Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH TENTANG KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN

TEORI
DOSEN PENGAMPU : Irwandi, M.Farm

Disusun Oleh :

Maria Ikawati Nantu Rattagi

14820119024

Semester : V (Lima)

PRODI FARMASI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI ( FST )

UNIVERSITAS PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SORONG

TAHUN 2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
rahmat dan karunia-Nya maka saya dapat menyelesaikan Makalah Filsafat Ilmu
dan Metodologi Penelitian tentang “ KAJIAN PUSTAKA dan LANDASAN
TEORI ” ini dengan tepat waktu.

Terimakasih saya sampaikan kepada Dosen Pembina mata kuliah ini


Bapak Irwandi, M.Farm yang telah membimbing dan memberikan tugas ini
kepada saya. Dan terimakasih juga kepada pihak-pihak yang telah turut serta
membantu dalam penyusunan makalah ini sehingga makalah ini dapat
terselesaikan.

Saya selaku penyusun menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih


jauh dari kategori sempurna sehingga saya sangat mengharapkan kritik dan saran
yang membangun dari semua pihak agar kedepannya lebih baik lagi. Dengan
adanya makalah ini, saya berharap banyak yang bisa diambil dan dipelajari dari
makalah , sehingga dapat bermanfaat bagi semua yang telah membacanya.

Sorong, 29 November 2021


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................. i

DAFTAR ISI............................................................................... ii

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang......................................................................... 1

B. Rumusan Masalah.................................................................... 2

C. Tujuan ...................................................................................... 2

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Kajian Pustaka ………........................................... 3

B. Fungsi dam Tujuan Kajian Pustaka ......................................... 3

C. Pentingnya Kajian Pustaka ……………………………........... 5

D. Sumber dalam Penyusunan Kajian Pustaka………….............. 6

E. Langkah-Langkah Penyusunan Kajian Pustaka ……..…......... 7

F. Pengertian Landasan Teori ………………………………...… 8

G. Bentuk Landasan Teori ……………………………………… 8

H. Fungsi dan Tujuan Landasan Teori ………………………… 10

I. Cara Penulisan Landasan Teori ……………………………… 11

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................. 13

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................iii


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam sebuah penelitian ilmiah, dibutuhkan adanya suatu kajian pustaka


(literature review). Sebuah kajian pustaka dianggap penting karena digunakan
sebagai landasan dalam penyusunan laporan penelitian dan merupakan
langkah pencegahan terhadap adanya duplikasi dari sebuah penelitian.

Kajian pustaka (literature review) juga dianggap penting karena kajian


pustaka menjadi landasan mengenai alasan peneliti memutuskan untuk
memilih tema maupun judul tertentu. Kajian pustaka juga hanya dapat
dianggap sebagai pondasi lingkup pekerjaan yang akan dilaporkan. Secara
umum, kajian pustaka terdiri dari bagian-bagian yang menguraikan tentang
teori, temuan serta bahan yang berguna bagi penelitian yang kemudian
menjadi dasar penelitian yang dilakukan.

Ketika memenuhi syarat seperti bersifat relevan, mutakhir, dan dapat


menjadi landasan teori atas pemecahan permasalahan yang sedang diteliti,
maka suatu kajian pustaka dinyatakan baik. Landasan teori ini kemudian dapat
membantu peneliti untuk bisa memahami lebih dalam mengenai topik
penelitian sesuai dengan kerangka berpikir ilmiah yang baik dan benar. Ketika
mereview sebuah literatur perlu adanya proses menganalisis, mensintesis,
membuat ringkasan, membandingkan antara hasil-hasil penelitian, serta
membuat kajian pustaka yang kemudian dapat membantu seorang peneliti
untuk bisa menemukan tujuan dan menguraikan proses terjadinya penelitan
tersebut.

Landasan teori sejatinya menjadi bagian dari penelitian yang memuat


teori-teori dan hasil-hasil penelitian yang berasal dari studi kepustakaan yang
memiliki fungsi sebagai kerangka teori untuk menyelesaikan pekerjaan
penelitian. Landasan teori juga sering disebut kerangka teori. Dimana untuk
kerangka teori terdiri dari konsep beserta definisi dan referensi untuk literatur
ilmiah yang relevan, teori yang digunakan untuk studi atau penelitian.
Kerangka teoritis harus menunjukkan pemahaman tentang teori dan konsep
yang relevan dengan topik penelitian kita dan yang berhubungan dengan
bidang pengetahuan yang lebih luas yang sedang dipertimbangkan.

