Anda di halaman 1dari 9

BAB II

2.1 Pengertian asuransi kesehatan


Setiap orang pasti menghadapi risiko dalam hidupnya. Risiko yang dihadapi setiap
orang tidaklah sama, tapi pada prinsipnya bisa saja ada risiko yang mengancam jiwa atau
harta benda. Satu risiko hidup yang dihadapi setiap orang ada peluang untuk sakit.
Dimana risikonya ketidakpastian mungkin timbul untung atau rugi. bersama Asuransi
berkaitan dengan risiko -risiko yang dapat menimbulkan kerugian. Orang yang diberi
kecerdasan diharapkan mampu mengendalikan risiko penyakit jadi kalau bahayanya
memang ada Terjadi, maka tidak ada kerugian sangat besar Satu kesempatan untuk
menang risiko sakit ditanggung oleh asuransi kesehatan, karena tujuan dari asuransi
kesehatan adalah mengalihkan risiko penyakit kepada perusahaan asuransi kepada
penjamin. Jadi perusahaan asuransilah yang mengalihkan risiko, sedangkan penjaminnya
adalah pihak yang menerima pengalihan risiko yaitu perusahaan asuransi.
Resiko sakit apa yang dimaksud dengan asuransi kesehatan jika perusahaan asuransi
suatu hari mengalami sakit, perusahaan asuransi menawarkan pelayanan (biaya)
perawatan kesehatan dalam upaya menyembuhkan sakitnya tertanggung.Asuransi
kesehatan merupakan bagian dari asuransi jiwa yang obyeknya jiwa. Tujuan asuransi
kesehatan adalah memperalihkan risiko sakit dari tertanggung kepada
penanggung.Sehingga kewajiban penanggung adalah memberikan pelayanan (biaya)
perawatan kesehatan kepada tertanggung apabila sakit. Di mana sistem asuransi
kesehatan bertujuan untuk melindungi masyarakat dari kesulitan (ekonomi) dalam
pembiayaan pelayanan kesehatan.
Secara umum asuransi diatur dalam Kitab Undang-undang Hukum Dagang (KUHD)
dan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1992 tentang Usaha Perasuransian (UU No.
2/1992). Menurut Pasal 246 KUHD: Asuransi atau Pertanggungan adalah suatu
perjanjian, di mana penanggung dengan menikmati suatu premi mengikat dirinya
terhadap tertanggung untuk membebaskannya dari kerugian karena kehilangan,kerugian,
atau ketiadaan keuntungan yang diharapkan, yang akan dapat diderita olehnya karena
suatu kejadian yang tidak pasti.
Sedangkan menurut Pasal 1 (1) UU No. 2/1992:Asuransi atau Pertanggungan adalah
perjanjian antara dua pihak atau lebih, dengan mana pihak penanggung mengikatkan diri
kepada tertanggung, dengan menerima premi asuransi,untuk memberikan penggantian
kepada tertanggung karena kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang
diharapkan, atau tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin akan diderita
tertanggung yang timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti atau untuk memberikan
pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya. Dengan kata lain asuransi
kesehatan, tujuan asuransi adalah mengasuransikan seseorang orang sakit mendapat
pelayanan yang sama diperlukan terlepas dari kondisi ekonominya.

2.2 Rasional asuransi

Asuransi yang rasional adalah pemikiran yang logis dan sistematis mengenai asuransi
dari segi biaya dan manfaat. Faktor-faktor seperti biaya, manfaat, risiko dan potensi
keuntungan diperhitungkan sebagai dasar asuransi. Lebih khusus lagi, asuransi yang
masuk akal berarti menganalisis biaya dan manfaat dan membandingkannya dengan nilai
total asuransi. Pendekatan yang masuk akal terhadap asuransi membantu kita membuat
keputusan asuransi yang memenuhi tujuan dan kebutuhan kita. Asuransi yang wajar
mempertimbangkan kemungkinan kerugian finansial dan cara mengurangi risiko tersebut
melalui asuransi. Menurut beberapa sumber yang penulia baca ada beberapa contoh
rasional asuransi meliputi:
1. Asuransi Kebakaran Rumah: Sebagai contoh rasional asuransi , asuransi kebakaran
rumah dapat membantu mencegah kerusakan atau kerugian finansial yang besar jika
rumah terbakar atau terkena kerugian lainnya. Asuransi kebakaran rumah dapat
menanggung perbaikan, renovasi dan kerusakan properti yang rusak.
2. Asuransi mobil: Asuransi mobil juga merupakan salah satu contoh asuransi dasar.
Asuransi mobil menjamin kecelakaan, kerusakan, pencurian atau kerusakan lain yang
mungkin dialami kendaraan kita, tanpa membayar kerusakan itu sendiri. 3. Asuransi
Kesehatan: Asuransi kesehatan biasanya mencakup pengobatan, prosedur medis, dan
obat-obatan untuk penyakit akut atau kronis yang mungkin diderita seseorang.
Perawatan dan pengobatan penyakit kronis bisa menjadi mahal, dan asuransi
kesehatan dapat membantu mengurangi risiko finansial ini. Ketiga contoh di atas
merupakan contoh asuransi wajar yang menerapkan analisis biaya-manfaat dan
mempertimbangkan kemungkinan kerugian finansial.

