Anda di halaman 1dari 17

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pernahkah kamu bayangkan betapa luas alam semesta tempat kita tinggal? Mungkin
kamu memang belum banyak tahu tentang hal itu. Kalaupun pernah, kamu tentu masih sangat
sulit membayangkan betapa besar ukuran alam semesta ini. Akan kami terangkan seberapa
besar alam semesta ini dengan menggunakan suatu contoh. Seberapa jauhkah jarak yang dapat
kamu bayangkan? Jarak antara batas kota tempat kamu tinggal mungkin tampak begitu besar
bagimu. Anggap saja kamu sedang melintasi seluruh jalan-jalan di kotamu, dari timur ke barat,
dan kamu akan terkagum-kagum oleh keluasannya. Mungkin diantara kalian ada yang pernah
bepergian ke kota lain yang jauh jaraknya. Tapi, camkan satu hal! Meskipun kamu pergi
mengelilingi dunia, tetap saja masih sulit untuk membantumu membayangkan betapa luas alam
semesta ini. Karena ukuran bumi hanyalah sebesar debu jika dibandingkan dengan ukuran alam
semesta yang teramat sangat luas ini.

Mungkin kamu terkejut, tapi memang itu kenyataannya; planet bumi hanyalah sebutir
debu jika dibandingkan dengan luas seluruh alam semesta.

B. Rumusan Masalah

Untuk memfokuskan makalah ini penulis dapat merumuskan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana terbentuknya alam semesta ?

2. Menjelaskan tentang tata surya!

3. Menjelaskan bumi sebagai planet!

4. Struktur bumi

5. Pembentukan benua dan samudra

C. Tujuan Penulisan

Penulis makalah ini memilih beberapa tujuan antara lain adalah :


1. Untuk mengetahui/memahami terciptanya alam semesta serta terjadinya kehidupan di
muka bumi.

2. Agar kita bisa mengambil hikmah dari apa terjadi bebera tahun silam berkaitan dengan
terciptanya alam semesta ini.

BAB 2

PEMBAHASAN

A. Terbentuknya Alam Semesta

1. Teori Ledakan Besar (Big-Bang Theory)

Teori Big Bang yaitu teori yang bisa diterima secara ilmiah sekarang untuk
menjelaskan asal mula terbentuknya alam semesta (universe).Teori ini berbunyi:

“ Alam semesta diciptakan kira-kira 15.000.000.000 (lima belas trilyun)


tahun yang lalu,kejadiannya berawal dari meledaknya atom prima atau atom awal
(Primeval Atom). Ledakan itu sangat besar dan dasyat yang menyebabkan
berhamburannya seluruh isi (Materi dan energi)atom prima itu ke segala arah.”
Dengan dasar teori Big Bang itu, para ahli sekarang berhasil mereka ulang
pembentukan alam semesta dari waktu ke waktu, dimulai dari pristiwa Big Bang
bahkan saat ini mereka dapat memperkirakan bagaimana bentuk alam semesta ini
beberapa abad nanti, contohnya jika Galaksi Bimasakti (Milkyway) tempat kita
berpijak dan galaksi tetangga yang paling dekat yaitu Galaksi Andromeda akan saling
bergerak mendekat dan suatu saat mereka akan bertabrakan.

2. Proses Terbentuknya Alam Semesta

Setelah terjadinya ledakan (big Bang), terjadilah semacam bencana alam


semesta (cosmic cataclysm). Alam semesta dipenuhi oleh bola-bola api yang sangat
panas dan padat. Dari bola-bola api inilah kemudian terbentuk partikel-partikel dasar
dan muatan-muatan energi, dari muatan-muatan energi ini kemudian terbentuk daya-
daya kekuatan di alam semesta. Daya kekuatan alam yang diperkirakan pertama kali
terbentuk adalah daya gravitasi, kemudian daya nuklir serta daya electromagnetis.
Partikel-partikel dasar yaitu elektron, photon, neutron dan lain-lain saling
bertubrukan untuk kemudian membentuk proton dan neutron. Selama masa ini
sebagian besar energi masih berbentuk radiasi (percikan-percikan cahaya dari bola-
bola api).
Alam semesta terus mengembang dan perlahan-lahan mulai mendingin. Pada
tahap ini, inti atom hidrogen, helium dan litium mulai membentuk. Tahap selanjutnya
alam semesta mulai memasuki tahap suhu yang cukup dingin sehingga partikel-
partikel elektron yang bermuatan negatif dapat berkait dan menyatu dengan inti-inti
atom hidrogen dan helium yang bermuatan positif untuk kemudian membentuk atom-
atom yang netral.
Karena alam semesta terus membesar, kepadatannya otomatis semakin
berkurang dan suhunya juga semakin mendingin.
Proses pengembangan alam semesta terus berlanjut dengan tingkat kecepatan
yang tinggi. Daya gravitasi mulai mempengaruhi tingkat kepadatan gas-gas yang
terbentuk akibat Big Bang, sehingga menciptakan gumpalan-gumpalan awan gas.
Saat gumpalan-gumpalan ini semakin memadat, inti gumpalan gas tersebut juga
bertambah padat berlipat-lipat dengan suhu yang juga terus meningkat panas sampai
akhirnya menyala sebagai bentuk awal sebuah bintang. Saat semua kantong-kantong
gas mengalami proses serupa maka kelompok bintang-bintang muda ini membentuk
menjadi sebuah gugusan bintang (galaksi). Seluruh proses di atas, dari Big Bang
hingga terbentuknya planet, bintang serta galaksi berlangsung dalam kurun waktu
milyaran tahun.Seperti halnya proses pembentukan bintang-bintang yang lain, bintang
kita, yang kita kenal dengan nama Matahati (sun) juga terbentuk dari gumpalan atau
kantong awan gas. Gumpalan awan gas yang berbentuk piringan yang sangat luas ini
beterbangan berputar-putar. Bagian tengahnya mulai padat dan memanas untuk
kemudian menyala menjadi bintang sementara materi sisa disekelilingnya saling
bertumbukan, menyatu dan menggumpal membentuk planet-planet, bulan-bulan dan
asteroid. Bumi yang merupakan bagian kecil dari material yang menggumpal ini
menjadi planet ke tiga. Dengan suhunya yang relatif lebih dingin, memungkinkan
terbentuknya atmosfer pendukung kehidupan.

