Anda di halaman 1dari 11

Jurnal Akuntabilitas Manajemen Pendidikan

Volume 6, No 2, September 2018 (139-149)


Online: http://journal.uny.ac.id/index.php/jamp

STUDI EVALUASI PELAKSANAAN KEBIJAKAN SERTIFIKASI GURU


DI KEMENTERIAN AGAMA
Kamal Fuadi 1*, Bedjo Sujanto 2, Kamaluddin 3
1Universitas Negeri Jakarta
1Jl.Rawamangun Muka, RT.11/RW.14, Pulo Gadung, Jakarta Timur, Jakarta 13220, Indonesia

* Corresponding Author. Email: notkamal@gmail.com


Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi (1) lingkungan strategis implementasi kebijakan,
(2) proses implementasi kebijakan, dan (3) hasil implementasi kebijakan sertifikasi guru di
Kementerian Agama RI. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan model
evaluasi Countenance yang dikembangkan oleh Stake. Lingkungan strategis implementasi
kebijakan sertifikasi guru di Kementerian Agama RI cukup mendukung keterlaksanaan dan
pencapaian hasil kebijakan namun masih ditemui beberapa kelemahan dan kendala yaitu
peserta mengundurkan diri, belum ada rencana induk pengembangan, belum ada evaluasi
diri dan penjaminan mutu kelembagaan LPTK. Kementerian Agama RI melakukan proses
pengawasan dan evaluasi namun kurang terdokumentasikan sehingga proses tindak lanjut
tidak dilaksanakan. Implementasi kebijakan menghasilkan lulusan guru profesional namun
terdapat kelemahan dan kendala yang menyebabkan banyaknya peserta yang mengundurkan
diri dan tidak lulus. Pada angkatan I seluruh peserta sertifikasi guru lulus. Pada angkatan II
dari 947 peserta jumlah yang lulus sebanyak 945 (99,79%) dan yang tidak lulus sebanyak 2
(0,21%).
Kata kunci: kebijakan, evaluasi, guru, sertifikasi

EVALUATION OF IMPLEMENTATION OF TEACHER CERTIFICATION POLICY


IN THE MINISTRY OF RELIGIOUS AFFAIRS
Abstract
This study aims to evaluate (1) the strategic environment of the policy implementation; (2) the process
of the policy implementation; and (3) the results of the policy implementation of teacher certification on
the Ministry of Religious Affairs (MORA). The research method was a qualitative evaluation approach
based on a model of evaluation developed by Stake. The strategic environment in the MORA is sufficient
to support the implementation and achievement of the policy result although there are still weaknesses
and obstacles follows that the participants resign, there is no PPG development master plan, no self-
evaluation, and institutional quality assurance. The MORA has conducted a process of monitoring and
evaluation although it is not documented so that the follow-up process is not implemented.
Implementation of the policy shows the results of graduates of professional teachers despite the
weaknesses and obstacles that caused many participants who resigned and did not pass. In the first batch
of all teacher, certification participants passed all. In the second batch of 947 participants, the number
passed as 945 (99.79%) and who did not pass as much as 2 (0.21%).
Keywords: policy, evaluation, teacher, certification

Permalink/DOI: http://dx.doi.org/10.21831/amp.v6i2.20714

Jurnal Akuntabilitas Manajemen Pendidikan


ISSN 2337-7895 (print) ISSN 2461-0550 (online)
140 − Jurnal Akuntabilitas Manajemen Pendidikan

Pendahuluan Pendidikan Tenaga Kependidikan Penye-


Guru adalah pendidik profesional lenggara Pendidikan Profesi Guru bagi Gu-
yang wajib memiliki sertifikat pendidik, ku- ru dalam Jabatan di Lingkungan Kemen-
alifikasi akademik, kompetensi, sehat jas- terian Agama. LPTK di lingkungan Kemen-
mani dan rohani, serta memiliki kemam- terian Agama yang ditunjuk berdasarkan
puan untuk mewujudkan tujuan nasional surat tersebut berjumlah 24 LPTK.
sebagaimana dituangkan dalam Undang- Program PPG belum dilaksanakan di
Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Gu- Kementerian Agama di tahun 2011. Kebi-
ru dan Dosen (Depdiknas, 2005). Sertifikat jakan PPG di Kementerian Agama baru
pendidik dapat diperoleh melalui program dilaksanakan tahun 2012 dengan kewe-
sertifikasi yang dilaksanakan dalam bentuk nangan: (1) menyelenggarakan pendidikan
Porto Folio (PF), Pemberian Sertifikat Pen- bagi guru-guru Pendidikan Agama Islam
didik secara Langsung (PSPL), Pendidikan (PAI), (2) menyelenggarakan PPG untuk
Profesi Guru (PPG) atau Pendidikan dan program studi mata pelajaran rumpun PAI,
Latihan Profesi Guru (PLPG) yang diseleng- 3) beberapa Perguruan Tinggi Agama Islam
garakan oleh perguruan tinggi yang telah Negeri (PTAIN) diberi peluang untuk mem-
memenuhi syarat sebagai Lembaga Pendi- persiapkan PPG mata pelajaran umum, dan
dikan Tenaga Kependidikan (LPTK). (4) penyelenggaraan PPG 100% masih
Sertifikasi penting untuk membentuk dibiayai negara.
kompetensi pedagogik, kompetensi kepri- Meski LPTK yang ditunjuk berdasarkan
badian, kompetensi sosial, dan kompetensi SK Nomor 214/P/2011 sebanyak 24, Ke-
profesional yang dibuktikan dengan sertifi- menterian Agama melakukan screening
kat pendidik yang diperoleh melalui serti- kembali dan menetapkan sebanyak 13 LP-
fikasi guru di LPTK. Selain meningkatkan TK saja yang dinyatakan siap menyeleng-
kompetensi, sertifikasi guru juga akan me- garakan PPG berdasarkan Surat Keputusan
ningkatkan kesejahteraan guru berupa pem- Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor
berian tunjangan profesi bagi guru yang 1909/2012 tentang Penetapan Perguruan
memiliki sertifikat pendidik dan memenuhi Tinggi Agama Islam (PTAI) Penyelenggara
persyaratan lain sesuai dengan ketentuan Program Pendidikan Profesi Guru (PPG)
yang berlaku. Tunjangan tersebut diberikan bagi Guru RA/Madrasah dan Kuota Ma-
baik bagi guru yang berstatus Pegawai sing-Masing Tahun 2012. LPTK tersebut
Negeri Sipil (PNS) maupun bagi guru yang yaitu Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif
berstatus bukan PNS (swasta). Hidayatullah Jakarta, UIN Sunan Kalijaga
Peneliti secara khusus menyoroti serti- Yogyakarta, UIN Syarif Kasim Riau, UIN
fikasi guru melalui jalur PPG dalam Jabatan Sunan Gunung Djati Bandung, UIN Alaud-
di Kementerian Agama. Program sertifikasi din Makassar, UIN Sunan Ampel Surabaya,
guru melalui Jalur PPG dalam Jabatan di UIN Ar-Raniry Aceh, Institut Agama Islam
Kementerian Agama telah berjalan sejak Negeri (IAIN) Raden Fatah Palembang,
tahun 2012. Program ini sebenarnya telah IAIN Sumatera Utara, IAIN Walisongo Se-
dirancang sejak lama. Bahkan pada tahun marang, IAIN Raden Intan Lampung, IAIN
2009 dan 2010, Kementerian Agama telah Mataram, dan Sekolah Tinggi Agama Islam
mengalokasikan anggaran pelaksanaan PPG Negeri (STAIN) Jember.
namun program ini tidak dapat dilaksana- Pada 2014/2015 Direktorat Pendidikan
kan karena belum memiliki payung hukum Tinggi Islam Kementerian Agama dengan
(Badruzzaman, 2016, pp. 141–156). seluruh LPTK Penyelenggara PPG bersepa-
Pada tahun 2011, Kementerian Agama kat untuk tetap melanjutkan PPG dalam
telah memiliki legalitas menyelenggarakan jabatan mengingat jumlah guru madrasah
program sertifikasi guru dengan dikeluar- yang belum tersertifikasi masih berjumlah
kannya Keputusan Menteri Pendidikan dan 168.000 orang. Dari jumlah tersebut, seba-
Kebudayaan Republik Indonesia Nomor nyak 38.000 orang guru akan mengikuti
224/P/2011 Tentang Penetapan Lembaga program sertifikasi guru melalui jalur PL-

