Anda di halaman 1dari 21

INSPEKSI KESELAMATAN

BIDANG ANGKUTAN PENYEBERANGAN

SUBDIT AUDIT DAN INSPEKSI KESELAMATAN


DIT.BINKES, DITJEN HUBDAT
Tahun 2018

DIREKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERHUBUNGAN


PERHUBUNGAN DARAT REPUBLIK INDONESIA
Latar Belakang

Untuk menjamin penyelenggaraan angkutan penyeberangan yang


memenuhi aspek keselamatan, perlu dilaksanakan inspeksi keselamatan
lalu lintas bidang angkutan sungai, danau dan penyeberangan

DIREKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERHUBUNGAN


PERHUBUNGAN DARAT REPUBLIK INDONESIA
Maksud dan Tujuan
Maksud
 Agar pelaksanaan Inspeksi Keselamatan Bidang Angkutan Penyeberangan dilaksanakan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku;
 Agar teridentifikasi semua fasilitas keselamatan di atas angkutan penyeberangan;
 Agar teridentifikasi semua kelengkapan dokumen operasi angkutan penyeberangan
(administrasi dan pengawakan); dan
 Merekomendasikan kebutuhan fasilitas keselamatan angkutan penyeberangan.

Tujuan
 Terwujudnya keseragaman dalam pelaksanaan Inspeksi Keselamatan Bidang Angkutan
Penyeberangan;
 Terwujudnya pemenuhan kebutuhan fasilitas keselamatan angkutan penyeberangan;
 Terwujudnya kelengkapan dokumen operasi angkutan penyeberangan (administrasi dan
pengawakan; dan
 Terekomendasinya kebutuhan fasilitas keselamatan angkutan penyeberangan.
DIREKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
PERHUBUNGAN DARAT REPUBLIK INDONESIA
Dasar Hukum
• Undang - Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran;
• Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2010 tentang Kenavigasian;
• Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah
nomor 20 Tahun 2010 tentang Angkutan di Perairan;
• Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM. 73 Tahun 2004 tentang Penyelenggaraan Angkutan
Sungai dan Danau;
• Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM. 65 Tahun 2009 Tentang Standar Kapal Non Konvensi;
• Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM. 13 Tahun 2012 tentang Pendaftaran dan Kebangsaan
Kapal;
• Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM. 52 Tahun 2012 tentang Alur Pelayaran Sungai dan
Danau;
• Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 25 Tahun 2015 tentang Standar Keselamatan
Transportasi Sungai, Danau dan Penyeberangan;
• Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 39 Tahun 2015 tentang Standar Pelayanan
Penumpang Angkutan Penyeberangan Di Kapal;
• Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 30 Tahun 2016 Kewajiban Pengikatan Kendaraan
Pada Kapal Angkutan Penyeberangan.
Sasaran Pelaksanaan Inspeksi

Angkutan Penyeberangan di :
• Sungai
• Danau
• Laut/ Selat

DIREKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERHUBUNGAN


PERHUBUNGAN DARAT REPUBLIK INDONESIA
Lokasi Pelaksanaan Inspeksi

• Pelabuhan Sungai dan Danau untuk


Angkutan Penyeberangan.
• Pelabuhan Laut untuk Angkutan
Penyeberangan

DIREKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERHUBUNGAN


PERHUBUNGAN DARAT REPUBLIK INDONESIA
Pembentukan Tim Inspeksi
Tim Inspeksi Keselamatan bidang angkutan penyeberangan.

Tim inspeksi terdiri dari:


• Unsur teknis yaitu pegawai negeri sipil di bidang keselamatan;
• Unsur keselamatan yaitu pegawai negeri sipil bid.LLASDP atau tenaga kontrak dengan keterampilan basic safety training (BST);

Tim inspeksi mempunyai tugas :


• Menyusun jadwal umum pelaksanaan inspeksi;
• Melaksanakan Inspeksi sesuai dengan target dan sasaran yang telah ditentukan;
• Melakukan koordinasi dengan instansi/ perusahaan terkait;
• Melakukan pemeriksaan terhadap fasilitas keselamatan angkutan penyeberangan di Pelabuhan/ Dermaga;
• Melakukan pemeriksaan terhadap kelengkapan dokumen operasi kapal;
• Melakukan rekap data hasil inspeksi;
• Melaporkan hasil inspeksi kepada Direktorat Pembinaan Keselamatan, Ditjen Perhubungan Darat.
Persiapan Administrasi

