B Dengan Penyakit
ACUTE CORONARY SINDROME Di Ruang CEMPAKA RSUD
KABUPATEN BULELENG.
NIM : 17089014043
S1 KEPERAWATAN
2019
A. KONSEP DASAR PENYAKIT
1. Definisi
Sindrom serangan jantung akut (ACS) adalah suatu istilah yang digunakan untuk
menguraikan suatu kelompok gejala akibat dari iskema Myocardial akut ( darah tidak
cukup mengalir ke otot jantung ) dan berkisar antara angina tidak stabil ( nyeri dada
yang terus meningkat ke Myocardial Infarction ( serangan jantung). Kondisi tersebut
berhubungan dengan berbagai derajat tingkat penyempitan atau terbentuknya satu
atau beberapa arteri koronaria yang menyediakan darah, oksigen dan bahan gizi pada
jantung ( DRS. H Syaifudin 2011)
Acute Coronary Syndrome ( ACS ) adalah suatu istilah atau termologi yang
digunakan untuk menggambarkan spectrum keadaan atau kumpulan proses penyakit
yang meliputi Angma pectoris tidak stabil, infark myokard tanpa elevasi segmen ST
dan Infark myokard dengan elerasi segment ST. ( HHP. Pengertian ACS.pdf)
Jadi dari tiga (3) definisi diatas dapat kita simpulkan bahwa pengrtian dari
ACUTE CORONER SYNDROME (ACS) yaitu suatu gabungan dari gejala keadaan
darurat jantung seperti tidak enak pada dada dan kumpulan penyakit lainnya
contohnya Iskemia Myocardial Akut , angina tidak stabil dan sengan jantung. Kondisi
tersebut menyebabkan satu atau beberapa arteri koronaria terbuntu yang menyediakan
darah, oksigen dan bahan gizi pada jantung.
2. Epidemiologi
1. Ruptur Plak
Ruptur Plak menyebabkan aktivasi, adesmi dan agregrasi platelet dan
menyebabkan aktivasi terbentuknya thrombus. Thrombus ini bisa
berakibat stenosis berat angma stabil dan infark miokard akut.
2. Thrombosis dan Agregasi Trombosit.
Thrombosit setelah plak terganggu karena interaksi yang terjadi antara
lemak, sel otot dan sel busa.
3. Vasospasme.
4. Factor predisposisi : merokok, hipertensi,hiperlidema.
3. Penyebab
4. Patofisiologi
ACS merupakan salah satu bentuk manifestasi klinis dari pjk akibat utama daro
proses sterottrombosis merupakan suatu penyakit kronik dengan proses yang sangat
komplek dan multifactor serta saling terkait.
Bila oklusi menyebabkan kematian jaringan tetapi dapat diatasi oleh kolateral
atau lisis thrombus yang cepat maka akan timbul NSTEMI. Thrombus yang terjadi
lebih persisten dan berlangsung sampai lebih dari 1 jam. Bila okulasi menetap dan
tidak dikompesasi oleh kolateral maka keseluruhan lapisan miokard mengalami
nekrosis, atau dikenal juga dengan STEMI. Thrombus yang terbentuk bersifat fixed
dan persisten yang menyebabkan perfusi miokard terhenti secara tiba-tiba yang
berlangsung lebih dari 1 jam menyebabkan nekrosis miokard transmural.
5. Gejala klinis
Gejala-gejala yang sering dikeluhkan pasien antara lain:
Nyeri dada, 20-25% dari keseluruhan nyeri dada yang ditemukan pada pada
pasien di ruang gawat darurat merupakan pasien sindroma koroner akut.[8,9] Nyeri
seperti terhimpit atau tertindih beban berat dan berlangsung lebih dari 15 menit. Nyeri
juga seperti panas yang menjalar dari perut. Nyeri dada kadang dapat berkurang
dengan pemberian nitrogliserin yang mengindikasikan nyeri merupakan nyeri kardiak
dan dapat dibedakan dengan nyeri akibat lambung dengan pemberian antasida. Nyeri
menjalar ke lengan kiri, namun penjalarannya dapat juga ke bahu kiri atau rahang
kiri, mual hingga muntah akibat rangsangan vagal, keringat dingin, sesak napas,
gejala lainnya yang dapat muncul adalah: pusing, hilang kesadaran.
6. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik harus segera dilakukan pada kecurigaan sindroma koroner akut.
Pemeriksaan yang perlu dilakukan adalah:
1. Tanda-tanda vital, perlu diwaspadai jika terjadi takikardi, takipnue dan tanda-
tanda syok kardiogenik
2. Auskultasi
Murmur pada regurgitasi mitral atau apabila terjadi peningkatan intensitas
murmur yang sudah ada sebelumnya, bunyi jantung S3, S4, bunyi ronki pada
paru.
7. Klasifikasi
1. Angina pectoris tidak efektif
2. Infark miokard dengan elevasi ST (STEMI)
3. Infark miokard tanpa elevasi (NSTEMI)
8. Pemeriksaan diagnostic/penunjang
Pemeriksaan penunjang yang diperlukan untuk sindrom koroner akut mencakup
1. Elektrokardiogram
2. pemeriksaan laboratorium
3. pemeriksaan radiologi
4. pemeriksaan khusus.
9. Komplikasi
1. Aritmia
2. Kematian mendadak
3. Syok kardiogenik
4. Gagal jantung
5. Emboli paru
6. Rupture septrum ventikuler
7. Rupture muskulus papilaris
8. Aneurisma ventrikel
B. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan
I. Pengkajian
a. Data pasien
b. Data penanggung jawab
c. Alasan masuk rumah sakit
1. Keluhan utama
2. Riwayat penyakit sekarang
3. Riwayat penyakit dahulu
4. Riwayat penyakit keluarga
5. Riwayat alergi obat
d. Riwayat psikologi dan spiritual
e. Data Bio-psiko-sosial-spiritual
f. Pemeriksaan fisik: Hari … tanggal … jam…
1. Keadaan umum
2. Head to toe
3. Pengkajian data focus
2. Diagnose keperawatan yang mungkin muncul
1. Pola napas tidak efektif b.d insufiensi suplai 02 ke sel-sel jantung
2. Penurunan curah jantung b.d kontraktilitas jantung in adekuat
3. Rencana Asuhan Keperawatan
INTERVENSI