serta gambaran yang rasional dan substansial
pada setiap aktivitas serta produk asuransi syariah.
Hadirnya asuransi syariah dianggap sebagai jembatan bagi umat islam untuk
memperoleh proteksi atau perlindungan yang tidak bertentangan dengan
prinsip syariah. Asuransi syariah menggunakan konsep syariah yang menjadi
sebuah solusi dan pilihan lain agar tidak terjebak dalam produk riba.
Hadirnya asuransi syariah diharapkan bisa mewujudkan kemaslahatan umat
serta mensejahterakan perekonomian umat dengan tidak melanggar hukum
ajaran islam.
4
Dasar hukum menurut Peraturan Menteri
Keuangan
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 18/PMK.010/2010 tentang Prinsip
Dasar Penyelenggaraan Usaha Asuransi Reasuransi dengan Prinsip Syariah.
Kepastian hukum terkait asuransi halal atau haram juga bisa kamu temukan
jawabannya dari Fatwa MUI tentang Pedoman Asuransi Syariah. Hukum
asuransi dalam islam menurut fatwa yang dikeluarkan oleh MUI menjelaskan
bahwa Islam tidak melarang seseorang untuk mempunyai asuransi selama
dana yang terkumpul di perusahaan dikelola sesuai dengan prinsip atau
syariat Islam.
Bentuk perlindungan
Asuransi syariah hadir untuk memberikan perlindungan terhadap harta dan
nyawa nasabahnya. Hal ini karena setiap orang membutuhkan perlindungan
atas risiko buruk yang mungkin saja terjadi di masa depan.
5
Unsur kebaikan
Dijelaskan dalam Fatwa MUI, bahwa semua produk syariah mengandung
unsur kebaikan atau tabarru’. Jumlah premi asuransi atau kontribusi yang
dibayarkan oleh nasabah akan dikumpulkan dan digunakan untuk kebaikan
dan membantu peserta lain yang mengalami risiko.
Musyawarah asuransi
Dalam konsep asuransi syariah, jika terjadi perselisihan atau ada salah satu
pihak tidak menunaikan kewajiban dalam proses asuransi, maka
permasalahan akan diselesaikan melalui Badan Arbitrase Syariah jika tidak
ditemukan kata mufakat dari kedua belah pihak.
Hukum asuransi dalam islam dianggap haram jika mengandung unsur riba,
gharar dan judi. Tidak hanya itu, asuransi yang dijadikan sebagai jaminan
perlindungan diri sehingga membuat rasa tawakal pada Allah hilang juga
dianggap haram. Akan tetapi asuransi bisa menjadi halal jika didalamnya
terdapat akad tabarru’ atau tolong menolong yang murni.
6
1. Berdasarkan pada Prinsip Syariah
Asuransi yang diperbolehkan adalah yang dijalankan berdasarkan prinsip
syariah serta tidak bertentangan dengan ajaran Islam. Jika dalam asuransi
menggunakan akad jual beli, maka menjadi haram atau tidak diperbolehkan.
7
Asuransi Halal Atau Haram? Ini Dasar Hukumnya!
Banyak orang yang masih bertanya-tanya apakah asuransi halal atau haram?
Bagaimana dasar hukumnya? Yuk, simak ulasan lengkapnya berikut ini.
8
Umum
Sumber Foto: izzuanroslan Via Shutterstock;
Tidak bisa dipungkiri, masih banyak orang yang meragukan apakah asuransi
halal atau haram. Banyak muslim yang menganggap bahwa asuransi erat
9
kaitannya dengan unsur riba yang bertentangan dengan hukum islam. Hal
inilah yang menjadi perdebatan tentang hukum asuransi dalam Islam.
Sebenarnya saat ini telah ada produk asuransi syariah yang diklaim
menjalankan program asuransi dengan prinsip syariah. Meskipun demikian,
masih banyak orang yang ragu akan hukum dari asuransi sendiri, apakah
halal atau haram dalam islam.
Untuk lebih jelasnya tentang apakah bisnis asuransi halal atau haram, yuk
simak ulasan Qoala berikut ini.
10
asuransi tidak memiliki wujud sehingga sering dianggap riba yang
diharamkan dalam islam.
Berikut tinjauan hukum islam mengenai apakah asuransi halal atau haram.
Hadirnya asuransi syariah dianggap sebagai jembatan bagi umat islam untuk
memperoleh proteksi atau perlindungan yang tidak bertentangan dengan
prinsip syariah. Asuransi syariah menggunakan konsep syariah yang menjadi
sebuah solusi dan pilihan lain agar tidak terjebak dalam produk riba.
Hadirnya asuransi syariah diharapkan bisa mewujudkan kemaslahatan umat
serta mensejahterakan perekonomian umat dengan tidak melanggar hukum
ajaran islam.
11
Surat An-Nisaa ayat 9
12
Landasan Hukum Asuransi Syariah di Indonesia
13
14
Asuransi dalam islam diperbolehkan karena dilihat sebagai sarana tolong
menolong antar sesama. Asuransi yang diperbolehkan ini harus dijalankan
sesuai dengan syariat islam dan tidak mengandung unsur riba serta gharar.
