Anda di halaman 1dari 18

Implementasi

Kelas Rawat Inap Standar Jaminan Kesehatan Nasional


(KRIS JKN)

Direktorat Pelayanan Kesehatan Rujukan


10- 12 Mei 2023

1
 Latar belakang
 Konsep kelas rawat inap standar
 Survei kesiapan RS dalam implementasi KRIS
Topik bahasan  Ujicoba KRIS
 Road map KRIS
 Kesimpulan/rekomendasi

2
TANTANGAN RS DI INDONESIA GLOBALISASI

MALDISTRIBUSI DAN KEKURANGAN


DISPARIETAS AKSES DAN
SDM TENAGA MEDIS TERTENTU DAN
KUALITAS LAYANAN
NAKES TARIF DAN RUMAH SAKIT
PEMBIAYAAN RS

GEOGRAFI &
PERUBAHAN DEMOGRAFI
REGULASI RS

RS PMA TUMBUH TERUS


LEVEL KOMPETENSI RS,
RS PMDN TUMBUH TIDAK MERATA
LEVEL KOMPETENSI TENAGANAGA
BANYAK DI KOTA-KOTA BESAR PERUBAHAN POLA PEYAKIT PROFESIONAL DAN NAKES
TKWNA DAN PANDEMI
PELAYANAN RAWAT INAP KONSEP KELAS RAWAT INAP STANDAR
PP 47 tahun 2021
UU 40 tahun 2004 Perpres 64 tahun
RAWAT INAP tentang Sistem
tentang
2020 tentang
Penyelenggaraan
INTENSIF NON INTENSIF Jaminan Sosial Jaminan
Bidang
Nasional (Pasal Kesehatan
perumahsakitan
23) (Pasal 54)
ICU NICU PICU (Pasal 18, 84)
INTENSIF
LAIN Kelas 3 Kelas 2 Kelas 1 Vip/
vvip mengamanatkan adanya kesamaan dan
keadilan (equity) standar kelas perawatan
KELAS RAWAT INAP STANDAR Tujuan penerapan KRIS
Bagi Peserta
PP 47/2021 Tentang Penyelenggaraan Bidang Perumahsakitan • Meningkatkan kenyamanan dan keselamatan peserta
Mengatur tentang proporsi/jumlah tempat tidur pada:
• Meningkatkan keadilan layanan
• Pelayanan rawat inap kelas standar paling sedikit:
Bagi Penyelenggara Layanan
 60% dari seluruh tempat tidur untuk Rumah Sakit milik
pemerintah pusat dan Pemerintah Daerah; • Meningkatkan kualitas layanan rawat inap yang terstandar
 40% dari seluruh tempat tidur untuk Rumah Sakit milik • Khususnya terkait keselamatan pasien dan penerapan
swasta pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI) terstandar
• Jumlah tempat tidur Perawatan Intensif minimal 10% Bagi JKN
• Ruangan yang dapat digunakan sebagai ruang isolasi 10% (dapat • Sustainabilitas pendanaan program Jaminan Kesehatan
menjadi bagian dari proprosi KRIS) Nasional (JKN)
Diterapkan paling lambat 1 januari 2023 • Mengedepankan prinsip asuransi sosial
* Dikecualikan Pelayanan Rawat Inap untuk ODGJ (terdapat
modifikasi kriteria KRIS disesuaikan dengan kebutuhan pasien)
KRITERIA DALAM KELAS RAWAT INAP STANDAR
PERMENKES 24/2016 PERMENKES 40/2022
NASKAH AKADEMIK DJSN
Tentang Persyaratan Tentang Persyaratan Teknis
NO INDIKATOR Bangunann Dan Sarana Bangunan, Prasarana, Dan
Bahan bangunan di Rumah Sakit tidak memiliki porositas yang Prasarana Peralatan Kesehatan Rumah
1
tinggi Sakit
2 Ventilasi Udara
3 Pencahayaan Ruangan
Kelengkapan TT
• Kecuali kepadatan ruang rawat, kriteria KRIS
4
 Minimal 2 kotak kontak dan tidak boleh percabangan/ Bukan kriteria baru, Sudah ada dalam kriteria
sambungan langsung tanpa pengamanan arus
 Nurse call yang terhubung dengan nurse yang telah ditetapkan oleh Kemenkes
5
6
Tersedia nakas 1 buah per TT
Dapat mempertahankan dengan stabil suhu ruangan 20-260 C
• Pentahapan:
7
Ruangan telah terbagi atas jenis kelamin, usia, jenis penyakit • Kriteria No. 1-9 menjadi kriteria untuk
(infeksi, noninfeksi, bersalin)

