Anda di halaman 1dari 4

Nama : Bagas Cahya mardikatama

NIM/Kelas : K2520015/ PTM A

UTS Profesi Kependidikan

Permasalahan 1 :

Gambar diatas menunjukkan skema pelaksanaan sertifikasi guru dengan 3 pola, deskripsikan
pelaksanaan masing pola di atas sampai dengan seseorang memperoleh sertifikat pendidik.

Jawab :

a) Pola Pemberian Sertifikat Pendidik secara Langsung (Pola PSPL)

Pola yang pertama yaitu pola PSPL, Peserta yang telah siap mengikuti pola PSPL
mengumpulkan dokumen-dokumen untuk diverifikasi oleh asesor Rayon LPTK sebagai
persyaratan untuk menerima sertifikat pendidik secara langsung. Penyusunan dokumen
mengacu pada pedoman penyusunan portofolio, berkas yang disiapkan biasanya berupa:

 photocopy ijazah,
 surat tugas atau surat izin belajar
 surat keputusan pangkat/golongan terakhir,
 surat keputusan tugas mengajar,
 surat rekomendasi sebagai peserta sertifikasi pola PSPL dari dinas pendidikan.
LPTK penyelenggara sertifikasi guru melakukan verifikasi dokumen. Apabila dokumen yang
dikumpulkan oleh peserta dinyatakan memenuhi persyaratan (MP) maka peserta dinyatakan
lulus sertifikasi guru dan menerima sertifikat pendidik, sebaliknya apabila tidak memenuhi
persyaratan (TMP), maka secara otomatis menjadi peserta PLPG.

b) Pola Penilaian Portofolio (Pola PF) Pola yang kedua adalah Pola Penilaian Portofolio
(Pola PF)

penilaian portofolio merupakan suatu pendekatan dalam penilaian kinerja peserta didik atau
digunakan untuk menilai Dalam dunia pendidikan, portofolio dapat digunakan untuk melihat
perkembangan peserta didik dari waktu ke waktu berdasarkan kumpulan hasil karya sebagai
bukti dari suatu kegiatan.

Sertifikasi guru pola PF diperuntukkan bagi guru dan guru yang diangkat dalam jabatan
pengawas satuan pendidikan yang:
a) memiliki prestasi dan kesiapan diri untuk mengikuti proses sertifikasi melalui pola PF,
b) tidak memenuhi persyaratan persyaratan dalam proses pemberian sertifikat pendidik secara
langsung (PSPL). Penilaian portofolio dilakukan melalui penilaian terhadap kumpulan berkas
yang mencerminkan kompetensi guru.
Komponen penilaian portofolio mencakup: (1) kualifikasi akademik, (2) pendidikan dan
pelatihan, (3) pengalaman mengajar, (4) perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran, (5)
penilaian dari atasan dan pengawas, (6) prestasi akademik, (7) karya pengembangan profesi,
(8) keikutsertaan dalam forum ilmiah, (9) pengalaman organisasi di bidang kependidikan dan
sosial, dan (10) penghargaan yang relevan dengan bidang pendidikan.

Jadi Apabila hasil penilaian PF peserta sertifikasi guru memiliki skor sama dengan atau di
atas batas kelulusan, maka kemudian asesor melakukan verifikasi berkas PF yang disusun.
Apabila hasil verifikasi menunjukkan bahwa peserta menguasai kompetensi guru
sebagaimana ditunjukkan dalam dokumen portofolio, maka peserta dinyatakan lulus dan
memperoleh sertifikat pendidik.

c) Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG)

