Anda di halaman 1dari 10

ANALISIS DIKLAT TEKNIS FUNGSIONAL DALAM RANGKA PENGEMBANGAN

KUALITAS PEGAWAI PADA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH


(BPBD) KOTA SEMARANG

OLEH :
Gilang Agitya Kesuma, Dra. Tri Yuniningsih M.Si, Rihandoyo S.Sos M.Si

Jurusan Ilmu Administrasi Publik


Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Diponegoro
Jalan Prof Haji Soedarto, Sarjana Hukum Tembalang Semarang Kode Pos 12693
Telepon (024) 746640 Faksimile (024) 7465405

Abstract
This study aims to analysis of functional technical education and training in order of
employee quality development in the area of disaster management agency of Semarang city. This
research used method descriptive qualitative. This subjects in this study consist of 6 (six) main
informant.

Based on the research result show employees quality of the disaster management agency
of Semarang city can be categorized good. Either even though there is still some dimension
assessed less well. While employee development on the disaster management agency of
Semarang city categorized less well, because some employee quality development programs in
strategic plan of disaster management agency of Semarang city 2011 – 2015 not yet implemented
that is MFR (Medical First Responder) and Scuba Diving.

Conclusions in this study was the overall performance of the disaster management
agency of Semarang city was good, while for employee quality development assessed not good.
Based on the conclusions researchers to a disaster management agency of Semarang city to
correct employee quality aspect and implemented employee quality development in Renstra of
disaster management agency of Semarang city 2011 – 2015 so that quality and the ability of
employees increased.

Kata Kunci : employee quality, development, education and training


1. Latar Belakang dari peran pegawai. Berdasarkan survey
pendahuluan dan kegiatan magang yang
Sumber daya manusia merupakan penulis lakukan pada BPBD Kota Semarang,
salah satu faktor terpenting, karena tanpa penulis menyimpulkan :
adanya peran dari sumber daya manusia
yang berkualitas, segala aktifitas dalam 1. Sebagian besar dari tim Rescue BPBD
suatu instansi tidak akan dapat terlaksana Kota Semarang berasal dari Dinas
secara optimal. Strategi pengembangan Pemadam Kebakaran. Menurut penulis
pegawai adalah suatu usaha yang penting langkah ini merupakan langkah yang
dalam instansi, karena dengan penggunaan tepat yang diambil oleh Pemerintah Kota
strategi pengembangan yang tepat suatu Semarang, karena dasar dari Dinas
instansi akan dapat maju dan berkembang. Pemadam Kebakaran dan BPBD Kota
Strategi pengembangan pegawai dirancang Semarang sama – sama menangani
untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas bencana. Akan tetapi, ada beberapa
kerja, meningkatkan prestasi kerja, masalah yang menjadi pembeda disini.
mengurangi absensi dan rotasi jabatan, serta Dinas Pemadam Kebakaran hanya
memperbaiki kepuasan kerja. berfokus kepada bencana kebakaran saja
dan BPBD Kota Semarang berfokus
Berikut data tingkat pendidikan kepada bencana – bencana yang lainnya
pegawai BPBD Kota Semarang : yang secara tidak langsung hal ini
No. Golongan Jumlah Persentase merupakan masalah yang berbeda.
(orang) (%) Contohnya saja penanganan bencana
1 Strata II (S2 5 8,47 banjir dan bencana kebakaran sangat
/ Magister) berbeda, oleh karena itu diperlukannya
2 Strata I (S1 / 13 22,03 pelatihan – pelatihan khusus untuk
Sarjana) anggota BPBD Kota Semarang.
2. Kepala – Kepala Bidang BPBD Kota
3 Sarjana 0 0
Semarang tidak berangkat dari lini yang
Muda (D3)
sama seperti Dinas Pertamanan, Dinas
4 SMA 40 67,8
Pasar, BPK dan dinas – dinas lainnya
5 SMP 1 1,7
yang tidak berhubungan dengan
6 SD 0 0
kebencanaan. Walaupun para Kepala
Jumlah 59 100
Bidang tersebut tidak turun langung ke
Sumber : BPBD Kota Semarang
lapangan, akan tetapi di BPBD
Demikian pula pada Badan membutuhkan langkah – langkah
Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) antisipasi yang cepat dan tepat. Oleh
Kota Semarang, yang merupakan salah satu karena itu, dibutuhkannya manajemen
instansi pemerintah yang mempunyai tugas dan pengetahuan yang baik di bidang
membantu Walikota dalam bidang bencana alam bagi para Kepala Bidang
penanggulangan bencana, dalam di BPBD Kota Semarang.
menjalankan tugasnya tidak bisa terlepas
Menurut Bapak Budi Santoso selaku Kepala merupakan kegiatan perencanaan,
Sub Bagian Umum dan Kepegawaian BPBD pengadaan, pengembangan, pemeliharaan,
Kota Semarang mengatakan bahwa : serta penggunaan SDM untuk mencapai
tujuan baik secara individu maupun
“Diklat yang dilakukan di BPBD Kota organisasi.
Semarang masih jarang dalam satu tahun
itu dilakukan 2 atau 3 kali bahkan Kualitas pegawai atau kompetensi
terkadang tidak ada, yang sering dilakukan adalah karakteristik yang mendasari
di BPBD itu hanya berbentuk bintek –bintek seseorang berkaitan dengan efektivitas dan
seperti sosialisasi atau workshop. Untuk keterampilan intelektualnya sehingga
bintek dalam Renstra yang berjalan baru memberikan kinerja unggul dalam
bintek sosialisasi mitigasi dan kebencanaan pekerjaan. Menurut Gordon dalam Edy
sedangkan bintek MFR dan Scuba Diving Sutrisno (2009 : 204), menjelaskan beberapa
belum bisa dilaksanakan”. (Selasa, 18 aspek pegawai yang berkualitas :
Maret 2014) 1. Pengetahuan (knowledge),
2. Pemahaman (understanding),
3. Kemampuan (skill),
2. Tujuan Penelitian 4. Nilai (value) ,
1. Mengetahui bagaimana diklat dalam 5. Sikap (attitude),
rangka pengembangan kualitas pegawai 6. Minat (interest).
yang ada di Badan Penanggulangan
Bencana Daerah (BPBD) Kota Menurut Spencer dan Spencer dalam Edy
Semarang. Sutrisno (2009 :206), pegawai yang
2. Mengidentifikasi faktor yang berkualitas adalah :
mendukung dan menghambat kegiatan
diklat dalam rangka pengembagan 1. Motives,
kualitas pegawai di Badan 2. Traits.
Penanggulangan Bencana Daerah Menurut Edy Sutrisno (2009 : 86), pegawai
(BPBD) Kota Semarang. yang berkualitas adalah :
3. Merumuskan solusi apa yang telah dan
akan dilakukan untuk diklat dalam 1. Disiplin,
rangka pengembangan kualitas pegawai 2. Produktivitas kerja,
pegawai di Badan Penanggulangan 3. Prestasi kerja,
Bencana Daerah (BPBD) Kota 4. Inisiatif,
Semarang. 5. Kecekatan mental.

