Anda di halaman 1dari 3

Koneksi Antar Materi 3.

Sartinah
CGP Kab. Pandeglang angkatan 2

Sekolah sebagai suatu komunitas memiliki potensi/asset/kekuatan yang dapat


dimanfaatkan untuk mendukung keberlangsungan dan kamajuan sekolah. Asset/kekuatan
tersebut berkontribusi terhadap kesuksesan program yang dijalankan sekolah. program-
program yang mengedepankan kepentingan murid atau program yang berdampak pada murid.
program yang dijalankan sekolah merupakan program yang sifatnya berkelanjutan. Program
yang diselaraskan dengan kekuatan atau asset yang dimilki sekolah.
Program yang disesuaikan dengan visi dan misi sekolah. Setiap program yang
dilaksanakan pasti melalui tahapan-tahapan dari mulai perencanaan, pelaksanaan, evaluasi,
rencana tindak lanjut dan perbaikan. Perencanaan yang matang akan menetukan
keberhasilan dan kesuksesan dari program tersebut. Rencana sebagai langkah awal akan
menuntun langkah-langkah selanjutnya yang megarahkan terhadap pencapaian tujuan dan
cita-cita yang ingin dicapai dari program tersebut. Program harus dirancang sedemikian rupa
sehingga dapat dijadikan patokkan dalam melaksanakan program yang akan dijalankan.
Salah satu panduan yang dapat digunakan dalam menyusun rancangan sebuah program
adalah dengan menerapkan paradigma inkuiri apresiatif melalui tahapan BAGJA. Tahapan
BAGJA merupakan pendekatan yang digunakan untuk melakukan perubahan kea rah yang
lebih baik degan berbasis kekuatan yang dimiliki dan dilakukan secara kolaboratif.
Diharafkan dengan menerapkan tahapan BAGJA maka program yang dijalankan akan
berdampak pada murid.

Salah satu strategi yang digunakan dalam Pengelolaan Program adalah strategi MELR
(Monitoring, Evaluation, Learning and Reporting)

Monitoring
Monitoring merupakan kegiatan rutin yang dilakukan untuk mengumpulkan data dan
mengukur kemajuan atau objektifitas kegiatan yang dilakukan, proses pemamtauan
perubahan yang berorientasi pada proses dan out put. Proses ini dilakukan perhitungan akan
kegiatan yang akan dilakukan dan melihat secara langsung pelaksaan program, apakah
sudah sesuai dengan rencana atau belum.

Evaluation
Evaluasi merupakan proses yang dilakukan untuk menilai kefektifan suatu program dan
perubahan signifikan dari suatu program, kebutuhan perbaikan, rencana tindak lanjut dan
rekomendasi.
Tujuan Evaluasi

1. Untuk mengetahui ketercapaian tujuan dan sasaran program


2. Mengetahui estimasi dana yang dikeluarkan dan manfaat program tersebut.
3. Mengukur kualitas out put dari program.
4. melihat dampak positif dan negative dari suatu program
5. mengetahui penyimpangan-penyimpangan yang muncul setelah membandingkan
antara tujuan dan ketercapaian target.
6. Sebagai masukan untuk memperbaiki bagi proses program selanjutnya.
7. Indikator Evaluasi
8. Indikator evaluasi meliputi: Efektivitas, Kecukupan, Pemerataan, Responsivitas, dan
Ketepatan.

Metode untuk monitoring dan Evaluasi:

1. Metode dokumentasi
2. Metode survey
3. Metode observasi lapangan
4. Metode wawancara
5. Metode FGD:

Learning
Menurut Dr Roger Greenaway seorang ahli pelatihan guru fasilitator terdapat 4 tingkatan
model kerangka kerja learning yang sering disebut dengan 4F yaitu:
1. Fact (Fakta ) catatan-catatan terkait kejadian.
2. Feeling (Perasaan): berhubungan dengan rasa yang muncul dari situasi yang terjadi.
3. Finding (Temuan): Kebermaknaan dari pembelajaran yang telah dilakukan yang dapat
diaplikasikan secara real.
4. Future (Masa Depan): penyusunan pembelajaran untuk diimplementasikan di masa
yang akan datang.

