Akreditasi
Pemilihan Topik
Menetapkan Pengumpulan
Perubahan Data
Analisa Data
*disamping metode
perlu persiapan lingkungan
2. Teknis Audit Klinis
Pengorganisasian Audit Klinis
Komite Medik & Keperawatan (Sub-Komite Mutu Profesi)
Tim Ad-hoc Audit Klinis (Tim Kerja)
Asisten Audit Klinis (Rekam Medik)
Audit
AuditMedik/Klinik
Medik/Klinik
Pemilihan Topik
Pemilihan Topik
Re-Audit
Re-Audit Penetapan
PenetapanKriteria
Kriteria
Menetapkan
Menetapkan Pengumpulan
Pengumpulan
Perubahan
Perubahan Data
Data
Analisa Data
Analisa Data
1. Penetapan topik audit
Latar-belakang
Rasionalitas mengenai topik audit terpilih (pengertian
singkat, epidemiologi internasional-nasional-RS)
Ketersediaan guidelines dan isi pentingnya
Permasalahan yang ada
Tujuan: Memastikan atau memperbaiki mutu
Tidak hanya ”menghitung jumlah” atau ”memeriksa” tapi lebih
pada usaha peningkatan mutu pelayanan.
Contoh:
”Apakah kita telah memberikan pelayanan medik terbaik pada
pasien dengan ca-mamme?”
”Apakah penatalaksanaan pasien TB-paru sudah sesuai dengan
guidelines?”
Sasaran: ”untuk meyakinkan bahwa...”:
Appropriateness: Apakah pentalaksanaan yang dilakukan sudah sesuai
standar?
Timeliness : Apakah pentalaksanaan yang diberikan ”tepat waktu”?
Effectiveness : Apakah pentalaksanaan yang diberikan memberikan hasil
sesuai dengan yang diharapkan?
Audit
AuditMedik/Klinik
Medik/Klinik
Pemilihan Topik
Pemilihan Topik
Menetapkan
Menetapkan Pengumpulan
Pengumpulan
Perubahan Data
Perubahan Data
Analisa Data
Analisa Data
3. Menyusun kriteria audit
Kriteria adalah:
Bukti yang diperlukan dan yang harus ada, bahwa penderita
telah diberikan pelayanan pada taraf yang seoptimal
mungkin.
Diagnosis, pengobatan, tindakan, reaksi penderita, atau peristiwa
lain yang ada kaitannya dengan penyakit atau kondisi yang
berhubungan dengan judul Audit Klinis
Kriteria yang dapat diaudit:
Proses diagnosis (bukan kriteria diagnosis)
Proses terapi, tindakan, bedah, dsb
Output: meski agak sulit karena akan terkait dengan faktor lain (penyakit
penyerta): Status keluar rumah sakit, LOS, Kematian, Komplikasi
Penetapan
Topik
dan
Kriteria Audit
Klinis
Audit
AuditMedik/Klinik
Medik/Klinik
Pemilihan Topik
Pemilihan Topik
Menetapkan Pengumpulan
Menetapkan Pengumpulan
Perubahan Data
Perubahan Data
Analisa Data
Analisa Data
5. Pengumpulan Data
Persiapan:
Tentukan variabel yang mungkin akan mempengaruhi hasil
Tentukan cara pengambilan data
Tentukan jumlah sampel
Cara Pengambilan Data
Retrospektif bila data yang anda kehendaki secara rutin telah
dikumpulkan misal pada suatu sistem komputer atau di dalam buku
catatan
Prospektif diambil pada pasien-pasien yang baru seperti dan saat mereka
masuk
Pelaksanaan
Umumnya dikerjakan oleh Asisten Panitia Audit (staf RM) berdasar
Instrumen Audit
Memisahkan rekam medik yang mengandung penyimpangan (tidak sesuai
standar)
Hasil dicatat dalam bentuk kode
Kode Hasil Audit
• Kode 1: Sesuai kriteria
• Kode 2: Tidak sesuai kriteria tapi memenuhi perkecualian (ada
alasan/justifikasi)
• Kode 3: Tidak sesuai kriteria tidak memenuhi perkecualian
6. Variabel
Varibel diperlukan untuk melihat apakah ada pola dalam mutu pelayanan
yang diberikan kepada pasien
Varibel diperlukan untuk melihat apakah ada hal-hal tertentu (dari aspek
RS, dokter, perawat, pasien) yang mempengaruhi mutu pelayanan,
misalnya:
Dokter
Kelas perawatan
Asal bangsal
Umur pasien
dsb
7. Penentuan populasi dan sampel
Ambil seluruh populasi bila topik audit sangat penting (misalnya operasi)
Pakai sampel bila jumlah pasien sangat banyak (misal 1.000)
Sampel pragmatis: 20-50 (biasanya 30) pasien sudah cukup
Sampel ilmiah: bila perlu pertanggung –jawaban atau publikasi ilmiah
Audit
AuditMedik/Klinik
Medik/Klinik
Pemilihan Topik
Pemilihan Topik
Menetapkan Pengumpulan
Menetapkan Pengumpulan
Perubahan Data
Perubahan Data
Analisa Data
Analisa Data