Volume 6, No 2, September 2018


Studi Evaluasi Pelaksanaan Kebijakan Sertifikasi ... − 141
Kamal Fuadi, Bedjo Sujanto, Kamaluddin

PG. Namun demikian pada tahun tersebut (4) Keterlambatan penerbitan SK NRG, dan
anggaran yang sedianya diperuntukkan 5) Kebijakan yang kurang berpihak.
untuk melanjutkan program PPG kemudian Beberapa penelitian mengenai hasil
dialihkan untuk program PLPG sehingga dari implementasi kebijakan sertifikasi guru
program PPG harus terhenti sementara. menunjukkan bahwa sertifikasi guru hanya
Direktorat Pendidikan Tinggi Islam memiliki kontribusi yang sedikit terhadap
menyatakan bahwa LPTK Penyelenggara peningkatan kualitas pendidikan (Utami,
dianggap telah berhasil menyelenggarakan 2015, pp. 471–481). Bahkan disebutkan
program PPG dalam jabatan. Namun de- bahwa hasil dari kebijakan sertifikasi guru
mikian, terdapat beberapa permasalahan, masih belum jelas apakah menunjukkan
salah satunya berkaitan dengan kepeserta- peningkatan dalam pencapaian pembelajar-
an. Banyak peserta yang mengundurkan an peserta didik atau tidak. Guru sendiri
diri dari program karena yang bersangkut- cenderung tidak menunjukkan performa
an kedapatan telah mengikuti PLPG. yang lebih baik setelah mengikuti sertifikasi
Selain peserta yang mengundurkan guru (Kusumawardhani, 2017, pp. 590–617).
diri, terdapat pula peserta yang masih me- Pada implementasi kebijakan, proses
lakukan aktivitas pembelajaran di sekolah/ pengawasan, evaluasi, dan pembuatan
madrasah tempat mengajar selama meng- laporan kegiatan masih belum terlaksana.
ikuti program PPG. Beberapa peserta prog- Pedoman pelaksanaan sertifikasi guru juga
ram PPG di beberapa LPTK tidak lulus masih banyak yang belum dilaksanakan
karena terkendala sulitnya mendapatkan (Yusuf, Bekti, & Sukarno, 2017, pp. 43–50).
SK dari sekolah dan madrasah tempat Pelaksanaan sertifikasi guru PAI walaupun
mengajar serta Dinas Pendidikan Kabupa- sudah berjalan sesuai pedoman namun ma-
ten/Kota. Permasalahan mengenai kepeser- sih mengalami kendala dalam sosialisasi
taan juga terdapat pada Nomor Induk dan pemberian tunjangan yang sering ter-
Mahasiswa (NIM) yang tidak didapatkan lambat (Qowaid, 2015, pp. 446–462).
oleh calon peserta yang dinyatakan lulus Beberapa kendala dan kekurangan
dan diterima dalam program PPG yang yang dihadapi dalam pelaksanaan sertifika-
mengakibatkan adanya kesulitan-kesulitan si guru tersebut bahkan dinilai oleh Peng-
yang dialami peserta dalam mengakses urus Besar Persatuan Guru Republik Indo-
fasilitas yang dimiliki oleh LPTK. Pada saat nesia (PB PGRI) sebagai bentuk kegagalan
penerbitan Nomor Registrasi Guru (NRG), pemerintah dalam melaksanakan amanat
peserta program PPG yang telah lulus tidak UU Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru
langsung mendapatkan NRG yang beraki- dan Dosen (Depdiknas, 2005). PB PGRI
bat pada keterlambatan verifikasi data yang menyebutkan, sebagaimana disebutkan da-
berujung pada terlambatnya pembayaran lam UU, paling lambat 10 tahun sejak UU
tunjangan sertifikasi. Persoalan lain yaitu ditetapkan atau pada 2015, semua guru su-
belum adanya rencana induk pengembang- dah berkualifikasi pendidikan S1 atau D-IV
an program PPG yang disusun bersama dan dilengkapi dengan sertifikat pendidik.
oleh LPTK dan pemerintah dan belum ada- Kementerian Agama pernah menargetkan
nya evaluasi diri dan penjaminan mutu pada 2014 sertifikasi guru madrasah telah
kelembagaan LPTK sebagai penyelenggara selesai.
program PPG. Situasi di atas mengindikasikan bah-
Direktur Pendidikan Tinggi Islam Ke- wa penelitian terhadap kebijakan sertifikasi
menterian Agama sendiri mengakui jika guru melalui PPG dalam jabatan di ling-
masih ada beberapa kendala yang terdapat kungan Kementerian Agama perlu dilaku-
dalam penyelenggaraan program PPG da- kan untuk mengetahui permasalahan kebi-
lam Jabatan antara lain: (1) LPTK yang tidak jakan dalam lingkup yang dapat dibatasi
confident dengan output PPG, (2) LPTK yang sekaligus mengidentifikasi aspek-aspek yang
cenderung tunduk pada keinginan peserta dapat dikembangkan menjadi kekuatan ke-
PPG, (3) Peserta PPG mengundurkan diri, bijakan ke depan dengan memperbaiki ke-
Jurnal Akuntabilitas Manajemen Pendidikan
Volume 6, No 2, September 2018
142 − Jurnal Akuntabilitas Manajemen Pendidikan

