PENDAHULUAN
KAJIAN PUSTAKA
Tj. Priok
Jakarta-Semarang
Jarak = 225 nm Paciran Gresik
Tj. Emas Surabaya
Menurut (Tamin, 1997) sebagai mana dikutip oleh Elsa Tri Mukti (1999),
menjelaskan bahwa secara umum model pemilihan diskrit dinyatakan
sebagai peluang setiap individu memilih suatu pilihan merupakan fungsi ciri
sosio-ekonomi dan daya tarik pilihan tersebut. Untuk menyatakan daya tarik
suatu alternatif, digunakan konsep utilitas. Alternatif tidak menghasilkan
utilitas, tetapi didapatkan dari karakteristik dan dari setiap individu.
dengan
Dalam model logit binomial, Cn terdiri dari dua alternatif (dalam hal ini i dan
j), sehingga probabilitas individu n memilih alternatif i adalah
Dengan cara lain, nilai utilitas sebagai respon individu dapat juga dinyatakan
dalam bentuk probabilitas memilih moda tertentu, seperti diberikan pada
persamaan berikut :
Untuk dapat mengidentifikasi atribut kunci dari setiap alternatif (tahap No.
a), perlu dilakukan suatu proses survei pendahuluan sebagai langkat
experimental-design untuk memastikan bahwa atribut yang digunakan
sesuai dengan karakteristik yang ada di lapangan.
Desain eksperimen ini terdiri dari tiga tahap penyampaian, antara lain adalah
:
a. Penyelesaian level atribut dan kombinasi susunan setiap alternatif;
Responden akan ditanya untuk memilih dari beberapa alternatif (dua atau
lebih), responden diperkenankan untuk mengekspresikan derajat keyakinan
kedalam pernyataan pilihan.
Adapun pemilihan sampel yang tepat dengan jumlah yang memadai adalah
faktor terpenting yang harus diperhatikan. Petunjuk umum dalam
menentukan sampel SP adalah sebagai berikut:
- Sebanyak 30 responden per segmen perjalanan merupakan jumlah yang
cukup [ CITATION DPe90 \l 1033 ];
- Simulasi yang dilakukan secara internal oleh Steer Davies Gleave dan
Bradley dan Kroes (1990) menyarankan sekitar 75 – 100;
- Beaton et al. (1996) menemukan bahwa sampel sebesar 100 - 200
responden sudah mampu untuk menghasilkan estimasi parameter yang
stabil.
- Untuk kebutuhan pilot survey, paling tidak 15 - 20 wawancara
(Pearmain et al. 1991).
Tahapan akhir dari analisis stated preference adalah kalibrasi model dari data
stated preference. Pelaksanaan kalibrasi dan validasi model ini dilakukan
untuk mendapatkan model pemilihan moda (fungsi logit biner) berupa kurva
diversi potensi/probabilitas pemilihan moda pengguna kapal Ro-Ro dan non-
pengguna kapal Ro-Ro. Oleh karena itu model pemilihan moda yang
dihasilkan harus memiliki kualitas yang memadai, yakni mampu mewakili
kondisi aktual/representatif. Untuk itu diperlukan proses kalibrasi dan validasi
model pemilihan moda dengan tujuan:
a. Kalibrasi model dilakukan untuk mendapatkan parameter model
pemilihan moda (khususnya parameter pada fungsi utilitas) dengan
memanfaatkan data hasil survei wawancara revealed/stated preference.
Kalibrasi model dilakukan dengan 2 pendekatan, yakni:
Maximum likelihood: di mana data penilaian responden diasumsikan
adalah diskrit, sehingga jika sampel diambil acak dari semua
populasi, peluang dari semua sampel merupakan produk likelihood
dari pengamatan-pengamatan individu.
Regresi multilinier: di mana data penilaian responden diasumsikan
terpola secara rating dan terdistribusi normal.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
2. Peninjauan pustaka
Setelah mengetahui permasalahan yang ingin dijawab dan metode yang
akan digunakan untuk menjawab permasalahan, selanjutnya dilakukan
peninjauan kepustakaan atau pustaka yang terkait. Hal ini penting
dilakukan untuk mengetahui di mana posisi studi ini, apakah melengkapi
yang sudah ada, menjelaskan fenomena yang belum ada, dan
sebagainya. Selain itu, tinjauan pustaka ini penting sebagai dasar dalam
melakukan pengumpulan data dan analisis.
