Anda di halaman 1dari 1

Fatimah Azahara

1908260101

Bagian Organ :
2019 A/SGD 08
Organ Auris ada 2 yaitu Auris Dextra & Auris
Sinistra,
yang masing-masing terdiri dari 3 bagian organ :
1. Auris Externa = Outer Ear/Telinga Luar
2. Auris Media = Middle Ear/Telinga
Tengah
3. Auris Interna = Inner Ear/Telinga
Dalam terdapat 2 Sub bagian organ yaitu : Sub
bagian Daun telinga dan Liang telinga
1.1. Sub Bagian Organ Auricula = PINNA/Daun
telinga, mempunyai beberapa struktur yang
terdiri dari :
Helix
Antehelix
capha
Tuberculum supratragicum
Tragus Anatomi
Crus helicis
Fossa triangularis
Cymba conchae
Cavum Conchae
Lobulus auriculae
Antetragus
1.2 Sub Bagian Organ Meatus Acusticus Externus
= Auditory Canal/Liang telinga luar
2. Bagian Organ Auris Media (Telinga tengah)
Ruangan yang langsung dibelakang membran
tympani disebut : mesotympanum (cavum tympani
sejati).
Ruangan superior dari membran tympani :
epitympanum (recessus epitympanicum), malleus
dan incus terletak disini.
Bagian Organ Auris Interna (Labyrintus/Telinga
dalam )
Pinna terdiri atas :
lempengan tulang rawan elastic yang bentuknya tak
beraturan, diliputi kulit tipis yang melekat erat Anatomi,Histologi,dan Fisiologi Pendengaran
pada tulang rawannya. Tulang rawan ini kontinu
dengan bagian tulang rawan liang telinga luar.2.
Liang telinga luar (meatus acusticus externus)

Bagian luarnya terdiri atas tulang rawan elastik,


yang melanjutkan diri dengan tulang rawan daun
telinga. Histologi

Tulang (temporal) menggantikan tulang rawan pada


duapertiga dalam dinding saluran.

Liang telinga luar diliputi oleh kulit yang


mengandung folikel rambut, kelenjar sebasea, dan
kelenjar serumen yang merupakan modifikasi
kelenjar keringat, yang menghasilkan materi yang
mirip lilin (wax) yaitu serumen.
Proses mendengar diawali dengan ditangkapnya
energi bunyi oleh telinga luar, lalu
menggetarkan membran timpani dan diteruskan
ke telinga tengahmelalui rangkaian tulang
pendengaran yang akan mengamplifikasi
getaran tersebut. Energi getar yang
telah diamplifikasikan akan diteruskan ke
telinga dalam (koklea) dan diproyeksikan pada
membran basilaris, sehingga akan menimbulkan
gerak relatif antara membran basilaris dan
membran tektoria. Proses ini merupakan Fisiologi
rangsang mekanik yang menyebabkan
terjadinya defleksi stereosilia sel-sel rambut,
sehingga kanal ion terbuka dan terjadi pelepasan
ion bermuatan listrik dari badan sel. Keadaan ini
menimbulkan proses depolarisasi sel rambut,
sehingga melepaskan neurotransmiter ke dalam
sinapsis yang akan menimbulkan potensial aksi
pada saraf auditorius, lalu dilanjutkan ke nukleus
auditorius sampai ke korteks pendengaran
(Guyton, 2007).

Keadaan inflamasi pada mukosa telinga tengah


dan rongga mastoid, tanpa melihat pada etiologi
atau patogenesisnya. Ada tidaknya
efusi telinga tengah dan lamanya efusi akan
membantu dalam mendefinisikan
proses inflamasi di telinga tengah .
Berdasarkan letak perforasi:
Tipe Tubo-timpani (tanpa kolesteatoma/benigna/
aman/mukosa)
Karakteristik: perforasi pada parstensa/perforasi
sentral
Peradangan terbatas pada mukosa, biasanya tidak
mengenai tulang
Penyakit tipe ini biasanya jarang berisiko
Definisi dan Klasifikasi
komplikasi yang berbahaya
Tidak terdapat kolesteatoma
Tipe Atiko-antral (dengan kolesteatoma/maligna/
Patofisiologi:
bahaya/tulang)
Faktor yang menyebabkan OMA menjadi OMSK
Perforasi letaknya marginal atau di attik, bau
terapi yang terlambat diberikan, terapi yang tidak
sekret khas, destruksi tulang
adekuat, virulensi kuman tinggi, daya tahan tubuh
Tipe ini mengenai pars plaksida dan karakteristik
pasien rendah, atau higien yang buruk
dengan pembentukan “r etr action pocket“, di mana
terkumpul keratin untuk membentuk kolesteatoma
berisiko komplikasi yang berbahaya atau fatal
Patofisiologi
Berdasarkan aktivitas sekret yang keluar:
OMSK aktif sekret keluar dari kavum timpani
secara aktif
Patofisiologi dan Tanda Gejala
OMSK tenang keadaan kavum timpani terlihat
basah atau kering

