Anda di halaman 1dari 13

KELAS : IV.

BIROKRASI

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI NEGARA

REVIEW JURNAL

PENULIS TUGAS :
HAMDANI ARFAN
NIM 1963201129

FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI


UNIVERSITAS LANCANG KUNING
4 MEI 2021
BIODATA DIRI
A. Identitas Diri
N
o Identitas Diri  
1 Nama Hamdani Arfan
2 NIM 1963201129
Pekanbaru, 20 Desember
3 Tempat Tanggl Lahir 1999
4 Email hamdaniaran99@gmail.com
5 Nomor Telepon 82170091460
6 Pekerjaan  
Indeks Pretasi
7 Kumulatif 3,2

B. Riwayat Pendidikan
N
Tahun
o  
1 SD 2007-2013
2 SMP 2013-2016
3 SMA 2016-2019

DAFTAR ISI
Biodata Diri.................................................................................................................i
Datar Isi.......................................................................................................................ii
Daftar Jurnal Yang Direview..................................................................................iii
Ringkasan...................................................................................................................iv
Bab I Identitas Jurnal...............................................................................................1
Bab II Deskripsi Penelitian.......................................................................................2
Bab III Critikal Penelitian........................................................................................4
Bab IV Kesimpulan dan Saran................................................................................5
Daftar Pustaka...........................................................................................................6

DAFTAR JURNAL YANG DIREVIEW


1. Suwarno, 2008, Birokrasi Indonesia: Perspektif Teoritik dan Pengalaman Empirik
Universitas Muhammadiyah Purwokerto
2. Ali Abdul Wakhid, 2011, Eksistensi Konsep Birokrasi Max Weber Dalam
Reformasi Birokrasi Di Indonesia, Jurnal TAPIS
3. Mouzar Agustamar, 2014, Restrukturisasi Birokrasi Dan Pengembangan Good
Govermance (Aspek Kompetensi Administrasi, Transparansi Dan Efisiensi
Dalam Restrukturisasi Birokrasi Pemerintah Kota Tanjung Pinang), Jurnal
Administrasi Publik dan Birokrasi
4. Wawan Risnawan, 2017, Fungsi Birokrasi dalam Efektivitas Pelayanan Publik,
Dinamika

RINGKASAN
1. Reformasi menuntut kehidupan politik yang terbuka, transparan, dan
diterapkannya nilai-nilai pokok demokrasi seperti penghargaan terhadap hak asasi
manusia (HAM), kebebasan, persamaan, keadilan, dan pertanggungjawaban.
Sementara itu, birokrasi selama ini diindikasikan sebagai penghalang bagi
tegaknya demokrasi karena lebih menjadi alat kekuasaan rezim daripada melayani
rakyat secara memuaskan. Dengan demikian, dapat dikatakan menjadi dilema
bagi demokrasi. Persoalan mendasar birokrasi di Indonesia pada era reformasi
sekarang ini ialah bagaimana membenahi birokrasi agar responsif, selaras, dan
seirama dengan nilainilai pokok demokrasi yang kini telah menjadi wacana dan
tuntutan publik.
2. Sejak bergulirnya era reformasi, berbagai isu ataupun pemikiran dilontarkan para
pakar berkaitan dengan bagaimana mewujudkan tata pemerintahan yang baik
(good governance), di antaranya dilakukan melalui reformasi birokrasi. Upaya
tersebut secara bertahap dilakukan baik oleh pemerintah pusat maupun
pemerintah daerah (Provinsi dan Kabupaten/ Kota). Secara empiris birokrasi
identik dengan aparatur pemerintah yang mempunyai tiga dimensi yaitu
organisasi, sumber daya manusia, dan manajemen. Dalam pemerintahan, dimensi
itu dikenal kelembagaan, kepegawaian dan ketatalaksanaan, yang merupakan
unsur-unsur administrasi negara; kiranya dimensi tersebut dapat ditambah dengan
kultur mind set.Konsep birokrasi Max Weber yang legal rasional, diaktualisasikan
di Indonesia dengan berbagai kekurangan dan kelebihan seperti terlihat dari
perilaku birokrasi.
3. Sebagaimana yang diamanatkan oleh Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun
2007, pemerintah daerah diberi kebebasan untuk menetapkan penamaan/
nomenklatur, jenis dan jumlah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang
disesuaikan dengan kebutuhan, kemampuan dan beban kerja yang ada di tingkat
Pemerintah Daerah. Dengan kebijakan pemerintah yang demikian, secara implisit
sebenarnya terlihat nuansa kesadaran bahwa praktik pembentukan kelembagaan
birokrasi Pemerintah Daerah yang uniform sudah tidak relevan lagi dengan
dinamika lingkungan internal maupun eksternalnya.
4. Pemerintah merupakan implementator kebijakan dalam melaksanakan setiap
program yang telah ditetapkan, dalam lingkup pemerintahan secara integritas
didalamnya terintegrasi sistem birokrasi yang sistematis dan terstruktur. Birokrasi
pemerintah merupakan suatu sistem yang terstruktur dimana didalamnya
merupakan cara atau strategi dalam mengimplementasikan kebijakanpemerintah
terutama yang berorientasi pada pelayanan publik. Dengan adanya birokrasi yang
baik maka dapat menciptakan pelayanan publik yang baik terhadap masyarakat.
Namun demikian beberapa kendala yang terjadi saat ini adalah munculnya
permasalahan dalam pelayanan publi, dimana banyak pelayanan kepada
masyarakat yang dilakukan oleh pihak birokrasi tidak maksimal, hal ini
diakibatkan para birokrat dalam pelaksanaan kerjanya terintegrasi dengan
keadaan politik di lingkungan kerjanya sehingga tidak tercipta profesionalisme
pelayanan dan tidak terinformasikannya permasalahan pelayanan kepada
masyarakat terhadap pemerintah, dimana keadaan ini adalah sebagai bahan
evaluasi pemerintah atas kebijakan yang terimplementasi terutama dalam
pelayanan publik.