Cara
No Jenis Data Kegunaan Sumber Data
Memperoleh
1 Jaringan transportasi Memahami kondisi Kemenhub, Studi pustaka
eksisting dan Studi
permasalahan terdahulu,
jaringan transportasi
barang di wilayah
studi
2 Data operasional Dasar dalam PT. Jasa Studi pustaka,
Pelabuhan menentukan skenario Marga dan PT. kunjungan,
Penyeberangan Ferry pengembangan ASDP dan
dan Jalan Pantura Indonesia wawancara
terkait dan rencana Ferry
pengembangan (Persero)
cabang
Surabaya
3 Data karakteristik Mengetahui Pengguna Jasa Kuesioner dan
pengguna jasa kedua karakteristik wawancara
moda transportasi di pengguna jasa
wilayah studi
4 Komponen dan Analisis perbandingan Pengguna Jasa Kuesioner dan
besaran biaya biaya antara Jalan wawancara
Pantura dengan RO-
RO
5 Preferensi pemilihan Dasar dalam Pengguna Jasa Kuesioner dan
moda transportasi memodelkan wawancara
berdasarkan persepsi alternative pemilihan
pengguna jasa moda transportasi
melalui RO-RO
3.3 Penentuan Sampel
Dalam menentukan jumlah sampel, terlebih dahulu penulis menganalisis dari
seluruh jumlah pengguna jasa baik yang melalui Tol Jembatan Suramadu dan
penyeberangan ferry RO-RO Jakarta - Surabaya. Jumlah populasi yang
digunakan didasarkan pada jumlah data produksi rata-rata kendaraan per hari
pada tahun 2015 di dua moda yang diteliti yaitu moda Tol Jembatan Suramadu
dan penyeberangan ferry RO-RO Jakarta – Surabaya yaitu sebanyak 29.579
kendaraan per hari dimana proporsi antara keduanya masing-masing 96% dan
4% dan di masing-masing proporsi terdapat pembagian jenis kendaraan yaitu
kendaraan penumpang dan kendaraan barang. Untuk menghitung jumlah sampel
penulis menggunakan beberapa teknik perhitungan antara lain :
a. Roscoe (1975) sebagaimana dikutip Arifudin (2010) yaitu minimal antara 30
sampai 100 sampel.
b. Menurut Slovin, untuk menentukan jumlah sampel digunakan rumus
N
n=
1+ N e 2
n = jumlah sampel
N = jumlah populasi
e = toleransi kesalahan (eror)
Tabel 0-2 Perhitungan Jumlah Sampel
Proporsi pengguna kedua moda antara Jalur Pantura dan penyeberangan ferry
RO-RO adalah 90% berbanding 10%, dimana jika diambil 100 sampel menjadi
90 kendaraan untuk pengguna Jalur Pantura dan 10 kendaraan untuk pengguna
penyeberangan ferry RO-RO. Jumlah sampel yang terlalu sedikit untuk pengguna
penyeberangan ferry RO-RO dikhawatirkan tidak menggambarkan hasil secara
keseluruhan, untuk itu jumlah sampel pengguna penyeberangan ferry RO-RO
mengikuti jumlah minimal sampel metode Roscoe, yaitu 30 sampel. Jadi total
keseluruhan sampel adalah 120 sampel dengan perincian seperti dijelaskan pada
Gambar 3.2
1. Menentukan faktor atau atribut penelitian (dalam hal ini pilihan atau
preferensi yang ingin dimodelkan dan faktor-faktor yang mempengaruhinya).
2. Penentuan level atribut
3. Menentukan tipe eksperimen (spesifikasi model dan ukuran eksperimen)
Preferensi yang ingin ditampilkan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui
pemilihan responden terhadap angkutan RO-RO dari pilihan-pilihan yang
ditawarkan berupa skenario biaya dan waktu tempuh dalam 4 skenario per biaya
dan per waktu tempuh. Jika di total dari 5 biaya dan waktu tempuh yang
ditawarkan maka terdapat 40 skenario yang akan menjadi dasar dari persepsi
responden untuk menunjukkan probabilitas di level biaya mana dan level waktu
tempuh berapa responden akan memilih angkutan RO-RO.
Dalam hal ini, pengguna jasa akan memilih alternatif moda yang memiliki utilitas
tertinggi diantara alternatif-alternatif yang tersedia pada saat pengambilan
keputusan. Semakin tinggi utilitas yang dirasakan, maka akan semakin besar
pula kemungkinan moda tersebut dipilih oleh seorang pengguna jasa. Pengguna
jasa yang berbeda akan mempertimbangkan atribut yang berbeda pula yang
mencerminkan perbedaan dalam karakteristik sosial ekonomi dan preferensi
terhadap tingkat pelayanan suatu moda tertentu. Pada kenyataannya, pengguna
jasa tidak mempertimbangkan semua atribut tersebut dalam proses pemilihan
moda, melainkan mereka hanya mempertimbangkan beberapa atribut saja yang
mereka anggap paling penting atau paling berpengaruh.