Pengembangan pegawai adalah proses


3. Kerangka Teori
pendidikan dan pelatihan jangka panjang
Manajemen Sumberdaya Manusia dengan memanfaatkan faktor internal dan
adalah suatu strategi yang menerapkan eksternal organisasi guna peningkatan
fungsi – fungsi manajemen yaitu planning, kualitas pegawai dalam hal teknis, teoritis ,
organizing, & controlling dan dapat juga konseptual dan moral karyawan. Menurut
Soekidjo Notoatmodjo (2003, 10) terdapat belum dilaksanakan sesuai dengan Renstra
faktor internal dan faktor eksternal BPBD Kota Semarang tahun 2011 – 2015
pengembangan pegawai, faktor internal : terutama pada program bintek MFR dan
Scuba Diving. Sedangkan untuk praktek 4
1. Misi dan tujuan organisasi, program pengembangan kualitas pegawai
2. Strategi pencapaian tujuan, di dalam Renstra BPBD Kota Semarang
3. Sifat dan jenis kegiatan, dinilai kurang baik karena dalam
4. Jenis teknologi yang digunakan. prakteknya dilapangan masih ada program
Sedangkan untuk faktor eksternalnya yang tidak berjalan dengan lancar dan
adalah : bahkan ada program yang tidak berjalan
sama sekali.
1. Kebijakan pemerintah, 4.1.2 Faktor internal
2. Sosio-budaya masyarakat, Dari hasil wawancara dapat diketahui
3. Perkembangan ilmu pengetahuan dari empat faktor internal pengembangan
dan teknologi. kualitas pegawai dalam ruang lingkup
pendidikan dan pelatihan yang telah
4. Pembahasan dijelaskan masih ada satu faktor internal
4.1 Pengembangan pegawai yang dinilai belum optimal, yaitu sifat dan
4.1.1 Identifikasi Pengembangan pegwai jenis kegiatan hal ini dikarenakan belum
Dari wawancara yang dilakukan dapat semua program yang dilaksanakan bersifat
diketahui dari tiga identifikasi rutin dan memiliki jenis yang kreatif dan
pengembangan kualitas pegawai dalam berinovasi yaitu pada program bintek MFR
ruang lingkup pendidikan dan pelatihan dan Scuba Diving.
yang telah dijelaskan semua identifikasi 4.1.3 Faktor eksternal
yang dibahas dinilai belum optimal, yaitu Dari hasil wawancara dapat dinilai
penyesuaian program dengan Renstra bahwa perkembangan ilmu pengetahuan
BPBD Kota Semarang, bentuk program dan teknologi yang mempengaruhi
pendidikan dan pelatihan dan praktek 4 pengembangan kualitas pegawai di Badan
program pengembangan kualitas pegawai Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)
di dalam Renstra BPBD Kota Semarang. Kota Semarang berjalan dengan baik.
Dalam permasalahan penyesuaian program Karena seluruh pegawai BPBD
dengan Renstra BPBD Kota Semarang memperhatikan perkembangan ilmu
penyesuaian program yang berjalan tidak pengetahuan dan teknologi yang
sesuai dengan Renstra yang ada. Karena berkembang agar pengembangan pegawai
masalahnya masih ada bintek yang belum yang dilakukan di BPBD Kota Semarang
bisa dilaksanakan yaitu bintek scuba diving berjalan secara maksimal, pekembangan
dan bintek lainnya masih ada yang tidak ilmu pengetahuan seperti pengetahuan
berjalan dengan lancar. Untuk bentuk tentang kebencanaan, penyelamatan,
program pendidikan dan pelatihan dinilai mitigasi dan ilmu tentang bencana lainnya.
kurang baik karena masih ada yang Sedangkan untuk teknologi seperti,
melenceng dan masih ada program yang
teknologi komunikasi, teknologi 4.3 Faktor Pendorong dan Penghambat
penyelamatan, kendaraan baik di darat 4.3.1 Faktor Pendorong
seperti mobil dan di air seperti kapal Dari hasil wawancara dapat diambil
maupun perahu. rangkuman bahwa terdapat beberapa faktor
pendorong pengembangan kualitas
4.2 Kualitas Pegawai pegawai dalam ruang lingkup pendidikan
dan pelatihan di Badan Penanggulangan
Dari hasil wawancara dapat Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang
diketahui bahwa dari tiga belas aspek yaitu :
kualitas pegawai yang telah dijelaskan 1. Peraturan Daerah Kota Semarang No.
masih ada lima aspek kualitas pegawai 12 dan 13 tahun 2010,