Kepastian hukum terkait asuransi halal atau haram juga bisa kamu temukan
jawabannya dari Fatwa MUI tentang Pedoman Asuransi Syariah. Hukum
asuransi dalam islam menurut fatwa yang dikeluarkan oleh MUI menjelaskan
bahwa Islam tidak melarang seseorang untuk mempunyai asuransi selama
dana yang terkumpul di perusahaan dikelola sesuai dengan prinsip atau
syariat Islam.
15
Hukum asuransi ini tertuang dalam Fatwa MUI Nomor :
21/DSN-MUI/X/2001 yang berbunyi “Dalam menyongsong masa depan
dan upaya mengantisipasi kemungkinan terjadinya risiko dalam kehidupan
ekonomi yang akan terjadi di masa depan, maka perlu mempersiapkan
sejumlah dana tertentu sejak dini.”
Bentuk perlindungan
Asuransi syariah hadir untuk memberikan perlindungan terhadap harta dan
nyawa nasabahnya. Hal ini karena setiap orang membutuhkan perlindungan
atas risiko buruk yang mungkin saja terjadi di masa depan.
Unsur kebaikan
Dijelaskan dalam Fatwa MUI, bahwa semua produk syariah mengandung
unsur kebaikan atau tabarru’. Jumlah premi asuransi atau kontribusi yang
dibayarkan oleh nasabah akan dikumpulkan dan digunakan untuk kebaikan
dan membantu peserta lain yang mengalami risiko.
16
Bagian dari bermuamalah
Manusia merupakan makhluk sosial yang tidak pernah bisa lepas dari
aktivitas muamalah. MUI menggolongkan asuransi dalam bagian
bermuamalah karena melibatkan orang lain dalam kegiatan finansial.
Musyawarah asuransi
Dalam konsep asuransi syariah, jika terjadi perselisihan atau ada salah satu
pihak tidak menunaikan kewajiban dalam proses asuransi, maka
permasalahan akan diselesaikan melalui Badan Arbitrase Syariah jika tidak
ditemukan kata mufakat dari kedua belah pihak.
Hukum asuransi dalam islam dianggap haram jika mengandung unsur riba,
gharar dan judi. Tidak hanya itu, asuransi yang dijadikan sebagai jaminan
perlindungan diri sehingga membuat rasa tawakal pada Allah hilang juga
dianggap haram. Akan tetapi asuransi bisa menjadi halal jika didalamnya
terdapat akad tabarru’ atau tolong menolong yang murni.
17
3. Tidak Mengandung Ketidakpastian (Gharar)
Hukum asuransi syariah juga diperbolehkan menurut sumber Al-Quran dan
fatwa MUI, asalkan tidak mengandung ketidakpastian atau gharar. Selain itu,
asuransi yang halal juga tidak boleh mengandung unsur riba.
7. Bebas Riba
Salah satu syarat penting agar asuransi dihalalkan dalam islam adalah harus
bebas riba. Hal ini karena riba merupakan salah satu hal yang sangat
diharamkan dalam islam.
18
9. Instrumen Investasi Sesuai Syariat Islam
Islam juga memperbolehkan asuransi yang mengandung unsur investasi jika
investasi yang diasuransikan dimasukkan dalam instrumen yang sesuai
dengan syariah Islam. Akan tetapi jika jika investasi mengandung unsur judi,
gharar, dan riba tidak diperbolehkan.
Berikut beberapa konsep dasar asuransi syariah yang perlu kamu pahami.
19
2. Menggunakan Akad Tabarru’
Konsep dasar asuransi syariah yang selanjutnya adalah menggunakan akad
tabarru’ dalam perjanjiannya. Hal ini berdasarkan kenapa asuransi haram jika
menggunakan akad jual beli. Akad tabarru’ merupakan akad yang dilakukan
untuk kebaikan dan tolong menolong, bukan untuk tujuan komersial.
Akad tabarru’ dalam asuransi syariah ini sesuai dengan prinsip syariah
karena tidak mengandung unsur riba, zhulm, riba, gharar, maisyir, risywah,
maksiat dan barang haram.
3. Pengelolaan Risiko
Pengelolaan risiko dalam konsep hukum asuransi dalam islam dilakukan
dengan cara berbagi antar sesama nasabah. Jadi jika ada risiko yang terjadi,
maka akan ditanggung bersama-sama oleh seluruh nasabah yang tergabung
dalam asuransi syariah tersebut.
5. Pengelolaan Premi/Kontribusi
Hukum asuransi kesehatan dalam islam menjadi halal jika dana yang
didapatkan dari premi atau kontribusi nasabah asuransi syariah biasanya
akan dimasukkan ke dalam rekening dana tabarru’. Sedangkan biaya atau
ujrah pengelola dana hanya dari sebagian kecil dari kontribusi tersebut.
20
7. Penempatan Investasi
Penempatan investasi dalam konsep asuransi berbasis syariah dilakukan
pada instrumen investasi yang sesuai dengan prinsip syariah saja.
Penempatan investasi tidak diperbolehkan mengandung unsur ribawi karena
bertentangan dengan konsep hukum asuransi syariah.
21