• Menyiapkan data dukung administrasi tim;


• Membentuk tim inspeksi keselamatan bidang angkutan sungai, danau dan
penyeberangan yang anggotanya terdiri dari unsur:
1. Unsur teknis yaitu pegawai negeri sipil di bidang keselamatan dengan
jumlah minimal 1(satu) orang;
2. Unsur keselamatan yaitu pagawai atau tenaga kontak dengan
keterampilan basic safety training (BST) dengan jumlah minimal 1(satu)
orang;
Persiapan Teknis

• Menyiapkan jadwal pelaksanaan;


• Menyiapkan perlengkapan inspeksi;
• Menyiapkan peralatan dan perlengkapan pemeriksaan; dan
• Memberikan pengarahan (briefing) terhadap petugas pelaksanaan
pengawas terkait dengan tahap pelaksanaan di lapangan.

DIREKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERHUBUNGAN


PERHUBUNGAN DARAT REPUBLIK INDONESIA
PELAKSANAAN
• Menggunakan pakaian seragam dan kelengkapan atribut yang dikenakan seperti seragam
inspeksi topi lapangan, ATK, dan lain – lainnya
• Melakukan koordinasi dengan Balai Transpotasi Darat/ Dinas Perhubungan/ Kantor
Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP)/ Kepala Pelabuhan/Dermaga, Perusahaan
Angkutan Penyeberangan (apabila dikelola oleh perusahaan) dan pemilik kapal (apabila
dikelola perorangan), serta pihak terkait lain jika ada di lokasi seperti kepolisian atau organisasi
para pemilik kapal angkutan sungai dan danau lokal di lokasi;
• Menetapkan pengambilan data secara sampling dari total jumlah angkutan penyeberangan
yang beroperasi. Data jumlah kapal dapat diperoleh sebelumnya dengan berkoordinasi dengan
Balai Pengelolah Transportasi Darat/ Dinas Perhubungan setempat atau jika data tidak tersedia
dapat langsung berkoordinasi dengan GAPASDAP setempat;
• Melakukan pengisian check-list melalui pemeriksaan langsung;
• Membuat laporan pemenuhan kebutuhan Keselamatan angkutan kapal sungai dan danau.
• Laporan pelaksanaan inspeksi dan rekomendasi disampaikan ke Direktorat Pembinaan
Keselamatan, Direktorat Jenderal Perhubungan darat untuk di evaluasi.
Evaluasi dan Pelaporan

• Melakukan evaluasi berdasarkan hasil inspeksi di lapangan;


• Evaluasi hasil inspeksi dilakukan oleh Direktorat Pembinaan
Keselamatan, Direktorat Jenderal Perhubungan Darat;
• Melaporkan evaluasi kepada Direktur Jenderal Perhubungan Darat
• Merealisasikan rekomendasi kebutuhan fasilitas keselamatan
kepada regulator dan operator angkutan penyeberangan.

DIREKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERHUBUNGAN


PERHUBUNGAN DARAT REPUBLIK INDONESIA
Check List Standart Pemeriksaan
Keselamatan Pelayanan Kelaiklautan
Angkutan Minimum Kapal
Penyeberangan Angkutan
Penyeberangan
Ditjen Hubdat, Ditjen Hubdat, Ditjen Hubla
Dit. Binkes Dit. AMM
Pemenuhan Sertifikasi SPM Keberangkatan
Standart Kapal (SPB)
Keselamatan
Sarana Angkutan
Penyeberangan
(Data Evaluasi)
Pembinaan
Keselamatan
CONTOH FORM CHECKLIST

Keselamatan adalah tanggung jawab kita bersama....


FORM 2
CHECK LIST KETERSEDIAAN PERALATAN STANDAR KESELAMATAN SARANA TRANSPORTASI
PENYEBERANGAN PERSIAPAN ANGKUTAN LEBARAN TAHUN 2018
HARI/ TANGGAL : FOTO SHIP PARTICULAR :
NAMA KAPAL : FOTO CREW LIST :
LOKASI : FOTO INFORMASI KESELAMATAN :
LINTASAN :
GT : DI PERTA NGGUNGJAWABKAN TELA H DI CHECK