yang dinilai masih belum memenuhi 2. Program pengembangan pegawai
standar, yaitu pada pengetahuan, merupakan agenda wajib didalam
kemampuan, motives, disiplin dan inisiatif. Renstra BPBD Kota Semarang tahun
Untuk aspek pengetahuan dinilai kurang 2011 – 2015,
baik karena masih ada informan yang 3. Meningkatkan kemampuan
mengeluh tentang tingkat pendidikan tim sumberdaya manusia BPBD Kota
Rescue BPBD Kota Semarang yang masih Semarang
kurang atau keseluruhan masih tamatan 4. Tugas tim Rescue dilapangan
SMK atau sederajat. Aspek kemampuan menuntut kemampuan dan
dinilai kurang baik karena masih ada pengalaman yang baik
beberapa informan yang mengatakan 5. Pengembangan pegawai merupakan
kurang puas terhadap kemampuan kerja tugas dan kewajiban
pegawai BPBD Kota Semarang. Untuk
aspek motives kurangnya perhatian dari 4.3.2 Faktor Penghambat
atasan kepada bawahan dalam memotivasi Dari wawancara yang dilakukan
pegawainya untuk melakukan tugasnya. terdapat beberapa macam faktor
Sedangkan untuk disiplin masih banyaknya penghambat yang ada dalam praktek
pegawai BPBD Kota Semarang yang tidak pengembangan kualitas pegawai dalam
mematuhi peraturan – peraturan yang ada ruang lingkup pendidikan dan pelatihan
terutama jam kantor. Lalu untuk aspek yang dilakukan di Badan Penanggulangan
inisiatif dinilai kurang baik karena pegawai Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang
BPBD Kota Semarang kurang berinisiatif yaitu :
dalam melaksanakan tugasnya terutama 1. Sumber daya pada bidangnya masing
ketika tidak terjadi bencana. Selain kelima – masing belum baik
aspek yang disebutkan, yang lain dapat 2. Kurangnya dana yang dianggarkan
dikategorikan baik. 3. Kurangnya inisiatif dari anggota
BPBD dalam melaksanakan
pengembangan pegawai
4. Pengembangan yang dilakukan tidak
tepat sasaran scuba diving
5. Peralatan yang tersedia masih kurang 5. Memberikan narasumber tentang
6. Tingkat pendidikan tim Rescue masih pengetahuan bencana yang lebih
rendah. kompeten
6. Menambah porsi latihan fisik
4.4 Solusi 7. Latihan outbound untuk mengasah
4.4.1 Solusi yang telah dilakukan kerjasama tim.
Dari wawancara yang telah 8. Meningkatkan disiplin pegawai.
dilakukan dapat diambil beberapa solusi
yang telah dilakukan oleh Badan
Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) 5. Penutup
Kota Semarang untuk meminimalisir 5.1 Kesimpulan
dampak faktor penghambat pengembangan
kualitas pegawai, yaitu : Dari hasil penelitian yang telah
1. Mencari dana baik dari pemerintah dilakukan di Badan Penanggulangan
kota maupun sponsor dan pihak Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang
ketiga untuk melaksanakan kegiatan dapat disimpulkan bahwa :
pengembangan pegawai 1. Kualitas pegawai Badan
2. Mengurangi latihan diluar yang Penanggulangan Bencana Daerah
menyedot dana yang besar dan (BPBD) Kota Semarang sudah cukup
memaksimalkan latihan dalam baik walau masih terdapat dimensi yang
organisasi. belum memenuhi standar yaitu
3. Mengundang narasumber langsung pengetahuan, kemampuan, motives,
agar pengembangan pegawai lebih disiplin, dan inisiatif. Untuk aspek
efektif dan efisien kualitas pegawai lainnya dinilani dengan
4.4.2 Solusi yang akan dilakukan baik, oleh karena itu kualitas pegawai
Dari wawancara yang telah Badan Penanggulangan Bencana Daerah
dilakukan dapat diambil beberapa solusi (BPBD) Kota Semarang dinilai cukup
yang akan dilakukan oleh Badan baik.
Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) 2. Pada identifikasi pengembangan kualitas
Kota Semarang untuk meminimalisir pegawai Badan Kepegawaian Daerah
dampak faktor penghambat pengembangan Kota Semarang belum dilakukan secara
kualitas pegawai, yaitu : optimal.
1. Melakukan kegiatan yang lebih 3. Faktor internal yang mempengaruhi
efektif dan efisien pengembangan kualitas pegawai Badan
2. Membentuk sumber daya manusia Penanggulangan Bencana Daerah