Kepadatan ruang rawat & kualitas TT bagi KRIS JKN


pemenuhan awal (2023)
 Antar Tepi Tempat Tidur Minimal 1,5 m • Kriteria No. 10-12 menjadi kriteria dengan
8  Jumlah maksimal TT per ruangan sebanyak 4 TT
 Tempat Tidur, dapat disesuaikan (adjustable), 200 x 90 x (50- pentahapan (maksimal 2024)
80) cm
• Faktor penentu pentahapan:
9 Tirai/Partisi • kemudahan rumah sakit untuk
10 Kamar mandi di dalam ruangan inap menyiapkan indikator kriteria; dan
11
12
Kamar Mandi sesuai dengan standar aksesabilitas
Outlet oksigen
• dampak biaya yang dibutuhkan
12 Kriteria Kelas Rawat Inap Standar
1. 2. 3. 4. 5. 6.
Bahan bangunan di RS tidak Ventilasi udara Pencahayaan ruangan Kelengkapan tempat tidur Nakas (1 buah per TT Suhu ruangan di 20-26°C dan
memiliki porositas tinggi (minimal 2 stop kontak, ada kelembaban stabil
nurse call)

7. 8. 9. 10. 11. 12.


Pembagian ruang per jenis Kepadatan ruangan (max. 4 Tirai/partisi tempat tidur Kamar mandi di dalam Kamar mandi sesuai dengan Outlet Oksigen
kelamin, usia, jenis penyakit TT/ruang rawat, jarak antar (jarak tirai 30 cm dari lantai, ruangan standar aksesibilitas
(infeksi, non-infeksi, bersalin) TT min. 1,5m, panjang min. 200 cm, bahan
tidak berpori)

6
12 KRITERIA KELAS RAWAT INAP STANDAR (JKN)
Definisi Operasional Setiap Kriteria (1-2)
NO KRITERIA DEFINISI OPERASIONAL (KEPDIRJEN)

1 Komponen bangunan tidak Struktur bangunan rumah sakit yang baik tidak memiliki porositas (pori) yang tinggi.
memiliki tingkat porositas Sehingga semakin tidak berpori atau padat struktur bangunan (contoh: dinding) maka jaminan mutu dan
yang tinggi. keselamatan pasien semakin baik
2 Ventilasi udara • Menjamin pertukaran udara untuk mekanik minimal pertukaran 6 kali per
jam dan untuk ventilasi alami harus lebih dari nilai tersebut
• Ventilasi udara harus memenuhi standar frekuensi pertukaran udara sebagaimana ditetapkan dalam kriteria
melalui pengukuran menggunakan alat bantu velocitymeter/ anemometer.
3 Pencahayaan Ruangan • Mengoptimalkan pencahayaan alami. Jika pencahayaan buatan maka intensitas pencahayaannya 250 lux.untuk
penerangan dan 50 lux untuk tidur
• Pencahayaan ruangan buatan harus mengikuti kriteria yang ditetapkan dengan standar 250 lux untuk penerangan
dan 50 lux untuk pencahayaan tidur diukur dengan luxmeter pada bidang kerja (tempat tidur).
4 Kelengkapan tempat tidur Setiap tempat tidur dilengkapi dengan:
• Minimal 2 kotak kontak & tidak boleh percabangan/ sambunganlangsung tanpa pengamanan arus
• Nurse call yang terhubung dengan nurse
Tempat tidur dalam instalasi rawat inap harus menjamin kelengkapan spesifikasi sebagaimana ditetapkan dalam
kriteria
5 Nakas per Tempat Tidur Nakas ialah meja kecil yang harus tersedia untuk setiap tempat tidur.

6 Temperatur Ruangan Pengaturan suhu dalam ruangan rawat inap harus berada pada rentang 20 hingga 26 derajat Celsius.
7
12 KRITERIA KELAS RAWAT INAP STANDAR (JKN)
Definisi Operasional Setiap Kriteria (2-2)
NO KRITERIA DEFINISI OPERASIONAL (KEPDIRJEN)

