Anda di halaman 1dari 10

HIV DAN AIDS

Disusun Oleh:

1. Ahmad Ulil (02/XII IIS 1)


2. Argo Fahri Satria (06/XII IIS 1)
3. Dwi Widiawati (13/XII IIS 1)
4. Iqbal Ali (17/XII IIS 1)
5. M.Alfaredza (19/XII IIS 1)
6. M.Caesar (20/XII IIS 1)
7. M.Shodiq (21/XII IIS 1)
8. Wahyu Indah (31/XII IIS 1)
PENGERTIAN
• AIDS

‘Acquired Immune Deficiency Syndrome' yang menggambarkan


berbagai gejala dan infeksi yang terkait dengan menurunnya sistem
kekebalan tubuh. Infeksi HIV telah ditahbiskan sebagai penyebab AIDS.
Tingkat HIV dalam tubuh dan timbulnya berbagai infeksi tertentu
merupakan indikator bahwa infeksi HIV telah berkembang menjadi
AIDS.

• Human Immunodeficiency Virus


atau disingkat HIV, yaitu virus yang memperlemah kekebalan pada
tubuh manusia. Orang yang terkena virus ini akan menjadi rentan
terhadap infeksi oportunistik ataupun mudah terkena tumor. Meskipun
penanganan yangtelah ada dapat memperlambat laju perkembangan
virus, namun penyakit ini belum benar-benar bisa disembuhkan.
GEJALA HIV/AIDS
1. Penurunan Berat Badan Dengan Cepat. Penurunan berat badan ini
biasanya tanpa ada sebab yang jelas. Hal ini karena biasanya pada
penderita penyakit ini akan mulai kehilangan selera makannya.
Walaupun makan dengan banyak kalori, karbohidrat, bergizi tetapi
berat badan akan tetap menurun.
2. Demam dan flu yang tidak kunjung sembuh. Seseorang tersebut akan
mengalami demam yang berkelanjutan dan hilang timbul dan biasanya
demam mencapai lebih dari 39 derajat celcius dan tak sembuh setelah
kita berikan beberapa jenis obat antipiretika (penurun panas).
3. Diare Yang Tak Kunjung Sembuh. Bila kita menjumpai seseorang yang
mengalami diare berkepanjangan dan telah mendapatkan berbagai
macam pemberian obat atau pun antibiotik belum juga sembuh, maka
hal ini patut kita curigai.
4. Cepat Merasa Lelah. Karena jenis virus menyerang sistem kekebalan
tubuh maka penderita HIV AIDS ini akan cepat merasakan lelah
walaupun dalam aktifitas yang tak terlalu banyak.
Cara penularan AIDS HIV
• Seks bebas dengan penderita yang positif mengidap HIV. Maka bagi para pelaku

seks bebas biasanya akan menggunakan salah satu alat kontrasepsi yaitu kondom.

• Mendapatkan transfusi darah yang tercemar akan virus HIV.

• Penggunaan jarum suntik yang bergantian, penggunaan jarum tindik atau pun

pembuatan tatto yang telah tercemar virus HIV. Dalam hal penggunaan jarum

suntik, maka para pemakai narkoba yang menggunakan jarum suntik sebagai

medianya adalah termasuk dalam golongan orang yang mempunyai resiko tinggi

tertular penyakit AIDS ini.

• dari ibu hamil yang positif HIV AIDS kepada janin yang dikandungnya. Sehingga bila

bayi tersebut lahir maka sang bayi akan bisa mengidap pula penyakit yang serupa.
CARA PENCEGAHAN

1.`Hindari Kontak dengan Darah yang terinfeksi HIV Cara yang paling umum untuk
menularkan HIV adalah
melalui kontak dengan darah dari orang yang terinfeksi HIV. Transfusi, atau
kontak dengan luka, dapat menyebabkan virus menyebar dari satu orang ke orang
lain. Transmisi dengan darah dapat dengan mudah dihindari melalui tes darah dan
menghindari kontak dengan luka jika seseorang positif terinfeksi HIV, jika Anda
harus berurusan dengan luka dari pengidap HIV/ AIDS, pastikan untuk memakai
pakaian pelindung seperti sarung tangan karet.