yang kompeten (BPBD) Kota Semarang sudah cukup
3. Latihan praktek dilapangan secara baik. Untuk faktor internal sifat dan
rutin jenis kegiatan dinilai kurang optimal
4. Mengusahakan berjalannya kegiatan sedangkan untuk faktor internal
pengembangan pegawai lainnya dinilai peralatan yang tersedia masih kurang, 6)
baik. tingkat pendidikan tim Rescue masih
4. Pada faktor eksternal yang rendah.
mempengaruhi pengembangan kualitas 7. Solusi yang telah dilakukan oleh
pegawai Badan Penanggulangan pegawai Badan Penanggulangan
Bencana Daerah (BPBD) Kota Bencana Daerah Kota Semarang dalam
Semarang dinilai memperhatikan dengan menanggulangi masalah diklat teknis
baik. Karena dari 3 faktor yang ada di fungsional dalam rangka pengembangan
dalam faktor eksternal tersebut pegawai pada, yaitu : 1) mencari dana
semuanya diperhatikan dengan baik oleh baik dari pemerintah kota maupun
seluruh anggota Badan Penanggulangan sponsor dan pihak ketiga untuk
Bencana Daerah (BPBD) Kota melaksanakan kegiatan pengembangan
Semarang. pegawai, 2) mengurangi latihan diluar
5. Faktor pendorong diklat teknis yang menyedot dana yang besar dan
fungsional dalam rangka pengembangan memaksimalkan latihan dalam
pegawai pada Badan Penanggulangan organisasi, 3) mengundang narasumber
Bencana Daerah (BPBD) Kota langsung agar pengembangan pegawai
Semarang, yaitu 1) Peraturan Daerah lebih efektif dan efisien
Kota Semarang No. 12 dan 13 tahun 8. Solusi yang akan dilakukan oleh
2010, 2) Program pengembangan pegawai Badan Penanggulangan
pegawai merupakan agenda wajib Bencana Daerah (BPBD) Kota
didalam Renstra BPBD Kota Semarang Semarang dalam menanggulangi
tahun 2011 – 2015, 3) Meningkatkan masalah yang ada pada diklat teknis
kemampuan sumberdaya manusia fungsional dalam rangka pengembangan
BPBD Kota Semarang, 4) Tugas tim pegawai pada yaitu 1) melakukan
Rescue dilapangan menuntut kegiatan yang lebih efektif dan efisien,
kemampuan dan pengalaman yang baik, 2) membentuk sumber daya manusia
5) Pengembangan pegawai merupakan yang kompeten, 4) latihan praktek
tugas dan kewajiban. dilapangan secara rutin, 5)
6. Faktor penghambat diklat teknis mengusahakan berjalannya kegiatan
fungsional dalam rangka pengembangan scuba diving, 6) memberikan
pegawai pada Badan Penanggulangan narasumber tentang pengetahuan
Bencana Daerah (BPBD) Kota bencana yang lebih kompeten, 7)
Semarang, yaitu 1) sumber daya pada menambah porsi latihan fisik, 8) latihan
bidangnya masing – masing belum baik, outbound untuk mengasah kerjasama
2) kurangnya dana yang dianggarkan, 3) tim.
kurangnya inisiatif dari anggota BPBD
dalam melaksanakan pengembangan
pegawai, 4) pengembangan yang
dilakukan tidak tepat sasaran, 5)
5.2 Saran disiplin di BPBD Kota Semarang
dengan melakukan absensi sidik jari
Berdasarkan kesimpulan yang telah atau semacamnya.
disampaikan, maka saran yang akan 3. Kegiatan yang dilakukan oleh
diberikan antara lain : BPBD harus mengacu kepada
1. Untuk mengatasi permasalahan yang Renstra BPBD Kota Semarang agar
terdapat pada kualitas pegawai maka tidak melenceng dari Renstra yang
yang langkah yang ada,
direkomendasikan adalah 4. Melaksanakan kegiatan MFR dan
memberikan pelatihan Scuba Diving secara rutin, dengan
kepemimpinan kepada Kepala meminimalisir dana seperti
Bidang maupun seluruh pegawai melakukan dua kegiatan tersebut
BPBD Kota Semarang, agar lebih pada tahap pengenalan dan
bertanggung jawab sehingga dilakukan secara bertahap dari tahun
permasalahan seperti motivasi, ke tahun,
inisiatif maupun disiplin dapat 5. Lebih melaksanakan program
diminimalisir, pengembangan kualitas pegawai
2. Memberikan beasiswa pendidikan yang berpatokan kepada Renstra
kepada tim Rescue yang berprestasi agar tidak melenceng dari rencana
dengan cara melakukan kerjasama semula,
dengan universitas negeri maupun
swasta dan lebih memperketat
DAFTAR PUSTAKA

