Anda di halaman 1dari 5

Nama: Nafa Mahlida Fasda

Penempatan : Jakarta

1. Pada pasal 246 KUHD, pihak tertanggung membayarkan sejumlah premi kepada
penanggung untuk dapat mendapat pergantian/jaminan bila terjadi suatu kerugian. Dalam
hal ini, jelaskan faktor apa saja yang mempengaruhi besaran premi asuransi !
Jawab:

Besaran premi asuransi yang dibayarkan oleh pihak tertanggung kepada penanggung, seperti
yang diatur dalam pasal 246 KUHD, dipengaruhi oleh beberapa faktor penting. Faktor-faktor
ini mencerminkan tingkat risiko yang akan ditanggung oleh perusahaan asuransi dan
mempengaruhi kalkulasi premi agar sesuai dengan risiko tersebut. Berikut adalah beberapa
faktor utama yang mempengaruhi besaran premi asuransi:

 Jenis Asuransi: Jenis asuransi yang dipilih sangat mempengaruhi besaran premi.
Misalnya, asuransi kesehatan, asuransi jiwa, asuransi kendaraan, dan asuransi
properti memiliki risiko dan premi yang berbeda-beda.

 Nilai yang Diasuransikan (Sum Insured): Nilai atau jumlah uang pertanggungan yang
diinginkan akan mempengaruhi besaran premi. Semakin tinggi nilai pertanggungan,
semakin tinggi pula premi yang harus dibayarkan.

 Risiko: Faktor risiko merupakan salah satu pertimbangan utama dalam penentuan
premi. Risiko ini bisa meliputi kondisi kesehatan (untuk asuransi jiwa atau
kesehatan), model dan tahun kendaraan (untuk asuransi kendaraan), lokasi dan jenis
properti (untuk asuransi properti), dan lain-lain. Risiko yang lebih tinggi biasanya
akan menghasilkan premi yang lebih tinggi.

 Usia: Khusus untuk asuransi jiwa dan kesehatan, usia menjadi faktor penting.
Biasanya, semakin tua usia tertanggung, semakin tinggi risiko yang dihadapi, dan ini
berarti premi yang lebih tinggi.

 Jangka Waktu Polis: Durasi atau periode asuransi juga berpengaruh. Polis jangka
panjang mungkin menawarkan tarif premi yang lebih rendah dibandingkan dengan
polis jangka pendek karena komitmen jangka panjang memberikan kestabilan bagi
perusahaan asuransi.

 Riwayat Klaim: Jika seorang tertanggung memiliki sejarah klaim yang tinggi, ini bisa
dianggap sebagai indikator risiko yang lebih tinggi, yang bisa meningkatkan besaran
premi.

 Lifestyle atau Kebiasaan Tertanggung: Faktor gaya hidup seperti merokok, kebiasaan
minum alkohol, atau hobi yang berisiko tinggi dapat meningkatkan premi karena
dianggap meningkatkan risiko.
 Deductibles/Franchise: Ini adalah jumlah yang disepakati untuk ditanggung oleh
tertanggung sebelum asuransi mulai menanggung kerugian. Semakin tinggi
deductible, biasanya premi lebih rendah karena tertanggung mengambil lebih
banyak risiko.

 Fitur Tambahan: Penambahan fitur atau cakupan tambahan pada polis asuransi,
seperti rider untuk penyakit kritis pada asuransi jiwa, akan meningkatkan premi.

 Regulasi: Regulasi pemerintah dan kebijakan industri juga dapat mempengaruhi


struktur premi, tergantung pada ketentuan yang diberlakukan terhadap industri
asuransi.

Pada dasarnya, besaran premi asuransi dihitung berdasarkan penilaian terhadap kombinasi
faktor-faktor ini untuk mengestimasi seberapa besar risiko yang harus ditanggung oleh
perusahaan asuransi. Ini membantu dalam menetapkan harga yang adil dan memadai untuk
cakupan yang diberikan.

2. Pada pasal 1 Ayat 1 UU Nomor 2 tahun 1992 menyatakan bawah “Asuransi/pertanggungan


adalah perjanjian antara dua belah pihak atau lebih...” sebutkan 4 syarat sah nya suatu
perjanjian asuransi !
Jawab:

Suatu perjanjian asuransi dianggap sah dan berlaku jika memenuhi beberapa syarat utama,
sesuai dengan ketentuan umum perjanjian yang diatur dalam hukum perdata. Berdasarkan
UU Nomor 2 Tahun 1992 tentang Usaha Perasuransian di Indonesia, serta mengacu pada
ketentuan dalam Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUHPer), berikut ini adalah empat
syarat sahnya suatu perjanjian asuransi:
1. Kesepakatan Para Pihak: Harus ada kesepakatan antara dua belah pihak atau lebih, yang
dalam konteks asuransi biasanya melibatkan pihak penanggung (perusahaan asuransi) dan
pihak tertanggung. Kesepakatan ini harus dilakukan secara sukarela tanpa ada unsur
paksaan.
2. Cakupan yang Jelas: Objek perjanjian asuransi harus jelas, termasuk apa yang diasuransikan,
besarannya, risiko apa saja yang ditanggung, dan periode asuransi. Hal ini termasuk dalam
spesifikasi polis asuransi yang harus dimengerti oleh kedua belah pihak.
3. Kapasitas Untuk Berkontrak: Pihak-pihak dalam perjanjian harus memiliki kapasitas hukum
untuk membuat kontrak. Ini berarti bahwa mereka harus cakap hukum, tidak berada di
bawah pengampuan, dan berusia cukup (umumnya 18 tahun ke atas atau sudah menikah).
4. Tujuan Perjanjian yang Sah: Tujuan dari perjanjian asuransi harus sah dan tidak
bertentangan dengan hukum, peraturan, moral, atau ketertiban umum. Artinya, asuransi
tidak boleh digunakan untuk tujuan-tujuan yang ilegal atau merugikan pihak lain.

Memenuhi syarat-syarat ini tidak hanya memastikan bahwa perjanjian asuransi sah di mata
hukum, tetapi juga memastikan bahwa hak dan kewajiban kedua belah pihak terlindungi
secara hukum. Ini penting untuk menjaga kepercayaan dan keadilan dalam transaksi
asuransi, serta memastikan perlindungan yang efektif bagi pihak tertanggung.
3. Sesuai Pasal 1320 KUH Perdata, perjanjian asuransi juga bisa dibatalkan
jika terjadi beberapa hal diantaranya terdapat pada Pasal 251 KUHD dan Pasal
269 KUHD, jelaskan dan berikan contoh dari 2 pasal ini !
Jawab:

Pasal 1320 KUH Perdata menetapkan empat syarat sahnya suatu perjanjian, yakni
kesepakatan para pihak, kecakapan untuk membuat suatu perjanjian, suatu hal tertentu, dan
suatu sebab yang halal. Ketika salah satu dari syarat-syarat ini tidak terpenuhi, perjanjian bisa
dibatalkan. Dalam konteks asuransi, Pasal 251 KUHD dan Pasal 269 KUHD memberikan
contoh situasi tertentu yang dapat menyebabkan perjanjian asuransi dibatalkan. Berikut
penjelasan dan contoh untuk kedua pasal tersebut:

Pasal 251 KUHD


Pasal 251 KUHD mengatur tentang pembatalan polis asuransi karena adanya penyimpangan
atau kesalahan dalam pemberian informasi oleh tertanggung yang mempengaruhi keputusan
penanggung untuk menerima risiko atau menetapkan premi. Penyimpangan atau kesalahan
ini harus bersifat esensial dan berkaitan dengan risiko yang diasuransikan.
Contoh: Seorang tertanggung mengasuransikan kapalnya terhadap risiko tenggelam, tetapi
sengaja tidak memberi tahu penanggung bahwa kapal tersebut sudah berusia sangat tua dan
dalam kondisi yang tidak layar. Ketika kapal tenggelam karena kondisi tersebut, penanggung
dapat membatalkan polis asuransi karena informasi penting tentang kondisi kapal yang
menjadi risiko tidak diungkapkan oleh tertanggung.

Pasal 269 KUHD


Pasal 269 KUHD membahas tentang situasi dimana terjadi klaim atas kerugian yang disengaja
oleh tertanggung. Dalam hal ini, perjanjian asuransi dapat dibatalkan jika terbukti bahwa
kerugian yang terjadi adalah akibat dari tindakan sengaja oleh tertanggung untuk
mendapatkan manfaat dari klaim asuransi.
Contoh: Seorang pemilik usaha mengasuransikan properti bisnisnya terhadap kebakaran.
Kemudian, dalam kondisi keuangan yang buruk, ia sengaja menyulut api untuk membakar
properti tersebut dan mengajukan klaim asuransi. Penyelidikan menunjukkan bahwa
kebakaran adalah akibat dari tindakan sengaja. Dalam kasus ini, penanggung memiliki hak
untuk membatalkan polis asuransi dan menolak klaim karena peristiwa kerugian disengaja
oleh tertanggung.

Kedua pasal ini menegaskan pentingnya kejujuran dan transparansi dalam menyampaikan
informasi terkait risiko yang diasuransikan, serta menunjukkan bahwa tindakan tidak jujur
atau penipuan dari pihak tertanggung dapat menyebabkan pembatalan perjanjian asuransi
oleh penanggung.