1 PERALATAN RADIO NAKHODA PETUGAS


JANGKAUAN PANCARAN SRP VHF : 30, 30-100, 100+ (MIL)
ITEM 30 ITEM 30-100 ITEM 100+ Ta nda Ta ngan da n
Ta nda Tanga n
VHF MF MF Sta npel
DSC DSC DSC
HT EPIRB 406 MHZ EPIRB 406 MHZ
HT HT
SART SART
NAVTEX NAVTEX
IMARSAT
2 NAVIGASI 3 PEMADAM KEBAKARAN
A CHRONOMETER A EMBER
B JAM B SELANG PEMADAM
C SEXTANT C NOZZLE
D BINOKULER 1 SET D BAJU TAHAN API
E BAROMETER E PEMADAM J INJING
F ECHOSOUNDER F ISC
G TALI DUGA G RENDAL DAMKAR
H LAMPU SINYAL SIANG H SMOKE & HEAT DETEKTO
I PETA NAVIGASI I SPRINKLER
J LOG BOOK J SOPEP
K
L
LOG JAGA
THERMOMETER KEMENTERIAN
DIREKTORAT NAVIGASI ELEKTRONIK
KOMPAS MAGNET PERHUBUNGAN
M
JENDERAL N
O
RADAR 9 GHZ
GPS REPUBLIK
PERHUBUNGAN 4 PERLENGKAPAN MEDIS
UMUM (TABUNG 02, TENSIMETER, STETOSKOPE, THERMOMETER, ALAT BANTU NAFAS, STERILISATOR, INDONESIA
A
DARAT B
KANTONG KOMPRES, SPALK, KULKAS DAN BRANKARD DORONG)
MIROR SURGERY SET/ SUPPLIES (WADAH, BASKOM, PISAU, GUNTING, PENJ EPIT, BENANG, JARUM DAN
KAPAS)
C CAIRAN ANTISEPTIC (ALCOHOL, LARUTAN PEROKSIDA, IODINE POVIDON, DETTOL)
D PERLENGKAPAN TAMBAHAN (SELANG, SARUNG TANGAN, MASKER, PERBAN, KOTAK P3K)
OBAT LUAR (CHLORAMFENICOL, TETRACYCLINE, BETADINE, CHLORAMFECORT, MINYAK KAYU PUTIH,
E
BALSAM)
OBAT MAKAN (PARACETAMOL, METAPIRON, CHLORTRIMETON, ANTACID, HYOSCNEHYFROBROMIDE,
F
NIPEDIPIN, ISOSORBID, SALBUTAMOL)
5 PERLENGKAPAN DECK 6 PERLENGKAPAN KESELAMATAN
A JOLI-J OLI A LIFE BOAT/SEKOCI PENOLONG
B PALU KETOK B RESCUE BOAT/ SEKOCI PENYELAMAT
C LAMPU SOROT C SAMPAN
D PENERANGAN GLADAK D RIGID LIFE RAFT/RAKIT PENOLONG
E TUTUP PALKA (BAGIAN LEPAS) E LIFE BUOY/PELAMPUNG PENOLONG
F PLAT SEGI TIGA F LIFE J ACKET/BAJU PENOLONG
G PENCEGAH TIKUS G GENERAL ALARM
H SEGEL MOORING H PARACHUTE FLARE ROCKET
I SKRAP I HAND FLARE
J GERINDA J ISYARAT ASAP
K PRANCA K PERALATAN PELONTAR TALI
L KILI-KILI L AUTOMATIC IDENTIFICATION SYSTEM
M MESIN KETOK
N TALI TAMBAT
O PITA/BATANG DUGA LASSHING DIGUNAKAN
P JARING KESELAMATAN YA / TDK
Q SUMBAT LUBANG GLADAK
R PENAHAN PENGAWAS :
S KLIP/PENJEPIT GAWAT KETERANGAN
T GANJ AL
U LASHING GEAR :
NB: DIBERI TANDA ''V'' UNTUK ITEM YANG TERSEDIA DAN TANDA "-" UNTUK ITEM YANG TIDAK TERSEDIA
Form Check List ini berdas arkan Peraturan Me nte ri Pe rhubungan Nomor 25 Tahun 2015 Tenta ng Standar Kes elamata n
Trans portasi Sunga i, Dana u dan Penyeberanga n
KEMENTERIAN
DIREKTORAT PERHUBUNGAN
JENDERAL REPUBLIK
PERHUBUNGAN INDONESIA
DARAT
CONTOH FORMAT REKAPITULASI

Keselamatan adalah tanggung jawab kita bersama....


DIREKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
PERHUBUNGAN DARAT REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
PERHUBUNGAN DARAT REPUBLIK INDONESIA
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai