Anda di halaman 1dari 1

1.

Pemberian Dana Desa bertujuan untuk meningkatkan dan pemerataan desa melalui peningkatan
pelayanan publik di desa, memajukan perekonomian desa, mengatasi kesenjangan pembangunan antar
desa serta memperkuat masyarakat desa sebagai subyek dari pembangunan. Hasil evaluasi dari
penyaluran dan penggunaan dana desa selama ini masih banyak terjadi penyalahgunaan dan
pelanggaran dalam penggunaan dana desa, diantaranya : penggunaan dana desa di luar program
prioritas, pekerjaan konstruksi dikerjakan seluruhnya oleh pihak ketiga/penyedia jasa, pengeluaran dana
desa tidak didukung dengan bukti-bukti yang memadai, dll. Polri dan BPK sebagai institusi negara juga
berkewajiban turut serta menjaga dan mengamankan agar pembangunan nasional dapat terlaksana
sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Untuk itu pelibatan Polri dan BPK dalam pengawasan
pemanfaatan dana desa tentu bagian integral dari tugas Polri dan BPK tersebut. Pelibatan Polri dan BPK
dalam pengawasan terhadap pemerintahan desa dilakukan dengan cara :

1. Melakukan pembinaan dan penguatan kapasitas aparatur pemerintah daerah, desa dan masyarakat
dalam mengelola dana desa;

2. Melakukan sosialisasi regulasi dalam mengelola dana desa;

3. Melakukan penguatan, pengawasan pengelolaan dana desa;

4. Mefasilitasi bantuan pengamanan dalam mengelola dana desa;

5. Mefasilitasi penanganan masalah dan penegakan hukum terhadap pengelolaan dana desa dan
peraturan data atau informasi dana desa.

Pelibatan Polri dan BPK diharapkan dapat memperbaiki tata kelola dan kinerja pemanfaatan dana desa
sehingga pembangunan dapat dilaksanakan dengan baik dan mencapai tujuan utama dari pemberian
dana desa tersebut, yaitu kesejahteraan rakyat.

2. Pengawasan terhadap penyelenggaraan pemerintahan desa selama ini dilakukan oleh pengawas
internal, yaitu BPD dan APIP (Aparatur Pengawas Internal Pemerintah), yaitu Inspektorat sebagai
pengawas eksternal. Pengawasan internal BPD selama ini dirasa belum efektif, bahkan justru BPD
seringkali menjadi bagian dari permasalahan dalam pengelolaan dana desa. BPD seringkali bertindak
sebagai pelaksana proyek sekaligus pengawas, inilah yang menyebabkan pengawasan menjadi tidak
berjalan efektif karena ada kepentingan di dalamnya. Sementara pengawasan eksternal yang dilakukan
oleh Inspektorat, hal ini juga terkendala oleh terbatasnya SDM APIP tidak sebanding dengan banyaknya
jumlah desa yang harus dibina dan diawasi. Untuk meminimalisir pelanggaran terjadi dalam
penyelenggaraan pemerintah desa perlu dilakukan tindakan pengawasan secara preemptif dan
preventif, khususnya dengan mendorong keterlibatan warga masyarakat umum secara aktif mengawasi
penyelenggaraan pemerintahan desa tersebut.

Referensi

-ADPU4340 – Administrasi Pemerintahan Desa (Edisi 3), Sadu Wasistiono, M. Irwan Tahir, Tangerang
Selatan: Universitas Terbuka, 2019

Anda mungkin juga menyukai