PRO
maka ln meningkat dari negatif ke positif tak hingga. Karena PRO dan
1−PRO
PRO
ln tersebut merupakan kombinasi linier dari peubah bebas, maka
1−PRO
selanjutnya dapat ditulis sebagai persamaan utilitas pemilihan moda:
PRO
ln = (URO-UTOL) (2)
1−PRO
Sehingga Persamaan (2) dapat ditulis sebagai berikut:
(URO-UTB) = b0+b1(ΔX1)+b2(ΔX2).......+bn(ΔXn) (3)
PRO
ln = b0+b1(ΔX1)+b2(ΔX2).......+bn(ΔXn) (4)
1−PRO
Pada studi perilaku peralihan moda angkutan barang yang diamati adalah kapal
RO-RO dengan tol, maka persamaan dapat dinyatakan:
e URo e (URo+ UTol)
PRO = =
e URo+ e UTb 1+ e(URo +UTol)
(5)
1
PTOL = 1- PRO = (6)
1+ e(URo +UTol)
dimana:
PRO = Probabilitas pengguna kapal RO-RO
PTOL = Probabilitas pengguna tol
URO = fungsi utilitas moda kapal RO-RO
UTOL = fungsi utilitas moda tol
Skala ini, sebagaimana dikutip dari Hermawan (1999), hampir dijadikan standar
praktis pada beberapa penelitian tentang transportasi. Selanjutnya pengolahan
data dilakukan terhadap semua responden yang ada berdasarkan jawaban atau
pilihan yang diberikan (poin rating) pada setiap skenario yang ditawarkan dan
dilakukan proses kalibrasi model logit biner untuk mendapatkan estimasi
parameter model. Hasil dari proses ini adalah model logit preferensi RO-RO atau
Tol. Model ini dijadikan dasar bagi penentuan probabilitas pemilihan prasarana
kendaraan barang dan penumpang apakah menggunakan RO-RO atau Tol.
Tabel 0-7 Kodefikasi dan Penjelasan Jenis Variabel Pada Analisis Crosstab untuk
Angkutan Barang
No Nama Variabel Variabel Kode Keterangan
1 Preferensi pemilihan moda Y 1 Pasti & Mungkin
memilih moda tol
2 Ragu-ragu
3 Pasti & Mungkin
memilih moda RO -
RO
2 Jumlah produk yang V1 1 0 – 5.000 ton
dihasilkan 2 5.000 – 10.000 ton
3 >10.000 ton
3 Frekuensi V2 1 0 – 10 ton/trip
2 10 – 30 ton/trip
3 > 30 ton
4 Jenis pengiriman V3 1 Dalam negeri
2 Antar pulau
3 Ekspor
5 Jumlah penggunaan Moda V4 1 1 kali
2 2 kali
3 ≥ 3 kali
Kemungkinan Pemilihan Moda
6 Jarak mencapai titik awal V5 Penilaian 1 - 10
7 Waktu tunggu kendaraan V6 Penilaian 1 - 10
8 Waktu perjalanan V7 Penilaian 1 - 10
9 Biaya V8 Penilaian 1 - 10
10 Keamanan V9 Penilaian 1 - 10
11 Kapasitas Angkut V11 Penilaian 1 - 10
12 Frekuensi V12 Penilaian 1 - 10
Tabel 0-8 Kodefikasi dan Penjelasan Jenis Variabel Pada Analisis Crosstab untuk
Angkutan Penumpang
No Nama Variabel Variabel Kode Keterangan
1 Preferensi pemilihan moda Y 1 Pasti & Mungkin
memilih moda tol
2 Ragu-ragu
3 Pasti & Mungkin
memilih moda RO -
RO
2 Jumlah Anggota Keluarga V1 1 2
2 3
3 4
4 5
5 >5
3 Jumlah Orang yang Bekerja V1 1 2
2 3
3 4
4 5
5 >5
4 Jumlah Kendaraan Pribadi V2 1 2
2 3
3 4
4 5
5 >5
5 Jenis Kendaraan V3 1 Mobil
2 Sepeda Motor
3 Tidak Memiliki
4 Lain - lain
6 Penghasilan per bulan V4 1 < 500.000
2 500.001 – 750.000
3 750.001 = 1.000.000
4 1.000.001 – 1.250.000
5 1.250.001 – 1.500.000
6 1.500.001 – 1.750.000
7 1.750.001 – 2.000.000
8 >2.000.001
7 Pengeluaran per bulan 1 < 500.000
2 500.001 – 750.000
3 750.001 = 1.000.000
4 1.000.001 – 1.250.000
5 1.250.001 – 1.500.000
6 1.500.001 – 1.750.000
7 1.750.001 – 2.000.000
8 >2.000.001
8 Pengeluaran Transportasi 1 < 100.000
per bulan 2 100.001 – 150.000
3 150.001 – 200.000
4 200.001 – 250.000
5 250.001 – 300.000
6 300.001 – 350.000
7 350.001 – 400.000
8 400.001 – 450.000
9 450.001 – 500.000
10 500.001 – 550.000
11 550.001 – 600.000
12 600.001 – 650.000
13 650.001 – 700.000
14 700.001 – 750.000
15 750.001 – 800.000
16 > 800.001
9 Maksud Perjalanan 1 Bekerja
2 Pendidikan
3 Berlibur/Rekreasi
4 Belanja
5 Lain-lain
Kemungkinan Pemilihan Moda
10 Jarak mencapai titik awal V5 Penilaian 1 - 10
11 Waktu tunggu kendaraan V6 Penilaian 1 - 10
12 Waktu perjalanan V7 Penilaian 1 - 10
13 Biaya V8 Penilaian 1 - 10
14 Keamanan V9 Penilaian 1 - 10
15 Kapasitas Angkut Penilaian 1 - 10
16 Frekuensi Penilaian 1 - 10