Jadi dapat disimpulkan bahwa kajian pustakan dan landasan teori memiliki
peranan penting dalam penyusunan penelitian, makalah, skripsi maupun
lainnya.
B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan Kajian Pustaka ?


2. Apa sajakah fungsi dan tujuan dari Kajian Pustaka ?
3. Apakah Kajian Pustaka sangat penting ?
4. Apa saja sumber dalam menyusun Kajian Pustaka ?
5. Bagaimana langkah-langkah dalam penyusunan Kajian Pustaka ?
6. Apa itu Landasan Teori ?
7. Apa saja bentuk Landasan Teori ?
8. Apa fungsi dan tujuan dari Landasan Teori ?
9. Bagaimana cara menuliskan Landasan Teori ?

C. Tujuan

Tujuan dari tugas ini yaitu untuk mengetahui dan memahami tentang
pengertian serta apa saja hal yang terkandung dalam Kajian Pustaka dan
Landasan Teori sebagai kerangka dari penulisan karya tulis ilmiah, penelitian,
skripsi, makalah dan lainnya.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Kajian Pustaka

Kajian pustaka biasanya didefinisikan sebagai bahan bacaan yang


berhubungan dengan topik dalam penelitian. Dikutip dari Sitti Astika Yusuf,
Randolf (2009) menyebutkan bahwa “As an information analysis and synthesis,
focusing on findings and not simply bibliographic citations, summarizing the
substance of the literature and drawing conclusions from it.”. Kajian pustaka ialah
gabungan antara hasil analisa dan sintesa infromasi yang berpusat pada temuan,
meringkasnya kemudian menarik kesimpulan.

Untuk bisa mendapatkan teori, peneliti harus melakukan kajian pustaka.


Peneliti harus bisa menemukan pustaka yang relevan dan menyusunnya dengan
baik untuk kepentingan penelitian. Peneliti harus bisa memilah informasi yang
sesuai dengan topik penelitian. Berikut adalah pengertian kajian pustaka menurut
beberapa orang yang ada di bidangnya, antara lain:

1. Chamidy mengemukakan pendapatnya yang menjelaskan bahwa kajian


pustaka merupakan proses yang dilakukan guna menemukan teori baru dan
biasanya dilakukan oleh para peneliti.

2. Triyono menjelaskan bahwa kajian pustaka yang berisi kajian literatur


dapat memicu timbulnya gagasan penyusun kerangka pemecahan masalah.

3. Sedangkan, Punaji mendefikinisikan kajian pustaka sebagai deskripsi


mengenai literatur tertentu yang biasanya ditemukan di buku ilmiah serta
artikel jurnal. Umumnya berisi tinjauan tentang topik penelitian, teori
pendukung, permasalahan serta metode dan metodologi yang sesuai.

Secara umum, kajian pustaka diartikan sebagai ringkasan dan teori yang
didapatkan melalui bacaan yang relevan.

B. Fungsi dan Tujuan dari Kajian Pustaka

Leedy berpendapat bahwa kajian pustaka mempunyai banyak fungsi dan


tujuan, yaitu:

1. Membantu peneliti untuk mengetahui adanya penelitian terdahulu yang


serupa termasuk simpulan apakah penelitian yang dilakukan sebelumnya
berhasil menjawab permasalahan yang ada.
2. Peneliti dapat mengetahui metode dan teknik jenis apa yang digunakan
dalam penelitian terdahulu.

3. Informasi mengenai data yang mungkin belum diketahui sebelumnya.

4. Membantu untuk menemukan peneliti dengan karya yang relevan


dengan topik penelitian.

5. Peneliti akan lebih mengetahui dimana kedudukan penelitiannya kelak


dalam sejarah perkembangan.

6. Menemukan ide dan pendekatan lain yang mungkin belum pernah


terfikirkan oleh peneliti.

7. Validasi atas keaslian sebuah penelitian.

8. Meningkatkan rasa percaya diri pada peneliti karena mereka akan


berpikir bahwa ada pihak lain sebelum mereka yang juga telah berhasil
menjalankan penelitian serupa.