8. Analisa data
1. Re-check: analisa penyimpangan
Memastikan apakah hasil audit menurut asisten audit sudah benar (yang
disebut menyimpang benar-benar menyimpang)
2. Identifikasi karakteristik sampel audit, apakah dapat mewakili seluruh
populasi
3. Menghitung tingkat kepatuhan secara umum
4. Mengidentifikasi pola penyimpangan
5. Mengidentifikasi penyebab penyimpangan
Diagram Tulang Ikan / Ishikawa
Penyebab Masalah
Pengumpulan
Data
dan
Analisa Data
Audit
AuditMedik/Klinik
Medik/Klinik
Pemilihan Topik
Pemilihan Topik
Menetapkan Pengumpulan
Menetapkan Pengumpulan
Perubahan Data
Perubahan Data
Bagian terpenting
dari clinical audit
Analisa Data
Analisa Data adalah perbaikan
(Hanevi Djasri)
8. Tindak lanjut perubahan yang efektif
Pemilihan Topik
Pemilihan Topik
Menetapkan Pengumpulan
Menetapkan Pengumpulan
Perubahan Data
Perubahan Data
Analisa Data
Analisa Data
Reaudit
Lakukan Audit Klinis ulang setelah selesai melakukan intervensi
Audit terhadap pasien yang datang setelah intervensi
Jumlah rekam medis yang hampir sama
Kriteria dan Perkecualian yang sama
Evaluasi apakah telah ada perbaikan, bila tidak maka perlu dirumuskan tindak
lanjut yang baru
Penyusunan Laporan Audit Klinis
Sistematika Laporan (file ppt): Catatan:
• Judul, periode, nama tim • Contoh laporan ini disusun oleh
• Topik Audit salah satu peserta pelatihan
• Latar belakang, epidemiologi, tujuan audit medis/klinis yang difasiitasi
• Kriteria Audit oleh Hanevi Djasri, dr, MARS.
• Referensi yang digunakan • Nama RS dirahasiakan, hanya
• Pengambilan Data untuk kepentingan pelatihan
• Analisa Data • Topik Audit: Tatalaksana
• Kepatuhan secara umum, akar masalah Leukemia Mieloblastik Akut
• Rekomendasi (AML)
Latar belakang
• Leukemia akut adalah kelainan hematopoietik ganas klonal yang
disebabkan oleh perubahan genetic pada sel punca hematopoietik normal,
yang menyebabkan terhentinya diferensiasi dan proliferasi sel blast yang
berlebihan.
• Masalah utama dalam tatalaksana AML adalah: bersifat fatal, sering relaps,
dan kemoterapi termasukk mahal.
• Tujuan audit: untuk meningkatkan mutu pelayanan diagnostik dan terapi
untuk menurunkan tingkat remisi dan meningkatkan angka ketahanan
hidup 2 tahun.
Kriteria audit
• Disusun berdasarkan hasil diskusi, pedoman dan referensi yang ada
1. Dilakukan pemeriksaan sitomorfologi BMP
2. Dilakukan pemeriksaan imunofenotyping BMP
3. Dilakukan pemeriksaan sitogenetika BMP
4. Dilakukan kemoterapi dengan regimen D3-7/LAM 8
5. Tidak didapatkan komplikasi berupa perdarahan
6. Tidak didapatkan komplikasi berupa infeksi
7. Tidak didapatkan remisi induksi BMP
8. Tidak didapatkan remisi konsolidasi BMP
9. Didapatkan outcome berupa 2 years survival
Populasi dan sampel rekam medik
• Rekam medik yang diaudit berasal dari pasien yang datang pada
periode 1 Januari 2019 sampai 31 Desember 2019.
• Jumlah pasien sebanyak 22 buah
• Semua pasien diambil sebagai sampel audit
Hasil audit
Hasil audit terdiri dari:
1. Tingkat kesesuaian antara standar penatalaksaaan sesuai kriteria
dengan pelaksanaan dilapangan
2. Penyebab/masalah utama ketidaksesuaian
3. Usulan rencana tindak lanjut untuk meningkatkan mutu dalam
bentuk POA
1. Tingkat kesesuai penatalaksanaan
Kriteria % kesesuaian
3. dst
Hasil re-Audit
Kriteria % kesesuaian audit I % kesesuaian Re-audit
1. Kemoterapi D3-7/ LAM 8 100% 100%
2. Dilakukan sitomorfologi BMP 95% 98%
3. Tidak didapatkan komplikasi infeksi 50% 70%
4. Tidak didapatkan komplikasi perdarahan 36.4% 60%
5. Tidak didapatkan remisi induksi BMP 31.8% NA
6. Tidak didapatkan remisi konsolidasi BMP 18.2% NA
7. Dilakukan imunofenotyping BMP 10% 90%
8. Didapatkan outcome 2 years survival 4.5% NA
9. Dilakukan sitogenetika BMP 0% 95%
PRAKTEK
Penyusunan
Rekomendasi
dan
Penyusunan
Laporan
Materi dapat didownload di
mutupelayanankesehatan.net
Terima Kasih
hanevi.djasri@ugm.ac.id