3. Pendukung Teori Big Bang


Teori Big Bang ini diajukan oleh Georges Lemaitre pada tahun 1927, dia
adalah seorang pendeta sekaligus ahli matematika dari Belgia.
Bertahun-tahun kemudian, Edwin Hubble menetapkan teori bahwa : Galaksi-
galaksi di alam semesta ini semuanya bergerak menjauhi pusat alam semesta dengan
kecepatan yang sangat tinggi atau dapat dikatakan bahwa alam semesta ini
mengembang kesegala arah. Apa yang dikemukakan Hubble ini menguatkan teori Big
Bang-nya Lemaitre.
Teori Big Bang juga memprediksikan bahwa ledakan Big Bang telah
meninggalkan seberkas cahaya radiasi ("background" radiation) dan pada tahun 1964,
Arno Penzias dan Robert Wilson berhasil menemukan radiasi pertama ini, persis
seperti yang diprediksikan dalam teori Big Bang.

4. Terbentuknya Materi Padat

Setelah big bang sampai 300.000 tahun kemudian, bentuk materi masih berupa
gas. Dari gumpalan-gumpalan gas ini selanjutnya bintang-bintang berukuran sangat
besar mulai terbentuk tetapi hanya berusia pendek karena kemudian meledak
(supernova). Setelah meledak gas-gasnya menggumpal lagi, menjadi padat, kemudian
menyala dan terbentuk bintang-bintang lagi yang berukuran lebih kecil,
meledak kembali, demikian terus menerus untuk beberapa kali sampai
akhirnya terbentuk materi-materi berat di inti bintang-bintang yang meledak. Materi-
materi padat inilah yang kemudian membentuk benda-benda di alam semesta seperti
yang sekarang ini seperti planet-planet dll bahkan unsur-unsur pembentuk tubuh kita
sebagian besar dari materi-materi berat ini.
Jadi, materi-materi padat dibentuk di dalam inti bintang melalui proses fusi
nuklir (peleburan / penyatuan materi nuklir) dan dimulai dari materi-materi ringan
seperti hidrogen dan helium. Sementara materi-materi yang lebih berat seperti karbon,
oksigen, nitrogen hingga besi dibentuk di dalam inti bintang karena memang suhu dan
tekanannya lebih memungkinkan. Materi-materi ini terlempar ke luar angkasa saat
bintang-bintang tersebut meledak.
B. Tata Surya

Tata surya adalah susunan benda-benda langit yang berputar mengelilingi matahari sebagai
pusatnya. Benda-benda langit tersebut terdiri dari 8 planet dengan orbit berbentuk elips,
satelit alami, komet, asteroid, dan meteroid. Planet-planet tersebut senantiasa bergerak
memutari matahari dikarenakan adanya pengaruh dari gaya gravitasi matahari. Jika diamati
dari ruang angkasa, maka bumi terlihat seperti sebuah bola kecil yang bergerak mengelilingi
sebuah bintang yaitu matahari. Selain bumi, ada juga planet-planet lain yang bergerak
mengelilingi matahari. Tidak hanya planet saja yang memutari matahari, tetapi ada juga
benda-banda langit lainnya yang melakukan hal yang sama. Objek langit tersebut adalah
satelit alami, asteroid, meteor, dan komet.

Semua benda-benda astronomi tersebut tersusun menjadi satu kesatuan dan membuat sebuah
sistem yang sangat teratur. Sehingga antara planet satu dengan planet yang lain tidak
mengalami tabrakan. Sebuah sistem sempurna yang disebut sebagai tata surya. Berikut adalah
penjelasan mengenai berbagai benda langit yang menjadi anggota tata surya.

1. Bintang di Tata Surya

Bintang merupakan salah satu anggota tata surya yang memiliki sifat istimewa karena bisa
memancarkan cahaya sendiri. Di dalam sistem tata surya terdapat banyak sekali bintang yang
tidak dapat dihitung jumlahnya. Salah satu bintang yang paling kita rasakan pengaruhnya
adalah matahari.

Matahari merupakan bintang yang sangat bermanfaat bagi keberlangsungan kehidupan di


bumi. Matahari berguna sebagai sumber cahaya dan sumber panas yang berguna bagi seluruh
makhluk hidup. Cahaya matahari dimanfaatkan oleh tumbuhan untuk proses fotosintesis.
Sedangkan panas dari matahari berguna untuk menghangatkan permukaan bumi.

Matahari memiliki massa yang paling besar dibanding bintang-bintang lain yang terdapat
dalam sistem tata surya kita. Karena massanya yang inilah, gaya gravitasi matahari mampu
membuat planet-planet dan benda-banda langit lainnya beredar pada lintasan tertentu.
Peredaran objek-objek langit itu, terjadi pada garis edar berbentuk elips dengan matahari
sebagai pusatnya.