7 Pembagian Ruang rawat Ruangan terpisah berdasarkan jenis kelamin, anak-dewasa, jenis penyakit (infeksi, noninfeksi, bersalin)
8 Kepadatan ruangan a. Antar tepi TT minimal 1,5 m adalah jarak antara tepi TT ke tepi TT sebelahnya.
b. Jumlah maksimal TT per ruang rawat inap 4 TT.
c. Ukuran TT minimal P:200 cm L:90 cm T:50-80 cm. Pada ruang rawat inap anak, ukuran tempat tidur dapat
disesuaikan dengan usia.
d. Jenis TT 1 atau 2 Crank sesuai kebutuhan pelayanan
9 Tirai/Partisi Antar Tempat Tidur Rel dibenamkan menempel di plafon atau menggantung porosif).
2) Tirai menggunakan bahan non porosif (tidak berpori/tidak
menyerap air) berwarna cerah dan mudah dibersihkan
10 Kamar Mandi Dalam Ruangan • Letak kamar mandi harus berada di dalam ruangan rawat inap dengan spesifikasi sebagaiamana ditetapkan
Rawat Inap dalam kriteria.
11 Kamar mandi sesuai dengan Kamar mandi dalam ruang memenuhi standar aksesibilitas sbb:
standar aksesibilitas a. Ada tulisan/symbol “disable” pada bagian luar
b. Memiliki ruang gerak yang cukup untuk pengguna kursi roda
c. Dilengkapi pegangan rambat (handrail)
d. Permukaan lantai tidak licin dan tidak boleh menyebabkan genangan
e. Dianjurkan untuk memiliki tombol bantuan darurat pada tempat yang mudah dicapai
12 Outlet Oksigen Outlet oksigen tersentral
8
 Latar belakang
 Konsep kelas rawat inap standar
 Survei kesiapan RS dalam implementasi KRIS
Topik bahasan  Ujicoba KRIS
 Road map KRIS
 Kesimpulan/rekomendasi

9
Pengisian survey kesiapan RS dalam implementasi KRIS JKN
86% RS mengisi survey kesiapan implementasi KRIS di RS Online

Distribusi Responden Survey


3122 RS
(total RS nasional) 100% 0%
15% 14% 11% 14%
90%
Dikurangi 183 RS:
• 42 RS Jiwa* 80%
• 52 RS D Pratama 70%
• 89 RS Darurat Covid
60%
100% 85% 86% 89% 86%
2939 RS 50%

40%

30%

20%

10%

2531 RS 0%
Kemkes RSUD Swasta TNI/POLRI Grand Total
(Jumlah RS yang mengisi survey )
Responden Tidak mengisi

*Kriteria KRIS untuk RS RS Jiwa diatur tersendiri 10


Sumber: Survey Kesiapan KRIS – RS Online 2022
Hasil survey kesiapan implementasi KRIS

Pemenuhan Kriteria KRIS


Kepemilikan
Kriteria 1-12 Kriteria 1-10 Kriteria 1-9
Implementasi
Kemkes 13 20 33 KRIS dilakukan
Pemerintah Daerah 51 276 673
bertahap pada
RS yang sudah
Swasta 227 768 1.688 memenuhi 12
kriteria
TNI Polri 15 55 147

TOTAL 306 1.109 2.531

Sumber: Survey Kesiapan KRIS – RS Online Desember 2022 11


Hingga Februari 2023, 728 RS sudah memenuhi 12 kriteria KRIS
dibandingkan target 756 RS di bulan Juni
Target pemenuhan 12 kriteria KRIS sebagai indikator kesiapan RS dalam penerapan KRIS

Target RS siap KRIS di 2023 RS siap KRIS di 2024 Realisasi


Januari
Target RS s.d Feb
2023 Smt I Smt II Smt I Smt II
Total Total 2023
(Existing) (Jan-Jun) (Jul-Des) (Jan-Jun) (Jul-Des)
a b c d= a+b+c e f g=d+e+f h

RS Vertikal 13 8 12 33 0 0 33 19

RSUD 51 112 166 329 182 273 784 142

RS TNI/Polri 15 22 33 70 39 57 166 39

RS Swasta 227 308 460 995 385 576 1.956 528

Total 306 450 671 1.427 606 906 2.939 728

Data RS online : Feb 2023 12


 Latar belakang
 Konsep kelas rawat inap standar
 Ujicoba KRIS
Topik bahasan
 Road map KRIS
 Kesimpulan/rekomendasi

13
Hasil uji coba implementasi KRIS di 14 RS (2/2)
Hasil uji coba menunjukkan tidak berdampak penurunan kepuasan masyarakat dan pendapatan RS