2.3 Risiko dan Risiko Sakit


Risiko menurut seorang penulis bernama Vaughan, 2014 dalam bukunya
Fundamental Of Risk and Insurances menyatakan bahwa “risiko merupakan suatu kondisi
dimana ada kemungkinan penyimpangan yang merugikan dari hasil yang diharapkan”
dengan kata lain risiko adalah kondisi dimana “mungkin” akan terjadi penyimpangan,
yang nantinya akan merugikan dan kerugian tersebut diluar dari hasil yang diharapkan
terjadi. Risiko erat hubungannya dengan sesuatu yang tidak pasti atau ketidakpastian
namun ketidak pastian tersebut diasumsikan dapat terjadi bergantung pada beberapa
aspek dan elemen lain yang mendukung ketidak pastian tersebut benar-benar terjadi suatu
saat nantik.
Risiko merupakan sebuah perkiraan masa depan yang merugikan, dimana perkiraan
tersebut menghasilkan sebuah ketidakpastian yang menjadi penyebab utama dari sebuah
keraguan dalam mengambil sebuah keputusan. Ketidakpastian dapat timbul akibat
kelalaian serta gagalnya kita dalam memprediksi suatu keadaan di lapangan yang
disebabkan adanya Gap atau jarak kritis antara perencanaan suatu kegiatan dengan target
yang disepakati, kurangnya data dalam penyusunan perencanaan, dan terbatasnya
kemampuan dalam mengambil keputusan yang benar karena tidak melalui teknik
pengambilan keputusan yang tepat.
Risiko yang dijelaskan secara umum di atas dapat dikaitkan dengan pengertian
‘apasih sebenarnya risiko sakit itu?’. Risiko sakit itu sendiri dapat dipisah menjadi dua
kata yang berdiri sendiri, agar penjelasan mengenai apa itu risiko sakit lebih jelas. Risiko
merupakan suatu ketidakpastian dimasa mendatang yang ditakutkan dapat terjadi.
Sedangkan sakit merupakan kondisi tidak sempurna seseorang secara fisik maupun
mental dan sosial, sehingga kondisi ini dapat merugikan orang tersebut karena
terhambatnya kenyamanan beraktivitas dan bersosialisasi dari pribadi seseorang yang
sakit. Maka risiko sakit dapat disimpulkan sebagai suatu kondisi yang tidak pasti dimana
seseorang atau kelompok mungkin saja mengalami sakit suatu hari yang akan datang,
yang kemungkinan tersebut merupakan kemungkinan yang merugikan seseorang atau
kelompok, karena kondisi yang diperkirakan, menghasilkan ketidak sesuaian dari hasil
yang di inginkan yaitu untuk dapat selalu sehat.
Risiko sakit pastinya muncul akibat adanya beberapa elemen yang menyebabkan
kemungkinan tersebut muncul, seperti berkendara tanpa menggunakan helm dan dengan
kecepatan tinggi, yang berisiko patah tulang sebagai akibat dari kecelakaan, atau terlalu
sering terpapar kebisingan tinggi yang berisiko tuli akibat dari tidak menggunakan safety
ears, dan masih banyak lainnya. Dapat disimpulkan bahwa Risiko sakit muncul sebagai
akibat dari kegagalan seseorang memposisikan diri mereka untuk tetap dalam keadaan
yang aman bagi kesehatan, sehingga menimbulkan berbagai kemungkinan sakit yang
dapat diderita dimasa depan.

