Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN LENGKAP

STRUKTUR PERKEMBANGAN HEWAN I

MODUL I
ANNELIDA (Polypheretima sp.)

DISUSUN OLEH :

NAMA : MUH IHSAN APRIANSYAH

NIM : G 401 20 013

KELOMPOK : II (DUA)

ASISTEN : SUMIRTA

JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS TADULAKO

MEI, 2021
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Annelida (dalam bahasa latin, annulus = cincin) atau cacing gelang, adalah
kelompok cacing dengan tubuh bersegmen. Berbeda dengan platyhelminthes
dan nematelminthes, annelida merupakan hewan triploblastik yang sudah
memilki rongga tubuh sejati (hewan selomata), nama annelida merupakan
hewan yang struktur tubuhnya paling sederhana (susanti,2010).

Annelida berarti “cacing kecil” dan tubuh bersegmen yang mirip dengan
serangkaian cincin yang menyatu merupakan ciri khas cacing filum Annelida.
Terdapat sekitar 15.000 spesies filum Annelida, yang panjangnya berkisar
antara kurang dari 1 mm sampai 3 m pada cacing tanah Australia. Anggota
filum Annelida hidup di laut, sebagian besar habitat air tawar, dan tanah
lembab. Kita dapat menjelaskan anatomi filum Annelida menggunakan
anggota filum yang terkenal, yaitu cacing tanah. Selom cacing tanah terpartisi
oleh septa, tetapi saluran pencernaan, pembuluh darah longitudinal, dan tali
saraf menembus septa itu dan memanjang di sekujur tubuh hewan itu
(pembuluh utama memiliki cabang bersegmen) (Campbell, 2003).

Filum Annelida merupakan cincin kecil bentuk, berarti cacing yang berbentuk
cincin kecil. Cacing-cacing yang termasuk dalam filum ini, tubuhnya
bersegment- segment. Mereka hidup di dalam tanah yang lembab, dalam laut,
dan dalam air tawar. Pada umumnya Annelida hidup bebas, ada yang hidup
dalam liang, beberapa bersifat komensal pada hewan-hewan aquatic, dan ada
juga yang bersifat parasit pada vertebrata. Annelida di samping tubuhnya
bersegment-segmen, juga tertutup oleh kutikula yang merupakan hasil sekresi
dari epidermis; sudah mempunyai sistem nervosum, sistem kardiovaskula
tertutup, dan sudah ada rongga badan atau celom (Radiopoetro, 1996).
Tanda-tanda karakteristik filum Annelida yaitu: 1) Bilateral; simetris; tubuh
panjang dan jelas bersegmen-segmen, 2) Adanya alat gerak yan berupa bulu-
bulu kaku (setae) pada tiap segmen (tidak terdapat pada beberapa bentuk), 3)
Badan tertutup oleh kutikula yang licin, 4) Dinding badan dan traktus
digestivus dengan lapisan otot sirkuler dan longitudinal, 5) Traktus digestivus
lengkap, tubuler, memanjang sesuai dengan sumbu badan, 6) Sistem
kardiovaskular adalah sistem tertutup, pe,mbuluh-pembuluh darah membujur,
7) Respirasi dengan kulit, 8) Organ eksresi terdiri atas sepasang nephridia
pada tiap segment, 9) Sistem pusat terdiri atas sepasang ganglia cerebrales
pada ujung dorsal otak, 10) Kebanyakan bersifat hermaphrodit dan
perkembangan secara langsung (Radiopoetro,1996).

Berdasarkan uraian di atas hal yang melatarbelakangi dilaksanakannya


praktikum ini yaitu untuk mengetahui bagian-bagian dari morfologi, anatomi,,
sistem saraf dan sistem reproduksi dari ANNELIDA (Polypheretina sp).

1.2 Tujuan

Praktikum ini bertujuan untuk mengamati bagian-bagian dari morfologi,


anatomi,, sistem saraf dan sistem reproduksi dari ANNELIDA (Polypheretina
sp).
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Pada umumnya Annelida hidup bebas, ada yang hidup dalam liang beberapa
bersifat kommensal pada hewan-hewan aquatis, dan ada juga yang bersifat parasit
pada Vertebrata. Annelida di samping tubuhnya bersegmen- segmen, juga tertutup
oleh kutikula yang merupakan hasil sekresi dari epidermis. Filum ini sudah
mempunyai sistem nervosum, sistem cardiovascular tertutup dan sudah ada
rongga badan (celom) (Radiopoetro 1996).

Annelida dibagi menjadi tiga kelas, yaitu Polychaeta (cacing berambut banyak),
Oligochaeta (cacing berambut sedikit), dan Hirudinea. Polychaeta (dalam bahasa
yunani, poly=banyak, chaetae=rambut kaku) merupakan annelida berambut
banyak. Tubuh Polychaeta dibedakan menjadi daerah kepala (prostomium)
dengan mata, antena, dan sensor palpus. Polychaeta memiliki sepasang struktur
seperti dayung yang disebut parapodia (tunggal=parapodium) pada setiap segmen
tubuhnya. Fungsi parapodia adalah sebagai alat gerak dan mengandung pembuluh
darah halus sehingga dapat berfungsi juga seperti insang untuk bernapas. Setiap
parapodium memiliki rambut kaku yang disebut seta yang tersusun dari kitin
(Susanti, 2010).

Annelida berbeda dengan kelompok-kelompok cacing yang lain dalam hal-hal


berikut: a) Tubuhnya dibagi ke dalam satu deretan memanjang ruas-ruas serupa
yang juga disebut metamer (metamere) atau somit (somites), yang kelihatan dari
luar dan karena adanya cekungan yang mengelilingi tubuh dan kelihatan dari
dalam karena adanya sekat yang dinamakan septa atau sekat, b) Rongga tubuh
antara saluran pencernaan dan dinding tubuh merupakan rongga tubuh yang
sebenarnya, c) Hewan ini mempunyai satu ruas pra-oral yang dinamakan
prostomium, d) Sistem saraf terdiri dari satu pasang ganglia pra-oral dorsal, otak,
dan satu pasang benang saraf ventral khas dengan satu pasang ganglia dalam
setiap ruas, dan e) Kutikula bukan dari bahan kitin (Rohmimohtarto, 2007).
Bagian luar cacing tanah tersusun oleh barisan sigmen - sigmen yang diperantai
oleh alur atau lekukan antar segmen yang bertepatan dengan posisi septa pembagi
badan secara internal. Sigmen - sigmen ini mempunyai lebar yang bervariasi dan
yang paling lebar pada zona anterior dan zona kliteler. Dalam mendeskripsiannya,
sigmen - sigmen dan luar antar sigmen ini diberi kombinasi nomor urut dari depan
ke belakang (Hanafiah, 2010).

Saluran pencernaan makanan (saluran pencernaan) cacing tanah sudah lengkap


dan sudah terpisah dari cardiovaskular. Saluran pencernaan ini terdiri dari mulut,
pharink, esophagus, proventriculus, ventriculus, intestin, dan anus. Mulut cacing
tanah terletak di dalam rongga oris atau rongga buccale. Pharynx terdapat di
dalam sigmen, bersifat muscular dan berguna untuk menghisap partikel - partikel
makanan. Esophagus terletak di ujung pharynx memanjang. Proventriculus
merupakan bagian ujung esophagus yang membesar, dan di bagian ini makanan di
simpan, dinding proventriculus tipis (Kastawi, 2001).

Makanan cacing tanah terdiri atas sisa-sisa hewan dan tanaman. Cacing tanah ini
mencari makanannya di luar liang, pada saat malam hari, makanan diambil
melalui mulutnya. Makanan di dalam esophagus tercampur dengan cairan hasil
sekresi kelenjar kapur (calciferous glands) yang terdapat pada dinding esophagus
itu. Cairan ini bersifat alkalis, tetapi fungsinya yang tepat belum diketahui.
Mungkin cairan ini menetralkan makanan - makanan yang bersifat asam. Dari
esophagus, makanan terus masuk ke dalam proventriculus yang merupakan
tempat penyimpanan makanan yang bersifat sementara (Kastawi, 2001).

Sistem saraf (sistem nervosum) cacing tanah, terletak di sebelah dorsal pharynx di
dalam segmen yang ke 3 dan terdiri atas: ganglion cerebrale, yang tersusun atas 2
kelompok sel- sel saraf dengan comissura, berkas saraf ventralis dengn cabang -
cabangnya. Ganglion cerebrale terletak di sebelah dorsal pharynx, di dalam
segmen ke tiga. Dari tiap kelompok sel - sel tersebut terdapat: saraf - saraf yang
menginnervasi daerah mulut dan berpangkal pada ujung anterior tiap kelompok
sel - sel tersebut, cabang saraf yang menuju ke ventral dan melingkari pharynx.
Saraf ini disebut comissura circum pharyngeale, yang berhubungan dengan berkas
saraf ventralis (Kastawi, 2001).

Cacing tanah merupakan hewan hemafrodit, mereka melakukan pembuahan


secara silang. Sel sperma yang dipertukarkan disimpan dalam klitelum untuk
kemudian diselubungi mukus (lendir) mebentuk kokon. Kokon dilepas dalam
tanah dan berkembang menjadi embrio yang siap menjadi individu baru.
Perkembangan vegetatifnya dengan cara fragmentasi tubuh yang diikuti dengan
regenerasi. Cacing-cacing yang termasuk dalam filum ini, hidup didalam tanah
yang lembab, dalam laut, dan dalam air. Pada umumnya annelida hidup bebas,
beberapa juga termasuk parasit. Disamping tubuhnya bersegmen, juga tertutupi
oleh kutikula yang merupakan hasil sekresi dari epidemis dan sudah ada rongga
tubuh. Simetri bilateral berbentuk seperti gelang. Memiliki ronnga badan
tripblastik. Ruas tubuhnya segmen disebut sistem pencernaan lengkap atau
sempurna. Annelida yang hidup ditanah berperan penting dalam memperbaiki
struktur tanah untuk pertanian dan mengembalikan mineral yang penting untuk
menjaga kesuburan tanah. Bersifat metameri (antara segmen yang satu dengan
segmen yang lainnya sama baik bentuk luar maupun alat-alat tubuhnya. Memiliki
tiga penyusun tubuh yaitu endoderma, mesoderma, dan ektoderma (Unaya, 2012).
BAB III

METODE PRAKTIKUM

3.1 Waktu dan Tempat

Praktikum ini dilaksanakan pada hari Sabtu, 08 Mei 2021 pada pukul 13.00
WITA sampai dengan selasai, secara daring dengan menggunakan platform
Zoom Meeting.

3.2 Alat dan Bahan

Alat yang digunakan pada praktikum antara lain buku gambar, alat tulis dan
kamera handphone. Bahan yang digunakan pada praktikum kali ini adalah
ANNELLIDA (Polypheretima sp.)

3.3 Prosedur Kerja

Prosedur kerja yang dilakukan pada praktikum ini yaitu, disiapkan terlebih
dahulu cacing tanah (Polypheretima sp.) kemudian diamati bagian luar atau
morfolginya yang terdiri dari prostomium, chaetae, clitelium, female pores
dan male pores. Kemudian dilanjutkan dengan pengamatan anatomi cacing
tanah (Polypheretima sp.), yaitu melakukan pembedahan kemudia diamati
bagian-bagian anatomi dari sistem pencernaan, sistem sirkulasi, sistem saraf
dan sistem reproduksi.
BAB IV

HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengamatan

No Gambar Keterangan
1
2
3
4

4.2 Pembahasan
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

annelida merupakan hewan yang struktur tubuhnya paling sederhana. Filum


annelida terdiri dari cacing berbuku-buku seperti cacing tanah. Perkembangan
buku-buku badan ini memungkinkan adanya pembentukan fungsi yang
berbeda dalam ruas badan (segmentasi) yang berbeda

Annelida berasal dari kata Annulus cincin dan sebutan itu cocok dengan
bentuk tubuh yang beruas (bersegmen) dan memanjang. Annelida adalah
hewan yang memiliki tubuh paling sederhana bila dibandingkan dengan
Plathihelminthes dan Nemathelminthes

Annelida memiliki ciri-ciri tubuh bateral simetsi, memiliki tiga lapisan sel
(triploblastik), tubuhnya bulat memanjang biasanya dengan segmen yang jelas
baik eksternal internal, disebagian spesies memiliki setae berupa rambut, dan
setiap ruasnya memiliki banyak setea dan ada annelida yang memiliki tentakel
dan para podia dibagian kepala.

5.2 Saran

Praktikum kali ini sudah berjalan baik, walaupun dilakukan dalam kedua cara
yaitu online dan offline tapi tidak meyurutkan semangat teman-teman
praktikan dan asisten.
DAFTAR PUSTAKA

Campbell, N.A. (2003). Biologi Edisi Kelima Jilid II. Jakarta : Erlangga

Hanafiah, Kemas Ali. (2010). Biologi Tanah Ekologi. Jakarta : Rajawali Pres.

Kastawi, Yusuf. (2001). Zoologi Invertebrata. Malang : Jicaimstep.

Susanti, Baiq Hana dan Noor, Meiry Fadhilah. (2010). Pengantar Zoologi
Vertebrata. Jakarta : Lembaga Penelitian UIN Jakarta

Radiopoetro. (1996). Zoologi . Jakarta : Erlangga:

Rohmimohtarto, Kasijan. (2007). Biologi Laut Ilmu Pengetahuan tentang Biota


Laut. Jakarta : Erlangga.

Unaya, wandi. Annelida (2012). Zoologi Dasar. Surabaya : Jaya


Lembar Asistensi

Nama : Muh Ihsan Apriansyah


Stambuk : G40120013
Kelompok : II (Dua)
Asisten : Sumirta

No. Hari/Tanggal Asistensi Paraf

Anda mungkin juga menyukai