2. Hati-hati dengan Jarum suntik dan peralatan Bedah Obat infus, jarum suntik dan
peralatan tato dapat menjadi sumber infeksi HIV. Jarum tato senjata,, dan pisau
cukur adalah alat yang berpaparan langsung dengan darah orang yang terinfeksi.
Berikut adalah beberapa hal yang harus Anda perhatikan ketika menggunakan
jarum dan peralatan bedah:
* Jangan menggunakan kembali Alat suntik sekali pakai.
* Bersihkan dan cuci peralatan bedah sebelum menggunakannya.
* Jika Anda ingin tato, pastikan itu dilakukan oleh sebuah toko tato bersih
dan sanitasi.
* Hindari penggunaan obat-obat terlarang dan zat yang dikendalikan
intravena.
3. Gunakan Kondom Cara lain untuk penularan HIV adalah melalui kontak seksual
tidak terlindungi. kondom adalah baris pertama pertahanan Anda untuk
menghindari terinfeksi HIV. Hal ini sangat penting untuk menggunakan kondom
saat berhubungan seks, tidak hanya akan mengurangi kemungkinan terinfeksi
HIV, tetapi juga dapat melindungi diri dari infeksi menular seksual lainnya.
kondom Lateks adalah yang terbaik, tetapi Anda juga dapat menggunakan
kondom polyurethane. Jangan menggunakannya kembali dan pastikan bahwa
tidak ada yang rusak di hambatan saat menggunakannya.

4. Hindari Seks Bebas HIV dan AIDS yang lebih lazim untuk orang dengan banyak
pasangan seksual. Jika Anda hanya memiliki satu pasangan seksual, Anda secara
dramatis dapat meminimalkan kemungkinan tertular HIV atau mendapatkan
AIDS. Namun itu tidak berarti bahwa Anda dapat berhenti menggunakan
kondom, Anda masih harus melakukan seks dilindungi bahkan jika Anda setia
pada pasangan seksual Anda.
CARA PENGOBATAN
1. Konsumsi Obat ART (Anti Retroviral Therapy)
Obat ini khusus bekerja untuk mengatasi
perkembangan virus sehingga bisa
memberikan harapan hidup yang lebih
panjang untuk penderita HIV AIDS. Obat ini
sama sekali tidak bisa menyembuhkan HIV
AIDS. Pemakaian obat ini pada ibu hamil bisa
mengurangi resiko virus penyakit menular
ini ke janin. Namun pada dasarnya obat ini
sama sekali tidak menyembuhkan dan hanya
mengurangi berbagai gejala dan infeksi
penyakit lain.
2.Obat Antiretroviral (ARV)

Ini adalah salah satu jenis obat yang


dikembangkan untuk menghentikan kerusakan
sel dalam tubuh akibat dari infeksi HIV. Cara
mengobati HIV AIDS ini juga bisa digunakan
untuk memperkuat sistem kekebalan tubuh
sehingga bisa mencegah kerusakan sel tubuh
yang lebih parah. Obat ini diperlukan seumur
hidup bagi penderita HIV AIDS. Berhenti dari
perawatan ini akan membuat tubuh menjadi
lebih resisten sehingga perawatan harus
dilakukan secara terus menerus.
3. Obat ARV untuk Ibu Hamil
Ibu hamil memerlukan obat ARV untuk mencegah
penularan virus dari dirinya ke janin dalam rahim.
Jika ibu hamil tidak melakukan perawatan ini
maka kemungkinan besar bisa menularkan virus
ke janin sehingga bayi yang lahir terinfeksi HIV.
Ibu hamil juga disarankan untuk melakukan
proses persalinan cesar dibandingkan proses
persalinan normal untuk mencegah penularan
virus. Selain itu, ibu hamil juga dilarang untuk
menyusui bayi karena HIV bisa menular lewat ASI.
EFEK SAMPING PERAWATAN MEDIS
• Sulit untuk tidur dan terkadang juga bisa
menyebabkan tekanan mental serta depresi
• Gangguan pencernaan yang menyebabkan mual
dan muntah secara terus menerus
• Sakit kepala dan badan yang terasa lebih lemah
• Penyakit kulit yang menyebabkan beberapa
bagian kulit menjadi lebih hitam atau merah
• Berbagai efek samping ini juga bisa menyebabkan
kurang percaya diri bagi penderita HIV AIDS.

Anda mungkin juga menyukai