A. DESAIN JASA
Desain layanan adalah kegiatan perencanaan dan pengorganisasian orang,
infrastruktur, komunikasi dan komponen material layanan dalam rangka
meningkatkan kualitas dan interaksi antara penyedia layanan dan pelanggan.
B. EKONOMI JASA
Jasa merupakan kekuatan dominan di dalam masyarakat. Di beberapa maju,
penyedia jasa merupakan sektor yang paling cepat berkembang dari ekonomi
global dan hampir 20% dari perdagangan global. Di Amerika Serikat, jasa terdiri
dari 80% angkatan kerja, 94% dari pertumbuhan , dan 81% dari PDB. Dampak
dari jasa pendukung keberhasilan produk, telah merubah perusahaan produksi
menjadi penyedia layanan. Jasa dan pengelolaan sumber daya yang sesuai telah
menciptakan kebutuhan penting bagi studi, analisis, dan desain sistem jasa.
C. KARAKTERISTIK JASA
Jasa adalah suatu tindakan, perbuatan, penampilan atau hubungan yang
menghasilkan waktu, tempat, bentuk atau utilitas psikologis bagi pelanggan.
Setiap penjualan barang biasanya disertakan dengan fasilitas layanan dan dalam
layanan service biasanya juga menjual barang.
Terdapat 8 karakteristik yang membedakan usaha jasa dengan usaha
manufaktur yaitu:
1. Jasa itu tidak berwujud
Mengukur layanan jasa tidak bisa dilihat dengan mata, namun cara mengukur
layanan jasa bisa dirasakan melalui pengalaman. Oleh karena itu pengalaman yang
dirasakan oleh setiap pelanggan akan berbeda-beda. Dengan memulai riset dari
mengumpulkan apa yang dibutuhkan, dirasakan, dipikirkan oleh orang-orang
dapat mempermudah seorang manajer untuk memenuhi kepuasan para
pelanggannya. Karena konsumen memiliki berbagai ekspektasi yang berbeda
pada setiap jenis pelayanan jasa.
Contohnya: pelanggan lebih menyukai berbelanja di supermarket daripada
toko kelontong, karena di supermarket lebih mudah mencari barang dan
pelanggan bisa mendapatkan informasi dari karyawan supermarket tentang
suatu produk.
2. Output jasa adalah variabel
Hal yang terpenting dalam mendesain suatu usaha jasa adalah kestabilan
dan konsisten dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan. Contohnya :
dalam setiap gerai MCd selalu sama mulai dari standar makanan hingga
pelayanan.
3. Jasa memiliki kontak dengan pelanggan yang lebih intens
Usaha jasa memfasilitasi antara konsumen dengan penyedia jasa. Oleh
karena itu “mempertemukan” adalah salah satu bagian positif dari desain
layanan. Hal ini melibatkan penyedia jasa untuk memberikan kemampuan dan
otoritas yang diperlukan untuk menyelesaiakan kebutuhan pelanggannya.
Kontak langsung dengan pelanggan dapat memberikan feedback bagi
penyedialayanan untuk menghasilkan ide-ide pelayanan baru dan
memperbaiki layanan yang ada.
4. Layanan tidak tahan lama
Karena jasa tidak dapat diinventarisir, waktu dan lokasi dalam pelayanan
itu penting. Desain layanan harus mendefinisikan dimana dan kapan layanan
tersebut harus diberikan.
5. Layanan dan pelayanan tidak dapat dipisahkan
Desain layanan dan proses desain harus terjadi secara bersamaan. Selain
memutuskan apa, di mana, dan kapan, layanan desain juga spesifik yaitu
bagaimana layanan harus disediakan. Partisipasi pelanggan dalam proses
pengambilan keputusan, yang mana tugas harus dilakukan di hadapan
pelanggan dan harus dilakukan dari pandangan pelanggan.
6. Jasa cenderung terdesentralisasi dan tersebar secara geografis
Banyak karyawan yang membuat keputusan sendiri, meskipun bisa
membuat masalah, desain layanan yang cermat akan membantu karyawan
berhasil menangani secara kontingensi.
