Anda di halaman 1dari 4

Nama : Refti Angraini

nim: 616080620029

Mata kuliah : psikologi dalam praktek kebidanan

Dosen : Hamdiah S, ST

Hal-hal yang dapat mempengaruhi kesehatan mental perempuan ;

1. Kekerasan terhadap perempuan

Beberapa jenis kekerasan pada perempuan antara lain:lai

 Penyiksaan dan penelantaran anak

Kekerasan yang bisa terjadi pada anak perempuan dan gadis muda adalah penyiksaan dan penelantaran
anak. Sebagian anak mengalami penyiksaan dan penelantaran oleh orang tua mereka dan pengasuh
lainnya di seluruh negara di dunia.

 Penyiksaan berdasarkan budaya

Pada beberapa negara di dunia ada preferensi sosial untuk anak – anak lelaki yang mengabaikan para
anak perempuan, sebagai respons dari tradisi dan budaya yang mengedepankan laki – laki

 Penyiksaan Oleh Pasangan

Salah satu jenis kekerasan pada perempuan yang paling umum yang terjadi pada semua lapisan
masyarakat adalah kekerasan oleh partner laki – laki atau mantan partner.

 Pemerkosaan

Ada banyak mitos mengenai pemerkosaan sebagai jenis kekerasan pada perempuan yang berarti
mengadakan hubungan seks diluar persetujuan wanita tersebut. Mitos – mitos tersebut didasarkan pada
stereotipe mengenai apa yang menjadi perilaku seksual yang layak untuk pria dan wanita.

 Pembunuhan Atas Nama Kehormatan

Ini adalah pembunuhan seorang wanita, biasanya dilakukan oleh saudara, ayah atau anggota keluarga
pria lainnya karena dia telah membawa nama buruk kepada keluarga. Fenomena ini berakar kepada
gagasan akan harga diri pria dan kesucian wanita yang ada di berbagai negara.

 Penyiksaan Orang Lanjut Usia

Kesalahan perlakuan kepada orang lanjut usia di rumah atau di lembaga panti jompo dirujuk sebagai
penyiksaan kepada lansia dan didefinisikan sebagai ‘aksi tunggal atau berulang yang muncul dalam
hubungan apapun dimana diharapkan ada kepercayaan, yang menyebabkan cedera atau kesulitan pada
lansia.
 Dating Violence

Dating violence atau kekerasan saat berkencan adalah serangan secara fisik , seksual, emosional atau
verbal dari seorang pasangan romantis atau seksual. Ini terjadi pada semua wanita pada semua ras dan
etnis, pekerjaan dan tingkat pendidikan.

 Kekerasan Keuangan

Kekerasan keuangan terjadi ketika penyiksa mengambil kontrol keuangan untuk mencegah pihak lainnya
agar tidak pergi dan mempertahankan kekuasaan dalam suatu hubungan. Seorang penyiksa dapat
mengambil alih kontrol semua keuangan, menahannya dan menyembunyikan informasi keuangan dari
korban. Kekerasan finansial juga bisa terjadi pada lansia.

 Kekerasan Keluarga

Istilah ini melus kepada kekerasan antara anggota keluarga yang melibatkan perilaku yang sama seperti
kekerasan domestik. Istilah ini digunakan untuk merujuk kepada pengalaman yang dialami di dalam
keluarga, untuk mengidentifikasi cakupan yang lebih luas dari suatu perkawinan dan hubungan
kekeluargaan luas dimana kemungkinan atau jenis kekerasan pada perempuan dapat terjadi.

2. Pengawasan terhadap perempuan

Pemerintah telah memberikan sejumlah layanan bagi perempuan korban kekerasan yang mencakup
layanan pengaduan, kesehatan, bantuan hukum, penegakan hukum, rehabilitasi sosial, reintegrasi sosial,
dan pendampingan tokoh agama. Layanan pengaduan menempati urutan tertinggi dengan 1655 layanan
(37 persen) yang telah diberikan diikuti dengan layanan kesehatan sebanyak 830 layanan (19 persen).
Layanan lain dengan jumlah layanan yang tinggi adalah bantuan hukum dan penegakan hukum dengan
jumlah layanan masing-masing 681 dan 677 layanan yang telah diberikan.