lemahan yang ditemui. Hal ini mendorong Hasil Penelitian dan Pembahasan
peneliti untuk melakukan penelitian lebih
lanjut mengenai kebijakan sertifikasi guru Komponen Antecendents
melalui jalur PPG dalam jabatan di ling- Komponen antecedents adalah kondisi
kungan Kementerian Agama. Studi menge- awal lingkungan yang dipersyaratkan da-
nai kebijakan ini digunakan untuk menela- lam implementasi kebijakan sertifikasi guru
ah lebih jauh mengenai bagaimana kebi- di Kementerian Agama RI. Kondisi tersebut
jakan direncanakan dan diimplementasikan merupakan syarat yang menentukan apa-
kah kebijakan sertifikasi guru melalui jalur
Metode Penelitian PPG dalam Jabatan dapat diimplementasi-
kan sesuai rencana atau tidak. Lingkungan
Penelitian ini menggunakan pende-
strategis berperan penting bagi keberhasil-
katan studi kasus dengan model evaluasi
an implementasi kebijakan terutama untuk
Countenance yang dikembangkan Stake de-
tujuan-tujuan masa depan kebijakan dan
ngan metode kualitatif. Pendekatan studi
keterlaksanaan kebijakan oleh pelaksana
kasus adalah pendekatan yang banyak di-
kebijakan. Aspek lingkungan strategis im-
temukan dalam banyak bidang khususnya
plementasi kebijakan sertifikasi guru me-
evaluasi di mana peneliti mengembangkan
lalui jalur PPG dalam Jabatan dapat menjadi
analisis mendalam atas suatu kasus yang
kekuatan, kelemahan, peluang, dan tan-
dibatasi oleh waktu dan aktivitas peneliti
tangan dalam implementasi kebijakan serti-
(Creswell, 2008, p. 19). Dalam konteks kebi-
fikasi guru.
jakan, Yin sebagaimana dikutip Ann Crabb
Dalam lingkungan strategis kebijakan
dan Pieter Leroy menyatakan bahwa studi
di Kementerian Agama RI ditemukan bebe-
kasus dapat menjelaskan mengenai bagai-
rapa faktor yang dapat menjadi kekuatan
mana dan mengapa suatu kebijakan dapat
implementasi kebijakan sertifikasi guru. Ke-
terjadi (Crabb & Leroy, 2008, pp. 59–64).
kuatan-kekuatan tersebut yaitu: (1) Kejelas-
Dalam melakukan evaluasi impleme-
an tujuan kebijakan, (2) Kejelasan sasaran
ntasi kebijakan sertifikasi guru melalui jalur
kebijakan, (3) Kejelasan landasan kebijakan,
PPG dalam jabatan di Kementerian Agama
(4) Ketersediaan sarana dan prasarana, (5)
RI, peneliti terlebih dahulu mengidentifika-
Ketersediaan biaya.
si 3 tahapan penting sesuai model evaluasi
Para pembuat dan pelaksanan kebi-
Countenance yang dikembangkan oleh Stake
jakan menyatakan bahwa tujuan implemen-
yaitu (1) antecedent (tahapan awal), (2)
tasi kebijakan sertifikasi guru melalui jalur
transaction (tahapan proses), dan (3) outcome
PPG dalam Jabatan dapat diketahui dengan
(hasil).
jelas sebagaimana tercantum dalam regulasi
Evaluasi implementasi kebijakan ser-
dan petunjuk teknis pelaksanaan PPG da-
tifikasi guru melalui jalur PPG dalam ja-
lam Jabatan.
batan di Kementerian Agama RI dilakukan
Tujuan memberikan arah bagi imple-
berdasarkan pada perbandingan antara
mentasi suatu kebijakan. Tujuan akan me-
data empiris tentang apa yang sebenarnya
nentukan bagaimana proses dan hasil im-
terjadi (observation) serta kesesuaiannya
plementasi kebijakan dilaksanakan. Tujuan
(congruence) dengan tujuan (intens). Hasil
yang jelas akan mengarahkan untuk mere-
perbandingan tersebut digunakan dalam
alisasikan rencana-rencana kebijakan serti-
penilaian (judgements) guna pengambilan
fikasi guru melalui jalur PPG dalam
keputusan pada setiap komponen yang di-
Jabatan.
evaluasi. Hal demikian juga dilakukan un-
Tujuan kebijakan yang jelas merupa-
tuk mengetahui keterkaitan antar kompo-
kan hal yang penting sebagaimana dinyata-
nen dilakukan analisis kontingensi.
kan Thomas R. Dye bahwa kebijakan adalah
whatever governments choose to do or not to do.
Governments do many thinks; they regulate
conflict within society; they organize society to