2. Planet-planet

Sifat planet berbeda dengan bintang. Planet merupakan benda langit yang tidak memancarkan
cahaya sendiri, tetapi hanya merefleksikan cahaya matahari. Menurut International
Astronomical Audit (IAU), planet adalah benda langit yang mempunyai orbit mengelilingi
matahari.

Planet-planet di tata surya juga memiliki massa dan gravitasi yang cukup sehingga bisa
membentuk struktur bulat, dan memiliki lintasan orbit yang bersih (tidak memiliki benda
langit lainnya di dalam orbitnya).

Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Yupiter, Saturunus, Uranus, dan Neptunus adalah nama-
nama planet yang ada di tata surya. Nama-nama planet itu juga telah diurutkan berdasarkan
jaraknya dari matahari mulai dari yang paling dekat hingga yang paling jauh.

Dulu Pluto sempat dimasukkan sebagai salah satu anggota planet dalam sistem tata surya.
Namun, sekarang pluto sudah tidak dianggap lagi sebagai sebuah planet karena lintasan
orbitnya tidak bersih dari benda langit lainnya. Dimana hal ini bertentangan dengan definisi
planet yang di sampaikan oleh IAU. Sehingga disepakati bahwa Pluto bukanlah sebuah planet
lagi.

Dikarenakan garis edar planet yang berbentuk elips, jarak antara matahari dengan planet
menjadi berubah-ubah. Posisi planet pada saat tertentu berada pada jarak terdekat
(perihelium) dan pada saat yang lain berada pada jarak terjauh (aphelium).

Pengelompokan Planet-planet

Para ilmuwan membagi 8 planet di tata surya menjadi beberapa kelompok berdasarkan
berbagai faktor yang dimiliki oleh setiap planet. Berikut 3 susunan atau urutan planet yang
dibuat oleh para ahli astronomi.

1. Pertama, pengelompokan berdasarkan posisi planet yang dilihat dari orbit bumi dapat dibagi
menjadi planet inferior dan planet luar superior. Planet inferior adalah planet yang terletak
di dalam orbit bumi, yaitu Merkurius dan Venus. Sedangkan, planet superior adalah planet
yang berada di luar orbit bumi, yaitu planet Mars, Yupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus.
2. Kedua, pengelompokan berdasarkan material penyusunnya yang dapat dibagi menjadi 2,
yaitu planet terrestial dan planet jovian. Planet terrestial adalah planet dengan ukuran yang
relatif kecil, berbatu, dan memiliki atmosfer yang tipis. Planet yang tergabung adalah
Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars. Sedangkan, sisanya termasuk planet jovian. Yaitu planet
dengan permukaan yang tersusun dari gas, cairan, es tebal, dan ukurannya relatif besar.
3. Ketiga, pengelompokan berdasarkan letaknya yang dilihat dari orbit asteroid. Planet dapat
dibagi menjadi palnet luar dan planet dalam. Planet dalam adalah planet yang berada
didalam orbit asteroid, yaitu Merkurius, Venus, Bumi dan Mars. Sedangkan sisanya termasuk
planet luar.
3. Satelit di Tata Surya

Satelit merupakan anggota tata surya yang selalu mengitari planet. Semua satelit akan
bergerak mengelilingi matahari bersama dengan planet yang diputarinya. Selain melakukan
itu, satelit juga berputar pada porosnya dan memutari planet yang diiringinya.

Satelit di tata surya dapat dibagi menjadi 2 jenis berdasarkan keberadaannya yaitu satelit
alami dan satelit buatan. Satelit alami merupakan satelit yang diciptakan oleh Tuhan dan bisa
bergerak dengan sendirinya tanpa bantuan tangan manusia.

a. Satelit Alami

Seperti yang dijelaskan sebelumnya, satelit alami merupakan benda langit yang bergerak
mengelilingi sebuah planet. Hampir semua planet di tata surya memiliki satelit alami. Hanya
Venus dan Merkurius sajalah planet yang tidak mempunyai satelit alami. Berikut daftar
nama-nama satelit alami setiap planet di tata surya.

No. Planet Nama Satelit Total Satelit

1. Merkurius –

2. Venus –

3. Bumi Bulan 1

4. Mars Phobos dan Demos 2

5. Yupiter Metis, Andrastea, Almathea, Thebe, Io, Europa, 16


Ganymede, Calistio, Leda, Himalia, Lysithea, Elara,
Aananke, Carme, Pasiphea, Sinope, dan 3 lagi belum
ada namanya.

6. Saturnus Atlas, 1980 S27, 1980 S26, Euphemetheus, Janus, 21


Mimas, Coorbital, Encelandus, Tethys, Telesto, Calypso,
Dione, Dione coorbital, 1980 S5, 1980 S6, Rhea, Titan,
Hyperion, Lapetus, Phoebe.

7. Uranus Ariel, Umbriel, Titania, Oberon, Miranda, Puck, 15


Cordelia, Ophelia, Bianca, Cresida, Desemona, Juliet,
Portia, Rosalin, Belinda.

8. Neptunus Triton, Nereid, Naiad, Thalasa, Despina, Galatea, 8


Larissa, Proteus.
b. Satelit Buatan

Satelit buatan merupakan satelit yang dibuat oleh manusia dan semua gerakannya telah diatur
oleh manusia. Sehingga bisa bergerak di tata surya sesuai dengan tujuan pembuatannya.