Tujuan utama dari kajian pustaka adalah menemukan penelitian terdahulu


yang memiliki hubungan erat dengan topik penelitian. Sedangkan, tujuan
utama dari adanya studi literatur adalah mencari tahu lebih dalam mengenai
variabel penelitian, mengklasifikasikan antara hal yang perlu dan tidak untuk
dilakukan, melakukan sintesa dan mendapatkan sudut pandang baru serta
menemukan korelasi antar variabel. Kajian pustaka memiliki tujuan utama
yaitu:

1. Memberikan informasi tentang hasil penelitian yang berhubungan


dengan penelitian yang tengah dijalankan

2. Menemukan hubungan antara penelitian yang sedang dilakukan dengan


literatur yang tersedia

3. Mengisi celah kosong yang ada di penelitian terdahulu.

Ibnu S. dkk., menjelaskan bahwa dalam penelitian kuantitatif, kajian


pustaka bertujuan untuk:

1. Menemukan informasi yang berkaitan dengan masalah penelitian

2. Mencari tahu lebih jelas mengenai segala hal yang berhubungan dengan
penelitian

3. Mengulas teori yang berhubungan untuk kemudian dijadikan landasan


4. Mengkaji lebih dalam mengenai penelitian terdahulu dan
mengklasifikasikan bagianbagiannya

5. Mencegah terjadinya duplikasi dengan penelitian terdahulu.

Dari penejelasan tersebut dapat dipahami mengenai fungsi vital dari kajian
pustaka yakni merupakan salah satu media yang membantu peneliti untuk bisa
memecahkan persoalan. Selain itu, kajian pustaka memiliki tujuan utama untuk
mengetahui apa saja yang telah dilakukan oleh orang terdahulu untuk mengatasi
topik permasalahan ini. Selain bertujuan untuk mencegah terjadinya duplikasi
karya tulis, kajian pustaka juga untuk memperluas pemahaman mengenai topik
bahasan berdasarkan kerangka logis. Dengan mengulas kembali penelitian
terdahulu, peneliti mampu memberikan alasan yang kuat untuk hipotesis dan juga
memperkokoh urgensi adanya penelitian terkait.

C. Pentingnya Kajian Pustaka

Ada beberapa alasan dalam menemukan hasil yang relevan dengan variabel dalam
penelitian, yaitu:

1. Sebagai perkiraan akan keberhasilan suatu penelitian. Misalnya saja seorang


peneliti ingin melihat keefektifan program konseling untuk bisa meningkatkan
harga diri. Dengan membaca penelitian terdahulu, peneliti dapat menilai apakah
penelitian mereka akan efektif kelak. Jika pada penelitian terdahulu tidak
ditemukan korelasi antara dua hal tersebut, maka penelitian baru yang akan
dilakukan pun kelak menghasilkan hasil serupa. Artinya, para peneliti harus
cermat dan mengganti topik penelitian mereka.

2. Hubungan antara peneliti dan database ilmu pengetahuan khususnya mengenai


topik yang dikaji.

3. Penelitian akan memiliki kegunaan lebih ketika penelitian tersebut relevan


dengan penelitian terdahulu. Contoh kasus yang dapat diambil adalah ketika
peneliti pertama mendefinisikan kata “prestasi akademik” sebagai representasi
jumlah murid yang menguasai ilmu di sekolah. Di sisi lain, peneliti kedua
mendefinisikannya dengan tingkat kepintaran seorang murid. Hal ini nantinya
dapat membawa pengaruh buruk bagi kajian psikologi pendidikan. Penelitian
yang didasarkan pada definisi kedua menggangap bahwa prestasi di bidang
akademik akan bergerak naik seiring bertambahnya umur.

4. Untuk memperkokoh alasan mengenai pentingnya pelaksanaan penelitan


tersebut. Penelitian akan dianggap kurang bermanfaat ketika penelitian tersebut
bersifat langka. Penelitian akan lebih bermanfaat ketika dapat memberikan
informasi terkait topik permasalahan.

5. Peneliti dapat mengembangkan pemahamannya terhadap setiap variabel.


Kualitas suatu penelitian dapat ditingkatkan dengan mengembangkan pemahaman
peneliti terhadap variabel utama.

6. Agar peneliti menjadi lebih tahu bagaimana suatu variabel harus


diperhitungkan. Melalui penelitian terdahulu, peneliti akan mendapatkan
instrumen yang telah divalidasi. Selain itu, peneliti juga bisa memahami
bagaimana suatu variabel diperhitungkan keberadaannya yang kemudian dapat
membantu pengembangan instrumen.