4. Salah satu jenis pertanggungan asuransi jiwa adalah Asuransi Dwiguna. Jelaskan yang
kamu ketahui mengenai manfaat dan fitur yang terdapat pada Panin Dwiguna Proteksi
yang ada di PaninDai-ichiLife !
Jawab:

Panin Dwiguna Proteksi merupakan salah satu produk asuransi jiwa yang ditawarkan oleh
Panin Dai-ichi Life. Produk ini dirancang untuk memberikan perlindungan finansial kepada
pemegang polis dan keluarganya dalam berbagai situasi, termasuk risiko kematian dan cacat
tetap total (CTT). Berikut adalah beberapa manfaat dan fitur yang terdapat pada Panin
Dwiguna Proteksi: 1. Perlindungan Kematian: Produk ini memberikan manfaat perlindungan
kematian, di mana jika pemegang polis meninggal dunia selama masa pertanggungan,
manfaat asuransi akan dibayarkan kepada ahli waris yang ditunjuk. 2. Perlindungan Cacat
Tetap Total (CTT): Panin Dwiguna Proteksi juga memberikan perlindungan terhadap risiko
cacat tetap total yang disebabkan oleh kecelakaan atau penyakit. Jika pemegang polis
mengalami CTT, manfaat asuransi akan dibayarkan sesuai dengan ketentuan polis. 3. Premi
Tetap: Produk ini menawarkan premi tetap selama periode pertanggungan. Hal ini
memudahkan pemegang polis dalam merencanakan keuangan mereka karena mereka tidak
perlu khawatir tentang kenaikan premi di masa mendatang. 4. Masa Pertanggungan
Fleksibel: Panin Dwiguna Proteksi menyediakan masa pertanggungan yang dapat disesuaikan
sesuai dengan kebutuhan dan preferensi pemegang polis. 5. Pembayaran Manfaat Tunai:
Manfaat asuransi dapat dibayarkan dalam bentuk tunai, sehingga ahli waris dapat langsung
memanfaatkannya untuk memenuhi kebutuhan finansial, seperti biaya pendidikan anak atau
melunasi hutang. 6. Pilihan Tambahan : Produk ini juga mungkin menawarkan pilihan
tambahan seperti rider penyakit kritis atau rider tambahan lainnya yang dapat meningkatkan
perlindungan yang diberikan.
5. Insurable Interest merupakan salah satu prinsip asuransi yang menunjukkan adanya
hubungan keuangan antara tertanggung dengan jiwa maupun aset yang akan
diasuransikan.
Berikan contohnya dalam penentuan ahli waris/penerima manfaat asuransi !
Jawab:

Prinsip Insurable Interest mengacu pada kebutuhan adanya kepentingan keuangan yang sah
bagi tertanggung terhadap objek atau pihak yang diasuransikan. Dalam konteks asuransi jiwa,
ini berarti bahwa tertanggung harus memiliki alasan keuangan yang sah untuk
mengasuransikan jiwa orang lain, dan kehilangan jiwa tersebut akan menyebabkan kerugian
keuangan bagi tertanggung. Insurable Interest harus ada pada saat perjanjian asuransi dibuat
dan seringkali juga pada saat klaim diajukan. Ini membantu mencegah praktek spekulatif atau
penyalahgunaan produk asuransi.
Contoh penentuan ahli waris atau penerima manfaat asuransi yang menunjukkan adanya
Insurable Interest adalah sebagai berikut:

1. Suami atau Istri sebagai Penerima Manfaat: Seorang suami mengambil polis asuransi jiwa
dengan dirinya sebagai tertanggung dan istrinya sebagai penerima manfaat. Jika suami
meninggal, istri akan mengalami kerugian keuangan karena hilangnya pendapatan suami yang
merupakan bagian dari dukungan ekonomi bagi keluarga. Dalam hal ini, istri memiliki
Insurable Interest terhadap kehidupan suaminya.
2. Orang Tua dan Anak: Orang tua dapat mengambil asuransi jiwa dengan anak mereka sebagai
tertanggung dan diri mereka sendiri sebagai penerima manfaat. Kehilangan seorang anak tidak
hanya merupakan tragedi emosional tetapi juga bisa menimbulkan beban keuangan pada orang
tua, misalnya biaya pemakaman atau hutang yang ditinggalkan. Ini menunjukkan adanya
Insurable Interest.
3. Pemilik Bisnis terhadap Karyawan Kunci: Sebuah perusahaan dapat mengambil asuransi jiwa
terhadap karyawan kunci, di mana perusahaan tersebut sebagai penerima manfaat. Kehilangan
karyawan kunci dapat berdampak signifikan terhadap operasi dan keuangan perusahaan,
sehingga perusahaan memiliki Insurable Interest terhadap jiwa karyawan tersebut.
4. Kreditur sebagai Penerima Manfaat atas Debitur: Seorang kreditur memiliki Insurable Interest
terhadap kehidupan debitur. Dalam situasi di mana kreditur memberikan pinjaman, mereka
dapat mengambil asuransi jiwa dengan debitur sebagai tertanggung dan diri mereka sendiri
sebagai penerima manfaat. Jika debitur meninggal sebelum lunas utang, kreditur akan
menerima pembayaran asuransi untuk menutupi jumlah pinjaman yang belum dibayar.

Dalam semua contoh ini, ada hubungan keuangan yang jelas dan langsung antara tertanggung
dan penerima manfaat, yang memenuhi prinsip Insurable Interest dalam perjanjian asuransi.
Prinsip ini bertujuan untuk memastikan bahwa asuransi digunakan sebagai alat perlindungan
dan bukan untuk keuntungan spekulatif.

Anda mungkin juga menyukai