Volume 6, No 2, September 2018


Studi Evaluasi Pelaksanaan Kebijakan Sertifikasi ... − 143
Kamal Fuadi, Bedjo Sujanto, Kamaluddin

carry on conflict with other societies; they sertifikasi guru melalui jalur PPG dalam
distribute a great variety of symbolic rewards Jabatan, (3) kurang koordinasi antara Keme-
and materials services to members of the society; nag dengan LPTK PTKI dengan indikasi
and they extract money from society, most often adanya peserta mengundurkan diri karena
in the form of taxes. Thus public policies may be kedapatan telah mengikuti PLPG, peserta
regulative, organizational, distributive, or ex- masih mengajar di sekolah/madrasah, pe-
tractive – or all these things at once (Dye, 2005, serta tidak mendapatkan NIM/NPM se-
p. 1). Dye mengatakan bahwa kebijakan hingga sulit mengakses layanan di LPTK,
merupakan apa saja yang dipilih oleh pe- belum ada rencana induk pengembangan
merintah untuk dilakukan atau tidak dila- PPG dalam Jabatan, belum ada evaluasi diri
kukan. Kebijakan-kebijakan pemerintah da- dan penjaminan mutu kelembagaan LPTK,
lam menangani persoalan-persoalan terse- LPTK tidak confident dengan output PPG,
but dapat bersifat regulatif, organisasional, dan LPTK cenderung tunduk dengan ke-
distributif, atau semua sifat tersebut ter- inginan peserta PPG.
kandung dalam suatu kebijakan. Adapun peluang dalam implementasi
Kebijakan sertifikasi guru melalui kebijakan sertifikasi guru melalui jalur PPG
jalur PPG dalam Jabatan adalah kebijakan dalam Jabatan yaitu kepercayaan diri peser-
yang dikeluarkan oleh Kementerian Agama ta PPG dalam Jabatan yang meningkat jika
RI dengan tujuan utama mencetak guru dibanding dengan peserta sertifikasi guru
profesional sesuai undang-undang dalam yang mengikuti pola lain. Hal ini diungkap-
rangka memecahkan persoalan guru-guru kan sendiri oleh peserta PPG dalam Jabatan.
yang masih belum tersertifikasi. Dalam ke- Direktur Pendidikan Tinggi Islam Prof. Dr.
bijakan mengenai guru, Kementerian Aga- Dede Rosyada, MA menyatakan bahwa
ma RI menyusun peraturan perundangan lulusan PPG dalam Jabatan bahkan menjadi
dan program yang merupakan bentuk narasumber (rujukan) di sekolahnya sendiri
pelaksanaan dari kebijakan. dan di daerahnya. Hal tersebut mengindi-
Tujuan kebijakan sertifikasi guru me- kasikan bahwa implementasi kebijakan ser-
lalui jalur PPG dalam Jabatan yang telah tifikasi guru melalui jalur PPG dalam
ditetapkan oleh Kementerian Agama RI Jabatan telah memberikan kesempatan bagi
tersebut adalah dengan tujuan untuk mere- peserta untuk meningkatkan kapasitas dan
gulasi yang merupakan salah satu tujuan kompetensinya sebagai guru.
dari kebijakan publik (Nugroho, 2015, p. 60). Dalam implementasi kebijakan sertifi-
Beberapa kelemahan yang ditemukan kasi guru melalui jalur PPG dalam Jabatan
dalam lingkungan strategis kebijakan serti- terdapat tantangan baik yang berasal dari
fikasi guru di Kemenag RI yaitu: (1) rotasi dalam (internal) Kementerian Agama sen-
kepemimpinan di tingkat Direktorat di diri maupun yang berasal dari luar (ekster-
lingkungan Direktur Jenderal Pendidikan nal) Kementerian Agama. Tantangan yang
Islam Kementerian Agama terjadi dalam berasal dari internal Kementerian Agama
kurun waktu yang cepat. Hal ini diakui adalah perubahan kebijakan. Salah satu fak-
menyebabkan kebijakan lama seringkali tor yang menyebabkan adanya perubahan
lambat ditindaklanjuti oleh pimpinan baru, kebijakan adalah rotasi kepemimpinan di
(2) kurang koordinasi antar Direktorat di lingkungan Direktorat Jenderal Pendidikan
Kementerian Agama menyebabkan kendala Islam Kementerian Agama. Selain itu peru-
dalam penerbitan NUPTK dan NRG. Direk- bahan kebijakan juga terjadi dari luar kare-
torat Madrasah menyatakan bahwa hasil na kebijakan di Kementerian Agama terkait
sertifikasi guru melalui jalur PPG dalam bidang pendidikan harus merujuk pada
Jabatan yang telah dilaksanakan oleh Direk- kebijakan yang dikeluarkan oleh Kemente-
torat Pendidikan Tinggi Islam tidak lang- rian Pendidikan dan Kebudayaan serta Ke-
sung dilaporkan kepada Direktorat Madra- menterian Riset, Teknologi, dan Pendidikan
sah sehingga ada keterlambatan dalam Tinggi.
penerbitan NUPTK dan NRG untuk peserta