2.4 Manajemen Risiko


Manusia cenderung menginginkan sesuatu yang sempurna tanpa kerugian atau
kecacatan sama sekali, namun hal tersebut sulit diwujudkan sebab berbagai faktor yang
sering kali menimbulkan berbagai risiko yang menimbulkan kerugian dengan tingkat
yang berbeda. Untuk mengendalikan risiko tersebut agar tidak terjadi, rencana masa
depan yang matang penting dilakukan yang biasa disebut dengan manajemen. Manajemen
risiko merupakan bidang ilmu yang membahas tentang menerapkan ukuran dalam
memetakan berbagai permasalahan yang ada dengan menempatkan berbagai pendekatan
manajemen secara komprehensif dan sistematis. Manajemen risiko dalam artian luas
berupa segala risiko yang terjadi dalam masyarakat baik berbentuk kerugian harta, jiwa
keuangan, usaha dan lainnya yang ditinjau dari segi manajemen suatu organisasi.
Manajemen risiko dapat berupa seperangkat Kebijakan, prosedur yang lengkap yang
dimiliki organisasi, untuk mengelola, memonitor, dan mengendalikan organisasi terhadap
risiko dimasa yang akan datang.
Tujuan diadakannya manajemen risiko adalah untuk melindungi individu, masyarakat,
dan atau organisasi dari tingkat risiko signifikan sehingga dapat mencapai tujuan hidup
individu atau masyarakat, dan tujuan organisasi tersebut. Selain itu, bertujuan untuk
meminimalisasi dampak dan kemungkinan yang akan terjadi, Memastikannya bahwa
rencana tindakan yang akan dilakukan dapat dilaksanakan secara efektif dan dapat
meminimalisasi dampak dan kemungkinan terjadi dalam risiko, sebagai peringatan untuk
berhati-hati, dan dapat mengambil keputusan dengan benar dan tepat.

2.5 Manfaat Asuransi

Asuransi mempunyai manfaat bagi pihak tertanggung antara lain :

a. Rasa aman dan perlindungan


b. Asuransi dapat dijadikan sebagai tabungan dan sumber pendapatan
c. Polis asuransi dapat dijadikan jaminan untuk mendapatkan kredit
d. Pendistribusian manfaat

Sedangkan menurut Darmawi (2010:1) asuransi mempunyai banyak manfaat antara lain :
a. Asuransi Menyelidiki Risiko Investasi Risiko unsur fundamental dalam
perekonomian bebas dan bila suatu perusahaan berusaha untuk memperoleh
keuntungan dan ketidakpastian tidak dapat dihindarkan, maka asuransi mengambil
alih resiko itu.
b. Asuransi Sebagai Sumber Dana Investasi Usaha perasuransian sebagai salah satu
lembaga keuangan nonbank yang menghimpun dana masyarakat, dan semakin
penting peranannya sebagai sumber modal untuk investasi diberbagai bidang.
c. Asuransi Untuk Melengkapi Persyaratan Kredit Pemberi kredit tidak hanya tertarik
dengan keadaan perusahaan serta kekayaannya yang ada saat ini, tetapi juga sejauh
mana perusahaan tersebut telah melindungi diri dari kejadian-kejadian yang tak
terduga dimasa depan.
d. Asuransi Dapat Menggurangi Kekhawatiran Fungsi primer dari asuransi adalah
mengurangi kekhawatiran akibat ketidak pastian.
e. Asuransi Mengurangi Biaya Modal Tingkat resiko dan pengembalian modal
berkaitan satu sama lain dan tidak dapat dipisahkan.
f. Asuransi Menjamin Kestabilan Perusahaan Bagi perusahaan, asuransi sebagai
Goodwill antara kelompok pimpinan dan karyawanAsuransi
g. Dapat Meratakan Hubungan Dengan berusaha menentukan biaya-biaya
“kebetulan” yang mungkin dialami pada masa yang akan datang melalaui program
asuransi, pihak perusahaan akan dapat mempertimbangkan atau memperhitungkan
total biaya untuk produk yang dijualnya.
h. Asuransi Dapat Menyediakan Layanan Profesional Perusahaan asuransi
mempunyai karyawan yang ahli di bidang asuransi untuk membantu para
tertanggung tanpa adanya bayaran tambahan.
i. Asuransi Mendorong Usaha Pencegahan Kerugian Perusahaan asuransi
memberikan perlindungan yang cukup wajar untuk menghilangkan atas
memperkecil kemungkinan yang dapat menimbulkan kerugian.
j. Asuransi Membantu Memelihara Kesehatan Perusahaan asuransi melakukan
pengecekan kesehatan berkala kepada para pemegang polis. Dari uraian diatas
dapat disimpulkan manfaat asuransi bagi pihak tertanggung adalah memberikan
rasa aman terhadap segala kemungkinan resiko, sedangkan bagi pihak perusahaan
selaku badan usaha adalah memperoleh laba yang disebut premi.

Serta menurut asuransi memiliki fungsi sebagai berikut;


a. Asuransi kesehatan mendekatkan akses masyarakat ke pelayanan kesehatan.
b. Asuransi dapat merubah peristiwa tidak pasti menjadi pasti dan terencana.
c. Asuransi membantu mengurangi risiko perorangan menjadi risiko kelompok.