Sebagian besar satelit buatan dibuat dengan tujuan penelitian dan untuk mengamati objek-
objek langit yang ada di ruang angkasa. Salah satu satelit yang ibuat manusia adalah satelit
palapa yang merupakan satelit komunikasi domestik Indonesia. Berikut penjelasan mengenai
beberapa jenis satelit buatan beserta fungsinya.

1. Satelit komunikasi yang berfungsi sebagai stasiun pemancar ruang angkasa. Sebagai contoh
adalah Echostar 3 yang beroperasi di Amerika dan satelit Palapa yang ada di Indonesia.
2. Satelit cuaca yang berfungsi untuk memonitor cuaca pada permukaan bumi. Sebagai contoh
adalah satelit TIROS yang dioperasikan oleh NOAA.
3. Satelit pencitraan Sumber Daya Alam yang berfungsi untuk memetakan permukaan bumi.
Sebagai contoh adalah LANDSAT dan Vanguard milik Amerika.
4. Satelit global positioning System (GPS) yang berfungsi untuk menentukan posisi garis bujur,
garis lintang, dan ketinggian suatu tempat di permukaan bumi secara akurat.
5. Satelit penelitian yang diluncurkan dan berada pada orbit yang sesuai dengan objek
penelitiannya. Sebagai contoh adalah satelit SOHO yang diluncurkan untuk meneliti
matahari.

4. Asteroid di Tata Surya

Asteroid adalah benda astronomi yang berbentuk pecahan kecil dan beredar pada lintasan
yang terletak di antara orbit planet Mars dan Yupiter. Proses terbentuknya asteroid terjadi
secara bersamaan dengan proses terbentuknya planet yang sesuai dengan susunannya.

5. Komet (Bintang Berekor)

Komet adalah benda langit yang berukuran kecil. Material penyusun komet terdiri dari
sejumlah partikel-partikel bebatuan, kristal, es, dan gas. Komet biasanya sering terlihat
seperti sebuah benda langit yang bercahaya dan berbentuk memanjang menyerupai ekor.
Olah karena itu orang-orang sering menyebutnya sebagai bintang berekor.

Tubuh komet terdiri dari 3 bagian yaitu bagian inti, koma, dan ekor. Inti komet terbuat atas
kristal es dan gas yang membeku dengan diameter kira-kira sebesar 10 km. Bagian koma
komet memiliki diameter yang panjangnya dapat mencapai 100.000 km, ukurannya jauh
lebih besar dibanding intinya.

Bagian ekor merupakan bagian terbesar yang bisa mencapai panjang 100 juta km dan
tersusun atas gas hasil penguapan kristal es pada bagian intinya. Ekor komet selalu
menghadap ke arah yang berlawanan dengan arah matahari. Dikarenakan partikel-partikelnya
terdorong oleh radiasi matahari.

Komet yang memiliki lintasan paling pendek adalah komet Enche. Panjang lintasannya hanya
3,3 km, sehingga komet ini sering berada di dekat matahari. Periode kemunculan komet
sangatlah bervariasi. Komet yang paling terkenal adalah komet Halley yang muncul setiap 76
tahun sekali. Terakhir kali kemunculannya adalah pada tahun 1986.
Komet yang memiliki periode kemunculan paling lama adalah komet Kohoutek. Komet ini
pertama kali muncul pada tahun 1974 dan ditemukan oleh seorang ahli astronomo dari Ceko
bernama Lubos Kohoutek. Diperkirakan komet ini sebelumnya tampak pada 150.000 tahun
yang lalu dan kemunculan berikutnya sekitar 75.000 tahun lagi.

6. Meteor atau Meteorid

Meteor adalah benda langit yang bergerak cepat dan memiliki lintasan yang tidak teratur. Jika
Anda pernah mendengar istilah bintang jatuh, itu merupakan sebuah meteor yang bisa dilihat
oleh manusia. Peristiwa sebenarnya yang terjadi saat seseorang melihat bintang jatuh adalah
meteor yang bergerak bebas di tata surya tertarik oleh gaya gravitasi Bumi.

Saat jatuh menuju permukaan bumi meteor bergesekan dengan atmosfer bumi dan
memancarkan cahaya. Karena gesekan tersebut, suhu meteor semakin naik dan terbakar
sampai akhirnya menguap. Saat meteor terbakar dan memancarkan cahaya, pada saat itulah
manusia bisa melihatnya secara langsung.

Pemandangan ini kemudian lenyap saat meteor itu menguap. Secara umum, meteor yang
memasuki atmosfer bumi akan terbakar dan menguap. Namun, ada juga meteor yang berhasil
bertahan sehingga masuk ke dalam atmosfer dan mencapai permukaan bumi sebelum habis
terbakar. Benda inilah dikenal dengan nama meteorid.
D. Struktur Bumi

1. Bagian-bagian bumi

Ada juga ahli mengidentifikasi struktur bumi berdasarkan klasifikasi struktur dan unsur
kimianya. Latar belakang klasifikasi yakni berdasarkan ketika planet bumi telah terbentuk
dari massa gas, maka akan lambat laun mengalami sebuah proses pendinginan. sehingga
bagian terluar planet bumi berubah menjadi keras, sedangkan bagian dalam bumi masih tetap
dimana itu merupakan massa zat yang panas dalam keadaan lunak.

Pada saat proses pendinginan berlangsung dalam waktu yang menghabiskan jutaan tahun,
maka zat-zat pembentuk bumi yang terdiri dari berbagai jenis sifat kimia dan fisikanya telah
sempat memisahkan diri berdasarkan dengan perbedaan sifat-sifat tersebut. Dari hasil-hasil
penelitian terhadap bagian fisik bumi menunjukkan bahwa batuan-batuan pembentuk sistem
tata surya  pada bagian planet bumi dimulai dari bagian kerak bumi sampai inti bumi dengan
komposisi kandungan mineral dan unsur kimia yang berbeda-beda.