Jurnal Akuntabilitas Manajemen Pendidikan


Volume 6, No 2, September 2018
144 − Jurnal Akuntabilitas Manajemen Pendidikan

Berdasarkan data empiris yang telah berdasarkan fungsi-fungsi manajemen. Da-


diuraikan dalam deskripsi kekuatan, kele- lam proses akreditasi, pelaksana kebijakan
mahan, peluang, dan tantangan sesuai as- setidaknya dapat menerapkan fungsi-fung-
pek-aspek yang dievaluasi dalam kompo- si manajemen yaitu perencanaan, pengorga-
nen antecedents implementasi kebijakan ser- nisasian, pengawasan, dan evaluasi hasil ki-
tifikasi guru melalui jalur PPG dalam nerja implementasi kebijakan sertifikasi guru.
Jabatan di Kementerian Agama, maka data Dengan demikian proses akreditasi
tersebut dapat dianalisis lebih lanjut kese- meliputi proses untuk merencanakan,
suaiannya dengan kriteria evaluasi dan mengorganisir, memantau, dan mengeva-
tujuan yang diinginkan (intents) dalam ana- luasi proses sertifikasi guru melalui jalur
lisis kongruensi (congruence analysis) PPG dalam Jabatan.
Tujuan kebijakan berada pada kate- Data penelitian menunjukkan bahwa
gori tinggi, terpenuhi, dan tersedia dengan sertifikasi guru melalui jalur PPG dalam
jelas tujuan dari kebijakan sertifikasi guru Jabatan di Kementerian Agama tidak dican-
melalui jalur PPG dalam Jabatan di Kemen- tumkan dalam Rencana Strategis Direktorat
terian Agama. Sasaran kebijakan berada Jenderal Pendidikan Islam Kementerian
pada kategori moderat. Sasaran kebijakan Agama. Walau begitu PPG dalam Jabatan
sertifikasi guru melalui jalur PPG dalam tetap direncanakan. Kementerian Agama
Jabatan jelas dicantumkan namun tanpa tar- sendiri membuat Pokja (Tim Task Force)
get sehingga kurang mendukung pemenuh- Sertifikasi Guru.
an target sertifikasi sesuai amanat UU Dalam perencanaan, Tim Task Force
Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan yang telah dibentuk menyusun panduan
Dosen (Depdiknas, 2005) bahwa maksimal penyelenggaraan yang berisi seluruh ren-
10 tahun sejak diundangkan yaitu pada cana implementasi kebijakan sertifikasi gu-
2015 semua guru sudah tersertifikasi. Lan- ru melalui jalur PPG dalam Jabatan meliputi
dasan kebijakan berada pada kategori mo- latar belakang, landasan hukum, tujuan,
derat. Landasan implementasi kebijakan dan sasaran dari kebijakan sertifikasi guru
sertifikasi guru melalui jalur PPG dalam melalui jalur PPG dalam Jabatan. Selain itu,
Jabatan secara runtut mengacu kepada selu- aspek penyelenggaraan sertifikasi guru me-
ruh regulasi mengenai sertifikasi guru na- lalui jalur PPG dalam Jabatan adalah hal
mun dalam aturan yang lebih teknis Keme- yang penting. Dalam rangka memastikan
nag harus mengacu kepada aturan Kemen- implementasi kebijakan sertifikasi guru
terian Pendidikan dan Kebudayaan. Sarana yang terarah, Kementerian Agama mene-
dan prasarana kebijakan berada pada kate- tapkan ruang lingkup dan sasaran kebijak-
gori tinggi. LPTK yang dinyatakan layak an, persyaratan LPTK penyelenggara PPG
menjadi penyelenggara sertifikasi guru dalam Jabatan, tugas LPTK, kualifikasi pe-
melalui jalur PPG dalam Jabatan memiliki serta, prosedur rekruitmen, kompetensi lu-
sarana dan prasarana yang memadai. Biaya lusan, proses pembelajaran, kurikulum
kebijakan berada pada kategori moderat. PPG, kualifikasi dosen, PPL, uji kompetensi,
Terdapat biaya yang dianggarkan walau dan penilaian. Semua rencana tersebut di-
pun sesuai dengan kuota tidak banyak yang susun dalam Panduan Penyelenggaraan
dapat dianggarkan oleh Kementerian Aga- Program Pendidikan Profesi Guru (PPG)
ma untuk melaksanakan kebijakan sertifi- dalam Jabatan di Lingkungan Kementerian
kasi guru melalui jalur PPG dalam Jabatan. Agama RI (Kementerian Agama RI, 2012).
Selain itu besaran biaya PPG dalam Jabatan Berkenaan dengan perencanaan kepe-
dianggap terlalu besar. sertaan, Direktorat Madrasah telah mene-
tapkan data peserta sertifikasi guru pola
Komponen Transactions PLPG. Data peserta tersebut diberikan ke-
Efektivitas proses implementasi kebijak- pada Direktorat Pendidikan Tinggi Islam
an sertifikasi guru melalui jalur PPG dalam dengan harapan dapat diambil sebagiannya
Jabatan di Kementerian Agama dievaluasi untuk ditetapkan sebagai peserta PPG da-

Volume 6, No 2, September 2018


Studi Evaluasi Pelaksanaan Kebijakan Sertifikasi ... − 145
Kamal Fuadi, Bedjo Sujanto, Kamaluddin