Ardana, I Komang. 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta. Graha Ilmu
Mathis, Robert L. dan Jackson, John H. 2011. Human Resource Management (Manajemen
Sumber Daya Manusia). Jakarta. Penerbit Salemba Empat
Nasution, M. N. 2011. Manajemen Mutu Terpadu (Total Quality Management). Jakarta. Ghalia
Indonesia
Notoatmodjo, Soekidjo. 2003. Pengembagan Sumber Daya Manusia. Jakarta. PT Rineka Cipta
Sedarmayanti. 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia (Reformasi Birokrasi dan Manajemen
Pegawai Negeri Sipil). Bandung. PT Refika Aditama
Sutrisno, Edy. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta. Kencana Prenada Media
Group
Wibowo. 2009. Manajemen Kinerja. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada

SUMBER LAIN

Undang – undang nomor 24 tahun 2007 tentang penanggulangan bencana

Peraturan Pemerintah No 101 tahun 200 tentang pendidikan dan pelatihan jabatan pegawai

negeri sipil

Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 12 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja
BPBD Kota Semarang
Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 13 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan
Penanggulangan Bencana
Peraturan Walikota Semarang Nomor 39 Tahun 2010 tentang Penjabaran Tugas dan Fungsi
BPBD
http://www.google.co.id/url.Fadypato.files.wordpress.compresentasi-manajemen-sdm.ppt
http://www.bpbd-semarang.com/wp-content/uploads/2012/12/Struktur-BPBD-Kota-
Semarang.png
http://geospasial.bnpb.go.id/2009/05/12/banjir-kota-semarang-9-februari-2009/
http://hmjmduinbdg.blogspot.com/2011/04/manajemen-sumber-daya-manusia.html
http://www.scribd.com/doc/53122390/1/A-Pengertian-Sumber-Daya-Manusia

Anda mungkin juga menyukai