7. Bagian penting dari suatu kajian pustaka adalah menulis laporan penelitian

8. Peneliti akan terbantu untuk menulis bagian-bagian lain dari laporan penelitian.

9. Adanya tips yang dapat membantu pengembangan penelitian.

D. Sumber dalam Menyusun Kajian Pustaka

Kegiatan mengumpulkan berbagai data dari segala sumber merupakan


definisi utama dari kajian pustaka. Namun, sumber bacaan haruslah sesuai dengan
beberapa syarat seperti relevan, lengkap, dan mutakhir (kecuali penelitian sejarah
yang menggunakan bacaan lama sebagai sumber utama). Relevan artinya ada
kesinambungan antara variabel penelitian dengan teori yang dibahas. Lengkap
menandakan jumlah total sumber bacaan. Mutakhir berhubungan dengan waktu
terbit sumber yang dijadikan acuan. Sugiyono berpendapat bahwa sumber-sumber
kajian pustaka dapat dibedakan menjadi tiga berdasarkan isi bacaannya, yaitu:

1. Primer. Biasanya berupa deskripsi langsung dari saksi mata kejadian. Sumber
primer umumnya berbentuk karya orisinal yang ditulis oleh orang pelaku. Ibnu
mengatakan bahwa contoh dari sumber primer adalah buku harian, hasil
wawancara, tesis/disertasi,dan laporan penelitian. Sedangkan, dua tokoh lainnya
yang bernama Howard dan Sharp mengemukakan pendapat berbeda. Menurut
mereka contoh dari sumber iniadalah publikasi dari pemerintah, artikel jurnal,
laporan, dan katalog.

2. Sekunder. Biasanya ditulis oleh pengarang yang tidak mengalami peristiwa


tersebut secara langsung. Howard dan Sharp mengatakan bahwa contoh sumber
sekunder adalah review dari jurnal, buku teks, dan indeks publikasi. Sedangkan,
menurut Ibnu contoh dari sumber sekunder yakni kamus, ensiklopedia, textbooks,
dan buku pegangan.
3. Tersier. Sumber jenis ini umunya digunakan sebagai petunjuk untuk
melakukan penelusuran lebih lanjut. Ibnu, dkk menjelaskan bahwa sumber tersier
berupa abstrak, indeks, dan bibliografi. Sedangkan, Howard dan Sharp
berpendapat bahwa handbooks, bibliografi dan ensiklopedia adalah bagian dari
sumber tersier.

Nazir menjelaskan lebih lanjut mengenai sumber kajian pustaka.


Menurutnya, beberapa sumber yang dapat menjamin kerelevanan teori-teori
tersebut yakni (1) Buku Teks, (2) Jurnal, (3) Periodical (majalah terbitan berkala),
(4) Yearbook, (5) Buletin, (6) Circular, (7) Leaflet, (8) Annual Review, (9) Off
Print, (10) Reprint, (11) Recent Advance, (12) Bibliografi, (13) Handbook, (14)
Manual, (15) Skripsi Tesis dan Disertasi.

E. Langkah-Langkah Penyusunan Kajian Pustaka

Langkah efektif untuk menyusun kajian pustaka berupa penelusuran informasi


yang bersifat umum sebelum menilik informasi khusus.

Langkah-langkah yang dapat dilakukan yakni:

1. Formulasi permasalahan. Topik permasalahan akan dijelaskan secara lengkap,


tepat, dan akurat oleh penulis.

2. Mencari literatur. Gambaran mengenai topik penelitian didapatkan dari literatur


yang relevan. Nantinya, hal tersebut akan berguna jika didukung oleh
pengetahuan yang cukup mengenai topik kajian karena sumber-sumber tersebut
akan menjelaskan mengenai penelitian terdahulu secara menyeluruh.

3. Mengevaluasi data. Penulis harus pandai memilah informasi yang dibutuhkan


dan tidak. Data-data tersebut dapat berupa data kualitatif, kuantitatif, ataupun
gabungan dari keduanya.

4. Melakukan analisis dan interpretasi. Melakukan diskusi kemudian


meringkasnya dengan pengemasan semenarik mungkin. Berikut merupakan tata
cara untuk menyusun kajian pustaka berdasarkan Ary dan Creswell dalam
Prastowo:

1. Melakukan identifikasi kata kunci untuk mempermudah pencarian data lain


yang dibutuhkan.