lam Jabatan. Dari data peserta tersebut DIK- yang dialami peserta dalam mengakses fasi-
TIS telah menetapkan peserta yang dapat litas yang dimiliki oleh LPTK.
mengikuti sertifikasi guru melalui jalur PPG Pada saat penerbitan Nomor Registra-
dalam Jabatan. si Guru (NRG), peserta program PPG yang
Walaupun Kementerian Agama sudah telah lulus tidak serta merta langsung men-
menetapkan rambu-rambu dan pola rekrut- dapatkan NRG. Penerbitan NRG yang
men dengan begitu rinci, dalam implemen- mengalami keterlambatan berakibat pada
tasi kebijakan sertifikasi guru melalui jalur keterlambatan verifikasi data yang beru-
PPG dalam Jabatan di Kementerian Agama jung pada terlambatnya pembayaran tun-
tidak terlepas dari persoalan. Banyak peser- jangan sertifikasi. Kementerian Agama per-
ta yang mengundurkan diri dari program lu segera membenahi sistem Nomor Unik
PPG. Pada angkatan 2013/2014 (angkatan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (NUP-
kedua) terdapat 2 orang peserta guru PNS TK) dan NRG. Padahal, dalam verifikasi
dan 42 orang peserta non PNS yang me- dua hal tersebut yang dibutuhkan. Semen-
ngundurkan diri. Pengunduran diri terse- tara di lapangan, banyak guru madrasah
but disebabkan oleh, salah satunya, yang yang belum memiliki NRG meski telah
bersangkutan kedapatan telah mengikuti lulus sertifikasi.
PLPG. Padahal salah satu syarat yang harus Beberapa persoalan lain seperti belum
dipenuhi oleh calon peserta program PPG adanya rencana induk pengembangan
adalah belum pernah ikut sertifikasi guru program PPG yang disusun bersama oleh
(lulus atau tidak lulus) baik melalui peni- LPTK dan pemerintah dan belum adanya
laian portofolio (PF), PLPG, ataupun PPG. evaluasi diri dan penjaminan mutu kelem-
Selain peserta yang mengundurkan bagaan LPTK sebagai penyelenggara prog-
diri, terdapat pula peserta yang masih mela- ram PPG.
kukan aktivitas pembelajaran di sekolah Direktur Pendidikan Tinggi Islam Ke-
atau madrasah tempat mengajar selama menterian Agama sendiri mengakui jika
mengikuti program PPG. Padahal selama masih ada beberapa kendala yang terdapat
mengikuti program, peserta PPG harus dalam penyelenggaraan program PPG
bebas tugas dari semua kewajiban mengajar dalam Jabatan antara lain: (1) LPTK yang
di satuan administrasi pangkal (satminkal) tidak confident dengan output PPG, (2) LPTK
tempat yang bersangkutan menjadi Guru yang cenderung tunduk pada keinginan
Tetap. Peserta PPG harus kembali mengab- peserta PPG, (3) peserta PPG mengundur-
di di tempat tugas semula setelah menyele- kan diri, (4) keterlambatan penerbitan SK
saikan program. Oleh karena itu, selama NRG, dan (5) kebijakan yang kurang ber-
mengikuti program peserta PPG diberikan pihak.
bantuan pendidikan dan biaya hidup (living Kementerian Agama melakukan pro-
cost). ses pengawasan implementasi kebijakan
Masih berkenaan dengan kepeserta- sertifikasi guru melalui jalur PPG dalam
an, beberapa peserta program PPG di be- Jabatan melalui upaya monitoring dan eva-
berapa LPTK tidak lulus karena terkendala luasi (monev). Monev dilaksanakan pada
sulitnya mendapatkan SK dari sekolah dan akhir tahun pelaksanaan PPG dalam Jabat-
madrasah tempat mengajar serta Dinas an dengan menggunakan instrumen yang
Pendidikan Kabupaten/Kotamadya. disusun oleh Direktorat Pendidikan Tinggi
Permasalahan mengenai kepesertaan Islam Kementerian Agama. Instrumen mo-
juga terdapat pada Nomor Induk Maha- nev terdiri dari (1) instrumen monev untuk
siswa (NIM) yang tidak didapatkan oleh pengelola, (2) instrumen monev untuk dosen,
calon peserta yang dinyatakan lulus dan dan (3) instrumen monev untuk mahasiswa
diterima dalam program PPG. Tidak dida- (peserta PPG dalam Jabatan).
patkannya NIM oleh peserta program PPG Monitoring dan evaluasi Program PPG
mengakibatkan adanya kesulitan-kesulitan merupakan rangkaian kegiatan pemantau-
an, pengkajian/analisis, pengendalian dan
Jurnal Akuntabilitas Manajemen Pendidikan
Volume 6, No 2, September 2018
146 − Jurnal Akuntabilitas Manajemen Pendidikan

pelaporan yang diperlukan untuk menge- baikan implementasi kebijakan. Evaluasi


tahui kemajuan hasil yang telah dicapai dan berada pada kategori moderat. Kemente-
permasalahan yang dihadapi dalam pelak- rian Agama melakukan upaya evaluasi da-
sanaannya, serta mencari solusi yang tepat lam bentuk assesment terhadap LPTK PTKI
untuk mengatasi permasalahan tersebut. yang telah melaksanakan sertifikasi guru
Monitoring dan evaluasi ini penting juga melalui jalur PPG dalam Jabatan dan juga
dilaksanakan agar penyelenggaraan Prog- evaluasi yang dilakukan oleh Pokja. Namun
ram PPG tidak keluar dari rambu-rambu hasil evaluasi kurang terdokumentasikan
yang telah ditetapkan dan untuk mengukur dalam suatu bentuk hasil evaluasi yang
kinerja para pelaksana program dalam pen- dapat dijadikan rekomendasi perbaikan
capaian sasaran kegiatan secara efektif se- kebijakan.
suai dengan tujuan yang telah dicanangkan. Dari hasil evaluasi kebijakan sertifi-
Selain pengawasan terhadap imple- kasi guru melalui jalur PPG dalam Jabatan
mentasi sertifikasi guru melalui jalur PPG di Kementerian Agama didapati proses
dalam Jabatan dalam bentuk monev di akhir kebijakan yang senada dengan proses yang
pelaksanaan program, Direktorat Pendidik- dikemukakan para ahli kebijakan seperti
an Tinggi Islam juga melaksanakan evaluasi Willian N. Dunn, David Easton, Anderson,
diri (assesment) terhadap LPTK sebagai pe- Patton dan Savicky yang dirangkum oleh
nyelenggara PPG dalam jabatan. Assesment Riant Nugroho bahwa proses kebijakan
dilaksanakan pada saat Rapat Koordinasi dimulai dari gagaran kebijakan, formulasi
PPG dalam Jabatan yang dihelat pada akhir kebijakan, implementasi dan kinerja kebi-
pelaksanaan program. Direktorat Pendidik- jakan (Nugroho, 2008, p. 347). Adapun mo-
an Tinggi Islam Kementerian Agama me- del formulasi kebijakan dalam implemen-
nyusun instrumen assesment yang diberikan tasi kebijakan sertifikasi guru melalui jalur
kepada LPTK PTKI penyelenggara PPG PPG dalam Jabatan adalah model kelemba-
dalam Jabatan. gaan (institusional) di mana Kementerian
Data pada komponen evaluasi proses Agama RI mengemban tugas untuk mem-
implementasi kebijakan (transactions) serti- buat kebijakan. Kementerian Agama RI ada-
fikasi guru melalui jalur PPG dalam Jabat- lah institusi legal untuk menyusun kebijak-
an, maka hasil temuan di lapangan dapat an publik dan mempunyai wewenang serta
dianalisis, dirangkum, dan ditampilkan de- legitimasi untuk menegakkan kebijakan
ngan analisis kongruensi komponen tran- sertifikasi guru di lingkungan Kemenag RI.
sactions. Persoalan dan kendala yang dihadapi
Perencanaan berada pada kategori lebih banyak pada informasi yang kurang
moderat. Kementerian Agama menyusun memadai, koordinasi antar institusi, dan
perencanaan kebijakan sertifikasi guru me- sosialisasi program. Hal ini senada dengan
lalui jalur pendidikan berdasarkan pada hasil penelitian yang dilakukan oleh Has-
regulasi walaupun perencanaan tersebut ti- tuti (Utami, 2015, pp. 471-481).
dak tercantum dalam Renstra. Pengorgani-
sasian berada pada kategori moderat. Ke- Komponen Outcomes
menterian agama berupaya melaksanakan Tahap terakhir dari evaluasi imple-
kebijakan sertifikasi guru melalui jalur PPG mentasi kebijakan sertifikasi guru melalui
dalam Jabatan dengan mengacu kepada pe- jalur PPG dalam Jabatan di Kementerian
rencanaan. Namun dalam implementasi Agama dengan model evaluasi Countenance
masih terdapat persoalan yang dihadapi yang dikembangkan Stake adalah evaluasi
LPTK PTKI. Pengawasan berada pada ka- terhadap komponen hasil (outcomes).
tegori moderat. Terdapat pengawasan da- Sertifikasi guru melalui jalur PPG
lam bentuk monitoring dan evaluasi dalam Jabatan di Kementerian Agama telah
(monev) terhadap implementasi kebijakan dilaksanakan sebanyak 2 kali. Saat pertama
namun hasil monev tidak diolah dan di- kali dilaksanakan Kementerian Pendidikan
susun untuk dijadikan rekomendasi per- dan Kebudayaan telah menetapkan seba-

