Asuransi yang rasional adalah pemikiran yang logis dan sistematis mengenai asuransi
dari segi biaya dan manfaat. Faktor-faktor seperti biaya, manfaat, risiko dan potensi
keuntungan diperhitungkan sebagai dasar asuransi. Lebih khusus lagi, asuransi yang
masuk akal berarti menganalisis biaya dan manfaat dan membandingkannya dengan nilai
total asuransi. Pendekatan yang masuk akal terhadap asuransi membantu kita membuat
keputusan asuransi yang memenuhi tujuan dan kebutuhan kita. Asuransi yang wajar
mempertimbangkan kemungkinan kerugian finansial dan cara mengurangi risiko tersebut
melalui asuransi. Menurut beberapa sumber yang penulia baca ada beberapa contoh
rasional asuransi meliputi:
1. Asuransi Kebakaran Rumah: Sebagai contoh rasional asuransi , asuransi kebakaran
rumah dapat membantu mencegah kerusakan atau kerugian finansial yang besar jika
rumah terbakar atau terkena kerugian lainnya. Asuransi kebakaran rumah dapat
menanggung perbaikan, renovasi dan kerusakan properti yang rusak.
2. Asuransi mobil: Asuransi mobil juga merupakan salah satu contoh asuransi dasar.
Asuransi mobil menjamin kecelakaan, kerusakan, pencurian atau kerusakan lain yang
mungkin dialami kendaraan kita, tanpa membayar kerusakan itu sendiri. 3. Asuransi
Kesehatan: Asuransi kesehatan biasanya mencakup pengobatan, prosedur medis, dan
obat-obatan untuk penyakit akut atau kronis yang mungkin diderita seseorang.
Perawatan dan pengobatan penyakit kronis bisa menjadi mahal, dan asuransi
kesehatan dapat membantu mengurangi risiko finansial ini. Ketiga contoh di atas
merupakan contoh asuransi wajar yang menerapkan analisis biaya-manfaat dan
mempertimbangkan kemungkinan kerugian finansial.
Sedangkan menurut Darmawi (2010:1) asuransi mempunyai banyak manfaat antara lain :
a. Asuransi Menyelidiki Risiko Investasi Risiko unsur fundamental dalam
perekonomian bebas dan bila suatu perusahaan berusaha untuk memperoleh
keuntungan dan ketidakpastian tidak dapat dihindarkan, maka asuransi mengambil
alih resiko itu.
b. Asuransi Sebagai Sumber Dana Investasi Usaha perasuransian sebagai salah satu
lembaga keuangan nonbank yang menghimpun dana masyarakat, dan semakin
penting peranannya sebagai sumber modal untuk investasi diberbagai bidang.
c. Asuransi Untuk Melengkapi Persyaratan Kredit Pemberi kredit tidak hanya tertarik
dengan keadaan perusahaan serta kekayaannya yang ada saat ini, tetapi juga sejauh
mana perusahaan tersebut telah melindungi diri dari kejadian-kejadian yang tak
terduga dimasa depan.
d. Asuransi Dapat Menggurangi Kekhawatiran Fungsi primer dari asuransi adalah
mengurangi kekhawatiran akibat ketidak pastian.
e. Asuransi Mengurangi Biaya Modal Tingkat resiko dan pengembalian modal
berkaitan satu sama lain dan tidak dapat dipisahkan.
f. Asuransi Menjamin Kestabilan Perusahaan Bagi perusahaan, asuransi sebagai
Goodwill antara kelompok pimpinan dan karyawanAsuransi
g. Dapat Meratakan Hubungan Dengan berusaha menentukan biaya-biaya
“kebetulan” yang mungkin dialami pada masa yang akan datang melalaui program
asuransi, pihak perusahaan akan dapat mempertimbangkan atau memperhitungkan
total biaya untuk produk yang dijualnya.
h. Asuransi Dapat Menyediakan Layanan Profesional Perusahaan asuransi
mempunyai karyawan yang ahli di bidang asuransi untuk membantu para
tertanggung tanpa adanya bayaran tambahan.
i. Asuransi Mendorong Usaha Pencegahan Kerugian Perusahaan asuransi
memberikan perlindungan yang cukup wajar untuk menghilangkan atas
memperkecil kemungkinan yang dapat menimbulkan kerugian.
j. Asuransi Membantu Memelihara Kesehatan Perusahaan asuransi melakukan
pengecekan kesehatan berkala kepada para pemegang polis. Dari uraian diatas
dapat disimpulkan manfaat asuransi bagi pihak tertanggung adalah memberikan
rasa aman terhadap segala kemungkinan resiko, sedangkan bagi pihak perusahaan
selaku badan usaha adalah memperoleh laba yang disebut premi.
Ruang lingkup asuransi kesehatan mencakup berbagai aspek yang berkaitan dengan
perlindungan kesehatan individu atau kelompok
4. Perawatan Pencegahan
Beberapa polis asuransi kesehatan mencakup pemeriksaan kesehatan rutin, vaksinasi,
dan perawatan pencegahan lainnya.
5. Manfaat Tambahan
Beberapa polis dapat menyertakan manfaat tambahan seperti asuransi jiwa, asuransi
kecelakaan, atau manfaat tambahan lainnya.
3.2 SARAN
DAFTAR PUSTAKA
Setyawan, Febri Endra Budi. "Sistem pembiayaan kesehatan." Saintika Medika 11.2
(2015): 119-126.
Suryono, Arief. "Asuransi Kesehatan Berdasarkan Undang-Undang Nomor 3 Tahun
1992." Jurnal Dinamika Hukum 9.3 (2009): 251-259.
Darmawi, Herman., 2010. Manajemen Risiko. Bumi Aksara, Jakarta.
Idris, Haerawati. (2019). Asuransi Kesehatan Konsep dan Penerapan. Palembang;
UPT Penerbit dan Percetakan Universitas Sriwijaya
Arta, I Putu Sugih dkk. 2021. Manajemen Risiko. Bandung : Widina Bhakti Persada
Bandung