2. Melakukan pengamatan terhadap abstrak hasil penelitian terdahulu

3. Menciptakan peta literatur yang berisi urutan dan keterkaitan topik penelitian
yang kemudian dipakai sebagai alat untuk membuat catatan hasil bacaan
4. Menjadikan peta literatur sebagai referensi ringkasan literatur secara lengkap

5. Menyusun kajian pustaka secara tematis sesuai dengan teori dan konsep penting
yang relevan dengan topik dan variabel penelitian.

6. Lalu, mengemukakan pandangan umum mengenai topik penelitian sesuai


literatur yang tersedia, dan menjelaskan orisinalitas serta keunggulan topik
penelitian yang akan dilakukan dibanding dengan literatur terdahulu.

Beberapa langkah tersebut dapat digunakan untuk menyusun bermacam-macam


metode penelitian. Selain itu, rumusan masalah dan langkah penelitian menjadi
lebih terarah karena ruang lingkup penelitian menjadi lebih sempit.

F. Pengertian Landasan Teori

Landasan teori merupakan sebuah konsep dengan pernyataan yang tertata


rapi dan sistematis memiliki variabel dalam penelitian karena landasan teori
menjadi landasan yang kuat dalam penelitian yang akan dilakukan.

Pengertian lainnya yaitu landasan teori adalah seperangkat definisi,


konsep, dan proposisi yang telah disusun rapi dan sistematis tentang variabel-
variabel dalam sebuah penelitian sehingga landasan teori akan menjadi dasar yang
kuat dalam sebuah penelitian yang akan dilakukan.

G. Bentuk Landasan Teori

Ada berbagai macam bentuk landasan teori yang digunakan dalam penelitian,
yaitu :

1. Teori dalam Penelitian Kuantitatif

Sebelum membahas teori kuantitatif, peneliti perlu memahami variabel-


variabel dan jenis-jenisnya yang akan digunakan dalam membangun teori.
Variabel penelitian merujuk pada karakteristik atau atribut seoarng individu atau
suatu organisasi yang dapat diukur atau diobservasi.

Jenis-jenis variabel yang biasanya digunakan dalam penelitian antara lain


sebagai berikut;

• Variabel bebas atau independen


• Variabel terikat atau dependen
• Variabel intervening atau mediating
• Variabel moderating
• Variabel kontrol
• Variabel counfounding atau spurious.

Teori dalam penelitian kuantitatif (theory in quantitative research) merupakan


seperangkat gagasan konstrak (atau variabel) yang saling berhubungan, yang
berasosiasi dengan proposisi atau hipotesis yang memerinci hubungan
antarvariabel (biasanya dalam konteks magnitude atau direction).

Suatu teori dalam penelitian bisa saja berfungsi sebagai argumentasi,


pembahasan, atau alasan. Teori biasanya membantu menjelaskan (atau
memprediksi) fenoena yang muncul di dunia.

Lebovitz dan Hagedorn (1971) dalam Creswell (2016) menambahkan definsi


teori dengan gagasan tentang theoretical rationale, yang dimaknai sebagai “usaha
mengetahui bagaimana dan menagapa variabel-variabel dan pernyataan-
pernyataan relasional saling berhubungan satu sama lain”.

Dalam proposal penelitian kuantitatif, peneliti dapat menegaskan teorinya


dalam berbagai bentuk:

- Peneliti menegaskan teori dalam bentuk pernyataan hipotesis-hipotesisi


yang saling berhubungan. Misalnya semakion tinggi pangkat seseorang,
semakin kuat sentralitasnya.
- Peneliti menyatakan teori dalm bentuk pernyataan “jika-maka” yang
menunjukkan mengapa seseorang harus berharap variabel bebas dapat
mempengaruhi variabel terikat.
- Peneliti menyajikan teori dalam bentuk visual. Bentuk visual ini penting
untuk menerjemahkan variabel-variabel ke dalam gambar visual.