2.6 Ruang lingkup asuransi kesehatan

Ruang lingkup asuransi kesehatan mencakup berbagai aspek yang berkaitan dengan
perlindungan kesehatan individu atau kelompok

1. Perlindungan Biaya Kesehatan


Asuransi kesehatan memberikan perlindungan finansial terhadap biaya perawatan
kesehatan. Ini termasuk biaya rawat inap, rawat jalan, operasi, obat-obatan, tes medis,
perawatan gigi, dan pengobatan lainnya.

2. Asuransi Rawat Inap


Biasanya mencakup biaya kamar rawat inap, perawatan intensif, biaya operasi, dan
layanan terkait selama pasien dirawat di rumah sakit.

3. Asuransi Rawat Jalan


Meliputi biaya konsultasi dokter, tes medis, obat-obatan, dan perawatan kesehatan
lainnya di luar rumah sakit.

4. Perawatan Pencegahan
Beberapa polis asuransi kesehatan mencakup pemeriksaan kesehatan rutin, vaksinasi,
dan perawatan pencegahan lainnya.

5. Manfaat Tambahan
Beberapa polis dapat menyertakan manfaat tambahan seperti asuransi jiwa, asuransi
kecelakaan, atau manfaat tambahan lainnya.

6. Jaringan Pemberi Layanan


Asuransi kesehatan seringkali memiliki jaringan rumah sakit, klinik, dan dokter yang
bekerja sama. Pasien dapat menerima perawatan dari penyedia layanan yang termasuk
dalam jaringan ini dengan biaya yang lebih rendah.
7. Pembayaran Klaim
Pemegang polis dapat mengajukan klaim asuransi untuk mengganti biaya perawatan
kesehatan yang telah mereka bayarkan. Klaim ini biasanya disetujui jika sesuai
dengan ketentuan polis.
8. Pembayaran Premi
Pemegang polis membayar premi secara berkala kepada perusahaan asuransi sebagai
imbalan atas perlindungan kesehatan yang diberikan.

9. Pengecualian dan Pembatasan


Polis asuransi kesehatan seringkali memiliki pengecualian dan pembatasan tertentu,
seperti penyakit tertentu yang tidak dicakup dalam jangka waktu tertentu setelah
pembelian polis.

10. Regulasi dan Pengawasan


Asuransi kesehatan diatur oleh badan pemerintah atau otoritas keuangan yang
berwenang untuk memastikan kepatuhan perusahaan asuransi dengan peraturan dan
perlindungan konsumen.
BAB III
3.1 KESIMPULAN
Asuransi atau Pertanggungan adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih, dengan
mana pihak penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung, dengan menerima premi
asuransi,untuk memberikan penggantian kepada tertanggung karena kerugian, kerusakan atau
kehilangan keuntungan yang diharapkan, atau tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga
yang mungkin akan diderita tertanggung yang timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti
atau untuk memberikan pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya.
Maka risiko sakit dapat disimpulkan sebagai suatu kondisi yang tidak pasti dimana
seseorang atau kelompok mungkin saja mengalami sakit suatu hari yang akan datang, yang
kemungkinan tersebut merupakan kemungkinan yang merugikan seseorang atau kelompok,
karena kondisi yang diperkirakan, menghasilkan ketidak sesuaian dari hasil yang di inginkan
yaitu untuk dapat selalu sehat.
Asuransi mempunyai manfaat bagi pihak tertanggung antara lain :
a. Rasa aman dan perlindungan
b. Asuransi dapat dijadikan sebagai tabungan dan sumber pendapatan
c. Polis asuransi dapat dijadikan jaminan untuk mendapatkan kredit
d. Pendistribusian manfaat.

3.2 SARAN
DAFTAR PUSTAKA

Setyawan, Febri Endra Budi. "Sistem pembiayaan kesehatan." Saintika Medika 11.2
(2015): 119-126.
Suryono, Arief. "Asuransi Kesehatan Berdasarkan Undang-Undang Nomor 3 Tahun
1992." Jurnal Dinamika Hukum 9.3 (2009): 251-259.
Darmawi, Herman., 2010. Manajemen Risiko. Bumi Aksara, Jakarta.
Idris, Haerawati. (2019). Asuransi Kesehatan Konsep dan Penerapan. Palembang;
UPT Penerbit dan Percetakan Universitas Sriwijaya
Arta, I Putu Sugih dkk. 2021. Manajemen Risiko. Bandung : Widina Bhakti Persada
Bandung

Anda mungkin juga menyukai