7. Jasa lebih sering digunakan daripada produk, jadi jasa lebih banyak
kesempatan untuk berhasil atau gagal dengan pelanggan
Jasa dihadapkan oleh banyaknya momen dengan pelanggan. Karena
layanan lebih sering digunakan daripada produk barang, oleh karena itu lebih
banyak peluang untuk berhasil atau gagal dengan pelanggan. Lingkungan
layanan lebih mudah menyesuaikan diri terhadap perbaikan berkelanjutan
daripada lingkungan manufaktur. Desain layanan yang cermat dan merevisi
layanan supaya lebih baik dapat menjadi pengalaman yang positif.
8. Jasa Mudah Ditiru
Layanan jasa lebih mudah ditiru daripada produk. Pesaing dapat menyalin
layanan baru atau yang ditingkatkan dengan cepat. Ide-ide baru selalu
dibutuhkan agar tetap berada di pasar. Akibatnya, perkenalan layanan baru
dan perbaikan layanan terjadi bahkan lebih cepat dari pengenalan produk
baru.
1. Service Blueprinting
Service blueprinting merupakan proses perencanaan yang mana merekam
alur selama proses penyampaian jasa berlangsung mulai dari awal hingga
akhir secara grafis. Fungsi dari adanya blueprinting ini adalah agar
penyampaian service kepada pelanggan menjadi lebih terukur dan terstruktur.
Langkah- langkah untuk membangun service blueprint yaitu :
1. Identifikasi jasa apa yang akan dirancang.
2. Identifikasi siapa pelanggan dan bagaimana mereka tersegmen.
3. Petakan proses pelayanan dari kacamata pelanggan
4. Petakan proses apa yang dilakukan oleh lini depan dan lini belakang kita
5. Hubungkan aktivitas kontak dengan fungsi pendukung yang dibutuhkan
6. Tambahkan bukti fisik pada setiap titik kontak.
Gambar diatas menunjukkan layanan cetak biru diperluas dari operasi coffee
shop. Beberapa baris telah ditambahkan ke diagram.
1. Garis pengaruh menunjukkan kegiatan yang dirancang untuk
memengaruhi pelanggan untuk memasuki fasilitas pelayanan.
2. Garis interaksi di mana pelanggan berinteraksi dengan penyedia layanan
dan pelanggan lainnya.
3. Garis visibilitas memisahkan kegiatan front office (atau di atas panggung)
dari kegiatan back office (atau di belakang panggung)
4. Garis dukungan adalah di mana penyedia layanan berinteraksi dengan
personil dukungan di belakang panggung untuk menyelesaikan tugas-
tugas mereka.
Perpindahan berbagai garis pada layanan blueprint memungkinkan perancang
untuk bereksperimen dengan memperluas atau mengurangi kegiatan di
masing-masing wilayah.
3. Servicescapes
3. Tanda, Simbol, dan Benda: seleksi, orientasi, lokasi, dan ukuran objek.
3. Service Times
Service times atau waktu pelayanan adalah waktu yang dibutuhkan
untuk melayani pelanggan dan paling sering dideskripsikan dengan distribusi
eksponen negatif. Walaupun distribusi probabilitas ini untuk waktu pelayanan,
pelayanan harus digambarkan sebagai suatu tingkat yang sesuai dengan arrival
rate. Rata-rata tingkat pelayanan, atau berapa banyak pelanggan yang bisa
dilayani dalam suatu periode waktu ditunjukkan dengan µ.
H. KARAKTERISTIK OPERASI
Karakteristik operasi sistem antrian dinotasikan sebagai berikut:
Notasi Karakteristik Operasi
L Rata-rata jumlah pelanggan dalam sistem (sedang menunggu
dan sedang dilayani)
Lq Rata-rata jumlah pelanggan dalam antrian
W Rata-rata waktu yang digunakan pelanggan dalam sistem
(sedang menunggu dan sedang dilayani)
Wq Rata-rata waktu yang digunakan pelanggan untuk mengantri