OLEH :
G41150542
GOLONGAN B
JURUSAN KESEHATAN
2018
DAFTAR ISI
Halaman
COVER ………………………………………………………………………………………………………………… i
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
1
Selain pengklaiman yang dilakukan oleh rumah sakit, peserta asuransi bisa
melakukan klaim sendiri yang disebut dengan reimbursement. Reimbursement
adalah sistem penggantian biaya klaim dimana perusahaan asuransi tidak dapat
menanggung secara langsung segala biaya yang diperlukan oleh peserta asuransi
dikarenakan lintas wilayah atau negara dan/atau rumah sakit atau klinik tidak
bekerjasama dengan perusahaan asuransi tersebut. Peserta asuransi diharuskan
untuk membayar dengan biaya pribadi terlebih dahulu dan dengan mekanisme
tertentu dapat diminta pergantian biaya kepada pihak asuransi.
Beberapa pasien atau peserta asuransi tidak mengetahui perihal reimbursement
sehingga pada satu kondisi merasa dirugikan. Berdasarkan hal tersebut pengetahuan
tentang reimbursement monitoring dan reporting sangatlah penting.
1.3 Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui reimbursement
monitoring dan repoting
1.4 Manfaat
Pembuatan makalah ini diharapkan dapat dijadikan salah satu contoh wawasan
pengetahuan dan referensi tentang reimbursement monitoring dan repoting
2
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Asuransi
Asuransi adalah suatu persetujuan dimana pihak yang menjamin berjanji kepada
pihak yanh dijamin untuk menerima sejumlah uang premi sebagai pengganti kerugian
yang mungkin akan diderita oleh yang dijamin karena akibat dari suatu peristiwa yang
belum jelas.
Ada tiga jenis unsur dalam asuransi yaitu:
1. Pihak tertanggung, yakni yang mempunyai kewajiban membayar uang premi
kepada pihak penanggung baik sekaligus atau berangsur-angsur
2. Pihak penanggung, mempunyai kewajiban untuk membayar sejumlah uang
kepada pihak tertanggung sekaligus atau berangsur-angsur apabila unsur
ketiga kembali
3. Suatu kejadian yang semula belum jelas akan terjadi
Asuransi dibagi menjadi dua yaitu asuransi sosial dan komersial. Asuransi social
merupakan asuransi yang menyediakan jaminan social bagi masyarakat yang
dibentuk oleh pemerintah berdasarkan peraturan-peraturan yang mengatur
hubungan antara pihak asuransi dengan seluruh golongan masyarakat, terutama
para pegawai dan pensiun. Asuransi komersial merupakan asuransi kesehatan
yang kepesertaannya bersifat sukarela dengan membayar sejumlah premi yang
besarnya sesuai keinginan individu peemilik asuransi berdasarkan tingkatan yang
ditetapkan oleh provider. Asuransi kesehatan komersial memiliki kelebihan dan
kekurangan diantaranya asuransi kesehatan komersial mampu menyediakan
pelayanan yang lebih bervariasi, sistem manajemen yang responsive dan kreatif
asuransi kesehatan social dan asuransi komersial memiliki banyak perbedaan dari
segi kepesertaan, perhitungan premi, manfaat yang ditawarkan, premi yang
dibayarkan, kegotongroyongan, peran pemerintah maupun tujuan pengelolaan
asuransi.
3
2.2 Jaminan Kesehatan Nasional
Jaminan kesehatan Nasional (JKN) adalah program pelayanan kesehatan dari
pemerintah yang berwujud BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan dan sistemnya
menggunakan sistem asuransi. Dengan adanya JKN ini maka seluruh warga Indonesia
berkesempatan besar untuk memproteksi kesehatan mereka dengan lebih baik.
Dengan hanya menyisihkan sebagian kecil uangnya, maka mereka pun akan mampu
menjadi peserta dan memperoleh manfaatnya. Semua rakyat miskin atau penerima
bantuan iuran (PBI) akan ditanggung kesehatannya oleh pemerintah. Dari sini maka
tidak ada alasan lagi bagi rakyat miskin untuk tidak memeriksa penyakitnya ke fasilitas
kesehatan.
Jaminan Kesehatan Nasional mengacu pada prinsip asuransi sosial sesuai dengan
amanat UU SJSN, yaitu; Nirlaba, wajib membayar iuran, gotong royong, portabilitas,
equalitas dan transparan akuntabel, effektif effisien serta dana yang dikelola
sepenuhnya digunakan untuk manfaat sebesar-besarnya bagi peserta JKN.