Pendapatan RS
IKM (%)
No RS Uji Coba Kelas Kepemilikan (miliar)
2021 2022 2021 2022
1 RSUP Tadjuddin Chalid B Kemenkes N/A 85,60 83.1 67.4
Uji Coba 2 RSUP J Leimena B Kemenkes 80.75 97.75 16.9 40.1
Tahap 1 3 RSUP Surakarta C Kemenkes N/A 92.23 64.8 40.7
4 RSUP Rivai Abdullah C Kemenkes N/A N/A 27.8 18.3
1 RSUP Dr. Sardjito A Kemenkes 88.67 87.17 1,097 1,027
2 RSUD Soedarso A Pemprov 79.31 85.70 185 300
3 RSUD Sidoarjo B Pemkab 90.94 94.54 643 689
4 RSUD Sultan Syarif Alkadri C Pemkab 84.28 85.52 56 85
Uji Coba 5 RS Santosa Kopo A Swasta 93.92 98.92 294 334
Tahap 2 6 RS Santosa Central A Swasta 99.80 88.84 574 663
7 RS Awal Bros Batam B Swasta 98.68 86.20 321 266
8 RS Al Islam B Swasta 86.55 87.95 243 305
9 RS Ananda Babelan C Swasta 90.50 92.00 137 150
10 RS Edelweis C Swasta 97.41 97.16 149 122
BOR : Bed Occupancy Ratio 14
IKM : Indeks kepuasan Masyarakat
Hasil uji coba implementasi KRIS di 14 RS (1/2)
Hasil uji coba menunjukkan pengurangan TT tidak berdampak signifikan pada BOR dan akses layanan

Jumlah TT BOR (%)


No RS Uji Coba Kelas Kepemilikan
Sebelum* Sesudah 2021 2022
1 RSUP Tadjuddin Chalid B Kemenkes 200 200 28.00 67.00
Uji Coba 2 RSUP J Leimena B Kemenkes 221 205 14.91 26.63
Tahap 1 3 RSUP Surakarta C Kemenkes 104 104 18.24 26,12
4 RSUP Rivai Abdullah C Kemenkes 107 90 18.20 17.51
1 RSUP Dr. Sardjito A Kemenkes 800 787 61.29 72.22
2 RSUD Soedarso A Pemprov 329 209 57.00 71.00
3 RSUD Sidoarjo B Pemkab 547 499 54.35 68.42
4 RSUD Sultan Syarif Alkadri C Pemkab 150 145 42.90 51.20
Uji Coba 5 RS Santosa Kopo A Swasta 401 367 62.63 59.09
Tahap 2 6 RS Santosa Central A Swasta 500 500 65.04 68.32
7 RS Awal Bros Batam B Swasta 234 234 43.32 50.91
8 RS Al Islam B Swasta 250 241 74.00 68.50
9 RS Ananda Babelan C Swasta 175 175 46.00 48.24
10 RS Edelweis C Swasta 124 119 32.50 33.90

*Sebelum dan sesudah uji coba KRIS 15


BOR : Bed Occupancy Ratio
 Latar belakang
 Konsep kelas rawat inap standar
 Ujicoba KRIS
Topik bahasan
 Road map KRIS
 Kesimpulan/rekomendasi

16
Peta jalan implementasi KRIS*

2024
Akhir 2023
Kondisi saat ini
Awal 2023 RSUD : 784 RS
TNI Polri : 166 RS
RSV: 30 RS
RSV: 13 RS RSUD : 321 RS RS swasta : 1890
RSUD : 61 RS RS
TNI Polri : 55 RS
TNI Polri : 15 RS Total : 2939 RS
RS swasta : 964 RS
RS swasta : 227 RS Total : 1370 RS
Total : 316 RS

100%
RSV : 39% RSV : 100 % RSUD : 100%
RSUD 8% RSUD : 41% TNI Polri: 100 % Implementasi
TNI Polri: 42 %
TNI Polri: 9%
Swasta: 12% Swasta: 51 %
Swasta: 100 % KRIS 2025
NA

Dari total 3122 RS, dikecualikan 183 RS terdiri atas:


42 RS Jiwa*, 52 RS D Pratama, 89 RS Darurat Covid

17
Kesimpulan

1. Implementasi KRIS dilakukan secara bertahap


2. Pembangunan kamar mandi di dalam ruang rawat pada gedung bertingkat memerlukan
sumber dana dan waktu sehingga dalam renovasi dilakukan bertahap
3. Adanya kenaikan tarif Ina CBG’s diharapkan dapat memberikan keleluasaan RS untuk
melakukan renovasi dalam pemenuhan 12 kriteria KRIS
4. Sejalan dengan revisi Perpres 82 tentang JKN, telah disiapkan NSPK untuk RPMK KRIS
yang didalamnya mengatur tentang 12 kriteria, roadmap dan pentahapan implementasi
serta cara perhitungan/persentase kelas rawat inap sesuai PP 47/2021
5. Pengurangan ruang rawat inap tidak berpengaruh terhadap pelayanan

18

Anda mungkin juga menyukai