Secara struktur, Berikut adalah penjelasan mengenai struktur bumi :

1. Kerak bumi (crush)

Kerak bumi atau Crush merupakan kulit bumi bagian luar (permukaan bumi). Tebal lapisan
kerak bumi mencapai 70 km dan merupakan lapisan batuan yang terdiri dari batu-batuan dan
masam. Lapisan menjadi tempat tinggal bagi seluruh makhluk hidup. Suhu di bagian bawah
kerak bumi mencapai 1.100 derajat Celcius. Lapisan kerak bumi dan bagian di bawahnya
hingga kedalamn 100 km dinamakan litosfer. Kerak dean mantel dibatasi oleh Mohorovivic
Discontinuity. Susunan kerak bumi yaitu terdiri dari feldsfar dan mineral silikat. Lapisan
bagian atas kerak bumi yang berada di daerah daratan, biasanya dilapisi oleh tanah. Tanah,
yang terdiri atas kandingan partikel batuan yang telah ditimpa cuaca, dan juga
mengandung banyak zat organik yang berasal dari pembusukan makhluk hidup pada
zaman purba.Tanah bisa mendukung kehidupan tanaman di bumi dan juga binatang
karena makanan hewan, baik langsung maupun tidak berasal dari tanaman.

2. Selimut atau selubung bumi (mantle)

Lapisan ini juga disebut juga astenosfer. Selimut atau selubung merupakan lapisan yang
terletak di bawah lapisan kerak bumi. Tebal selimut bumi mencapai 2.900 km dan merupakan
lapisan batuan padat. Selimut bumi terdiri dari campuran berbagai bahan yang memiliki baik
cair,padat dan gas dengan suhu yang tinggi. Suhu di bagian bawah selimut bumi mencapai
3.000 derajat celcius. Mantel atau selimut bumi ini yang membungkus inti bumi. adapun
komposisinya kaya dengan magnesium. Mantel bumi terdiri atas dua yaitu mantel atas yang
memiliki sifat plastis hingga semiplastis dengan kedalaman sampai 400 km sedangkan mantel
bagian bawah memiliki sifat padat dengan kedalaman hingga 2.900 km.

3. Inti bumi (core)

Inti bumi yang terdiri dari material cair, dengan penyusun utama logam besi (90 %),nikel (8
%), dan lain-lain yang terdapat pada kedalaman 2900-5200 km. Lapisan ini dibedakan
menjadi dua yaitu lapisan inti luar (outer core) dan lapisan inti dalam (innner core). Lapisan
inti luar tebalnya sekitar 2.000 km dan terdiri atas besi cair yang suhunya mencapai 2.200
derajat Celcius. Adapun inti bagian dalam merupakan pusat bumi berbentuk bola dengan
diameter sekitar 2.700 km. Inti dalam ini terdiri dari nikel dan besi yang suhunya mencapai
4.500 derajat Celcius. Pada penelitian geofisikia,inti bumi memiliki material dengan berat
jenis yang sama dengan berat jenis meteorit logam yang terdiri atas material besi dan nikel.
Sehingga para ahli percaya inti bumi tersusun dari beberapa senyawa besi dan nikel.
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa karakteristik lapisan bumi paling
dalam (inti) memiliki sifat pejal atau keras yang diselubungi lapisan cair relatif kental,
sedangkan pada bagian luar atau atasnya berupa litosfer yang pejal dan keras pula.

Berdasarkan susunan kimianya,bumi dapat dibagi menjadi empat bagian,yakni bagian padat
(lithosfer) yang terdiri dari tanah dan batuan,bagian cair (hidrosfer) yang terdiri dari berbagai
bentuk ekosistem perairan seperti laut,danau,dan sungai dan bagian udara (atmosfer) yang
menyelimuti seluruh permukaan bumi serta bagian yang ditempati oleh berbagai jenis
organisme (biosfer). Keempat komponen tersebut berinteraksi secara aktif satu sama
lain,misalnya dalam siklus biogekimia dari berbagai unsur kimia yang ada di bumi,proses
transfer panas dan perpindahan materi padat. Dari empat macam susunan kimia yang terdapat
pada bumi yang bisa dijelaskan yakni dua yaitu:

 Atmosfer – Atmosfer adalah lapisan udara yang menyelimuti bumi secara


menyeluruh dengan ketebalan lebih dari 650 km. Gerakan udara dalam atmosfer
terjadi terutama karena adanya pengaruh pemanasan sinar matahari serta perputaran
bumi. Fungsi atmosfer adalah pada perputaran bumi ini akan mengakibatkan
bergeraknya massa udara, sehingga terjadilah perbedaan tekanan udara di berbagai
tempat di dalam atmosfer yang dapat menimbulkan arus angin. Pada lapisan atmosfer
terdapat kandungan berbagai jenis gas. Berdasarkan volumenya,jenis gas yang paling
banyak terkandung berturut-turut adalah nitrogen (N2) sebanyak 78,08 %,oksigen
(O2) sebanyak 20,95%,argon sebanyak 0,93 %,serta karbon dioksida (CO2) sebanyak
0,03%. Berbagai jenis gas lainnya juga terkandung dalam atmosfer,tetapi dalam
konsentrasi yang jauh lebih rendah,misalnya neon (Ne),helium (He),kripton
(Kr),hidrogen (H2),xenon (Xe),ozon (O3), metan dan uap air
 Hidrosfer – Hidrosfer merupakan wilayah perairan yang mengelilingi bumi. hidrosfer
meliputi samudra, laut, danau, air, tanah,mata air, hujan, dan air yang berada di
atmosfer. Sekitar tiga perempat dari permukaan bumi ditutupi oleh air. Air di bumi
bersirkulasi dalam lingkaran hidrologi, dimana air jatuh sebagai hujan dan mengalir
ke samudra-samudra sebagai sungai dan menguap kembali ke atmosfer.

