Anda di halaman 1dari 2

DERMATITIS KONTAK IRITAN

No. Dokumen : 023/UKP-PU/2016


No. Revisi : 00
SOP Tanggal Terbit : 02 Januari 2016
Halaman : 1/2

PUSKESMAS drg. R. Kusdarini, M.Kes


KAUMAN 196105101989012001

1. Pengertian Dermatisis kontak iritan (DKI) adalah reaksi peradangan kulit non-imunologik.
Kerusakan kulit terjadi secara langsung tanpa didahului oleh proses sensitisasi.
DKI dapat dialami oleh semua orang tanpa memandang umur, jenis kelamin,
dan ras. Penyebab munculnya dermatitis jenis ini adalah bahan yang bersifat
iritan, misalnya bahan pelarut, deterjen, minyak pelumas, asam, alkali, dan
serbuk kayu yang biasanya berhubungan dengan pekerjaan.
2. Tujuan Sebagai acuan petugas untuk melakukan diagnosis kerja dan
penatalaksanaannya pada pasien dengan dermatitis kontak iritan.
3. Kebijakan Dicantumkan kebijakan yang ditetapkan oleh Kepala Puskesmas yang
menjadi dasar pembuatan SOP (bias berbentuk buku, peraturan perundang
undangan, ataupun bentuk lain sebagai pustaka).
4. Referensi Paduan Praktek Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer
Edisi I Tanggal 1 Bulan Januari Tahun 2013
5. Prosedur/ 1. Petugas memahami tentang penyakit;
Langkah- 2. Petugas melakukan anamnesis / pengkajian terhadap pasien tentang
langkah keluhan yang dirasakan;
3. Petugas melakukan penegakan diagnosis;
- Diagnosis klinis;
- Diagnosis banding;
4. Petugas melakukan penatalaksanaan komprehensif ;
a. Topikal (2x sehari);
- Pelembab krim hidrofilik urea 10%;
- Kortikosteroid ;
Desonid krim 0.05% (catatan: bila tidak tersedia dapat digunakan
fluosinolon asetonid krim 0.025%);
- Pada kasus DKI kumulatif dengan manifestasi klinis likenifikasi dan
hiperpigmentasi, dapat diberikan golongan betametason valerat krim
0.1% atau mometason furoat krim 0.1%);
- Pada kasus infeksi sekunder, perlu dipertimbangkan pemberian
antibiotik topikal.
b. Oral sistemik;
- Antihistamin hidroksisin (2 x 1 tablet) selama maksimal 2 minggu,
atau ;
- Loratadine 1x10 mg/ hari selama maksimal 2 minggu.

1/2
5. Petugas memberikan konseling & edukasi kepada pasien dan
keluarga;
6. Petugas melakukan rujukan sesuai dengan Kriteria rujukan.
 Apabila dibutuhkan patch test ;
 Apabila kelainan tidak membaik dalam 4 minggu pengobatan
standar dan sudah menghindari kontak;
6. Unit Terkait 1. Loket Pendaftaran;
2. Poli Umum;
3. Poli Lansia;
4. Polio Kia,
5. rawat inap;
6. kasir.
7. Diagram Alir/ -
Flowchart

8. RekamanHistoris

No Halaman Yang dirubah Perubahan DiberlakukanTgl.

2/ 2

Anda mungkin juga menyukai