Staphylococcus aureus
Etiologi
Pseudomonas aeruginosa
Gejala dan Tanda Klinis:
Faktor risiko: Riwayat otore kronis >3 bulan, otore bisa terus-
Lingkungan menerus atau hilang timbul (intermiten)
Tanda dan Gejala
Genetik Otoskopi: perforasi membran timpani
Etiologi dan Faktor Risiko Pemeriksaan pendengaran:
Otitis Media Sebelumnya
Otitis Media Supuratif Kronik (OMSK)
Infeksi Faktor Risiko Tuli konduktif, sensorineural, campuran
Infeksi Saluran Nafas Atas
Autoimun
Alergi
Malfungsi Tuba Eustachius

Diagnosis OMSK dapat ditegakkan melalui Komplikasi


anamnesis, pemeriksaan klinis
dan pemeriksaan penunjang seperti pemeriksaan
mikroskop, pemeriksaan
audiometri, pemeriksaan radiologi dan pemeriksaan
bakteriologi. Melalui anamnesa Komplikasi,Prognosis,Edukasi dan Pencegahan

kita dapat mengetahui tentang perjalanan penyakit, Ad vitam : dubia ad bonam


faktor risiko, gejala penyakit, Pronosis Ad sanationam : dubia ad bonam
serta hal-hal lainnya yang mengarah ke diagnosis Pemeriksaan Penunjang
Ad fungsionam : dubia ad malam
OMSK.
Pemeriksaan Penunjang: •Memotivasi pasien untuk seger a dan
Foto polos mastoid posisi Schuller atau Stenver harus dilakukan operasi
menilai tingkat pneumatisasi mastoid dan
Edukasi •Penj elasan tentang gangguan pendengar an
CMD dan DD
menentukan perluasan penyakit •Penj elasan tentang komplikasi penyakit
CT Scan •T elinga tidak boleh masuk air
Mikrobiologi sekret telinga menentukan
antibiotik yang sesuai

•Otitis Ekster na
- Basal cell carcinoma skin of ear
and external auricular canal(ICD 10:
C44.21)
DD
•S quamous cell car cinoma of skin of
ear and external canal(ICD 10: C44.22)
•Malignant neoplasm of middle ear (I CD
10: C30.1)

Matoidektomi Sederhana
Pada OMSK Tipe Benigna yang dengan pengobatan
konservatif tidak sembuh
Dilakukan pembersihan ruang mastoid dari jaringan
patologik
-) Infeksi tenang dan telinga tidak berair lagi
Mastoidektomi Radikal
Pada OMSK Maligna dengan infeksi atau
kolesteatom yang sudah meluas.Tujuan : Mencegah
komplikasi ke intrakranial.
Mastoidektomi Radikal dengan Modifikasi
Pada OMSK Maligna dengan infeksi di daerah
atik,tetapi belum merusak cavum timpani. Tujuan :
Mempertahankan pendengaran yang masih ada.
Miringoplasti Bedah
Pada OMSK Tipe Benigna yang sudah tenang
dengan ketulian ringan
Tujuan : Mencegah berulangnya infeksi telinga
tengah dengan perforasi yang menetap
Timpanoplasti
Pada OMSK Tipe Benigna dengan kerusakan lebih
berat/tidak bisa ditenangkan dengan terapi
medikamentosa
Tujuan : Memperbaiki pendengaran
Timpanoplasti dengan Pendekatan Ganda
Pada OMSK Tipe Maligna/Benigna dengan jaringan
granulasi yang meluas
Tujuan : Memperbaiki pendengaran tanpa
melakukan mastoidektomi radikal (tanpa
meruntuhkan dinding posterior liang telinga

Tatalaksana Bedah, dan Non Bedah

Non Bedah

Anda mungkin juga menyukai