Reporting
Reporting atau Laporan adalah media bagi pemimpin untuk memberikan infromasi atau
masukan atas keputusan yang diambilnya. Laporan haruslah valid, objektif, dapat
dipertanggungjawabkan dan lengkap. Laporan ini merupakan out put akhir dari suatu
kegiatan dalam bentuk dokumen.

MANAJEMEN RESIKO
Manajemen resiko mempunyan peran penting dalam menghindari resiko yang bakal muncul
dalam sebuah program. Resiko menjadi konotasi negative dan akibat yang kurang
menyenangkan dari suatu tindakan. Dalam dunia pendidikan ada beberapa tipe resiko.

1. Resiko Strategis, resiko ini akan mepengaruhi terhadap pencapaian tujuan yang telah
ditentukan.
2. Resiko Keuangan, resiko yang berhubungan dengan keterbatasan finansial.
3. Resiko operasional, resiko terkait mengganggu terhadap keberlangsungan proses
menejemen.
4. Resiko pemenuhan, resiko yang mempengaruhi terhadap pemenuhan aturan dan
hukum yang dianut dalam melakukan proses dan prosuderal internal.
5. Resiko Reputasi, resiko yang berpengaruh terhadap nama baik dan citra lembaga.
Dalam melaksanakan manajemen resiko ada beberapa tahapan yang dilalui sebagai berikut:

1. identifikasi jenis resiko,


2. pengukura resiko,
3. melakukan strategi dalam pengendalian resiko
4. melakukan evaluasi terus-menerus, maju dan berkelanjutan
5. Pemetaan sekolah sangat penting dilakukan untuk mendapatkan data terkait asset
atau kekuatan yang dimiliki sekolah. Kekuatan yang dimiliki sekolah dijadikan sebagai
modal dalam membantu sekolah menjalankan program-program yang berdampak
pada murid. Proses pemetaan yang dilakukan sebagai salah satu upaya sekolah
dalam menerapkan inkuiri apresiatif tahapan BAGJA.

Modul 3.3. Pengelolaan Program yang berdampak pada murid memiliki keterkaitan dengan
modul sebelumnya. Berikut adalah deskripsi keterkaitan modul 3.3 dengan modul
sebelumnya.

Kaitannya dengan Filosofi pemikiran Ki Hajar Dewantara


Proses menuntun yang dilakukan guru untuk memerdekakan belajar murid akan cepat
terrealisasi dengan program-program sekolah yang berdampak pada murid. Program-program
sekolah yang mengarahkan dan menuntun murid untuk bisa hidup sesuai dengan kodrat
alam dan zamannya. Segala potensi yang dimiliki murid akan berkembang secara maksimal
dengan adanya program yang berdampak pada murid.

Kaitannya dengan Inkuiri Apresiatif


Dalam menyusun program, sekolah akan merancang sebuah program yang dapat dirasakan
dan berdampak pada pengembangan murid dan sekolah itu sendiri. Program yang
berdampak murid akan didapatkan dengan menyusun program tersebut secara kolaboratif
dan memanfaatkan kekuatan yang dimiliki. Kekuatan yang dikembangkan agar memiliki
kekhasan sendiri yang membedakan dengan sekolah lainnya. Proses penyusunan program
tersebut mengimplementasikan tahapan BAGJA dengan menerapkan pendekatan inkuiri
apresiatif.

Kaitannya dengan pengelolaan asset sekolah


Segala asset/kekuatan/potensi yang dimiliki sekolah haruslah dipetakan, dikelola dan
dimanfaatkan untuk mendukung dan mewujudkan program yang berdampak pada murid.
Program yang berdampak pada murid akan cepat dan tepat terlaksana jika asset-aset dimiliki
sekolah dapat dimaksimalkan.

Anda mungkin juga menyukai