2. Teori dalam Penelitian Kualitatif

Para peneliti kualitatif menggunakan teori dalam penelitian untuk tujuan-


tujuan yang berbeda:

- Dalam penelitian kualitatif, teori seringkali digunakan sebagai penjelasan


atas perilaku dan sikap tertentu. Teori ini bisa jadi sempurna dengan
adanya variabel, konstrak, dan hipotesis penelitian.
- Para peneliti kualitatif seringkali menggunakan perspektif teoritis sebagai
panduan umum untuk meneliti gender, kelas, dan ras (atau masalah lain
mengenai kelompok marginal).
- Dalam penelitian kualitatif, teori serinkali digunakan sebagai poin akhir
penelitian. Dengan menjadikan teori sebagi poin kahir penelitian, berarti
peneliti menerapkan proses penelitiannya secara induktif yang berlangsung
dari data, lalu ke tema-tema umum, kemudian menuju teori atau model
tertentu.
- Beberpa penelitian kualitatif tidak menggunakan teori yang terlalu
eksplisit. Kasus ini bisa saja terjadi disebabkan 2 hal:1) Karena tidak ada
satu pun penelitian kualitatif yang dilakukan dengan observasi yang
“benar-benar umum” 2) Karena struktur konseptual sebelumnya yang
disusun dari teori dan metode tertentu telah memberikan starting point
bagi keseluruhan observasi (Schwandt, 1993 dalm Creswell, 2016).

3. Teori dalam Penelitian Metode Campuran

Teori dalam penelitian metode campuran dapat diterapkan secara deduktif,


seperti dengan pengujian atau verifikasi teori kuantitatif atau secara induktif,
seperti dengan pemunculan teori atau pola kuantitatif. Selain itu, ada beberapa
cara unik yang memasukkan sebuah teori ke dalam penelitian metode campuran
dimana peneliti mengumpulkan, menganalisis, dan menggabungkan data
kuantitatif dan kualitatif menggunakan rancangan metode campuran yang
berbeda.

Kerangka kerja ini menggunakan 2 bentuk, yang keduanya muncul dalam


literatur metode campuran selama lebih dari 5 sampai dengan 10 tahun
belakangan ini.

• Menggunakan kerangka kerja ilmu social


Teori ilmu sosial dapat menjadi kerangka kerja yang menyeluruh untuk
penelitian metode campuran. Teori ilmu pengetahuan sosial dapat diambil
dari beragam teori yang dijumpai dalm ilmu sosial seperti kepemimpinan,
ekonomi, ilmu politik, pemasaran, perubahan perilaku, adopsi atau difusi
teori-teori ilmu sosial apapun.
• Menggunakan kerangka kerja transformative
Penggunaan dan akseptabilitas teori-teori transformatif dalam penelitian
metode campuran semakin banyak berkembang dalam dekade terakhir ini.

Dorongan ini berasal dari karya Mertens (2003, 2009) dalam Creswell (2016),
yang tidak hanya menyampaikan tujaun utama teori ini tapi juga bagiaman tujuan
ini digunakan menjadi proses penelitian umum dan metode campuran.

H. Fungsi dan Tujuan Landasan Teori

Fungsi dari Landasan Teori yaitu :

• Menyusun dan juga meringkas pengetahuan di bidang tertentu.


• Peristiwa yang terjadi diberikan keterangan sementara.
• Sebagai pengembangan pengetahuan baru dalam tulisan.

Ada beberapa tujuan dari penulisan Landasan Teori, yaitu :

• Pernyataan eksplisit asumsi teoritis memungkinkan pembaca untuk


mengevaluasi penelitian secara kritis.
• Kerangka teoritis menghubungkan peneliti dengan pengetahuan yang ada.
Dipandu oleh teori yang relevan, peneliti memiliki dasar untuk menyusun
hipotesis dan memilih metode penelitian.
• Mengartikulasikan asumsi teoritis dari studi penelitian yang memaksa
peneliti untuk menjawab pertanyaan tentang mengapa dan bagaimana. Ini
memungkinkan peneliti untuk bertransisi secara intelektual dari hanya
menggambarkan suatu fenomena yang telah diamati untuk
menggeneralisasi tentang berbagai aspek dari fenomena itu.
• Memiliki teori membantu peneliti mengidentifikasi batasan generalisasi
tersebut. Kerangka kerja teoritis menetapkan variabel kunci mana yang
memengaruhi fenomena yang diteliti dan menyoroti kebutuhan untuk
memeriksa bagaimana variabel kunci itu mungkin berbeda dan dalam
kondisi apa.
• Berdasarkan sifat aplikatifnya, teori yang baik dalam ilmu-ilmu sosial
bernilai karena justru memenuhi satu tujuan utama: untuk menjelaskan
makna, sifat, dan tantangan yang terkait dengan suatu fenomena, sering
dialami tetapi tidak dijelaskan di dunia tempat kita hidup, sehingga kita
dapat menggunakan pengetahuan dan pemahaman itu untuk bertindak
dengan cara yang lebih terinformasi dan efektif.