Air di alam terbagi menjadi tiga,sebagai berikut

 Air di permukaan bumi, meliputi laut, sungai, danau, rawa,salju, es dan glester
 Air di udara, meliputi uap air, kabut,dan berbagai macam awan
 Air di dalam tanah, meliputi air tanah,air kapiler,geiser dan artois

Jumlah air di bumi tidak bertambah dan tidak berkurang, namun wujud dan tempatnya sering
mengalami perubahan. Perubahan wujud air (padat,cair,dan gas) membentuk suatu siklus atau
daur yang disebut siklus/daur hidrologi. Siklus hidrologi adalah proses perputaran air, seperti
proses terjadinya hujan dari air menguap menjadi awan, dan apabila sudah mencapai titik
jenuh awan tersebut akan jatuh dalam bentuk air hujan begitu seterusnya. Dalam siklus
hidrologi air mengalami perubahan bentuk.

 Litosfer – yaitu lapisan yang terletak di atas lapisan pengantara, dengan ketebalan
1200 km, berat jenisnya rata-rata 2,8 gr/cm3. Suhu di bagian kerak bumi mencapai
sekitar 1.050º C. Litosfer biasa juga disebut sebagai lapisan batuan pembentuk kulit
bumi atau crust .

Litosfer berasal dari dua kata yaitu katalithos yangberarti batu dan katasfhere/sphaira dengan
arti bulatan atau lapisan. Dengan demikian Litosfer dapat dimaknai sebagai suatu
lapisan batuan pembentuk kulit bumi. Dalam kata lain, litosfer merupakan bagian
lapisan bumi paling atas dengan ketebalan lebih kurang 70 km yang tersusun dari batuan
penyusun kulit bumi.

Kulit bumi atau litosfer terdiri atas :

 Lapisan sial (si – silica – al – aluminium) – Yaitu lapisan kulit bumi yang tersusun
atas logam silisium dan aluminium,senyawanya dalam bentuk SiO2 dan Al2o3.
Dalam lapisan ini anatra lain terdapat batuan sedimen, granit, andesit, jenis batuan
metamorf dan batuan lain di daratan benua. Lapisan sial disebut juga lapisan kerak
yang bersifat padat dan kaku dengan ketebalan rata-rata kurang lebih 35 km.
 Kerak benua – Merupakan benda padat yang terdiri dari betuan beku granit ada
bagian tasnya dan batuan beku basalt ada bagian bawahnya. Kerak ini yang
menempati sebagai benua. Kerak benua terdiri kandungan mineral berupa Si,Al.
Adapun ketebalannya sekitar 30-80 km (Condie,1982) dan rata-rata 35 km sedangkan
berat jenisnya yaitu sekitar 2,85 mg/cc. Biasanya kerak benua disebut juga lapisan
granitis karena terdiri dari susunan batuan yang berkomposisi batuan granit.
 Kerak samudera – Merupakan benda padat yang terdiri dari endapan di laut ada
bagian atas, kemudian di bawahnya batuan-batuan vulkanik dan yang paling bawah
tersusun dari batuan beku gabro dan peridotit. Kerak ini yang menempati samudra.
Kerak samudra terdiri atas mineral yakni Si,Fe,Mg. Ketebalan kerak samudra sekitar
5-15 km (Condie,1982). Berat jenisnya rata-rata sebanyak 3 mg/cc. Nama lain dari
kerak samudra yaitu lapisan basaltis karena penyusunnya berupa batuan yang
berkomposisi basalt.

Perbedaan dari kedua kerak ini bukan hanya dari ketebalan dan berat jenisnya namun juga
terdapat perbedaan umur. Batuan kerak benua telah diketahui sekitar 200 juta tahun yang
lalu. Umur inilah yang muda dibanding dengan kerak benua karena kerak benua telah
ditemukan pada 3800 juta tahun yang lalu. Lapisan sima, yaitu lapisan kulit bumi yang
disusun oleh logam-logam silisium dan megnesium dalam bentuk senyawa siO2 dan Mgo.
Lapisan ini mempunyai berat jenis lebih besar daripada lapisan sial karena mengandung besi
dan magnesium,yaitu mineral ferromagnesium dan batuan basalt. Lapisan sima merupakan
bahan yang bersifat elastis dan mempunyai ketebalan rata-rata 65 km.

Kulit bumi memiliki lapisan batuan dengan ketebalan 4-80 km. Adapun batuan kulit bumi
adalah:

1. Batuan beku – Batuan jenis ini ialah batuan yang terbentuk karena magma pijar yang
mendingin menjadi padat. Berdasarkan tempat pendinginannyaada tiga macam batuan beku.

