Anda di halaman 1dari 1

Jenis-jenis pelayanan yang diberikan oleh pemerintahan desa berdasarkan kewenangan desa

dikelompokkan sebagai berikut :

1. Pelayanan dasar, antara lain penyediaan infrastruktur yang menjadi kewenangan asal-usul desa
seperti jalan desa, jembatan desa, dan sebagainya, serta penyelenggaraan kententraman dan
ketertiban desa, termasuk di dalamnya pelayanan dasar fisik yang dilaksanakan dalam rangka
penugasan dari pemerintah pusat, provinsi maupun kabupaten/kota.
2. Pelayanan administrasi, yang merupakan kewenangan asal-usul desa maupun penyerahan
pengaturan urusan kabupaten/kota, yaitu :
a. Pelayanan perijinan, antara lain : pemberian rekomendasi IMB untuk rumah desa yang
sederhana, rekomendasi ijin keramaian (hajat pernikahan, dll).
b. Pelayanan non perijinan, antara lain: pemberian rekomendasi pemmberian ijin pengelolaan
bahan galian C, dan lainnya atau pemberian surat keterangan seperti surat keterangan miskin,
dll.
3. Pendataan, antara lain : pendataan warga buta huruf, pendataan anak balita, pendataan anak usia
sekolah, registrasi kependudukan dan sebagainya.
4. Pelayanan sosial, antara lain pembinaan terhadap masyarakat lokal adat, fasilitasi pengurusan orang
terlantar, penanggulangan bencana skala desa, dsb.
5. Pelayanan lainnya, berbentuk penyediaan barang dan atau jasa karena penugasan sewaktu-waktu
dari pemerintah supra desa, yang frekuensinya sulit untuk diprediksi. Contohnya : penyaluran BLT,
pembagian Raskin, pelaksanaan konversi minyak tanah ke gas.

Upaya-upaya untu meningkatkan kualitas pelayanan publik yang diberikan oleh pemerintah desa,yaitu:

1. Menyusun strategi dasar bagi upya meningkatkan manajemen pelayanan masyarakat oleh
pemerintah desa yang dituangkan dalam rencana pembangunan jangka panjang desa, sebagai
bagian dari rencana pembanguan jangka panjang kabupaten.
2. Melatih perangkat desa dalam bidang manajemen pelayanan publik secara berkelanjutan.
3. Memberikan kepastian kedudukan kepegawaian dan kepastian penghasilan bagi perangkat
desa, sehingga memotivasnya melayani masyrakat dapat terpelihara.
4. Mengembangkan budaya melayani di kalangan desa pada stu sisi dan menigkatkan kesadaran
masyarakat desa sebagai konsumen pada sisi yang lainnya, sehingga ada tekanan secara terus
menerus untuk berubah ke arah yang lebih baik.

2. Menurut UU Nomor 6 tahun 2014 tentang Desa, Kepala Desa dipilih secara langsung oleh rakyat. Oleh
karena itu, Kepala Desa juga mempunyai kewajiban untuk memberikan laporan penyelenggaraan
pemerintahan desa kepada bupati/walikota; yang disampaikan kepada bupati/walikota melalui camat
satu kali dalam satu tahun. Selain itu Kepada Desa juga wajib memberikan laporan keterangan
pertanggungjawaban kepada BPD; satu kali dalam satu tuhan, dan disampaikan dalam musyawarah BPD,
serta menginformasikan laporan penyelenggaraan pemerintahan desa kepada masyarakat, melalui
selebaran yang ditempelkan pada papan pengumuman atau diinformasikan secara lisan dalam berbagai
pertemuan masyarakat desa, radio komunikasi atau media lainnya.

Anda mungkin juga menyukai