Volume 6, No 2, September 2018


Studi Evaluasi Pelaksanaan Kebijakan Sertifikasi ... − 147
Kamal Fuadi, Bedjo Sujanto, Kamaluddin

nyak 24 LPTK di bawah Kementerian Aga- untuk LPTK PTKI habis, menunggu payung
ma yang dinyatakan layak melaksanakan hukum dari Kementerian Pendidikan dan
sertifikasi guru melalui jalur PPG dalam Kebudayaan. Komitmen perbaikan tersebut
Jabatan. Dari jumlah tersebut, Kementerian diwujudkan dalam penyusunan desain
Agama melakukan screening ulang dengan PPG Pra Jabatan dengan mengacu kepada
juga mempertimbangkan jumlah kuota dan pengalaman melaksanakan PPG dalam
kesiapan LPTK sehingga pada 2012 melalui Jabatan.
Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendi- Data hasil evaluasi terhadap imple-
dikan Islam Nomor 1909 Tahun 2012 ten- mentasi kebijakan sertifikasi guru melalui
tang Penetapan Perguruan Tinggi Agama jalur PPG dalam Jabatan di Kementerian
Islam (PTAI) Penyelenggara Program Pen- Agama menunjukkan adanya keterkaitan
didikan Profesi Guru (PPG) Bagi Guru antara komponen antecedents, transactions,
RA/Madrasah dan Kuota Masing-Masing dan outcomes. Data empiris memperlihatkan
Tahun 2012 ditetapkan jumlah LPTK yang adanya kontingensi antara kondisi awal,
siap sebanyak 18 LPTK. Pada 2013 melalui proses, dan hasil implementasi kebijakan
Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendi- sertifikasi guru melalui jalur PPG dalam
dikan Islam Nomor 2090 Tahun 2013 ten- Jabatan di Kementerian Agama. Kontingen-
tang Penetapan Kuota Peserta Pendidikan si tersebut terlihat pada tujuan (intents),
Profesi Guru dalam Jabatan Tahun Angga- data (observations), serta keterkaitannya de-
ran 2013 juga ditetapkan LPTK yang layak ngan tingkat efektivitas (judgements) dari
menyelenggarakan sertifikasi guru melalui setiap komponen tersebut. Ketika kondisi
jalur PPG dalam jabatan sebanyak 18 LPTK. awal lingkungan strategis implementasi
Dari 18 LPTK yang telah ditetapkan oleh kebijakan sertifikasi guru melalui jalur PPG
Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Ke- dalam Jabatan berada pada kategori mode-
menterian Agama ditetapkan lagi 12 LPTK rat, ternyata proses implementasi pun ber-
yang dinyatakan siap menyelenggarakan ada pada kategori moderat bahkan cende-
PPG dalam Jabatan. rung rendah. Demikian pula hasil imple-
Berdasarkan keseluruhan uraian des- mentasi kebijakan berada pada posisi mo-
kriptif mengenai hasil dari implementasi derat cenderung rendah. Hal ini menunjuk-
kebijakan sertifikasi guru melalui jalur PPG kan adanya aspek yang saling berhubungan
dalam Jabatan di Kementerian Agama, ma- dan menentukan keterlaksanaan kebijakan.
ka kondisi objektif tersebut dapat dianalisis
dan dirangkum dengan analisis kongruensi Simpulan
komponen hasil (outcomes).
Berdasarkan uraian hasil penelitian
Hasil Berada pada posisi moderat.
dan pembahasan dapat disampaikan sim-
Implementasi kebijakan sertifikasi guru
pulan sebagi berikut. Kondisi awal ling-
melalui jalur PPG dalam Jabatan di Kemen-
kungan strategis implementasi kebijakan
terian Agama menghasilkan lulusan guru
sertifikasi guru melalui jalur PPG dalam
profesional. Namun masih terdapat bebe-
Jabatan di Kementerian Agama RI cukup
rapa persoalan dalam implementasi yang
mendukung keterlaksanaan dan pencapai-
menyebabkan banyakya peserta PPG dalam
an hasil kebijakan walaupun masih ditemui
Jabatan yang mengundurkan diri dan bebe-
beberapa kelemahan dan kendala. Beberapa
rapa lagi tidak lulus.
kelemahan tersebut yaitu landasan kebijak-
Perbaikan berkelanjutan berada pada
an yang harus selalu mengacu kepada
kategori moderat. Kementerian Agama ber-
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
sama dengan LPTK berkomitmen untuk
menyebabkan Kementerian Agama lambat
tetap melanjutkan sertifikasi guru melalui
dalam menentukan keberlanjutan kebijakan
jalur PPG dalam Jabatan. Namun kebijakan
dan atau merespon persoalan di lapangan
PPG dalam Jabatan di tahun ketiga terhenti
yang membutuhkan kebijakan. Sasaran k-
karena anggaran dialihkan untuk PLPG,
ebijakan yang telah ditentukan tidak dite-
izin penyelenggaraan PPG dalam Jabatan
Jurnal Akuntabilitas Manajemen Pendidikan
Volume 6, No 2, September 2018
148 − Jurnal Akuntabilitas Manajemen Pendidikan