Kepesertaan bersifat wajib, artinya semua penduduk termasuk warga negara asing
yang bekerja dan tinggal lebih dari 6 (enam) bulan harus ikut menjadi peserta JKN.
Seluruh peserta harus membayar iuran dengan prosentase atau nominal tertentu,
kecuali bagi masyarakat miskin dan tidak mampu. Mereka iurannya dibayar oleh
pemerintah. Peserta yang terakhir ini disebut sebagai penerima bantuan iuran (PBI).
Perubahan data PBI akan di upadte setiap 6 (enam) bulan sekali. Untuk menjadi
peserta JKN, masyarakat dapat mendaftarkan diri melalui pemberi kerja dan
pekerjanya kepada Badan Penyelenggaran Jaminan Sosial (BPJS) atau PT Askes
terdekat. Sedangkan bagi peserta PBI, pendaftaran peserta dilakukan oleh
pemerintah. JKN di Indonesia, penerapannya melalui mekanisme asuransi sosial
dengan prinsip kendali biaya dan mutu. Yakni integrasinya pelayanan kesehatan yang
bermutu dengan biaya yang terkendali. Keuntungan memiliki asuransi kesehatan
sosial selain premi yang terjangkau dengan manfaat komprehensif, kepastian
pembiayaan pelayanan kesehatan yang berkelanjutan (sustainabilitas) dan dapat
dilayani di seluruh wilayah Indonesia (portabilitas).
Ada 2 (dua) manfaat Jaminan Kesehatan, yakni berupa pelayanan kesehatan dan
Manfaat non medis meliputi akomodasi dan ambulans. Ambulans hanya diberikan
untuk pasien rujukan dari Fasilitas Kesehatan dengan kondisi tertentu yang
4
ditetapkan oleh BPJS Kesehatan. Paket manfaat yang diterima dalam program JKN ini
adalah komprehensive sesuai kebutuhan medis. Dengan demikian pelayanan yang
diberikan bersifat paripurna (preventif, promotif, kuratif dan rehabilitatif) tidak
dipengaruhi oleh besarnya biaya premi bagi peserta. Promotif dan preventif yang
diberikan dalam konteks upaya kesehatan perorangan (personal care). Meskipun
manfaat yang dijamin dalam JKN bersifat komprehensif namun masih ada yang
dibatasi, yaitu kaca mata, alat bantu dengar (hearing aid), alat bantu gerak (tongkat
penyangga, kursi roda dan korset). Sedangkan yang tidak dijamin meliputi:
a. Tidak sesuai prosedur
b. Pelayanan diluar Faskes Yg bekerjasama dng BPJS
c. Pelayanan bertujuan kosmetik
d. General check up, pengobatan alternative
e. Pengobatan untuk mendapatkan keturunan, Pengobatan Impotensi
f. Pelayanan Kesehatan Pada Saat Bencana
g. Pasien Bunuh Diri /Penyakit Yg Timbul Akibat Kesengajaan Untuk Menyiksa
Diri Sendiri/ Bunuh Diri/Narkoba
5
BAB 3
PEMBAHASAN
6
i. Surat Berita Acara Kepolisian jika meninggal karena kecelakaan yang
j. melibatkan pihak Kepolisian.
Rawat Inap
a. Formulir klaim yang telah diisi dengan benar dan lengkap.
b. Formulir Surat Keterangan Dokter.
c. Resume Medis.
d. Salinan seluruh hasil pemeriksaan laboratorium dan radiologi.
e. Kuitansi asli beserta rinciannya.
7
c. Bila klaim di setujui oleh Jiwasraya maka pembayaran klaim akan
dilaksanakan selambat-lambatnya 14 hari sejak dokumen lengkap.
8
DAFTAR PUSTAKA
Kharisma, C.A. 2016. Studi Preferensi Masyarakat Terhadap Asuransi Sosial dan Asuransi
Komersial di Kelurahan Pilang Kecamatan Randublatung Kabupaten Blora Tahun
2016. Dokumen Karya Ilmiah. Kesehatan Masyarakat Universitas Dian Nuswantoro :
Semarang. [Diakses 04 Desember 2018].
Peraturan Presiden RI Nomor 11 Tahun 2013 tentan Perubahan Atas Peraturan Presiden
Nomor 12 Tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial
Nasional