Anda di halaman 1dari 2

Polemik Harga PCR di Indonesia

Covid-19 telah menyerang Indonesia dan belahan negara lainnya hampir 2 tahun
belakangan ini. Banyak negara berusaha keluar dari pandemi covid-19 ini. Beragam
upaya dilakukan untuk menekan pertumbuhan covid-19. Indonesia sendiri telah
mengalami pasang surut terhadap Virus Corona. Beragam Upaya dilakukan oleh semua
elemen Negara Indonesia yaitu pemerintah dan rakyat Indonesia sendiri. Suksesnya
Indonesia melawan covid-19 tidak lepas dari gencarnya pemerintah mengantisipasi dan
mendeteteksi covid-19. Salah satunya yang gencar dilakukan pemerintah adalah
pelaksanaan tes PCR yang terbukti efektif mendeteksi virus ini. Namun belakangan
muncul polemik terhadap tarif tes ini.

Tarif PCR di Indonesia pernah menyentuh angka 2,5 juta saat awal pandemi
berlangsung. Tarif yang cukup mahal ini membuat beberapa kalangan cukup kesusahan
untuk melakukan tes PCR ini. Kemudian waktu berlalu Tes PCR pernah menyentuh
harga 900 ribu ,400 ribu dan yang terakhir adalah sebesar 275 ribu. Penetapan harga
hasil tes Covid-19 itu diputuskan secara transparan melalui rapat terbatas (ratas)
digelar Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan sejumlah Menteri di Kabinet
Indonesia Maju.

Tarif 275 ribu masih menjadi polemik di kalangan masyarakat Indonesia.


Banyak orang yang masih membandingkan harga PCR di Indonesia dengan di India.
India sendiri menetapkan harga PCR sebesar 96 ribu. Menurut penjelasan pihak
Kemenkes, Siti Nadia Tarmidzi mejelaskan bahwa Indonesia masih terkendala karena ada
bahan baku impor. India dapat menekan biaya tes PCR karena mereka sudah melakukan
produksi penuh sendiri.

Menteri BUMN Indonesia, Erick Thohir berpendapat harga PCR di Indonesia


lebih murah dari negara lain."Kalau dibandingkan banyak negara kita masih
termasuk yang termurah (RT-PCR). Dan ini sesuai audit BPKP, BPKP yang sudah
mendampingi, bukan penentuan harga sendiri," kata Erick, Kamis (18/11/2021).
Erick juga berkata bahwa ada yang sengaja membuat narasi negatif di tengah
penanganan pandemi Covid-19. Pernyataan tersebut menyusul adanya isu bisnis
RT-PCR yang dikaitkan dengan Erick dan Luhut.
Penetapan harga PCR yang terakhir oleh Jokowi menurut Budi Gunadi
selaku menteri kesehatan Indonesia, mengatakan Harga PCR Indonesia yang
menyentuh harga 275-300 ribu menjadikan Indonesia negara 10 % paling bawah
dan paling murah di dunia.Sementara untuk kawasan Asia Tenggara Indonesia
berada di urutan nomor 2 yang paling murah. Laos menduduki peringkat pertama
paling murah di antara negara-negara ASEAN yaitu dengan tarif 69 ribu.

Demi kebaikan Indonesia dan terkendalinya covid-19 pemerintah selaku


stakeholders selalu berupaya medengarkan aspirasi rakyat. Kebijakan penurunan
harga PCR ini dilakukan pemerintah agar semua kalangan di Indonesia dapat
menjangkau tes PCR. Pemerintah senantiasa selalu mengkaji masalah PCR ini.
Diharapkan ke depannya Indonesia dapat menyediakan sendiri alat-alat tes
kesehatan sendiri bukan dari barang impor sehingga dapat menekan harga PCR
agar lebih terjangkau lagi. Jika tarif PCR terjangkau maka akan membantu
pemerintah melakukan tracing terhadap covid-19.

Anda mungkin juga menyukai