tapkan targetnya sehingga implementasi kendala yang menyebabkan banyaknya


kebijakan kurang mendukung pencapaian peserta yang mengundurkan diri dan tidak
target sertifikasi guru secara nasional. Biaya lulus. Pada angkatan I seluruh peserta
yang dibutuhkan dalam implementasi kebi- sertifikasi guru melalui jalur PPG dalam
jakan memadai namun masih belum dapat Jabatan di Kementerian Agama RI lulus
mengakomodir peserta sertifikasi guru da- semua. Pada angkatan II dari 947 peserta
lam jumlah yang banyak. Hal ini disadari jumlah yang lulus sebanyak 945 (99,79%)
karena biaya yang dibutuhkan sangat besar. dan yang tidak lulus sebanyak 2 (0,21%).
Adapun beberapa kendala yaitu rotasi ke- Berdasarkan pengalaman menyelenggara-
pemimpinan di tingkat Direktorat, kurang kan kebijakan sertifikasi guru melalui jalur
koordinasi antar Direktorat di Kementerian PPG dalam Jabatan, Kementerian Agama RI
Agama, dan kurangnya koordinasi antara bersama dengan LPTK berkomitmen untuk
Kemenag dengan LPTK PTKI. tetap melanjutkan sertifikasi guru melalui
Proses implementasi kebijakan sertifi- jalur PPG dalam Jabatan. Namun kebijakan
kasi guru melalui jalur PPG dalam Jabatan PPG dalam Jabatan di tahun ketiga terhenti
di Kementerian Agama RI secara umum karena anggaran dialihkan untuk PLPG,
sudah dilaksanakan dengan baik. Namun izin penyelenggaraan PPG dalam Jabatan
perencanaan kebijakan tidak tercantum da- untuk LPTK PTKI habis, dan menunggu
lam Rencana Strategis (Renstra) Direktorat payung hukum dari Kementerian Pendidik-
Jenderal Pendidikan Islam Kementerian an dan Kebudayaan. Komitmen perbaikan
Agama RI. Hal ini ditengarai menyebabkan tersebut diwujudkan dalam penyusunan
kebijakan sertifikasi guru melalui jalur PPG desain PPG Pra Jabatan dengan mengacu
dalam Jabatan kurang menjadi prioritas. kepada pengalaman melaksanakan PPG
Pengorganisasian implementasi kebijakan dalam Jabatan.
sudah diupayakan untuk selalu mengacu
kepada regulasi dan panduan penyeleng- Daftar Pustaka
garan PPG dalam Jabatan. Namun dalam
Badruzzaman, B. (2016). The Impact of
pelaksanaan masih ditemui beberapa ken-
teacher certification on the
dala yaitu peserta mengundurkan diri kare-
improvement of education quality in
na kedapatan telah mengikuti PLPG, peser-
madrasah. Jurnal Al Qalam, 22(1).
ta masih mengajar di sekolah/madrasah,
peserta tidak mendapatkan NIM/NPM Crabb, A., & Leroy, P. (2008). The handbook
sehingga sulit mengakses layanan di LPTK, of environmental policy evaluation.
belum ada rencana induk pengembangan London: Earthscan.
PPG dalam Jabatan, belum ada evaluasi diri Creswell, J. W. (2008). Research design.
dan penjaminan mutu kelembagaan LPTK, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
LPTK tidak confident dengan output PPG,
dan LPTK cenderung tunduk dengan ke- Depdiknas. Undang-Undang No. 14 Tahun
inginan peserta PPG. Kementerian Agama 2005 tentang Guru dan Dosen (2005).
RI melakukan proses pengawasan dan Jakarta.
evaluasi terhadap implementasi kebijakan Dye, T. R. (2005). Understanding public
sertifikasi guru melalui jalur PPG dalam policy. New Jersey: Pearson Education
Jabatan. Namun hasil pengawasan dan eva- Inc.
luasi tersebut kurang terdokumentasikan
sehingga proses tindak lanjut tidak dilak- Kementerian Agama RI. (2012). Panduan
sanakan. penyelenggaraan program pendidikan
Implementasi kebijakan sertifikasi profesi guru (PPG) dalam jabatan di
guru melalui jalur PPG dalam Jabatan di lingkungan Kementerian Agama RI.
Kementerian Agama RI menunjukkan hasil 2015. Jakarta: Direktorat Pendidikan
lulusan guru profesional walaupun dalam Tinggi Islam Direktorat Jenderal
pelaksanaan masih terdapat kelemahan dan Pendidikan Islam Kementerian

Volume 6, No 2, September 2018


Studi Evaluasi Pelaksanaan Kebijakan Sertifikasi ... − 149
Kamal Fuadi, Bedjo Sujanto, Kamaluddin

Agama RI. http://jurnaledukasikemenag.org/in


dex.php/edukasi/article/view/251
Kusumawardhani, P. N. (2017). Does
certification program lead to better Utami, I. L. P. (2015). Teacher certification
quality teachers?. evidence from program in Indonesia: problems and
Indonesia. Education Economics, 25(6). recommendation for the betterment of
the program. International Journal of
Nugroho, R. (2008). Public policy. Jakarta:
English and Education, 4(2), 471–481.
Elexmedia Komputindo.
Yusuf, N. F., Bekti, H., & Sukarno, D.
Nugroho, R. (2015). Kebijakan publik di
(2017). Implementasi program
negara-negara berkembang. Yogyakarta:
sertifikasi guru dalam jabatan (studi
Pustaka Pelajar.
pada Madrasah Aliyah negeri Ciparay
Qowaid, Q. (2015). Pengaruh sertifikasi Kabupaten Bandung). JANE - Jurnal
guru terhadap peningkatan kinerja Administrasi Negara, 2(1).
guru PAI di SMP dan MTs. Edukasi https://doi.org/10.24198/jane.v2i1.13
Jurnal Penelitian Pendidikan Agama Dan 682
Keagamaan, 13(3). Retrieved from

Jurnal Akuntabilitas Manajemen Pendidikan


Volume 6, No 2, September 2018

Anda mungkin juga menyukai