Kreditor dan manajemen PT. Timbul Tenggelam sepakat melakukan revaluasi atas aktiva
sebelum reorganisasi, dengan hasil:
a. Piutang dapat ditagih tunai sebesar 30%nya. Piutang baru diakui 75% dari nilai sisa.
b. Persediaan yang rusak 40%
c. 30% dari aktiva tetap dijual tunai. Aktiva tetap baru diakui 70% dari nilai buku.
d. Total kerugian ditanggung bersama, dengan beban sebagai berikut: 35% kreditor jangka
panjang dan 65% pemegang saham.
e. Struktur modal yang harus mencadangkan kerugian 50% dari modal saham baru.
Pertanyaan:
1. Susunlah neraca PT. Timbul Tenggelam setelah revaluasi.
2. Tentukan nilai cadangan keuangan yang harus dicadangkan.
3. Susunlah neraca keuangan PT. Timbul Tenggelam setelah reorganisasi keuangan.
Jawaban:
Tagih/kas Diakui Rugi
a Piutang 30% 75% 25%
.
35.000.000 10.500.000 18.375.000 6.125.000
b Persediaan - 60% 40%
.
20.000.000 - 12.000.000 8.000.000
c. Aktiva Tetap 30% 70% 30%
15.000.000 4.5000.000 7.350.000 3.150.000
Rugi Revaluasi 17.275.000
Saldo Rugi 10.000.000
Total Kerugian 27.275.000
d Total kerugian ditanggung
. bersama
Kreditor Jangka Panjang 35% 9.546.250
Pemegang Saham 65% 17.728.750
1.Neraca PT. Timbul Tenggelam setelah revaluasi
Aktiva Pasiva
kas 20.000.000 Hutang Dagang 25.000.000
Piutang 18.375.000 Hutang Jangka 40.000.000
Panjang
Persediaan 12.000.000 Saham Biasa 20.000.000
Aktiva Tetap 7.350.000 Saldo Rugi (22.275.000)
Total Aktiva 57.725.000 Total Pasiva 57.725.000
2. Nilai cadangan kerugian yang harus dicadangkan oleh PT. Timbul Tenggelam
X = Saham lama – rugi – 0,5X
X = 20.000.000 – 17.728.750 – 0,5X
(1+0,5X) = 2.271.250
1,5X = 2.271.250
X = 1.514.166,667
Cadangan = 0,5X
= 0,5 (1.514.166,667)
= 757.083,333
A. CONTOH KASUS
PT Bakrieland Development Tbk (dahulu PT Elang Realty Tbk) (ELTY) didirikan dengan
nama PT Purilestari Indah Pratama pada tanggal 12 Juni 1990 dan memulai kegiatan usaha
komersialnya pada tahun 1990. Kantor pusat ELTY berlokasi di Gedung Wisma Bakrie 1
Lantai 6 dan 7, Jalan H.R. Rasuna Said Kav. B1, Jakarta Selatan.
Selama proses ini, Bakrieland menyetujui untuk menjaminkan tanah dengan luas
6000Ha di sentul sebagai jaminan atas proses restrukturisasi utang ini. perseroan juga akan
melakukan upaya maksimal untuk menjaga nilai aset ini hingga proses restrukturisasi utang
ini diselesaikan.
Namun pada akhir tahun 2013 PT Bakrieland Development Tbk akhirnya melepas
asetnya yaitu tanah seluas 6000Ha kepada bondholders untuk melunasi hutang kepada
pihak Bank Of New York. Nilai pasar wajar tanah tersebut pada saat pengambil alihan adalah
Rp. 80 Milyar, PT Bakrieland Development Tbk mencatat nilai pemerolehan tanah tersebut
sebesar Rp. 56 Milyar maka jurnalnya adalah;
LAPORAN LABA/RUGI