 Batuan tubir/batu beku dalam. Batuan ini terbentuk jauh di dalam kulit bumi dan
hanya terdiri atas kristal saja. Karena pendinginannya lambat sekali maka kristalnya
besar-besar, misalnya granit.
 Batuan leleran/batu beku luar, Batuan ini membeku di luar kulit bumi sehingga
temperatur turun cepat sekali. Zat-zat dari magma hanya dapat membentuk kristal-
kristal kecil, dan sebagian ada yang sama sekali tidak dapat menjadi kristal. Itu
sebabnya batuan leleran ada yang terdiri atas kristal-kristal besar, kristal-kristal kecil
dan bahan amorf, misalnya liparit. Ada yang hanya terdiri atas bahan amorf, misalnya
batu apung.
 Batuan korok/batu beku gang. Batuan ini terbentuk di dalam korok-korok atau gang-
gang. Karena tempatnya dekat permukaan, pendinginannya lebih cepat.Itu sebabnya
batuan ini terdiri atas kristal besar, kristal kecil, dan bahkan ada yang tidak
mengkristal. Misalnya bahan amorf dan granit fosfir.

Bila batuan beku lapuk maka bagian-bagiannya yang lepas mudah diangkut oleh air, angin,
atau es, dan diendapkan di tempat lain.Batuan yang mengendap ini disebut batuan sedimen.
Batuan ini mula-mula lunak, tetapi lama-kelamaan menjadi keras karena proses pembatuan.

Dilihat dari perantara atau mediumnya, batuan sedimen dapat dibagi menjadi tiga golongan
sebagai berikut:

 Batuan sedimen aeris atau aeolis .Pengangkut batuan ini adalah angin. Contohnya
tanah los, tanah tuf, dan tanah pasir di gurun.
 Batuan sedimen glasial, Pengangkut batuan ini adalah es. Contohnya moraine.
 Batuan sedimen aquatis (aqua = air). Batuan ini terdiri dari:
 Breksi, yakni batuan sedimen yang terdiri atas batu-batu yang bersudut tajam yang
sudah direkat satu sama lain.
 Konglomerat, yakni batuan sedimen yang terdiri atas batu-batuyang bulat-bulat yang
sudah direkat satu sama lain
 Batu pasir, yakni batuan sedimen yang terdiri atas kristal-kristal.

Pengendapan pada batuan sedimen

 Batuan sedimen lakustre, yakni batuan sedimen yang diendapkan di danau. Contoh :


turf danau dan tanah liat danau.
 Batuan sedimen kontinental, yakni batuan sedimen yang diendapkan di laut. Contoh :
tanah los dan tanah gurun pasir.
 Batuan sedimen marine, yaitu batuan sedimen yang diendapkan di laut. Contoh:
lumpur biru di pantai, endapan radiolaria di laut dalam, dan lumpur merah.

2. Batuan metamorf – Batuan ini merupakan batuan yang mengalami perubahan yang
dahsyat. Asalnya dapat dari batuan beku atau batuan sedimen.Perubahan itu dapat terjadi
karena bermacam-macam sebab sebagai berikut:

 Karena suhu tinggi – Suhu tinggi berasal dari magma, sebab batuan itu berdekatan
dengan dapur magma sehingga metamorfosa ini disebut metamorfosa kontak. Contoh:
marmer dari batu kapur dan antrasit dari batu bara.
 Karena tekanan tinggi – Tekanan tinggi dapat berasal dari adanya endapan-endapan
yang tebal sekali di atasnya. Contoh: batu pasir dari pasir.

 Karena tekanan dan suhu tinggi – Tekanan dan suhu tinggi kalau ada pelipatan dan
geseran waktu terjadi pembentukan pegunungan, metamorfosa seperti ini disebut
metamorfosa dinamo.Contoh: batu asbak, schist, dan shale

3. Mesosfer atau mantel bumi –  Di bawah kerak bumi terdapat lapisan mantel bumi.
Mantel ini merupakan lapisan batuan setebal sekitar 2.900 km. Suhu di bagian bawah lapisan
mantel mencapai 3.700º C, tetapi batuan tetap padat karena berada di bawah tekanan tinggi.

4. Barisfer – Yaitu lapisan inti bumi berupa bahan padat yang tersusun dari lapisan ini
(niccolum =nikel dan ferrum= besi). Jari-jari +- 3.470 km dan batas luarnya ada kurang lebih
2.900 km di bawah permukaan bumi. Inti bumi terdiri atas dua lapisan, yaitu inti dalam dan
inti luar.1) Inti luar tebalnya ± 2.000 km terdiri atas besi cair, suhunya mencapai 2.200ºC.2)
Inti dalam terdapat di pusat bumi, merupakan sebuah bolaberdiameter 2.740 km. Bola ini
terdiri atas besi dan nikel padat.Suhu di pusatnya menjadi ± 4.500ºC.

5.  Lapisan pengantara – Yaitu lapisan yang terdapat di atas lapisan nife setebal 1.700 km.
Berat jenisnya rata-rata 5 gr/cm3. Lapisan pengantara, disebut juga asthenosfer (mantle),
merupakan bahan cair bersuhu tinggi dan berpijar.

Benua adalah hamparan daratan yang sangat luas yang pada bagian tengahnya bersifat
kering karena tidak mendapat pengaruh dan angin laut yang basah dan lembab. Benua
dibatasi (dikelilingi oleh samudra). Sedangkan pulau adalah daratan yang relativ sempit dan
dikelilingi oleh laut.
Pengertian samudra adalah hamparan air asin yang mengelilingi daratan atau benua.
Hamparan air asin yang relatif sempit disebut laut.

SEJARAH PROSES TERBENTUKNYA BENUA DAN SAMUDRA


Proses Terbentuknya Benua dan Samudra antara lain sebagai berikut.... 