BAB I IDENTITAS JURNAL


N Judul Penulis Tahun Penerbit
o
Universitas
Birokrasi Indonesia: Perspektif
1 Suwarno 2008 Muhammadiya
Teoritik dan Pengalaman Empirik
h Purwokerto
Eksistensi Konsep Birokrasi Max
Ali Abdul
2 Weber Dalam Reformasi Birokrasi 2011 Jurnal TAPIS
Wakhid
Di Indonesia
Restrukturisasi Birokrasi Dan
Pengembangan Good Govermance Jurnal
Mouzar
(Aspek Kompetensi Administrasi, Administrasi
3 Agustama 2014
Transparansi Dan Efisiensi Dalam Publik dan
r
Restrukturisasi Birokrasi Birokrasi
Pemerintah Kota Tanjung Pinang)
Fungsi Birokrasi dalam Efektivitas Wawan
4 2017 Dinamika
Pelayanan Publik Risnawan

BAB II DESKRIPSI PENELITIAN


Metode Metode
No Kajian Tujuan
Penelitian Pengumpulan
Data
Persoalan mendasar birokrasi di
Indonesia pada era reformasi
sekarang ini ialah bagaimana
membenahi birokrasi agar
responsif, selaras, dan seirama
dengan nilainilai pokok demokrasi Untuk
yang kini telah menjadi wacana mengetahui
dan tuntutan publik. Apalagi birokrasi dari
Deskriptif
1 dihadapkan pada pemberlakuan Survey presepsi
Kuantitatif
otonomidaerah sejak bulan teoritik dan
Januari 2001 dengan pengalaman
diterapkannya UU No. 22/1999 empirik
mengenai pemerintah daerah dan
UU No. 23/1999 tentang
perimbangan keuangan pusat-
daerah, birokrasi mutlak perlu
dilakukan pembenahan.
2 Dalam pemerintahan, dimensi itu Kuantitatif Survey Untuk
dikenal kelembagaan, mengetahui
kepegawaian dan ketatalaksanaan, penerapan
yang merupakan unsur-unsur Teori Max
administrasi negara; kiranya Webber pada
dimensi tersebut dapat ditambah kegiatan
dengan kultur mind set.Konsep Birokrasi di
birokrasi Max Weber yang legal Indonesia
rasional, diaktualisasikan di
Indonesia dengan berbagai
kekurangan dan kelebihan seperti
terlihat dari perilaku birokrasi.
Perilaku birokrasi timbul
manakala terjadi interaksi antara
karakteristik individu dengan
karakteristik birokrasi; apalagi
dengan berbagai isu yang
berkembang dan penegakan
hukum saat ini yang berkaitan
dengan patologi birokrasi.
Untuk
Dengan kebijakan pemerintah
mengetahui
yang demikian, secara implisit
perbaikan
sebenarnya terlihat nuansa
struktur dan
kesadaran bahwa praktik
pembentukan
3 pembentukan kelembagaan Kuantitatif Survey
good
birokrasi Pemerintah Daerah yang
govermance
uniform sudah tidak relevan lagi
di Kota
dengan dinamika lingkungan
Tanjung
internal maupun eksternalnya.
Pinang
4 Birokrasi pemerintah merupakan Kuantitatif Survey Untuk
suatu sistem yang terstruktur mengetahui
dimana didalamnya merupakan Fungsi
cara atau strategi dalam Birokrasi
mengimplementasikan dalam
kebijakanpemerintah terutama efektivitas
yang berorientasi pada pelayanan Pelayanan
publik. Dengan adanya birokrasi Publik
yang baik maka dapat berdasarkan
menciptakan pelayanan publik pemahaman
yang baik terhadap masyarakat. dan analisa
Namun demikian beberapa konsepi
kendala yang terjadi saat ini
adalah munculnya permasalahan tentang
dalam pelayanan publi, dimana birokrasi
banyak pelayanan kepada dalam
masyarakat yang dilakukan oleh pelayanan
pihak birokrasi tidak maksimal. publik

BAB III CRITICAL PENELITIAN


1. Kritik Terhadap Jurnal
1. Pada Jurnal pertama judul terlalu melebar, alangkah baiknya jika untuk
sebuah kegiatan lebih dikerucutkan sehingga pengerjaan tidak terlalu luas
cakupannya dan mudah dipahami maksudnya. Alangkah ideal judul jika lebih
dikaitkan dengan teori webber saja.
Pada pembahasan pengalaman empirik kurang dibahas, sedang metode yang
digunakan adalah deskritif kuantitaif yang mengaharuskan dimuatnya materi
serta adanya rujukan.
2. Pada Jurnal kedua judul sudah sesuai, akan tetapi untuk jurnal terebut pada
hasil penelitian kurang adanya penegasan yang klimaks mengenai target
aktual yang dituju, sehingga gambaran yang ditangkap pada jurnal tersebut
samar.
3. Untuk judul ketiga cenderung cukup berat, dikarenakan kegiatan birokrasi
meskipun terbuka kesannya secara umum akan tetapi ada aspek yang memang
tidak dapat dibuka kepublik. Dengan metode penelitian kuantitatif dan
pengambilan data survey, bisa jadi data yang diperoleh tidak aktual mengingat
akan sulitny data dan responden yang didapat.
4. Jurnal keempat lebih kepada auditor, idealnya penelitian dilakukan
diinspektorat daerah sebagai pengambilan data. Dan pengamatan melalui
kegiatan observasi. Dan idealnya metode kegiatan penelitian adalah kualitatif
dengan pengambilan data wawancara, hal ini akan berdampak aktualisasi data
yang didapat.

2. Perbandingan Jurnal-Jurnal yang di kutip

Ali Abdul Mouzar Wawan


Suwarno
Penulis Wakhid Agustamar Risnawan
Tahun 2008 2011 2014 2017
Memuat Fokus dan Mampu Mampu
Banyak Teori Konsentrasi memaparkan memaparkan
Pada Teori kekurangan tidak kekurangan
terwujudnya dari birokrasi
transparansi
Kelebihan birokrasi
Pembahasan Kurang adanya Data yang
empirik kurang penegasan pada didapat terlalu
dibahas dan pembahasan Penelitian umum
kurang hendaknya sehingga
Kekuranga mengena menggunakan bahasan kurag
n metode kualitatif maksimal
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
Jurnal adalah kumpulan artikel yang dipublikasikan secara ilmiah dan umumnya
diterbitkan yang diterbitkan secara teratur, misalnya dua atau tiga kali setahun.
Artikel yang ditulis untuk majalah ditinjau atau diberi peringkat oleh tim peninjau
sebelum dimasukkan ke dalam tabel editorial jurnal. Peninjau artikel jurnal
biasanya lebih dari satu orang yang memenuhi syarat dalam bidang studi tertentu
berdasarkan topik yang dijelaskan dalam artikel. Majalah umumnya memuat
sejumlah referensi yang menjadi referensi untuk menulis setiap artikel. Jenis
artikel tidak terbatas pada laporan penelitian, tetapi juga dapat dilakukan dalam
bentuk pencarian literatur. Sehingga jurnal dapat dilihat kalayak ramai untuk
dibaca dan dipahami kandungannya ataupun direfisi.
2. Saran
Kaidah penulisan jurnal diperlukan referensi yang cukup, sumber dan data yang
aktual sehingga jurnal dapat dipertanggung jawabkan. Dan sebelum melakukan
penelitian maka hendaknya memutuskan permasalahan yang akan dikaji sebelum
menentukan judul. Hal ini dikarenakan banyak dijumpai jurnal yang tidak sesuai
antara permasalahan yang diangkat dan judul.
DAFTAR PUSTAKA
Suwarno. 2008. Birokrasi Indonesia: Perspektif Teoritik dan Pengalaman Empirik.
Universitas Muhammadiyah Purwokerto
Ali Abdul Wakhid. 2011. Eksistensi Konsep Birokrasi Max Weber Dalam Reformasi
Birokrasi Di Indonesia. Jurnal TAPIS
Mouzar Agustamar. 2014. Restrukturisasi Birokrasi Dan Pengembangan Good
Govermance (Aspek Kompetensi Administrasi, Transparansi Dan Efisiensi
Dalam Restrukturisasi Birokrasi Pemerintah Kota Tanjung Pinang). Jurnal
Administrasi Publik dan Birokrasi
Wawan Risnawan. 2017. Fungsi Birokrasi dalam Efektivitas Pelayanan Publik.
Dinamika

Anda mungkin juga menyukai