Anda di halaman 1dari 1

Fatimah Azahara

1908260101

SGD 08

Merupakan bagian terluar tubuh


Sistem integumen berhubungan dengan membran mukosa
mucocutaneus junction
Mempunyai 3 lapisan :
Epidermis
Dermis
Subkutis/hipodermis OLDCART
Epidermis : Terdiri dari 5 lapisan C : pada awalnya lesi kecil namun semakin lama semakin
85% mengalami keratinisasi melebar. Pasien juga mengeluhkan terkadang terasa gatal
15% sel melanosit, tidak mengalami keratinisasi dan terasa seperti terbakar
Anamnesis
Avaskular KT : pasien mengeluhkan sakit gigi
4 jenis sel : RPT : pasien pernah mengalami keluhan yang sama sekitar
Sel keratinosit 6 bulan
Sel langerhans bentuk bintang, banyak pada stratum RPK : - disangkal
Anatomi dan Histologi Kulit
spinosum Vital sign : : tanda vital: TD 120/80 mmHg, frekuensi nadi
Sel merkel banyak pada lapisan basal, sensitifitas 72x/menit, frekuensi nafas 18x/menit, T: 37ºC
perabaan Head to too : umum: kepala dan leher dalam batas normal,
Sel melanosit pada stratum basale, untuk warna kulit thorak dan abdomen dalam batas normal
Pemeriksaan Fisik
Dermis : Dermis terdiri atas stratum papilaris dan ekstremitas atas status lokalis: pada kedua siku
stratum retikukaris didapatkan plak eritematosa yang berbatas tegas,
Batas antara kedua lapisan tidak tegas diameter 3 cm dengan skuama berlapis berwarna putih
Serat antara keduanya saling menjalin yang melekat di tengah

Hypodermis : Merupakan jaringan ikat lebih longgar 2. Provocative Use Test


dengan serat kolagen halus Pemeriksaan ini digunakan untuk menguji bahan-bahan
Mengandung banyak sel-sel lemak dibanding dermis atau produk yang membuat kulit menjadi alergi. Contohnya
Lemak subkutan cenderung berkumpul di suatu tempat : kosmetik
Lapisan lemak ini disebut juga pannikulus adiposus
3. Uji Photopatch
Pemeriksaan ini digunakan untuk mengevaluasi foto alergi
1.Fungsi ProteksiKulit menjaga bagian dalam tubuh Pemeriksaan Penunjang kontak terhadap zat seperti sulfonamide, fenotiazin, p-
terhadap gangguan fisis atau mekanis seperti gaya aminobenzoic acid, oxybenzone, atau musk ambrette.
gesekan, tekanan, tarikan, gangguan infeksi luar
terutama bakteri maupun jamur, zat-zat kimia Cara Menegakkan Diagnosis Psoriasis dan Diagnosa 4. Tes in Vitro
Banding Pemeriksaan ini dapat digunakan untuk mengetahui
2.Fungsi AbsorpsiKulit sehat tidak mudah menyerap air,
sitotoksisitas atau pertumbuhan sel, metabolism fungsi sel
larutandan benda padat, tetapi lebih mudah menyerap
dan untuk mengetahui pengaruh suatu bahan terhadap
pada cairan yang mudah menguap. Permeabilitas kulit
genetic sel.
terhadap O2, CO2, dan uap air memungkinkan kulit
ikut mengambil bagian pada fungsi respirasi. Dermatitis seboroik adalah kondisi kulit inflamasi kronis
yang umum, ditandai dengan skuama dan bercak
3.Fungsi EkskresiKulit berfungsi untuk
eritematosa yang tidak jelas. Ini mungkin terkait dengan
pengeluarankeringat.4.Fungsi PersepsiKulit sangat peka
pruritus, dan itu terutama mempengaruhi area yang kaya
terhadap berbagai rangsang sensorik karena Fungsi Kulit Fisiologi Kulit sebum, seperti kulit kepala, wajah, dada bagian atas, dan
mengandung ujung-ujung saraf sensorik di dermis dan
punggung.
subkutis.
Tinea corporis, Tinea corporis biasanya disebabkan oleh
5.Fungsi Pengaturan Suhu TubuhTemperatur kulit
Trichophyton atau Microsporum. Infeksi umumnya menyebabkan
dikontrol dengan dilatasi atau kontriksi pembuluh darah bercak bulat berwarna merah muda hingga merah dengan tepi
kulit. bersisik yang menonjol dan cenderung jernih di tengahnya.
6.Fungsi Pembentukan PigmenSel pembentuk pigmen Terkadang ruam terasa gatal.
(melanosit) ini terletak dilapisan basal. Jumlah melanosit Diagnosa Bnading
danbesarnya butiran pigmen (melanosomes) menentukan Dermatitis atopik Dermatitis atopik (DA) ialah keadaan
warna kulit ras maupun individu. peradangan kulit kronis dan residif, disertai gatal yang
7.Fungsi Pembentukan Vitamin DKulit dapat membuat umumnya sering terjadi selama masa bayi dan anak-anak,
vitamin D dari bahan 7-dihidroksi kolesterol dengan sering berhubungan dengan peningkatan IgE dalam serum
pertolongan sinar matahari. dan riwayat atopi keluarga atau penderita (DA,rhinitis
alergi,dan atau asma bronchial).
Sifilis sekunder merupakan penyakit sistemik, dengan
Psoriasis vulgaris adalah suatu penyakit kulit inflamasi
pasien sering datang dengan berbagai gejala, seperti
kronis residif yang dicirikan oleh lesi berupa plak eritema
malaise, sakit tenggorokan, sakit kepala, penurunan berat
yang ditutupi oleh skuama tebal, kasar, kering berwarna
badan, demam ringan, pruritus, dan nyeri otot, selain
putih keabu-abuan pada area predileksi seperti ektensor Definisi
manifestasi dermatologis.
ekstremitas tertutama pada siku, lutut, kulit kepala,
bokong dan genitalia. Selain tempat-tempat tersebut lesi
juga dapat dijumpai pada umbilicus dan ruang intergluteal. Terapi topikal terdiri dari glukokortikoid,asam
Penyebab Psoriasis belum diketahui secara pasti. salisilat,diatranol,tazaroten
Terdapat banyak faktor yang berperan dalam timbulnya Tatalaksana Psoriasis Farmakologi Fototerapi : Marrow band ultraviolet B,Broadband ultraviolet
penyakit ini (multifactorial), terutama faktor genetic
(melibatkan banyak gen) dan imunologik serta interaksi
dengan faktor lingkungan sebagai pencetus.
Psoriasis B,Laser excimer dan klimatografi