Benua dan samudra terbentuk melalui proses yang sangat panjang. Dahulu bentuk
benua dan samudra tidak seperti sekarang ini. Setelah melalui proses yang panjang maka
terbentuklah benua seperti pada saat in Bagaimanakah benua dan samudra terbentuk? Ada
seorang ilmuwan asal Jerman yang bernama Alfred Wagener yang mengemukakan teori
tentang pembentukan benua. Menurut Alfred Wagener, sebelum zaman Carbon (+ - 300 juta
tahun yang lalu), semua benua yang ada sekarang ini tergabung menjadi satu yang disebut
Benua Pangea. Benua Pangea kemudian terpecah menjadi dua benua, yaitu Benua Laurasia
(di bagian utara) dan Benua Gondwana (di bagian selatan). Proses pecahnya benua Pangea
ini terjadi sekitar 135 juta tahun lalu. Selanjutnya Benua Laurasia bagian barat bergerak ke
utara menjauhi benua Gondwana yang akhirnya membentuk benua Benua Amerika Utara.
Sedangkan Benua Gondwana di selatan terpecah menjadi beberapa benua, yaitu sebagai
berikut.

1) Bagian barat bergeser tents ke arah barat menjadi Benua Amerika Selatan.
2) Bagian timur bergerak ke timur menjadi Benua Afrika.
3) Bagian yang lebih kecil di bagian timur terus bergerak ke arah timur laut dan menjadi
India.
4) Satu bagian lagi terpecah menjadi dua, yaitu bagian timur terus begerak kearah timur laut,
dan pecahan bagian barat terus bergerak ke arah selatan.

Perkembangan selanjutnya, Amerika Utara bergabung menjadi satu dengan Amerika Selatan,
Eurasia menjadi Benua Eropa dan Benua Asia. Bagian paling selatan yang bergerak ke
selatan menjadi benua Antartika dan bagian dan bagian selatan yang bergerak ke timur laut
menjadi Benua Australia.

Teori Wagener disebut juga Teori Pergeseran Benua. Teori ini didasarkan pada fakta-fakta
sebagai berikut.
a. Lekukan atau bentuk pantai di Afrika Timur, Amerika Utara, dan Amerika Selatan dengan
pantai barat Eropa dan Afrika hampir sama.
b. Daratan Tanah Hijau (Greenland) menjauh dan Eropa sejauh +- 36 centimeter setiap
tahun.
c. Tanah di Amerika Selatan, Afrika, India, Australia dan Antartika menunjukkan persamaan
sifat.
d. Pulau Madagaskar dalam gerakannya ke arah barat terhambat oleh Afrika.

Posisi Benua dan Samudra

Dengan cara membaca peta dunia atau globe, kalian dapat menjelajahi benua. Pada peta
dunia kalian akan melihat simbol warna seperti warna hijau, cokiat, kuning, putih dan biru.
Benua-benua yang ada di dunia terdiri atas 6 benua dengan 1 benua tidak dthuni secara
permanen. Benua-benua tersebut mempunyai luas yang berbeda.

Tabel Luas Benua 


Advertisement
No Benua Luas Km2
1. Afrika 30.295.000
2. Eropa 27.273.272
3. Australia 7.683.300
4. Antartika 13.200.000
5. Asia 44.180.000
6. Amerika 42.887.680
 

Benua yang tidak dihuni adalah Benua Antartika karena daerahnya terlalu dingin dan selalu
bersaiju. Benua mi hanya digunakan oleh para peneliti. Benua-benua ini dipisahkan oleh
massa air yang luas, tetapi ada beberapa benua yang pemisahannya sebagai berikut.
a. Benua Asia dan Eropa bersatu, sehingga batas benua tersebut adalah pegunungan Ural,
Laut Kaspia, dan Laut Hitam.
b. Benua Asia dan Afrika bersatu sehingga batas benua tersebut adalah terusan Suez dan laut
merah. Terusan Suez adalah terusan yang digali untuk memperpendek jarak dan
menghubungkan Laut Mediterranean dan Laut Merah.

Bagaimanakah Samudranya?
      Lapisan air ini dapat mengisi cekungan di daratan maupun di lekukan yang besar di
permukaan bumi. Lapisan air yang menyelimuti lekukan-lekukan permukaan bumi tersebut
membentuk massa air luas yang dikenal dengan samudra atau lautan dan massa air yang
sempit disebut dengan laut. Rasa air asin disebabkan oleh air hujan yang mengalir di daratan
membawa unsur kimia terutama NaC1 (Natrium Kiorida) ke laut. Di laut terjadi arus dan
gelombang, sehingga Na Cl diaduk oleh arus laut dan gelombang dan terjadi reaksi, sehingga
rasa air laut menjadi asin. Jadi perbedaan antara perarian laut dan perairan daratan adalah rasa
asin.

Jumlah air laut jauh lebih banyak dari pada air daratan. Luas samudra mencapai
71% dari seluruh air di permukaan bumi, sedangkan luas daratan hanya 29%. 

Massa air hanya menutupi permukaan bumi sebesar dalam bentuk samudra, laut, selat
dan teluk. Bentuk massa air ini disebut denan perairan laut. Perairan laut yag besar yang
dikenal dengan samudra tersebar pada 4 samudra antara lain
1. Samudra Pasifik 
2. Samudra Artik 
3. Samudra Atlantik 
4. Samudra Hindia  

 Tabel : Luas Samudra di Permukaan Bumi 

No Benua Luas Km2


.
1. Hindia termasuk laut disekitarnya 74.900.000
2. Artik termasuk laut disekitarnya 13.100.000
3. Atlantik termasuk laut disekitarnya 93.400.000
4. Pasifik termasuk laut disekitarnya 179.700.000

Anda mungkin juga menyukai