Peserta yang memilih pola PLPG wajib mengikuti uji kompetensi awal. Pelaksanaan PLPG
ditentukan oleh Rayon LPTK sesuai ketentuan yang tertuang dalam Rambu-Rambu
Penyelenggaraan Pendidikan dan Latihan Profesi Guru. PLPG diakhiri dengan uji
kompetensi. Peserta yang lulus uji kompetensi berhak mendapat sertifikat pendidik dan
peserta yang tidak lulus diberi kesempatan mengikuti dua kali ujian ulang jika masih tersedia
kelas pada tahun berjalan. Apabila peserta tersebut lulus dalam ujian ulang, berhak mendapat
sertifikat pendidik dan apabila tidak lulus mengikuti pembinaan dari dinas pendidikan
kabupaten/kota atau mengembangkan diri secara mandiri untuk mempersiapkan diri untuk
menjadi peserta sertifikasi tahun berikutnya.Peserta yang lulus uji kompetensi pola PLPG
akan mendapatkan sertifikasi profesi, sedangkan peserta yang sudah melaksanakan uji
kompetensi pola PLPG tapi masih belum lulus juga akan mendapatkan pembinaan/pelatihan
dari pihak penyelenggara.

Permasalahan 2 :

Terdapat 3 hal pada skema di atas yaitu uji kompetensi, penilaian kinerja guru dan pembinaan
keprofesian berkelanjutan. a) Bagi guru yang sudah memperoleh sertifikat pendidikan akan
dilakukan uji kompetensi, mengapa demikian? b) Buatlah deskripsi hubungan antara uji
kompetensi, penilaian kinerja guru dan pembinaan keprofesian berkelanjutan sesuai skema di
atas.

Jawab :

a) Uji Kompetensi berguna untuk mengetahui kompetensi seorang guru. Uji


kompetensidimaksudkan untuk memperoleh informasi tentang kemampuan guru
dalammelaksanakan proses pembelajaran. Bagi guru yang sudah memperoleh
sertifikat Pendidikan akan dilakukan uji kompetensi, karena Uji Kompetensi Guru
merupakan tindak lanjut dari program sertifikasi guru, yang pada mulanya sertifikasi
guru menggunakan portofolio. UKG dilaksanakan terutama untuk memantau jalannya
fungsi profesi guru karena setiap profesi menuntut kemampuan untuk membuat
keputusan dan kebijaksanaan yang tepat, serta UKG diperlukan guna mendapatkan
guru yang dapat bekerja secara profesional berbasis kompetensi yang memadai sesuai
amanat undang-undang tentang sistem pendidikan nasional (sisdiknas) dan standar
nasional pendidikan (SNP).Dengan demikian, tujuan uji kompetensi adalah menilai
dan menetapkan apakah guru sudah kompeten atau belum dilihat dari 4
standarkompetensi yang diujikan. Yakni kompetensi pedagogi dalam memahami
peserta didik,kompetensi professional, kompetensi sosial, dan kompetensi
kepribadian. Hal lainnyayaitu untuk memastikan kualitas guru tersebut dan
mempertahankan bahkanmeningkatkan kualitasnya.
b) Seorang guru profesional akan melewati 3 proses yaitu uji kompetensi, penilaian
kinerja guru dan pembinaan keprofesian berkelanjutan. Hubungan Uji Kompetesi,
Penilaian Kinerja Guru dan Penilaian Kompetensi Berkelanjutan ketiganya saling
berhubungan untuk membentuk kompetensi guru yang profesional. Uji Kompetensi
dilaksanakan selama setahun sekali untuk mengetes 4 aspek standar guru. 3 tahap ini
saling berhubungan dan berkaitan.Tahap pertama yang harus dilalui adalah Uji
Kompetensi, Jika nilai<SM maka harus mengikuti diklat dasar terlebih dahulu baru
melanjutkan ketahap penilaian kinerja guru, dan apabila nilai>SM harus mengikuti
penilaian kinerja guru. Saat di penilaian kinerja guru akan terbagi menjadi 2 jalur lagi
yang apabila nilai<SM maka harus mengikuti diklat lanjutan dan apabila nilai>SM
mendapatkan kenaikan pangkat/jabatan, promosi jabatan, dan tunjangan profesi.
Untuk yang sudah melewati tahap pangkat/jabatan, promosi jabatan, dan tunjangan
profesi setelah itu berada pada fase guru professional yang setelahnya harus
mengikuti diklat pengembangan yang ada pada tahap Pembinaan Keprofesian
Berkelanjutan.

Anda mungkin juga menyukai