Pelayanan publik secara umum diamanatkan oleh UU Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik
yang mengamanatkan organisasi penyelenggara termasuk yang berkewajiban menyelenggarakan
pelayanan publik untuk perempuan agar dapat memberikan perlindungan dan kepastian hukum.
Selanjutnya dijelaskan pula dalam Peraturan Presiden Nomor 76 Tahun 2013 tentang Pengelolaan
Pengaduan Pelayanan Publik yang mengamanatkan bahwa masyarakat berhak menyampaikan
pengaduan kepada penyelenggara Negara layanan secara cepat, tepat, tertib, tuntas, dan dapat
dipertanggungjawabkan.

3. Penyalahgunaan obat-obatan oleh perempuan

Prevalensi warga negara Indonesia yang terlibat penyalahgunaan narkoba di 2010 diperkirakan sebesar
12 persen. Atau sekitar 30 juta orang Indonesia yang terlibat penyalahgunaan dan peredaran narkoba di
Indonesia. Data Badan Narkotika Nasional [BNN] menyebutkan 0,0026 persen di antaranya adalah
perempuan. Artinya saat ini terdapat 782 perempuan Indonesia yang terlibat dalam penyalahgunaan
narkoba.Penyalahgunaan obat-obatan, narkoba, atau NAPZA (Narkotika, Psikotropika, dan Zat-zat
Adiktif) di negara kita tak hanya melibatkan orang dewasa saja. Faktanya, menurut Badan Narkotika
Nasional penyalahgunaan narkoba juga terjadi di kalangan remaja.
Penggunaan obat psikoaktif yang berlebihan, seperti alkohol, obat pereda nyeri, atau obat-obat ilegal.
Hal ini dapat membahayakan fisik, sosial, atau emosional.

Dalam penyalahgunaan narkotika dan psikotropika, terdapat bahaya medis yang mengintai di baliknya

1.Ketergantungan dan kecanduan berat

Jelas bahwa narkotika dan psikotropika akan menyebabkan kecanduan dan ketergantungan. Bahkan
Medline Plus dalam lamannya menjelaskan bahwa segala jenis obat-obatan narkotik dan psikotropika
akan menyebabkan kecanduan hebat yang membuat otak pecandunya menjadi rusak permanen.

2.Kerusakan otak yang bisa saja permanen

Drug Abuse dalam lamannya menuliskan bahwa efek berbahaya bagi penyalahgunaan narkotika dan
psikotropika adalah kerusakan otak, yang bisa saja itu terjadi secara permanen.

3.Memicu penyakit jantung

Mengonsumsi obat-obatan terlarang, entah itu narkotika, psikotropika, dan obat-obatan terlarang
lainnya dapat memicu masalah pada jantung, seperti ditulis dalam laman Heart.

4. Kelemahan – Kelemahan

Wanita selalu dikenal sebagai makhluk yang sangat sensitif perasaannya. Mood wanita kerap
berubah-ubah dan ternyata hal ini juga menyulitkan wanita ketika menghadapi masalah.

Karena terlalu terbawa perasaan, wanita lebih mudah merasa tertekan, stres, dan lebih banyak
menangis ketimbang pria. Ketika tertekan, wanita membuat keputusan berdasarkan perasaan dan
emosi terlebih dahulu, dan logika kemudian. Sebagian besar dari wanita berpikir berlandaskan hati
yang menyebabkan keputusan-keputusan beberapa wanita menjadi terlihat tidak realistis,
membuatnya menjadi sebuah kelemahan.

Bagi wanita yang memiliki emosi kurang stabil, tentunya tidak disarankan untuk mengambil tindakan
atas sebuah masalah ketika sedang merasa kalut. Hal ini penting supaya kamu tidak menyesali
keputusan yang kamu buat nantinya.

5. Kabar duka

Rasa sedih adalah hal yang wajar terjadi ketika kita kehilangan orang tercinta. Namun, kesedihan
tersebut biasanya diekspresikan secara fisik, emosional, dan psikologis.
Prolonged grief disorder merupakan gangguan kesedihan yang berkepanjangan mengacu pada
sindrom yang terdiri dari serangkaian gejala yang berbeda setelah kematian orang yang dicintai.
Seseorang yang mengalami sindrom tersebut biasanya mengalami kesedihan mendalam secara
intesif selama lebih dari 12 bulan usai kematian orang yang dicintainya.
Biasanya, kesedihan berlarut-larut tersebut menyebabkan seseorang selalu teringat pada orang
yang dicintainya hingga mengganggu aspek-aspek lain kehidupan mereka

Anda mungkin juga menyukai