Terapi sistemik : metotrexsat,siklodporin A.dan hidroksiurea

Etiologi
Awitan dan kekambuhan Psoriasis berhubungan dengan artritis psoriatik yang sering muncul pada penderita
Definsi,Etiologi, dan Faktor Risiko Psoriasis
berbagai faktor pencetus, antara lain infeksi (terutama psoriasis plak. Selain itu dapat terjadi kecemasan,
Komplikasi
oleh streptokokus),udara dingin,stress dan obat. Stres depresi, atau stress yang bisa memperparah gejala dan
sangat dapat memperberat penyakit yang menderita meningkatkan kecenderungan rasa gatal.
Psoriasis.
Prognosis psoriasis bervariasi tergantung jenis psoriasis,
Genetik respon terhadap terapi, dan keberadaan komorbiditas.
Obesitas Psoriasis merupakan penyakit kronis yang belum memiliki
Insufisiensi vitamin D obat pasti. Psoriasis gutata seringkali merupakan kondisi
Komsumsi alcohol yang berlebihan yang dapat sembuh dengan sendirinya, dan biasanya
Perubahan cuaca yang ekstrem Komplikasi dan Prognosis Psoriasis berlangsung sekitar 12-16 minggu tanpa pengobatan.
Faktor Risiko
Luka atau gigitan serangga pada kulit Namun juga dilaporkan bahwa sekitar 1/3-2/3 penderita
Obat-obatan (Lithium, antimalaria, beta blocker, kalium tipe ini akan berkembang menjadi psoriasis plak
Prognosis
iodida) kronis.  Psoriasis eritrodermik dan psoriasis pustular
Infeksi virus dan bakteri generalisata memiliki prognosis yang lebih buruk dengan
Stress yang berlebihan tampilan penyakit yang berat dan persisten. Walaupun
begitu, sekitar 50% pasien psoriasis, dapat mengalami
remisi spontan dengan lama berlangsungnya penyakit
berbeda-beda pada tiap individu dan durasi remisi
bervariasi dengan rentang waktu 1 tahun sampai beberapa
dekade.

Edukasi pada psoriasis yang paling utama adalah


memastikan pasien berobat sesuai dosis dan anjuran yang
diberikan oleh dokter dan terus melakukan follow up.
Cegah kekeringan pada kulit
Asupan suplemen tambahan: Berdasarkan National
Psoriasis Foundation, beberapa suplemen dapat
memperbaiki gejala psoriasis seperti minyak ikan, vitamin
Mekanisme D, dan aloe vera
Hindari pewangi: Kebanyakan sabun dan parfum memiliki
substansi kimia yang dapat mengiritasi kulit
Makan makanan sehat
Berhenti merokok
Edukasi dan Pencegahan Psoriasis Hindari minuman beralkohol: Psoriasis banyak terjadi
pada peminum alkohol berat
Hindari obat-obatan yang memicu kekambuhan seperti
litium, propranolol, quinidine
Mandi air hangat secukupnya: Air hangat dengan garam
Epsom, minyak mineral atau minyak zaitun dapat
Patogenesis dan Aspek Imunologi Psoriasis meredakan gatal dan mengifiltrasi skuama juga plak
Terapi sinar matahari: Sinar UV pada cahaya matahari
memperlambat pertumbuhan dari sel kulit, namun paparan
yang berlebih hingga kulit terbakar akan memperburuk
psoriasis. Gunakan selalu tabir surya dengan SPF 30 atau
lebih tinggi
Kurangi stress

Eritroskuamosa ( Ruam Kemerahan dan bersisik merupakan


penyakit kulit yang ditandai terutama oleh adanya eritema
dan skuama.
Eritema merupakan kelainan pada kulit berupa kemerahan
yang disebabkan oleh pelebaran pembuluh darah kapiler yang
Aspek Imunologi Etiologi Ruam Kemerahan dan Bersisik
bersifat reversibel.
Skuama merupakan lapisan dari stratum korneum yang
terlepas dari kulit. Maka, kelainan kulit yang terutama
terdapat pada dermatosis eritroskuamosa adalah berupa
kemerahan dan sisik/terkelupasnya kulit.

Anda mungkin juga menyukai