I. Cara Penulisan Landasan Teori

Dalam penulisan landasan teori terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan,
yaitu;

- Nama pencetus teori


- Tahun dan tempat pertama kali
- Uraian ilmiah teori
- Relevansi teori tersebut dengan upaya peneliti untuk mencapai tujuan atau
target penelitian

Selain itu, dalam menyusun landasan teori ada beberapa hal yang perlu untuk
diperhatikan oleh seorang peneliti, diantaranya yaitu:
• Dalam menyusun landasan teori sebaiknya menggunakan acuan yang
berkaitan dengan permasalahan yang sedang diteliti dan acuan-acuan yang
berisikan hasil penelitian sebelumnya (bisa disajikan pada Bab II atau
dibuatkan sub bab sendiri).
• Cara penulisan dari subbab-subbab yang lain harus tetap memiliki
hubungan yang jelas serta memperhatikan aturan pada penulisan pustaka.
• Untuk memperoleh hasil penelitian yang baik, studi pustaka perlu
memenuhi prinsip kemutakhiran dan keterkaitan dengan masalah
penelitian.
• Semakin banyaknya sumber bacaan membuat kualitas penelitian semakin
baik, terlebih sumber bacaan yang terdiri atas teks book atau sumber
lainnya misal dari jurnal, koran, artikel dari majalah, internet dan yang
lainnya.
• Pedoman kerangka teori tersebut berlaku untuk jenis penelitian apapun.
• Teori bukanlah sebuah pendapat pribadi (kecuali pendapat itu telah tertulis
dalam buku).
• Untuk penelitian korelasional, pada bagian akhir kerangka teori disajikan
model teori, model konsep (jika diperlukan) dan model hipotesis pada
subbab tersendiri, sedangkan untuk penelitian studi kasus cukup dengan
menyusun model teori dan juga memberikan keterangan.

Apabila menggunakan literatur dengan beberapa edisi, maka yang digunakan


adalah buku yang edisi terbaru, sedangkan apabila referensi sudah tidak
diterbitkan lagi, maka referensi yang digunakan adalah yang terbitan terakhir.

Untuk yang menggunakan jurnal internasional maupun jurnal nasional sebagai


referensi, pembatasan tahun penerbitan tidak berlaku.
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Dari materi yang telah dipaparkan dalam makalah ini dapat disimpulkan
bahwa Kajian pustaka ialah gabungan antara hasil analisa dan sintesa infromasi
yang berpusat pada temuan, meringkasnya kemudian menarik kesimpulan.

Untuk bisa mendapatkan teori, peneliti harus melakukan kajian pustaka.


Peneliti harus bisa menemukan pustaka yang relevan dan menyusunnya dengan
baik untuk kepentingan penelitian.

Sedangkan landasan teori adalah seperangkat definisi, konsep, dan


proposisi yang telah disusun rapi dan sistematis tentang variabel-variabel dalam
sebuah penelitian sehingga landasan teori akan menjadi dasar yang kuat dalam
sebuah penelitian yang akan dilakukan.

Kajian Pustaka dan Landasan Teori memiliki fungsi dan tujuan yang
penting bagi penyusunan karya ilmiah, penelitian, makalah, skripsi dan lainnya.
DAFTAR PUSTAKA

Muannif Ridwan1, Suhar AM2, Bahrul Ulum3, & Fauzi Muhammad4., 2021
Pentingnya Penerapan Literature Review pada Penelitian Ilmiah. Jurnal
Masohi, Volume 2(1), 2021. Halaman 42-5

Anggi Putri Lestari, n.d Tahukah Kamu Apa Itu Kajian Pustaka [Online]

Available at:https://m.mediaindonesia.com/humaniora/435817/tahukah-
kamu-apa-itu-kajian-pustaka

[Accessed Jumat November 2021].

Syafnidawati, Universitas Raharja, n.d Landasan Teori [Online]

Available at : https://raharja.ac.id/2020/10/24/landasan-teori/

[Accessed Jumat November 2021].

Rina Hayati, n.d Landasan Teori [Online]

Available at : https://penelitianilmiah.com/landasan-teori/

[Accessed Jumat November 2021].

Anda mungkin juga menyukai